Dorje Shugden Trakze Untuk Menghalau Gangguan Ilmu Hitam & Makhluk Halus (Bahasa Indonesia)
(Oleh Tsem Rinpoche)
Penjelasan Mengenai Praktik Trakze:
Sebuah Praktik Untuk Menghalau Ilmu Hitam dan Makhluk Halus
Penjelasan mengenai praktik Trakze ini disusun berdasarkan sumber tradisional oleh Yang Mulia Tsem Rinpoche.
Tanggal: 30 Januari 2015
CATATAN: Artikel Ini memuat penjelasan mengenai praktik Trakze. Praktik ini dapat dilakukan setiap hari oleh siapapun yang ingin mendapatkan perlindungan walaupun Anda tidak diganggu ilmu hitam dan makhluk halus. Praktik ini tidak memerlukan inisiasi apapun.
Pendahuluan
Makhluk halus itu sudah pasti ada. Dalam kosmologi Buddhisme seperti yang dijelaskan dalam sejarah Buddha Shakyamuni, makhluk halus adalah makhluk-makhluk yang menghuni salah satu dari Enam Alam Keberadaan dalam samsara. Meskipun banyak orang yang merasa skeptis tentang keberadaan makhluk halus, kini banyak teknologi modern yang bisa mendeteksi makhluk tanpa bentuk dan secara perlahan mengubah persepsi umum mengenai kehadiran makhluk-makhluk gaib ini.
Tidak seperti hewan dan manusia yang berbagi alam keberadaan ‘berbentuk’ yang sama, makhluk halus menempati alam tak berbentuk. Makhluk yang mengalami kelahiran kembali di alam tanpa bentuk ini dapat hidup selama ribuan tahun, dan salah satu penyebab utama mereka lahir kembali di alam tersebut adalah kuatnya ‘kemelekatan-kemelekatan’ yang tidak murni. Ini adalah kemelekatan kita terhadap sesuatu, yang dihasilkan dari proyeksi kita terhadap benda-benda dan seseorang. Kemelekatan ini mendorong kita untuk mengalami kelahiran kembali di alam makhluk halus, sebuah alam dengan penderitaan hebat dan secara metaforis digambarkan sebagai ‘Sebuah keberadaan dimana rasa dahaga seseorang tidak dapat terpuaskan’.
Hal yang penting untuk dipahami adalah, seperti semua makhluk hidup yang terperangkap dalam siklus keberadaan yang tidak terkendali dalam samsara, makhluk halus sama-sama terperangkap akibat karma mereka. Meskipun mereka bisa hidup selama ribuan tahun, mereka masih memiliki ‘umur’, yang berarti mereka akan mati dan tidak bisa hidup selamanya. Setelah karma yang menyeret mereka ke dunia makhluk halus berakhir, mereka akan hilang dan mengalami kelahiran kembali di alam keberadaan lain.
Para makhluk halus tidak memiliki bentuk yang pasti dan dapat datang dalam berbagai bentuk, ukuran, warna, dan temperamen. Beberapa roh bisa memberikan manfaat, sementara beberapa roh lainnya bisa menimbulkan bahaya. Terkadang, karena keadaan tertentu, makhluk halus dari alam tanpa bentuk bersinggungan dengan dunia kita. Dalam momen-momen inilah ketika kita ‘berpapasan’ dengan makhluk halus, mereka mendapatkan kesempatan untuk melekatkan dirinya kepada kita.
Ada banyak cara bagi makhluk halus untuk melekatkan dirinya pada kita, dan beberapa metode yang paling umum adalah:
- Melalui suatu benda. Dalam beberapa budaya yang memiliki sejarah kepercayaan pada makhluk halus, dikatakan bahwa barang-barang antik atau benda-benda dengan sejarah panjang harus ditangani dengan hati-hati.
- Tempat atau lokasi. Hal ini menjelaskan keberadaan tempat angker. Makhluk halus yang mendiami ruangan tertentu dapat membuat gangguan ketika mereka berbagi ruang yang sama dengan manusia.
- Melalui ilmu hitam. Makhluk halus dapat dikirimkan kepada kita dalam bentuk ilmu hitam. Dalam beberapa kasus, makhluk halus dapat bermanifestasi dalam bentuk bencana.
