Semuanya Bisa Diperbaiki (Bahasa Indonesia)
(Oleh Tsem Rinpoche)
Melanggar samaya dengan sang guru adalah kemunduran serius bagi praktik spiritual kita, mulai dari pertumbuhan pikiran dan secara umum, kedamaian kita secara keseluruhan. Awalnya, seperti tidak ada yang terjadi, tetapi seiring dengan berjalannya waktu, kita akan melihat keterikatan kita tumbuh, amarah kita tumbuh, dan jarak kita dengan Dharma bertambah. Kita akan merasa senang melakukan hal-hal yang tidak bermakna dan membenarkannya dan merasa nyaman. Kita akan kembali dengan gaya hidup sebelum bertemu Dharma dan merasa nyaman. Kita akan menimbulkan kesulitan bagi guru dan praktik kita dan mulai terlibat dalam tindakan-tindakan yang mengumpulkan karma negatif. Karma itu ada terlepas dari apakah kita percaya karma atau tidak. Kita akan mulai menikmati hal-hal negatif dan apa yang tadinya kita anggap suci menjadi tidak sakral lagi karena karma negatif kita semakin kuat.
Berlaku kasar, berbicara tidak sopan, berlaku tidak menyenangkan, menantang guru kita dengan maksud tidak baik, tidak menghiraukan guru kita, mempermainkan guru kita, menggunakan guru kita untuk keuntungan finansial dan emosional, menggunakan berbagai alasan untuk menghindari dan akhirnya memutuskan hubungan adalah benar-benar keluar jalur seperti yang dikatakan oleh Pandit Ashvagosha dalam teks Gurupancasika. Karena sang guru telah memberikanmu inisiasi, transmisi oral, berbagai ajaran untuk waktu yang lama, kasih, peduli dan bahkan bantuan finansial, kita harus mengingat hal ini dan menyesali tindakan negatif dan bersikap setia dan bersyukur. Bersyukur adalah kualitas manusia yang patut ditumbuhkan. Tidak ada siapapun di dunia ini yang bisa memberikan manfaat sekuler dan spiritual selain sang guru. Selain sang guru, hanya manfaat sekuler yang bisa didapat, tetapi pertanyaannya adalah apakah ini benar-benar bermanfaat?
Anda mengeluh pada sahabat, kenalan atau keluarga mengenai bagaimana anda ‘menderita’ dan tentu saja mereka akan setuju karena mereka tidak tahu apa yang telah anda lakukan atau mengerti mengenai situasi sebenarnya mengenai apa yang anda lakukan atau kemalasan anda dalam berlatih. Mendapatkan dukungan dari mereka yang tidak tahu adalah seperti mendapatkan persetujuan orang buta mengenai betapa indahnya sebuah lukisan berwarna. Anda akan mendapatkan dukungan dan waktu mereka, tetapi pada akhirnya, mereka akan melihat sifat dan pikiran anda yang sebenarnya dan meninggalkan anda. Dukungan dari orang-orang yang tidak tahu apa yang telah kalian lakukan akan menjadi bumerang di masa depan. Melakukan praktik purifikasi sangatlah penting. Bila kita telah merusak samaya (hubungan) dengan guru kita, pertama-tama kita harus mengaku dan menghentikan tindakan-tindakan yang merusak. Kemudian, kita tidak boleh menyembunyikan tindakan kita agar terlihat baik atau menjaga muka di hadapan guru kita dan murid-murid Dharma dan teman-teman lainnya.
