Sikap Dalam Melakukan Pekerjaan Dharma (Bahasa Indonesia)
(Oleh Tsem Rinpoche)
Kepada sahabat,
Hari ini saya mengunjungi pantai Timur Malaysia dan memutuskan untuk menceritakan bagaimana saya tiba di wihara Thubten Dhargye Ling di Los Angeles pada usia 17 tahun. Saya juga ingin membagikan pendapat saya mengenai pekerjaan Dharma. Saya berharap informasi ini bisa membantu orang lain karena kita adalah manusia dan memiliki pikiran, perasaan dan emosi tertentu mengenai yang benar dan salah.
Pekerjaan Dharma adalah sebuah berkat, hak istimewa dan kehormatan. Kita tidak boleh melakukan pekerjaan Dharma dan berpikir kita membantu wihara, Guru kita, orang lain dan sang Buddha. Bila kita berpikir seperti itu, apakah mempersembahkan bunga dan dupa juga untuk membantu sang Buddha? Tentu saja tidak. Kita tidak membantu siapapun … bahkan, pikiran yang salah ini tidak sesuai dengan tujuan melakukan pekerjaan Dharma. Bila kita perlu membantu orang yang ingin menyeberang sungai setiap hari dengan membangun jembatan, kita bisa bangun sendiri, tetapi akan memakan waktu lebih lama. Bila kita menggabungkan sumber daya kita dengan orang lain, maka jembatan ini bisa diselesaikan lebih cepat dan lebih sedikit pula usaha yang harus dikeluarkan. Melakukan pekerjaan Dharma di wihara sama seperti membangun jembatan. Bila kita melakukan pekerjaan Dhama, kita harus berlaku sesuai ajaran Dharma. Kita harus memiliki integritas, disiplin, motivasi, komitmen dan kejujuran. Maka apa yang kita lakukan adalah pekerjaan Dharma dan sesuatu yang akan membawa kebahagiaan bagi orang lain dan diri kita pada akhirnya. Tempat bekerja Dharma tidak boleh digunakan untuk melampiaskan kemarahan, frustasi dan emosi dan memaksa orang lain untuk menghadapi ketidakbahagiaan kita dengan menyita perhatian tanpa menerapkan solusi. Tentu saja, sahabat-sahabat Dharma kita akan mendengarkan dan mencoba membantu, tetapi pada akhirnya kita harus menerapkan solusi/penawar yang diperlukan untuk mendapatkan hasil. Ketika kita bertingkah dan meminta perhatian khusus, tidak menyelesaikan pekerjaan dan memenuhi janji, maka yang kita lakukan bukanlah pekerjaan Dharma. Bagaimana bisa? Yang kalian lakukan adalah sesuatu yang bisa mengandung Dharma, tetapi kalian membuatnya menjadi pekerjaan yang mencelakakan diri dan orang lain.
Pada umumnya, orang-orang yang bekerja untuk Dharma biasanya lebih toleran, pemaaf, sabar, baik, tetapi kita tidak boleh mengambil keuntungan dari semua ini. Masalah anda dari hubungan percintaan, keluarga, anak-anak, suami, istri, pacar, teman dan lainnya tidak diciptakan oleh sahabat-sahabat Dharmamu. Jadi jangan menyalahkan mereka. Jangan berharap untuk menjadikan mereka sebagai objek dari ketidakbahagiaan yang berasal dari situasi yang kalian buat sendiri. Jangan meminta Dharma, guru, dan sahabat kalian untuk mengatasi masalahmu Kalian harus menerapkan Dharma dan menyelesaikan masalah kalian. Bila kalian selalu bertingkah, menyalahkan orang lain, mengeluh dan membuat orang lain tidak nyaman, maka kalian tidak akan disambut dengan baik kemanapun kalian pergi. Tidak ada orang yang pantas kesepian dan sedih. Jadi jangan membuat situasi seperti ini. Ketika kalian melakukan pekerjaan Dharma, lakukan pekerjaanmu dengan wajah tersenyum, laku dan sikap yang baik yang membuat orang lain bahagia memiliki kalian. Semua ini untuk melatih pikiranmu agar menjadi orang yang disukai dan diinginkan adalah tantangan yang patut diambil.