Walaupun makhluk halus menempati keberadaan tanpa wujud, yang berarti mereka tak berbentuk; mereka memiliki kemampuan untuk memindahkan benda nyata. Oleh karena itu, ada beberapa cara untuk mengidentifikasi apakah kita dilekati oleh makhluk negatif. Beberapa gejala umum atau “klasik” adanya makhluk halus dan gangguan makhluk halus adalah:
- Kejadian listrik yang tidak biasa, seperti lampu berkedip, barang-barang elektronik hidup dan mati dengan sendirinya, atau bahkan hubungan arus pendek ketika ada makhluk halus.
- Rangkaian kecelakaan yang tidak biasa yang terjadi satu demi satu.
- Episode mimpi buruk yang konsisten.
- Merasakan kehadiran hantu di dalam ruangan. Sebagai contoh, merasa seperti sedang diawasi atau disentuh.
- Barang-barang pribadi menghilang, bergerak atau hancur dengan sendirinya.
Dengan menyadari bahwa makhluk halus memang ada dan mereka memiliki kemampuan untuk menyebabkan kerusakan (dan dalam beberapa kasus yang parah, kematian), kita harus mengembangkan kejernihan pikiran untuk mengidentifikasi dan mengkonfirmasi gangguan makhluk halus dan mengambil upaya perbaikan. Terkadang mudah untuk menjadi paranoid dan menyalahkan segala sesuatu yang tidak berjalan dengan baik dalam kehidupan karena gangguan makhluk halus, oleh karena itu, pengamatan yang cermat diperlukan untuk mengkonfirmasi adanya gangguan makhluk halus. Sebagai contoh, seseorang mengalami gejala yang disebutkan di atas mungkin berpikir mereka menderita skizofrenia, tetapi ada kemungkinan bahwa hal itu disebabkan oleh makhluk halus. Dalam hal ini, meminum obat skizofrenia tidak akan membantu.
Perlindungan Umum
Dalam ajaran Buddhis, metode perlindungan yang paling sederhana, ampuh dan seketika dari makhluk halus adalah dengan berlindung pada Tiga Permata. Berlindung pada Tiga Permata adalah dengan mengembangkan kepercayaan pada Buddha, Dharma dan Sangha. Secara formal, berlindung melibatkan pengambilan sila dan sila-sila yang dimaksud tergantung pada sekolah atau tradisi agama Buddha yang dianut. Penting untuk membaca dan memahami sila perlindungan dan memahami bahwa Buddha yang bebas dari segala ketakutan adalah sumber perlindungan yang sempurna. Ketika kita berlindung pada Buddha, mempraktikkan Dharma dan menghormati Sangha, kita mendapatkan perlindungan dari berbagai jenis makhluk halus.
Sebuah contoh yang sangat baik untuk menggambarkan efektivitas perlindungan Tiga Permata terhadap gangguan makhluk halus adalah kisah Guru Rinpoche, seorang guru besar Buddhis yang menaklukkan banyak makhluk halus yang garang dan berbahaya di Tibet. Melalui teladannya dan banyak contoh lain dari guru-guru besar baru-baru ini kita dapat menumbuhkan keyakinan pada Tiga Permata untuk melindungi kita dari bahaya makhluk halus.
Namun, dalam kasus tertentu, beberapa orang memiliki hubungan karma yang “khusus” dengan beberapa jenis bahaya dan makhluk tanpa bentuk yang tertentu. Hubungan karma ini memungkinkan makhluk halus “menerobos” perlindungan Tiga Permata dan menyebabkan bahaya. Oleh karena itu, bagi orang-orang yang memiliki jodoh karma dengan makhluk halus tersebut, mereka akan tetap mengalami bahaya bahkan ketika mereka berlindung pada Tiga Permata.
Dalam kasus lain, beberapa orang mungkin menggunakan metode-metode tertentu untuk menghubungi makhluk dari alam lain. Praktik ini sangat berbahaya karena kita tidak pernah bisa yakin jika makhluk halus yang dihubungi berbahaya atau tidak. Kadang-kadang, jika makhluk halus yang dipanggil adalah yang kuat dan berbahaya, mereka dapat tinggal di sekitar orang tersebut untuk menyebabkan kerusakan.
Kita mungkin mempertanyakan: Mengapa Tiga Permata tidak bisa melindungi orang-orang yang memiliki hubungan karma dengan jenis makhluk halus tertentu? Walaupun kita berlindung dan berada di bawah perlindungan Tiga Permata, masih ada karma individu yang sangat kuat dan langsung menentukan hasil.