Mengapa anda memilih muka dibanding guru dan Dharma dan pencapaian kalian. Muka dibanding pencapaian? Apakah harus ada perbandingan? Kita harus melakukan retret sujud namaskara, retret Vajrasattva dalam jangka waktu panjang sampai kita mendapatkan mimpi yang benar yang menandakan purifikasi. Puja Samaya Vajra dan praktiknya sangatlah penting. Setelah menyelesaikan masing-masing 500 ribu, anda harus mendapatkan inisiasi Yamantaka bila memungkinkan dan melakukan retret dalam jangka waktu yang cukup lama dengan diam-diam dan mengambil sumpah untuk berbicara seperlunya. Jangan meminta bantuan finansial dari siapapun untuk hal ini untuk memotong keinginan kita. Yamantaka bisa memurnikan karma yang sangat berat yang sepertinya tidak bisa dipurifikasi menurut Yang Suci Kyabje Zong Rinpoche. Sangat penting. Peganglah janji pada guru kita, apapun alasannya. Karena nasihat yang diberikan kepada kita adalah untuk memberikan manfaat pada kita, walaupun mungkin kita tidak bisa segera menyadarinya.
Kita harus memulihkan komitmen tantrik kita, memurnikannya, mengakuinya dan dengan diam lakukan praktik Yamantaka yang kuat dan serius. Mungkin, kita diperbolehkan melakukan praktik Yamantaka karena guru kita tahu kita akan melanggar komitmen dan kita akan membutuhkannya di kemudian hari. Sang guru bekerja dengan cara yang misterius.
Bila kita tidak bisa mendapatkan praktik Yamantaka, maka kita harus melakukan praktik 35 Buddha Pengakuan setidaknya satu juta kali, Vajrasattva satu juta kali dan Samaya Vajra satu juta kali. Kita harus mengambil sumpah untuk tidak berbicara hal-hal negatif. Yang artinya selama sisa hidup kita, kita tidak boleh mengeluarkan kata-kata negatif mengenai orang lain atau situasi apapun dan hanya diperbolehkan untuk berbicara yang positif saja. Hal ini akan melatih pikiran kita untuk menjadi stabil dan tenang. Ketika perkataan kita sangat negatif, dan mengasupi amarah dan delusi. Kita bersumpah untuk mengendalikan tindakan negatif untuk berhenti mengasupi amarah dan delusi dalam pikiran kita. Sumpah bukanlah penjara melainkan sumpah dirancang untuk berhenti mengasupi delusi, amarah dan negatifitas dalam pikiran kita. Selain itu, lebih menyenangkan untuk berada di sekitar orang yang tidak berbohong dan selalu berbicara negatif.
Akibat kerusakan dari melanggar samaya dengan guru terkasih adalah seperti membakar ribuan teks Kangyur dan menghancurkan stupa di Bodhgaya. Tanpa guru, tidak akan ada Buddha, Dharma dan Sangha. Kita harus melayani, menghormati dan membuat guru kita senang dengan transformasi pikiran dan secara fisik dengan kerendahan hati. Kita harus memohon berkat sang guru dalam doa harian kita seperti Naropa melayani Tilopa dan Milarepa melayani Marpa dan dua bersaudari ‘Tak Berkepala’ melayani Krysnacarya.
Bersujud pada guru yang merupakan sintesis dari semua ajaran Buddha yang ditunjukkan pada saya. Saya menaburkan rangkaian bunga di kaki guru saya dan mempersembahkan pada beliau praktik spiritualku. Saya mempersembahkan hidupku pada sang guru agar celaka yang akan datang kualami dan bukan dialami sang guru. Semoga dalam kehidupan ini dan semua kehidupan yang akan datang saya tidak pernah terpisahkan dari jalan luhur bodhicitta, pelepasan dan pandangan yang benar mengenai sunyata. Saya tidak akan memilih nasihat yang salah, sahabat, kenalan, uang, ketenaran, nama, pandangan salah, ego, kebencian dan kemalasan dibanding dengan guru saya yang terbaik yang telah memaklumi saya untuk waktu yang lama. Saya selalu memilih guru, Buddha, Dharma dan Sangha. Saya selalu mempersembahkan pucuk kepala di kaki guru saya. Semoga semua makhluk yang melanggar samaya, marah dan berpandangan salah mendapatkan kedamaian, melakukan praktik dan memurnikan karma negatif mereka.