Pekerjaan Dharma BUKAN SESUATU YANG BISA DIBERIKAN ORANG LAIN ATAU YANG BISA KALIAN MINTA, tetapi apa yang bisa kalian berikan pada orang lain dengan diam-diam tanpa mengeluh … pekerjaan Dharma itu memberi. Memberi dari berbagai sisi dan tingkatan akan membawa cinta kasih, kepuasan dan rasa hormat … yang kita inginkan dan butuhkan … Dharma itu mencabut akar pikiran egois yang menjadi sumber dari semua masalah kita. Dharma mengajarkan tentang kebenaran mengenai diri kita dan kita harus menghadapinya dan melakukan sesuatu sebelum terlambat … Bila kita memiliki banyak dukungan dan banyak orang yang peduli di sekeliling kita, tetapi tetap saja kita tidak bisa ‘menyelesaikan’ masalah kita, bagaimana kita menyelesaikannya sendirian? Tetapi kadang-kadang menjauhkan diri membuat kita sadar kesempatan dan hal-hal positif apa yang kita lewati … Berbeda bagi masing-masing orang.
Kita tidak boleh menyalahkan orang lain dalam melakukan pekerjaan kita. Kita tidak boleh melempar tanggung jawab kepada orang lain. Kita tidak boleh minta orang lain untuk menyelesaikan masalah kita dan memaksa mereka mendengarkan cerita kita selama berjam-jam tanpa akhir. Bila kita membuat masalah, maka hanya kita yang bisa menyelesaikannya. Kita tidak boleh mengancam akan mengundurkan diri, atau pergi atau tidak akan berpartisipasi karena ini sama saja dengan mengatakan pada sang Buddha anda mau berhenti dan tidak ingin ‘membantu’ sang Buddha. Hal ini terdengar konyol dari sisi manapun. Bila anda ingin berhenti untuk menyelesaikan masalah pribadi dan mungkin setelahnya melakukan pekerjaan Dharma lagi, maka lakukan hal ini dengan diam-diam tanpa mengeluh, bergosip atau membuat cerita yang bukan-bukan untuk menutupi rasa malu dan kegagalanmu. Bila anda melakukan hal ini, anda akan menutup pintu untuk kembali dan anda akan kesepian lagi … anda kembali ke titik awal.
Ingatlah, tidak ada yang memaksamu melakukan pekerjaan Dharma. Anda yang memilih. Jadi bila anda memilih bekerja untuk Dharma dan bergabung dengan sebuah organisasi atau departemen, maka anda harus mengikuti peraturan yang dibuat berdasarkan pengalaman untuk menjaga setiap orang dan masa depan organisasi. Seperti jalan yang licin, maka akan ada marka jalan yang dipasang untuk memperingati pengemudi agar memperlambat laju kendaraan mereka. Menurunkan kecepatan bukanlah peraturan yang dibuat untuk mengendalikan atau membuatmu menderita, melainkan untuk melindungimu. Seperti itu juga, dalam setiap organisasi Dharma, ada cara-cara unik dalam melakukan sesuatu yang berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Jadi jangan berpikir peraturan atau cara ini tidak berguna, mengabaikannya dan bertindak sesuka hati … Apakah kalian pernah mengelola sebuah wihara atau mengatur banyak orang? Bila tidak pernah, maka kalian harus menyadari bahwa peraturan-peraturan ini dibuat untuk membantumu, orang lain dan semua pekerjaan yang kalian lakukan dalam jangka panjang.
