Nasihat Dorje Shugden untuk Losar 2022 (Bahasa Indonesia)
Baru-baru ini, komunitas Tibet di seluruh dunia merayakan Losar atau Tahun Baru Tibet. Perayaan ini biasanya berlangsung selama 15 hari, dan tiga hari pertama adalah yang paling penting. Pada hari pertama tahun baru, Penubuat Panglung biasanya dirasuk Pelindung Dharma Dorje Shugden untuk memberikan pernyataan umum untuk tahun tersebut.
Garis inkarnasi Penubuat Panglung telah dirasuk Dorje Shugden selama banyak generasi. Tradisi penubuat yang terkemuka ini diturunkan dari ayah kepada putranya dan sangat terkenal di seluruh pelosok Tibet. Penubuat Panglung juga terkenal karena pernyataannya yang akurat dan sering menyelamatkan hidup. Bahkan, salah satu contoh yang paling banyak diketahui adalah ketika Penubuat Panglung ke 6 menyelamatkan Yang Suci Dalai Lama ke 14. Sang penubuat, dalam keadaan terasuk Dorje Shugden, menasihati Yang Suci untuk segera pergi meninggalkan Tibet, dan bahkan menyarankan rute spesifik yang harus digunakan dalam perjalanan menuju India, dan karenanya menyelamatkan hidup Yang Suci.
Penubuat Panglung juga dirasuk banyak Pelindung Dharma. Akan tetapi, yang paling terkenal adalah Dorje Shugden. Diantara Pelindung Dharma yang merasuk sang penubuat, Dorje Shugden unik karena kemampuannya untuk berada dalam tubuh seorang penubuat untuk waktu yang lebih lama. Pada saat merasuk, yang bisa berlangsung selama beberapa jam, Dorje Shugden memberikan ajaran Dharma, prediksi, nasihat, bimbingan dan berkat. Tidak ada Pelindung Dharma lain yang memberikan ajaran Dharma ketika merasuk penubuat. Ini adalah refleksi sifat sebenarnya dari Dorje Shugden sebagai Buddha Kebijaksanaan, Manjushri. Dan ini juga merupakan bukti bahwa kehidupan terdahulu Dorje Shugden sebagai Panchen Sonam Drakpa, Duldzin Drakpa Gyaltsen dan banyak lainnya, yang merupakan cendikiawan cemerlang, guru agung, pemikir dan guru-guru pada jamannya.
Mengenai Pernyataan Tahun Ini
Secara sekilas, pernyataan Dorje Shugden tahun ini lebih singkat dan padat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Setelah memberikan sambutan biasa, sang Pelindung mulai dengan mengingatkan kita untuk memberikan persembahan dan mengumpulkan pahala, karena inilah cara seorang praktisi merayakan peristiwa-peristiwa penting.
Dorje Shugden juga mengingatkan kita untuk membangkitkan motivasi altruisme yang lebih besar daripada hanya menolong mereka yang dekat dan kita sayangi. Beliau juga menasihati kita untuk membangkitkan aspirasi guna memberi manfaat bagi semua makhluk hidup karena hal inilah yang membuat aspirasi kita baik. Dorje Shugden kemudian berbicara sedikit mengenai kelahiran kita sebagai manusia yang berharga dan kita harus merenungkan betapa langkanya kesempatan untuk bertemu dengan ajaran sang Buddha dan lebih langka lagi untuk bertemu dengan garis Lama Tsongkhapa.
Pada saat ini, Dorje Shugden berbicara mengenai bagaimana Lama Tsongkhapa ‘menyusun kembali’ ajaran Buddha dengan tujuan membuatnya lebih mudah diakses oleh para praktisi. Hal ini memudahkan kita dalam berlatih dari mendapatkan kelahiran kembali yang lebih baik berulang kali – khususnya kehidupan sebagai manusia yang berharga. Dengan pernyataan ini, Dorje Shugden mengingatkan kita untuk mempelajari ajaran Buddha seperti Lamrim dan Tiga Prinsip Utama Jalan. Kedua ajaran ini adalah warisan sakral dari Lama Tsongkhapa yang menggambarkan perjalanan spiritual menuju pencerahan setahap demi setahap. Bila kita merenungkan dan mempraktikkannya, ajaran-ajaran ini akan membawa pada kelahiran kembali yang baik sebagai manusia untuk melanjutkan perjalanan spiritual kita.