Sebagai gambaran, mari kita lihat situasi yang lebih mudah dipahami berikut ini: Meskipun kita dilindungi oleh Tiga Permata, kita masih bisa jatuh sakit, mengalami bencana dan tragedi dan mengalami penderitaan emosi naik dan turun, dan kematian akibat tumpukan karma sebagai konsekuensi dari tindakan tubuh, ucapan dan pikiran. Dalam kasus tersebut, seseorang mungkin dapat melakukan praktik spiritual tertentu atau memesan puja dari istadewata khusus, misalnya, praktik Buddha Pengobatan, yang energinya secara khusus ditujukan untuk penyembuhan.
Karena itu, ketika mendapatkan buah dari karma, seseorang seharusnya tidak boleh mengatakan bahwa Tiga Permata tidak memberikan perlindungan. Tiga Permata memberikan perlindungan untuk jangka pendek dan panjang. Untuk perlindungan jangka pendek, Tiga Permata memberikan ajaran Dharma yang memungkinkan praktik yang menghilangkan semua penyebab penderitaan. Di sisi lainnya, untuk perlindungan jangka panjang, Tiga Permata memberkati kita untuk mengalami kelahiran kembali di tempat dan situasi yang kondusif terhadap praktik Dharma.
Ketika Perlindungan Khusus Diperlukan
Dalam kasus ketika ada karma “khusus” yang menciptakan kedekatan dengan makhlus halus tertentu, dan bahaya dan penderitaan masih dialami, praktik Dorje Shugden bisa dilakukan untuk mendapatkan perlindungan.
Dorje Shugden bermanifestasi dalam lima bentuk untuk tujuan yang berbeda. Selain manifestasi utamanya, ia memiliki empat emanasi lain, masing-masing dengan fungsi khusus mereka. Kelima bentuk Dorje Shugden adalah sumber yang sempurna untuk perlindungan meskipun mereka memiliki emanasi dan fungsi yang berbeda-beda.
Dari kelima bentuk Dorje Shugden, Trakze yang juga disebut Karma Shugden adalah emanasi yang paling murka dari Dorje Shugden. Praktiknya sangat ampuh untuk mengatasi delusi yang kuat dan energi berbahaya yang sangat negatif.
Praktik Trakze
Praktik Trakze tidak hanya akan menghalau makhluk halus tetapi juga mengatasi bencana-bencana yang tidak alami, masalah dan kesulitan lain. Trakze juga cocok sebagai perlindungan untuk perjalanan panjang. Dia juga akan menawarkan perlindungan dari ucapan negatif orang lain, mantra negatif, sihir atau jimat negatif, kematian mendadak atau naas, dan kecelakaan fatal. Jadi, wujud Dorje Shugden ini sangatlah kuat.
Menyusun Sebuah Altar
Susunan altar:
- Sebuah gambar atau patung Buddha
- Sebuah gambar atau patung Trakze
- Sebuah teks Dharma
- Sebuah Stupa
- Satu set Persembahan Indrawi (opsional) (Dari kiri ke kanan – air, air, bunga, dupa, cahaya, parfum, makanan, dan kulit kerang)
- Satu set persembahan air (opsional)
Sebuah altar adalah komponen penting dalam praktik ajaran Buddha, karena berfungsi sebagai pengingat dari tujuan latihan kita – yaitu mengembangkan kualitas dalam diri kita sehingga memungkinkan kita membantu semua makhluk hidup. Ini adalah manfaat spiritual memiliki sebuah altar. Bagi mereka yang mempraktikkan Trakze khusus untuk melawan gangguan makhluk halus, manfaat dari memiliki sebuah altar dengan gambar Trakze sudah merupakan bentuk perlindungan.
Sebuah altar dapat diatur di mana saja kecuali di dalam kamar mandi. Untuk mengembangkan pandangan bahwa makhluk tercerahkan hadir di altar di hadapan kita, adalah tepat untuk selalu menunjukkan rasa hormat di depan altar. Oleh karena itu, jika altar ditempatkan di kamar tidur, dianjurkan untuk menutupinya ketika sedang terlibat dalam kegiatan yang bersifat pribadi.
Sebuah altar yang ideal akan terdiri dari enam barang yang disebutkan di atas. Namun, setidaknya, altar harus memiliki gambar Trakze dan seiring waktu, seseorang dapat menambahkan barang lainnya bila tersedia. Seberapa lengkap altar kita mencerminkan betapa seriusnya kita mempraktikkan Trakze untuk mengatasi masalah kita. Oleh karena itu, seperti yang lainnya, besar usaha yang dicurahkan dalam praktik mencerminkan hasil praktiknya.