Tidak semua peraturan sempurna, tetapi mereka bisa disempurnakan seiring dengan berjalannya waktu. Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Tetapi yang penting untuk diketahui adalah bila anda punya pahala untuk melakukan pekerjaan Dharma, maka sikap dan laku anda juga harus disesuaikan. Bagaimana mungkin anda bisa menyentuh rupang, thangka, persembahan, menghadiri sesi ajaran, mengajar, melakukan ritual, berdoa dan terlibat dalam pekerjaan yang bertujuan untuk membantu mengatasi penderitaan orang lain, tetapi anda menambah penderitaan mereka dengan sikap anda? Tidak masuk akal bukan? Bagaimana mungkin anda bergabung dengan Dharma tetapi berlaku sama atau lebih buruk daripada sebelum bergabung dengan Dharma? Tidak masuk akal … Saya menulis semua ini agar kalian memeriksa diri dan bukan untuk menghakimi atau mengkritik … pastinya agar kalian mawas diri. Saya sendiri selalu memeriksa diri. Kadang saya tidak suka dengan apa yang saya lihat, tetapi saya berusaha memperbaikinya karena saya tahu sikap yang tidak baik akan membawa masalah nantinya. Saya tidak mau dapat masalah … Memperbaiki sikap yang tidak kita sukai pada diri adalah Dharma. Cara terbaik untuk membalas kebaikan guru kita adalah dengan merubah diri. Bila kita menghargai guru kita, maka tunjukan dengan transformasi. Yang lain hanya alasan. Pekerjaan Dharma bertujuan untuk merubah diri kita guna memberi manfaat bagi diri dan orang lain … bukannya untuk menyusahkan kita.
Bila kalian menjadi relawan, maka betapa baiknya kalian membiayai diri sendiri untuk Dharma. Maka tindakan kalian dalam memberi untuk Dharma benar-benar menyeluruh. Saya turut bersukacita. Kalian beruntung karena bisa menjaga diri, dan Dharma tidak perlu mencari bantuan tambahan untuk kalian. Kalian menolong diri untuk menolong orang lain … benar-benar mengagumkan kalian bisa melakukannya … Gaji yang tidak kalian butuhkan bisa digunakan untuk orang lain yang ingin melakukan pekerjaan Dharma. Betapa baiknya kalian untuk membuat reaksi mata rantai ini …
Bila kalian menerima gaji karena kalian ingin melakukan pekerjaan Dharma tapi memerlukan uang, maka kalian sangat beruntung karena Dharma membayar kalian untuk berubah dan mengumpulkan pahala. Pikirkanlah … kalian dibayar untuk menjadi orang baik, membangun kualitas baik, bekerja untuk memberi manfaat bagi orang lain, menghadiri sesi ajaran, mendapat kehormatan untuk bekerja dengan orang-orang yang tidak mementingkan diri sendiri, memberi makna dalam hidup kalian, mendedikasikan pahala untuk orang-orang yang dicintai, berada dalam lingkungan yang bertujuan membangun masyarakat yang lebih baik dan masih banyak lagi. Kalian dibayar untuk menjadi tercerahkan … betapa beruntungnya??? Bila kalian mendapat gaji, kalian bukan orang tidak baik karena ini adalah apa yang kalian butuhkan. Karenanya, jadilah orang yang bersyukur, rendah hati, bekerja keras, membimbing orang lain, murah hati dengan waktu/usaha/kerja, tidak membuat masalah atau membebani orang lain. Tidak ada orang yang membayarmu untuk membuat orang lain lebih menderita … Orang mencari Dharma untuk menemukan kedamaian dan kebijaksanaan, bukan pekerja Dharma yang digaji untuk membebani mereka dengan masalah dan kebingungan … ambilah gaji ini dengan tangan terbuka dan juga balaslah dengan tangan terbuka … Kalian beruntung dibayar untuk memberi manfaat bagi orang lain … pikirkanlah … saya bersukacita untuk kalian yang bekerja bagi Dharma baik digaji maupun sebagai relawan.