Dorje Shugden secara spesifik merujuk pada praktisi awam yang terlibat dalam hal-hal duniawi dan menasihati mereka untuk tidak melalaikan praktik Dharma. Mengetahui bahwa praktisi awam akan terlibat dalam hal-hal duniawi ini, Dorje Shugden menasihati bahwa walaupun setiap orang mencari kebahagiaan, bila kita menikmati tindakan-tidakan tidak baik, kita hanya akan menciptakan sebab bagi penderitaan kita sendiri. Karenanya, Dorje Shugden menganjurkan kita agar lebih waspada dalam bertindak dan memprioritaskan praktik Dharma. Kita tidak boleh menganggap praktik Dharma sebagai sesuatu untuk direnungkan kemudian atau sesuatu yang paling akhir dalam daftar hal-hal yang akan kita lakukan.
Dorje Shugden melanjutkan dengan menekankan pentingnya praktik pemurnian dan melakukannya dengan baik dengan menggunakan Empat Kekuatan Lawan, yang terdiri dari:
- Kekuatan Obyek – berlindung pada Tiga Permata dan membangkitkan Bodhicitta.
- Kekuatan Penyesalan – merasakan penyesalan yang amat sangat dari tindakan negatif yang telah kita lakukan.
- Kekuatan Penawar – melakukan praktik pemurnian seperti Vajrasattva atau 35 Buddha Pengakuan, yang sangat efektif dalam memurnikan karma negatif.
- Kekuatan Tekad – mengembangkan tekad yang kuat untuk tidak mengulangi tindakan negatif.
Menurut Dorje Shugden, karma negatif yang lebih kecil bisa dimurnikan seluruhnya. Kita tidak perlu mengalami akibatnya. Di sisi lain, karma negatif yang lebih besar dan berat akan dilemahkan. Kita tidak perlu mengalami akibat secara keseluruhan, jadi penderitaan kita akan berkurang. Dorje Shugden juga menasihati agar kita melakukan sadhana kita (praktik harian), pelafalan mantra, retret dan tindakan baik sebanyak mungkin. Selain itu, kita juga harus berdoa pada guru utama dalam praktik Dharma dan doa kita agar kita berhasil dan bisa mendapatkan ajaran khusus dan segera mendapatkan pencapaian.
Menjelang akhir, Dorje Shugden berbicara mengenai bagaimana perayaan Losar bertepatan dengan ‘Festival Keajaiban’. Festival ini diadakan untuk memperingati kejadian penting dalam hidup Buddha Shakyamuni ketika beliau memperlihatkan kekuatan gaib untuk menakhlukan enam guru yang menantangnya. Festival ini adalah salah satu dari empat perayaan utama umat Buddhis yang berkisar pada hidup dan tindakan sang Buddha. Tiga perayaan lainnya adalah (1) Saga Dawa, atau dikenal sebagai Wesak, untuk mengenang kelahiran, pencerahan dan parinirvana sang Buddha; (2) Chokhor Duchen, hari dimana sang Buddha Memutar Roda Dharma untuk pertama kalinya; dan (3) Lhabab Duchen, untuk merayakan turunnya sang Buddha dari Surga ke 33 setelah mengajar Dharma kepada ibundanya yang telah terlahir kembali di sana dan juga pada dewa-dewa lainnya. Efek positif dari tindakan baik yang dilakukan pada hari-hari penting ini konon berlipat ganda sampai 10 juta kali lipat.
Dalam komunitas Tibet, festival-festival suci ini dirayakan dengan mempersembahkan banyak lampu mentega di kuil-kuil, tempat-tempat sakral, dan lainnya. Di atas altar banyak persembahan berlimpah, dibarengi dengan pelafalan doa, kitab suci dan puja. Dorje Shugden menekankan pentingnya memberikan persembahan pada kesempatan-kesempatan seperti ini guna mengingatkan kita untuk mengumpulkan pahala, khususnya ketika hidup kita baik-baik saja dan bukan hanya ketika hidup kita sulit dan kita membutuhkan bantuannya.
Rekaman Audio Asli
(Bahasa Tibet)
Klik tombol PLAY untuk mendengarkan audio ini.