“Tambahan sentuhan” dapat diberikan pada altar. Satu set persembahan air dengan tujuh sampai delapan gelas dapat disusun di depan altar dengan air bersih diisi hingga penuh dengan batasan tinggi air sebutir beras pada bibir gelas. Satu set persembahan murka yang melambangkan persembahan karma negatif seseorang, dapat tersusun rapi di belakang persembahan air.
Panduan Praktik
Klik di sini untuk mengunduh teks doa.
Memohon Perlindungan
Video tentang Bagaimana Melakukan Sujud:
Praktik ini dimulai dengan pembacaan formula perlindungan sebanyak tiga kali. Dalam hal ini, seseorang berlindung pada Lama Tsongkhapa – Guru dan Buddha, Dharma dan Sangha.
Ketika membaca rumus perlindungan, visualisasikan Lama Tsongkhapa dikelilingi oleh delapan murid utamanya dengan jelas di tingkatan mata. Jika visualisasi ini terlalu sulit dan rumit di awal, seseorang dapat mulai dengan memvisualisasikan hanya dua orang murid utamanya, Khedrup-je Rinpoche dan Gyelsab-je Rinpoche. Membayangkan mereka duduk di Surga Ganden di atas tahta mereka yang dihiasi dengan permata berkilauan. Ketiganya tersenyum, bahagia dan hangat menurunkan berkat mereka.
Dari dalam tahta Lama Tsongkhapa, visualisasikan cahaya merah gelap yang kuat berpendar keluar, cahaya ini tidak lain adalah pikiran Manjushri, turun dari Surga Ganden muncul di hadapan Anda.
Visualisasikan awan hitam-kelabu yang jahat, kuat, dan penuh gejolak – dengan suara yang sangat kuat seperti guntur dan kilat yang dikelilingi oleh semua jenis hewan ganas dan murka seperti burung bangkai dan elang. Di tengah-tengah awan gelap ini bernaung Trakze, dalam bentuk seperti yang divisualisasikan di atas. Di hatinya, ada lingkaran matahari yang diatasnya ada suku kata “Hung”, berwarna merah. Dari suku kata “Hung”, cahaya memancar keluar ke 10 arah untuk mengundang semua Buddha, Bodhisattva, dan istadewata, dan larut kembali ke dalam “Hung”, Buddha, Bodhisattva, dan istadewata menjadi satu dengan Trakze secara alami dan menjadi jelas di depan Anda. Sekarang Trakze melebur lengkap dengan Tiga Permata dalam wujudnya. Jadi apapun yang dilakukan untuk Trakze adalah sama seperti jika Anda telah melakukan semuanya untuk Tiga Permata. Trakze divisualisasikan sebagai makhluk samaya, dan Trakze diundang dari dalam tahta Tsongkhapa adalah makhluk kebijaksanaan. Ketika mereka bergabung, mereka menjadi satu dan tak terpisahkan. Jadi, Anda harus percaya bahwa kebijaksanaan yang sebenarnya mewujud menjadi Trakze berada di depan Anda sekarang. Hal ini penting untuk anda percayai. Kemudian, visualisasikan Trakze dalam badai menyapu awan yang sangat ganas dan kuat di sekitar Trakze, berasal dari bawah tahta Lama Tsongkhapa, tetap terhubung ke Trakze. Ini menandakan sumber berkat adalah dari Lama Tsongkhapa dan kita terhubung ke Surga Ganden.
Empat Hal Yang Tak Terukur
Empat Hal Yang Tak Terukur dibacakan untuk membangun motivasi yang baik bahwa semua praktik yang dilakukan untuk melindungi diri tidak merugikan makhluk lain, termasuk makhluk yang menyebabkan kerugian bagi Anda.
Dasar praktik dari Empat Hal Yang Tak Terukur adalah bahwa ‘semua orang ingin bahagia, namun kebahagiaan tidak dapat dicapai secara terpisah-pisah‘. Bahkan, kebahagiaan dalam satu hal tergantung pada kebahagiaan secara keseluruhan, mengungkapkan bahwa semua kehidupan adalah saling bergantung. Untuk menjadi bahagia, salah satu kebutuhan untuk menumbuhkan sikap baik terhadap orang lain dalam masyarakat dan terhadap semua makhluk hidup.
Oleh karena itu, cara terbaik untuk membangkitkan sikap yang baik terhadap semua makhluk hidup adalah melalui meditasi kontemplatif pada Empat Hal Yang Tak Terukur, yang memupuk cinta kasih, kasih sayang, sukacita menghargai dan keseimbangan batin terhadap beragam makhluk hidup.