Bila kalian meninggalkan pekerjaan Dharma sekarang baik sebagai relawan atau karyawan yang digaji, kalian tidak meninggalkan Dharma atau wiharamu. Kalian harus terus mempraktikkan Dharma untuk mengatasi berbagai masalah kalian. Kalian harus terus terlibat di wihara, puja, sesi ajaran dan aktivitas. Mengapa? Karena kalian sangat membutuhkannya. Kalian mungkin merasa malu pada awalnya, tetapi menghadapi kekalahan ini patut dilakukan agar kalian bisa lanjut belajar Dharma dan berpartisipasi. Kehilangan muka itu tidak ada apa-apanya. Dharma adalah segalanya. Jadi bila kalian tidak melakukan pekerjaan Dharma, setidaknya jangan pernah meninggalkan hal lain dalam Dharma …
Bila karena alasan diluar kendali kalian harus ‘meninggalkan’ pekerjaan Dharma, maka bersyukurlah. Jangan licik. Jangan diam saja. Jangan hanya mengambil dan berpura-pura tetap akan bekerja. Berbicaralah dengan penanggung jawab. Jujurlah. Beritahu rekan-rekan kerja kalian. Biarlah mereka merasakan usaha yang mereka lakukan untuk anda tidak sia-sia. Jangan diam saja sampai detik terakhir, kabur dan tidak menghadapi banyak orang yang telah sangat baik kepada anda karena anda tidak tahu balas budi, tidak menghargai, dan hanya mengambil tetapi tidak mau memberi. Keberanian adalah menghargai. Bila kalian tidak menghargai, maka kemanapun kalian pergi, kalian tidak akan dihormati. Tempat dan wajah bisa berubah, tetapi hasilnya sama saja. Dimanapun kalian menanam pohon apel, makan kalian akan mendapatkan buah apel, bukannya jeruk. Jadi bila kalian harus pergi, maka pergilah dengan cara yang jujur dan jangan menganggap pekerjaan Dharma sebagai pekerjaan biasa. Cobalah sebisamu untuk menemukan pengganti. Jangan meninggalkan ruang kosong dan membiarkan orang lain mengisinya. Pekerjaan tanggung jawab kalian akan ditinggalkan untuk dilakukan orang lain. Bila kalian tulus dengan praktik dan pekerjaan Dharma kalian, maka kalian akan berusaha sebisanya agar apa yang kalian tinggalkan tidak membebani orang lain. Jangan meminjam uang, berhutang atau meninggalkan rasa tidak enak di mulut orang lain. Karena hal ini seperti meninggalkan hal terbaik dalam hidup dan mengoleskan hinaan di atas luka.
Bila kalian mendapatkan kehormatan untuk membiayai Dharma, maka jangan perlakukan Dharma seperti pacuan kuda dan mengharapkan keuntungan. Keuntungan yang kalian inginkan dan apa yang kalian dapat bisa berbeda, mungkin lebih baik. Jangan mengendalikan orang lain dengan uangmu. Wihara/aktivitas/orang-orang Dharma memerlukan bantuan finansial dari kalian dan menghargainya. Tetapi sikap kalian tidak boleh seperti Raja atau Ratu yang menari dalam wihara karena kalian adalah penyandang dana. Seorang sponsor harus lebih rendah hati, ramah dan tidak memamerkan apa yang kalian berikan dan mengharapkan terima kasih. Balasan dan ‘bayaran’ yang kalian dapat adalah mereka yang tersentuh Dharma karenamu … Bila Dharma, wihara dan aktivitas berkembang, itulah bayaranmu. Ini adalah balasan yang sebenarnya. Bila tidak digunakan untuk Dharma, mungkin kalian akan menggunakan uang kalian untuk mendapatkan barang-barang duniawi, tetapi bila kalian membiayai Dharma, kalian melakukan sesuatu yang sangat baik. Dharma yang membantu kalian dengan memberi kesempatan bagi kalian untuk membiayainya … pikirkanlah.