Pesan Losar Pelindung Agung Dorje Shugden
Tahun 2022
(Ditransmisikan melalui Yang Mulia Penubuat Panglung ke 7 pada tanggal 3 Maret 2022)
Ada banyak cara yang berbeda-beda untuk menghitung tahun baru berdasarkan tradisi individu. Hari ini adalah Tahun Baru Tibet. Untuk merayakan permulaan tahun yang bermanfaat dan penuh keberuntungan ini, banyak orang yang berkumpul untuk berdoa dan memberikan persembahan kepada Tiga Permata dan menolong mereka yang miskin dan membutuhkan sebaik kemampuan mereka. Karena usaha yang kita lakukan, kita menerima manfaat yang sesuai.
Setiap orang saling mengharapkan tashi delek* dan saya juga ingin mengharapkan setiap orang tashi delek. Yang diinginkan setiap orang adalah kebahagiaan, sukacita, ketenaran dan kesuksesan. Kita tidak boleh hanya mengharapkan kebahagiaan pada orang yang kita suka dan mereka yang dekat dengan kita, seperti orang tua dan saudara kita. Kita juga harus memikirkan kebaikan dan kasih sayang, dan mengharapkan semua makhluk bahagia dan bebas dari penderitaan. Hal ini akan membantumu mengumpulkan pahala dalam jumlah besar.
Kita telah mengalami kelahiran yang tak terhingga banyaknya di masa lalu, tetapi sulit untuk mendapatkan kehidupan manusia dan dapat mendengarkan Dharma seperti yang kita lakukan sekarang. Sangat sulit untuk bertemu dengan Dharma – ajaran suci sang Buddha pada umumnya, dan ajaran suci sang Raja Dharma Manjunatha Lama Tsongkhapa khususnya. Biasanya, ajaran sang Buddha sulit ditemukan, dan lebih sulit lagi mendapatkan ajaran Buddha Shakyamuni dalam bentuk sutra dan tantra.
Buddha kedua Manjunatha Lama Tsongkhapa, melakukan pekerjaan sempurna dalam menganalisa dan menyusun kembali ajaran-ajaran suci, sehingga lebih mudah bagi kita untuk berlatih. Bila kita mendengarkan dan menerapkan [ajaran ini] sebaik-baiknya, kita akan segera dapat terlahir kembali di alam yang lebih tinggi berulang kali dan mendapatkan tubuh manusia yang berharga pada kehidupan-kehidupan selanjutnya. Bila tidak, kita hanya akan menikmati hal-hal duniawi. Walaupun hal ini tidak bisa dihindari untuk orang awam, kita harus menerapkan Dharma suci sebaik-baiknya.
Seperti peribahasa yang mengatakan, “Mereka yang ingin menghindari penderitaan, malah tergesa menuju penderitaan. Dengan keinginan untuk mendapatkan kebahagiaan, karena delusi, mereka menghancurkan kebahagiaan mereka sendiri seperti seorang musuh.” Yang anda harapkan adalah kebahagiaan, tetapi anda menciptakan sebab untuk menderita. Sebab-sebab tidak baik hanya akan membawa penderitaan, bukannya kebahagiaan. Karenanya, terapkanlah praktik kebajikan sebaik-baiknya dan tinggalkan tindakan negatif. Semua rasa sakit dan penderitaan di kehidupan ini berasal dari sikap mementingkan diri sendiri.
Anda harus menyesali tindakan negatif yang dikumpulkan pada kehidupan terdahulu yang tak terhingga banyaknya dengan menggunakan Empat Kekuatan Lawan. Bila anda menyesali dengan baik, tindakan negatif yang kecil akan dimurnikan seluruhnya. Tindakan negatif yang lebih besar akan menjadi lemah, karenanya anda tidak perlu terlalu banyak menderita. Lafalkan doa dan lakukan tindakan kebajikan sebanyak mungkin seperti yang anda ketahui. Cobalah lakukan sebanyak mungkin. Hal yang pertama dan utama adalah berdoa pada para guru, guru utama yang anda andalkan. Dengan cara ini, anda akan dapat menerima berkat guru anda dan mendapatkan ajaran khusus.