Praktik Empat Hal Yang Tak Terukur juga merupakan penangkal ampuh untuk keadaan mental negatif seperti kemarahan dan kebanggaan.
Guru Yoga Lama Tsongkhapa
Setelah menyelesaikan Empat Hal Yang Tak Terukur, lanjutkan ke Guru Yoga Lama Tsongkhapa. Ketika membaca mantra Migtsema (setidaknya 21 kali) dengan visualisasi ini (dijelaskan pada bagian ‘Mengambil Refuge’), adalah penting untuk mengembangkan pemikiran dan keyakinan bahwa Trakze (dalam 3-Dimensi/3D) berada di depan Anda, semuanya-kuat dan protektif. Setelah menyelesaikan Guru Yoga Lama Tsongkhapa, lanjutkan membaca doa Dorje Shugden.
Doa-Doa Dorje Shugden – Kanshag
Pendahuluan
Kanshag untuk Dorje Shugden adalah praktik yang sangat ampuh untuk menghilangkan hambatan kita. Dalam kasus gangguan ilmu hitam dan makhluk halus, Kanshag secara khusus efektif untuk memurnikan karma negatif yang telah menciptakan penyebab seseorang untuk mengalami penderitaan ini.
Doa-doa Kanshag mungkin terdengar sangat keras dan kasar. Namun hal ini tidak hanya ada dalam praktik Dorje Shugden. Ini juga merupakan fitur umum dalam doa Pelindung Dharma lain seperti Kalarupa, Palden Lhamo, Mahakala dan banyak lainnya. Oleh karena itu, karena kebodohan, atau orang yang tidak memiliki guru yang memenuhi syarat untuk menjelaskan pentingnya manifestasi murka seperti dalam doa-doa, seseorang mungkin menolak atau membaca hanya berdasarkan iman. Walaupun mengucapkan Kanshag murni berdasarkan iman bisa diterima, namun lebih baik ketika kita melakukan praktik dengan pengertian sehingga praktik kita lebih efektif. Setelah kita menyadari bahwa manifestasi murka pada Kanshag muncul dari kasih sayang murni Dorje Shugden untuk semua makhluk hidup, kita akan belajar untuk menghargai dan melakukan praktik dengan pengabdian yang besar.
Dalam membayangkan pemurnian karma negatif seseorang melalui Kanshag, pertama-tama kita harus memahami bahwa sosok manusia digambarkan dalam visualisasi ini bukanlah manusia seperti yang kita tahu. Figur-figur mirip manusia ini tanpa kesanggupan indra dan kualitas negatif yang menyebabkan kita untuk terus menciptakan karma negatif, seperti iri hati, amarah, kebodohan, kemelekatan dan banyak lagi. Karena sifat-sifat negatif itu tidak nyata, kita memvisualisasikan mereka sebagai makhluk dalam bentuk seperti manusia agar Trakze dan rombongan dapat membunuh sifat-sifat negatif kita.
Manifestasi Karma Kita
Di balik Trakze berdiri sebuah istana tulang yang besar dan menakutkan (Rubey Gyi Phodrang). Di sekeliling istana tulang berkobar cuaca yang jahat. Awan tebal, gelap, berat disertai dengan guntur, petir, hujan dan badai. Terbang di sekitar tanpa tujuan dalam cuaca buruk ini adalah hewan murka – burung bangkai dan elang – dengan bola mata yang muncul dari mulut mereka. Naga, terbang di antara awan, menandakan petir yang menakutkan dan sengit.
Tanah di sekitar istana adalah gunung yang keras. Jalan bergerigi, kasar dan berbahaya, gunung yang dapat dengan mudah merenggut nyawa seseorang. Bahaya pegunungan ini diperbesar dengan kehadiran hewan menakutkan – Garuda, gajah liar, kadal, buaya, ular, kalajengking – dan apa pun yang menakutkan dan penuh kekerasan hadir di sana, di seluruh tempat. Bau mayat mengisi udara yang gelap, gunung yang berbahaya.
Dari pegunungan kekerasan mengalir sungai darah berbahaya tak berujung yang dijelaskan seperti sungai Gangga suci. Sungai penuh darah dan aliran yang penuh gejolak di dalamnya, dengan batu bergerigi dan berbahaya oleh sungai yang dijangkiti hewan liar, dan ganas. Antara sungai-darah yang berbahaya muncul api dan asap tebal, dengan tak terhitung mayat muncul di sungai berdarah.