Membiayai para biksu dan guru adalah posisi yang unik. Kalian bisa menolong pekerjaan guru kalian secara langsung … betapa indahnya? Kalian bisa meringankan sebagian beban dari pikiran guru kalian dengan mencari dana bagi proyek-proyek mulia mereka. Betapa indahnya meringankan beban pikiran dari mereka yang memegang Dharma, berbagi pengetahuan denganmu dan memberi hidupmu tujuan bermakna. Semua kekayaan di alam semesta tidak cukup untuk dipersembahkan pada mereka yang menunjukan jalan menuju pencerahan. Pencerahan tak ternilai harganya. Kebebasan dari semua penderitaan tak ternilai harganya. Jadi bila anda membantu orang yang melakukan hal ini untuk orang lain, anda sangat beruntung mendapatkan kesempatan ini. Maksud saya bukannya penyandang dana tidak perlu mendapatkan apa-apa dan hanya memberi, memberi, dan memberi. Yang saya sarankan adalah penyandang dana harus memberi tanpa mengharapkan balasan, dan guru yang baik akan melihat hal ini. Kasih dan berkat bagi penyandang dana juga akan berlipat ganda. Tidak ada guru yang tidak mempedulikan penyandang dananya. Sponsor harus yakin. Sponsor tidak boleh iri, bersaing atau menuntut karena bila anda berharap sang guru akan memenuhi semua ini, anda memandang rendah gurumu. Persembahkan dana lebih banyak lagi, persembahkan praktikmu … ini adalah bentuk tertinggi dan terbesar dalam mendukung gurumu.
Dari sisi saya, saya sangat menghargai semua sponsor yang telah membantu dan saya ingin memberi manfaat bagi mereka tidak hanya di kehidupan ini tapi juga di kehidupan yang akan datang. Tanpa bantuan mereka, tidak ada wihara yang bisa berkembang, menyentuh banyak orang atau melakukan pekerjaan mulia mereka. Dari lubuk hati yang paling dalam, saya berterima kasih dan menghargai para sponsor seperti juga guru lain pastinya. Sebuah hubungan yang baik antara sponsor dan guru akan terjalin bila kedua belah pihak melakukan pekerjaan mereka dengan tujuan memberi manfaat bagi orang lain dan tanpa maksud lainnya … benar-benar hubungan yang indah.
Gurumu akan menggunakan sumbangan ini sebaik-baiknya sesuai pertimbangan mereka. Biarkan gurumu melakukan hal ini dan jangan meminta laporan, bantuan khusus, perhatian khusus, perkecualian khusus. Bila kalian melakukannya, maka orang lain akan kehilangan rasa hormat terhadap anda. Setelah menyumbang, mengapa kalian ingin orang lain kehilangan rasa hormat hanya karena tingkah laku yang picik. Jadilah teladan kemurahan hati tanpa kendali, mengharapkan balasan, kondisi, keraguan dan permintaan. Maka kalian akan menjadi penyandang dana bagi Dharma yang mengumpulkan pahala untuk mendapatkan balasan spiritual yang luar biasa banyaknya. Para sponsor juga harus terlibat dalam pekerjaan Dharma dan mengawasi sampai selesai. Mengapa ‘berinvestasi’ tetapi tidak mengawasi sampai selesai? Seberapa banyak dan seberapa sering anda menyumbang harus dilakukan dengan motivasi untuk memberi manfaat 100% tanpa mengharapkan balasan … ini adalah Latihan yang baik. Dharma bukanlah bisnis dan orang-orang yang terlibat bukanlah orang bisnis. Sebelum anda menyumbang, pastikan anda percaya pada tempat yang anda sumbang. Periksa dengan seksama. Sumbangan apapun yang anda janjikan, penuhilah dan tunjukan integritasmu sebagai tanda spiritualitas dalam diri. Jangan membuat janji-janji kosong, karena semua ini akan membawamu pada kekosongan yang salah … Janji-janji kosong mengecewakan orang lain … penyandang dana sangatlah baik hati … pastinya … sangat pasti.