Lakukanlah yang terbaik untuk menerapkan kebajikan. Menurut kalender tradisional Tibet, bulan ini adalah Bulan Keajaiban (Chotrul Dawa) sejak hari pertama tahun baru. [Pada bulan ini] kita merayakan saat khusus ketika Buddha Shakyamuni menunjukkan kekuatan ajaib untuk menakhlukan para thirthika. [Untuk merayakan bulan ini], Festival Doa Besar yang dilembagakan oleh Raja Dharma, Manjunatha Lama Tsongkhapa di Lhasa, dimana puluhan ribu biksu dari tiga biara besar berkumpul untuk melafalkan doa. “Para Guru yang Mulia berlatih dengan cara ini; pencari kebebasan juga harus mengikutinya.” [Terjemahan alternatif: “Tindakan dari para guru agung adalah praktik yang harus diikuti oleh generasi selanjutnya.”] Kita harus bersukacita atas laku masa lalu. Hari ini, walaupun kita tidak berkesempatan untuk bertemu dan melihat [mereka] secara pribadi, seperti yang saya sebutkan sebelumnya, kita harus berusaha sebaik mungkin untuk mempraktikkan kebajikan, seperti bersujud dan memberikan persembahan. Maka Dharma akan berkembang. Karena sekarang adalah masa festival suci, pahala yang dikumpulkan akan lebih banyak.
Ingatlah [nasihat] di atas baik-baik. Setiap orang harus menjaga hati yang baik dan berusaha sebaik mungkin untuk menumbuhkan cinta, kasih, bodhicitta dan pandangan yang benar.
Catatan: Pelindung Agung [Dorje Shugden] diundang untuk merasuk pada pagi hari tanggal 3 Maret 2022. Beliau diminta untuk memberikan ajaran yang kemudian diterjemahkan dalam bahasa China, Inggris dan Indonesia.
*Sambutan tradisional dalam bahasa Tibet untuk mengharapkan berkat, Kesehatan yang baik dan keberuntungan pada orang lain.
Untuk membaca informasi menarik lainnya:
- Biografi Singkat Tsem Rinpoche Dalam Foto (Bahasa Indonesia)
- Pertanyaan Mengenai Rasa Cemburu (Bahasa Indonesia)
- 35 Buddha Pengakuan (Bahasa Indonesia)
- Ritus Berlian: Sadhana Harian Dorje Shugden (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden – Pelindung Masa Kini (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden Gyenze untuk Memperpanjang Umur, Meningkatkan Pahala dan Kekayaan (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden Shize: Sebuah Praktik Untuk Penyembuhan dan Umur Panjang (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden Wangze untuk Anugrah Daya Kuasa dan Pengaruh (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden Trakze Untuk Menghalau Gangguan Ilmu Hitam & Makhluk Halus (Bahasa Indonesia)
- Proyek Pembangunan Stupa Relik Tsem Rinpoche (Bahasa Indonesia)
- ALBUM: Upacara Parinirwana Yang Mulia Kyabje Tsem Rinpoche (Lengkap) (Bahasa Indonesia)
- Parinirwana dari Yang Mulia Kyabje Tsem Rinpoche (Bahasa Indonesia)
- Dinasti Shailendra: Leluhur Buddhisme Mahayana di Indonesia (Bahasa Indonesia)
- Sebuah Doa Singkat Kepada Dorje Shugden (Bahasa Indonesia)
- Yang Mulia Dharmaraja Tsongkhapa (Bahasa Indonesia)
- Kyabje Zong Rinpoche: Kelahiran, Kematian & Bardo (Bahasa Indonesia)
Please support us so that we can continue to bring you more Dharma:
If you are in the United States, please note that your offerings and contributions are tax deductible. ~ the tsemrinpoche.com blog team
DISCLAIMER IN RELATION TO COMMENTS OR POSTS GIVEN BY THIRD PARTIES BELOW
Kindly note that the comments or posts given by third parties in the comment section below do not represent the views of the owner and/or host of this Blog, save for responses specifically given by the owner and/or host. All other comments or posts or any other opinions, discussions or views given below under the comment section do not represent our views and should not be regarded as such. We reserve the right to remove any comments/views which we may find offensive but due to the volume of such comments, the non removal and/or non detection of any such comments/views does not mean that we condone the same.
We do hope that the participants of any comments, posts, opinions, discussions or views below will act responsibly and do not engage nor make any statements which are defamatory in nature or which may incite and contempt or ridicule of any party, individual or their beliefs or to contravene any laws.
Please enter your details