Semuanya dalam ruang yang luas ini diwujudkan melalui belas kasih dari Dorje Shugden. Karena kita tidak dapat membayangkan berapa banyak akumulasi karma negatif kita yang telah dikumpulkan dari berbagai kehidupan, Dorje Shugden memanifestasikan bidang aneh ini untuk menunjukkan akumulasi karma negatif kita dengan cara yang dapat kita hubungkan dan pahami. Makhluk, lingkungan dan kondisi yang ditunjukkan kepada kita dimaksudkan untuk membuat kita menyadari bahwa ini adalah takdir yang harus kita hadapi jika kita tidak melakukan praktik untuk memurnikan karma kita. Dalam praktik ini, Dorje Shugden, manifestasi dan rombongan turun dari atas untuk mengobrak-abrik segala sesuatu yang tercemar, sehingga memurnikan karma negatif itu.
Memasuki Mandala Pelindung Dorje Shugden
Ketika Anda melafalkan Kanshag, pintu ke mandala Dorje Shugden, yang biasanya dijaga oleh Kache Marpo, terbuka. Semua keanehan dalam pintu istana dimanifestasikan oleh Dorje Shugden, untuk memurnikan karma kita yang pada akhirnya mengarah pada pembebasan kita.
Gambar di sebelah kanan: Pintu ke mandala Dorje Shugden.
Turunnya Trakze dan Rombongan Untuk Memurnikan Karma
Di tengah pemandangan dan cuaca mengerikan adalah tempat tinggal Trakze, bertempat tinggal di istana tulang murka. Istana tulang murka dihiasi dengan tulang dan daging manusia. Di sini, kita melihat ornamen tulang manusia, dengan kulit manusia yang digunakan sebagai spanduk kemenangan mengambang di angin berasap, dan kulit manusia tergantung di dalam istana seperti tirai.
Istana rumit yang dihiasi dengan tulang dan kulit menandakan banyak bahan telah dikumpulkan Trakze melalui karyanya membebaskan makhluk hidup. Hal ini juga melambangkan kemampuan besar dan potensi untuk membebaskan makhluk yang tak terhitung jumlahnya. Dengan demikian, Istana Trakze dipenuhi dengan tulang dan segala sesuatu dianggap mengerikan karena ia mengumpulkan dan menerima karma negatif dan penderitaan semua orang.
Ketika kita mempersembahkan negatifitas kita dalam bentuk ini kepada Buddha untuk ditaklukkan, itu adalah sesuatu yang kita anggap jelek. Namun di sisi Buddha, tujuan utama mereka adalah untuk membebaskan kita dari negatifitas kita. Oleh karena itu hal negatif tersebut disajikan dan berubah menjadi persembahan utama dari seorang praktisi spiritual. Dengan demikian, sekali Trakze telah membunuh negatifitas ini (yang kita visualisasikan dalam bentuk makhluk), ia menggunakan tulang dan kulit sebagai dekorasi untuk tempat tinggalnya, untuk merayakan pembebasan kita dari sifat-sifat yang tidak diinginkan.
Istana tulang juga merupakan Tong Len (praktik mengambil penderitaan lain dan memberikan manfaat seseorang kepada mereka) dalam bentuk tantra visual. Ini berarti bahwa Trakze akan mengambil semua karma buruk dari Anda. Dia akan hidup dalam lingkungan yang mengerikan ini dan kondisi kekerasan yang diwujudkan oleh karma negatif kita sehingga kita tidak perlu mengalaminya.
Sembilan Ibu Kebijaksanaan tidak memikat secara fisik, tetapi bermanifestasi sebagai monster yang menakutkan dengan taring , cakar, dengan kuku yang panjang dan kuku kaki. Mereka muncul sebagai sembilan makhluk menakutkan, murka dan menciptakan kekacauan. Sembilan ibu memotong, menghancurkan, mengiris, merobek, menggaruk dan mencakar karma negatif, merusaknya.
Delapan Biksu-biksu Pembina tidak tenang dan pendiam; namun mereka mewujudkan realisasi persetujuan atau kontemplasi dengan cara murka. Sebaliknya, mereka berlarian di sekitar dengan cara yang sangat ‘tidak kebiksuan’, melakukan tindakan kekerasan dan ritual murka untuk menaklukkan makhluk hidup.