Melakukan pekerjaan Dharma membantu kita untuk mengumpulkan pahala dan memberi manfaat yang sangat besar dalam berbagai tingkatan … jangan membuatnya menjadi situasi dimana anda bukannya pahala yang didapat, tetapi malah mengumpulkan karma negatif dan memperkuat kebiasaan buruk dalam diri. Anda harus merubah pikiran agar pekerjaan Dharma yang anda lakukan benar-benar merupakan Dharma. Bila tidak, pekerjaan ini tidak ada bedanya dengan pekerjaan lain di Samsara. Pikirkanlah apa yang saya katakan baik-baik. … Saya bukannya ingin mengkritik atau menyalahkan. Saya membuka kartu di meja dengan terus terang dan jujur. Pandanglah semua ini bukan sebagai sesuatu yang menyakiti atau menyalahkan. Tentu saja banyak orang yang melakukan pekerjaan Dharma dengan tulus dan mereka menjadi inspirasi bagi saya dan orang lain. Kepada mereka saya mengatupkan kedua tangan dengan rendah hati dan berterima kasih.
Kadang-kadang di wihara kita bertemu dengan orang yang mengetahui banyak hal, hafal doa-doa, sangat cepat, telah bekerja di sana bertahun-tahun, sering menjadi relawan, tahu banyak sejarah wihara, tetapi hati mereka tidak baik. Mereka sangat pendengki, jahat, sangat kompetitif, suka minta uang, meminjam dan tidak mengembalikan, menggunakan kata-kata Dharma yang manis dengan motivasi buruk untuk mendapatkan sesuatu, suka bergosip, suka memecah belah, dan benar-benar membuat orang tidak suka. Anda bertanya, MENGAPA SEMUA INI DIBIARKAN ATAU MENGAPA SEPERTI ITU??? Harus diketahui bahwa ada orang yang mendengarkan, menerapkan dan mempraktikkan Dharma dan ada juga yang tidak melakukannya. Wihara terdiri dari orang-orang seperti ini … seperti di rumah sakit, anda bisa bertemu dengan perawat yang penuh perhatian dan tulus, tetapi ada juga perawat yang tidak peduli. Jadi ketika anda bertemu dengan orang-orang seperti ini dan disakiti oleh mereka, anda bisa berterus terang dan tegas kepada mereka. Minta agar mereka tidak memperlakukanmu dengan cara ini dan itu. Berterus terang tidak membuat anda jahat… menjadi orang yang pengasih bukan berarti anda harus menerima siksaan yang tidak perlu dari orang-orang di wihara … Orang-orang ini ada di wihara karena bila di tempat lain, mereka akan lebih banyak bertindak tidak baik. Karena cinta kasih para guru dan anggota-anggota lainnya, mereka diperbolehkan tinggal. Jadi kalian juga bisa mengasihi mereka dan menjaga jarak seperlunya. Ada beberapa kejadian di setiap wihara dimana ada orang yang melakukan hal-hal yang sangat buruk, sehingga manajemen wihara harus meminta mereka melakukan retret, atau tidak terlibat lagi di wihara karena kerusakan yang mereka sebabkan melebihi parameter manapun. Ada berbagai macam orang di wihara … tetapi kita tidak boleh menghakimi Dharma berdasarkan orang-orang ini. Ada orang yang datang ke wihara bukan dengan tujuan spiritual dan mungkin hanya ingin menggunakan wihara dan anggota-anggotanya … memang menyedihkan tetapi memang ini bisa terjadi. Kita harus waspada dan melindungi wihara dari orang-orang yang bermaksud tidak baik dengan mengambil langkah yang pantas menurut hukum yang berlaku … maaf saja. Di rumah sakit, ada orang yang mendapatkan manfaat dan hidup setelah dirawat, tetapi ada juga yang tidak. Tetapi perawatan medis harus tetap tersedia bagi orang lain. Jagalah diri dan gunakan akalmu ketika berada dalam Dharma dimana tujuanmu adalah mendapatkan kedamaian, kebijaksanaan dan kebebasan …
Jangan tersinggung dengan apa yang yang saya sampaikan, saya menulis semua ini untuk mengklarifikasi. Bukan untuk menyalahkan atau berkata setiap orang seperti ini atau itu. Dari semua hal yang saya tulis, anda bisa mengambil hikmah yang relevan bagi anda. Bila tidak relevan, saya tetap bertanggung jawab untuk menjelaskan dan berbagi mengenai sikap yang harus diterapkan dalam melakukan pekerjaan Dharma. Bila anda mengerti, maka hubungan yang lebih baik satu sama lain akan terbangun dan inilah yang saya inginkan.