Jangan membuang waktu dan merenung bagaimana apakah saya harus memperbaiki hubungan dengan guru saya? Kita tidak boleh menunda karena setiap hari adalah satu hari yang terbuang. Jangan pernah berpikir bahwa hal ini memalukan karena bila kalian memilih muka daripada guru dan spiritualitas menunjukkan bahwa anda sudah harus menaklukan kebutuhan akan muka. Atasi kebutuhan untuk terlihat baik karena hal ini tidak bermanfaat dan membangun jarak antara anda dan hal-hal baik dan guru anda. Secara umum, lebih bermanfaat untuk menjaga hubungan baik dengan setiap orang. Anda tidak boleh menipu, mengambil keuntungan, mengamuk karena tindakan negatif anda ketahuan oleh orang lain. Kehidupan anda akan lebih damai ketika kita tidak merusak orang lain dan karenanya kita tidak perlu berurusan dengan rasa sakit yang kita sebabkan pada orang lain, bersembunyi atau berpura-pura tidak ada yang terjadi. Bersikaplah jujur dan tulus dengan semua orang. Kata-kata indah dan bersinar, gaya bicara menggoda akan efektif untuk sementara waktu, tetapi tindakanmu tidak bisa disembunyikan selamanya.
Saya tetap teguh pada guru saya dan bukannya pada amarah, delusi dan ego. Saya selalu tetap setia pada guru saya dan transformasi pikiran seperti yang diajarkan oleh Geshe Langri Tangpa setiap hari. Saya akan selalu bersikap rendah hati dan memberikan persembahan pada sang guru seperti yang dilakukan oleh Dromtonpa pada gurunya, Atisha. Saya mempersembahkan pelayanan kepada guru saya tanpa mengenal lelah karena karya guru saya menyentuh banyak orang untuk memberi manfaat bagi mereka yang tidak bisa menemukan guru fisik. Dengan cara ini, saya akan maju dalam praktik dan saya berdoa pada sang guru untuk memberkati saya untuk naik dengan tubuh pelangi menuju Surga Kechara dimana saya akan meneruskan praktik saya sampai pencerahan dan kembali untuk memberi manfaat dan tidak beristirahat dalam kebahagiaan nirvana.
Tsem Rinpoche
Untuk membaca informasi menarik lainnya:
- Inginkah Anda Mendengar Kebenaran? (Bahasa Indonesia)
- Perubahan Itu Bersifat Instan (Bahasa Indonesia)
- Tsem Ladrang – Rumah Pengabdian (Bahasa Indonesia)
- Membalas Dendam Sangatlah Berbahaya (Bahasa Indonesia)
- Cinta Yang Tulus … (Bahasa Indonesia)
- 35 Buddha Pengakuan (Bahasa Indonesia)
- Nasihat Bermanfaat Untuk Kita (Bahasa Indonesia)
Please support us so that we can continue to bring you more Dharma:
If you are in the United States, please note that your offerings and contributions are tax deductible. ~ the tsemrinpoche.com blog team
DISCLAIMER IN RELATION TO COMMENTS OR POSTS GIVEN BY THIRD PARTIES BELOW
Kindly note that the comments or posts given by third parties in the comment section below do not represent the views of the owner and/or host of this Blog, save for responses specifically given by the owner and/or host. All other comments or posts or any other opinions, discussions or views given below under the comment section do not represent our views and should not be regarded as such. We reserve the right to remove any comments/views which we may find offensive but due to the volume of such comments, the non removal and/or non detection of any such comments/views does not mean that we condone the same.
We do hope that the participants of any comments, posts, opinions, discussions or views below will act responsibly and do not engage nor make any statements which are defamatory in nature or which may incite and contempt or ridicule of any party, individual or their beliefs or to contravene any laws.
Please enter your details