Sepuluh Asisten Muda dan Murka yang terwujud dari ‘anggota badan’ istadewata utama, dalam hal ini Trakze. Kesepuluh asisten terwujud dalam bentuk yang paling murka mereka sebagai makhluk menakutkan – untuk mengaktifkan purifikasi cepat untuk menghilangkan penderitaan, dengan rantai dan merobek rintangan dalam dan luar kita.
Oleh karena itu, ketika kita membaca Kanshag, kita meminta Dorje Shugden dan rombongan untuk menghancurkan akumulasi karma negatif kita melalui cara-cara kekerasan dan murka mereka. Kita memurnikan karma yang tidak hanya menyebabkan penderitaan fisik kita tetapi juga penderitaan mental. Secara tradisional, metode murka selalu lebih cepat. Dengan alasan ini maka praktik Dorje Shugden, bila dilakukan dengan baik, dapat menghapus hambatan kita untuk memenuhi keinginan kita dengan cepat. Dengan demikian ia dikenal untuk membantu kita dengan cepat.
Visualisasi Kanshag
Bayangkan lingkungan murka yang merupakan manifestasi dari karma negatif. Dalam ruang ini, sosok mirip manusia raksasa, besar seperti gunung, muncul di hadapan anda. Sosok yang menyerupai-manusia ini adalah semua karma negatif dan kualitas negatif yang menghambat pertumbuhan spiritual kita.
Bayangkan Trakze dan rombongan murka-Nya turun menuju sosok menyerupai manusia itu dan menghancurkan mereka, membentuk kumpulan persembahan lengkap yang tak terhitung jumlahnya.
Persembahan murka terdiri dari:
- ‘Argham’ (teh) – bayangkan semua darah dari makhluk dikosongkan ke dalam mangkuk pertama dan dipersembahkan.
- ‘Phupe’ (bunga murka) – bayangkan tengkorak terbalik ke atas. Dalam tengkorak ditempatkan jantung. Di dalam jantung ada mata, telinga, lidah dan hidung; semua diatur simetris pada jantung.
- ‘Duphe’ (dupa) – bayangkan tulang tubuh diambil dan dibakar. Asap yang timbul dari ini dipersembahkan kepada Trakze.
- ‘Aloke’ (cahaya) – bayangkan semua lemak tubuh diambil dan dibuat menjadi pelita dan dipersembahkan untuk Trakze.
- ‘Gyende’ (parfum) – bayangkan semua cairan yang tersisa dalam tubuh seperti urin, empedu, nanah dan lain-lain, dikosongkan ke dalam mangkuk dan dipersembahkan.
- ‘Niweide’ (makanan) – bayangkan semua daging tubuh yang dipotong dan dipersembahkan.
- ‘Shapta’ (suara) – bayangkan tulang paha diukir menjadi instrumen angin, sebagai persembahan kepada Trakze.
Setelah mengakhiri doa Kanshag, visualisasikan bahwa semua manifestasi negatif ini telah dihancurkan oleh Trakze dan rombongan. Visualisasi pemurnian dalam wujud murka, bentuk berdarah sebagai pelatihan bagi kita untuk tidak melekat atau jijik terhadap sesuatu yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Ini adalah metode lain di mana penolakan dipraktikkan melalui bermeditasi dengan melihat tubuh kita yang timbul dari karma negatif hancur lebur, dihancurkan dan dimusnahkan sebagaimana dalam ajaran Chod. Praktik ini mungkin bersifat penuh murka, tetapi semuanya masih dalam inti ajaran Buddha tentang penolakan, seperti ketika para biksu Thailand bermeditasi di kuburan atau di depan tulang dan tengkorak untuk mengaktualisasikan penolakan dari tubuh kita di mana kita memiliki pandangan yang salah tentang keabadian dan dengan demikian kita investasikan dengan waktu berlebihan, energi dan sumber daya untuk tubuh – ketika pada akhirnya kita gagal dan menjumpai kematian. Penolakan merupakan komponen yang sangat kuat dalam meditasi kita untuk mengaktualisasikan agar praktik Dharma kita menjadi murni. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan penolakan adalah meluas di semua tiga Yana Buddhisme. (Akhir dari visualisasi)
Ini adalah persembahan bunga murka yang dibuat ketika membaca Kanshag. Ini adalah praktik yang sangat kuat yang berhubungan dengan “Chod” yang memotong semua kemelekatan terhadap tubuh. Beberapa merasa sulit untuk memahami alasan di balik persembahan keji dan “kotor” tersebut kepada Sang Buddha. Namun, kekejian atau kekotoran dirasakan dari pikiran tercemar. Dalam hal ini, Sang Buddha tidak memiliki karma untuk mendapat bahaya atau menerima sesuatu yang kotor di alam. Oleh karena itu, barang-barang apapun (baik itu divisualisasikan atau aktual) yang dipersembahkan kepada mereka akan berubah menjadi sesuatu yang menyenangkan, taman yang indah dan kolam kegembiraan.