Saya berterima kasih,
Tsem Rinpoche
Dharma Work & TDL
Yang Mulia Tsem Rinpoche ke-25 menceritakan bagaimana beliau tiba di wihara Thubten Dhargye Ling di Los Angeles pada usia 17 tahun dan sikap yang harus diterapkan dalam pekerjaan Dharma.
Or view the video on the server at:
https://video.tsemtulku.com/videos/Malay04-DharmaWorkTDL.mp4
Untuk membaca informasi menarik lainnya:
- Devadatta dan Menyalahkan Orang Lain (Bahasa Indonesia)
- Biografi Singkat Tsem Rinpoche Dalam Foto (Bahasa Indonesia)
- Pertanyaan Mengenai Rasa Cemburu (Bahasa Indonesia)
- 35 Buddha Pengakuan (Bahasa Indonesia)
- Ritus Berlian: Sadhana Harian Dorje Shugden (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden – Pelindung Masa Kini (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden Gyenze untuk Memperpanjang Umur, Meningkatkan Pahala dan Kekayaan (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden Shize: Sebuah Praktik Untuk Penyembuhan dan Umur Panjang (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden Wangze untuk Anugrah Daya Kuasa dan Pengaruh (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden Trakze Untuk Menghalau Gangguan Ilmu Hitam & Makhluk Halus (Bahasa Indonesia)
- Proyek Pembangunan Stupa Relik Tsem Rinpoche (Bahasa Indonesia)
- ALBUM: Upacara Parinirwana Yang Mulia Kyabje Tsem Rinpoche (Lengkap) (Bahasa Indonesia)
- Parinirwana dari Yang Mulia Kyabje Tsem Rinpoche (Bahasa Indonesia)
- Dinasti Shailendra: Leluhur Buddhisme Mahayana di Indonesia (Bahasa Indonesia)
- Sebuah Doa Singkat Kepada Dorje Shugden (Bahasa Indonesia)
- Yang Mulia Dharmaraja Tsongkhapa (Bahasa Indonesia)
- Kyabje Zong Rinpoche: Kelahiran, Kematian & Bardo (Bahasa Indonesia)
Please support us so that we can continue to bring you more Dharma:
If you are in the United States, please note that your offerings and contributions are tax deductible. ~ the tsemrinpoche.com blog team
DISCLAIMER IN RELATION TO COMMENTS OR POSTS GIVEN BY THIRD PARTIES BELOW
Kindly note that the comments or posts given by third parties in the comment section below do not represent the views of the owner and/or host of this Blog, save for responses specifically given by the owner and/or host. All other comments or posts or any other opinions, discussions or views given below under the comment section do not represent our views and should not be regarded as such. We reserve the right to remove any comments/views which we may find offensive but due to the volume of such comments, the non removal and/or non detection of any such comments/views does not mean that we condone the same.
We do hope that the participants of any comments, posts, opinions, discussions or views below will act responsibly and do not engage nor make any statements which are defamatory in nature or which may incite and contempt or ridicule of any party, individual or their beliefs or to contravene any laws.
Please enter your details