Karena itu, ketika membuat persembahan ini sambil melafalkan Kanshag, kita memurnikan karma yang telah kita akumulasi dari banyak kehidupan. Kanshag harus dibaca sebanyak mungkin tetapi sebagai panduan, dapat diucapkan tiga, tujuh atau 21 kali selama setiap sesi doa, tergantung pada potensi penderitaan. Pelafalan Kanshag bersama-sama dengan visualisasi adalah metode yang sangat ampuh untuk memurnikan karma negatif dengan segera. Semakin banyak pelafalan Kanshag berikut visualisasi Trakze yang dapat kita lakukan, semakin cepat hasilnya. 100.000 pelafalan Kanshag kadang-kadang dilakukan oleh parabiksu bersama-sama selama beberapa hari karena sangat efektif. Tidak ada akibat negatif yang dapat timbul dari membaca Kanshag dari Trakze atau pelindung Dharma lainnya.
Torma
Setelah membaca Kanshag, adalah sangat bermanfaat untuk membuat persembahan torma kepada Pelindung Dharma.
Torma adalah kue ritual yang sebagian besar terbuat dari tepung dan mentega yang digunakan sebagai persembahan dalam ritual Buddhisme Tibet. Torma dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran, sesuai dengan tujuannya, tetapi biasanya dalam bentuk kerucut. Mereka dapat dicelupkan dalam warna yang berbeda tergantung pada peruntukan praktiknya. Torma paling sering ditemukan dalam warna putih dan merah. Y.M. Kyabje Zong Rinpoche mengatakan tidak akan praktis untuk umat non-biarawan untuk mempersembahkan torma tradisional. Jadi dia mengatakan bahwa tidak apa untuk menawarkan hal-hal yang suka kita konsumsi misalnya kue dan biskuit. Jika kita bepergian atau berada di sebuah hotel, pesawat atau kereta api, kita masih bisa melakukan praktik Trakze tanpa persembahan, hanya bacaan dan visualisasi. Kita harus melakukan praktik ini pada waktu, tempat dan keadaan yang terbaik sesuai dengan kemampuan kita. Ketulusan, kepercayaan dan iman dalam melakukan praktik untuk Trakze pasti akan membuahkan hasil.
Bagi para praktisi biasa yang tidak terlatih untuk membuat bentuk torma tradisional, torma dapat direpresentasikan dengan botol kaca, diisi dengan biskuit. Jika seseorang ingin membuat persembahan torma, para torma berikut dapat dibuat:
- Satu toples besar berisi biskuit (persembahan torma untuk Lama Tsongkhapa)
- Satu toples besar berisi biskuit (persembahan torma untuk Trakze)
- Satu toples kecil berisi biskuit (persembahan torma untuk rombongan Trakze)
Namun, jika waktu terbatas, persembahan torma bisa menjadi opsional. Torma (biskuit) ditaruh dalam toples tertutup untuk mencegah serangga masuk kedalamnya. Anda dapat mempersembahkan torma di atas piring, mangkuk atau gelas dan membuangnya di tempat yang bersih di akhir puja/doa. Jika Anda berada di sebuah apartemen, Anda dapat memakan torma sebagai berkat atau jika Anda tidak ingin makan, dapat dibungkus dengan kertas dan kemudian membuangnya di tempat sampah.
Persembahan Teh Hitam (Serkym)
Praktik ini biasa disebut Persembahan Minuman Emas atau Serkym, yang merupakan bagian utama dari Dorje Shugden Kangsol. Praktik ini telah dikembangkan sebagai persembahan kepada Pelindung Dharma sebagai permintaan untuk pertolongan yang cepat. Karenanya, persembahan Serkym menjadi terkenal dan umumnya dipraktikkan oleh para praktisi modern untuk meminta pertolongan yang cepat, terutama pada saat mendesak. Secara tradisional, teh digunakan sebagai persembahan. Namun minuman lain seperti susu atau bahkan minuman berkarbonasi dapat digunakan sebagai pengganti.
Persembahan tradisional Serkym dipersembahkan dengan menuangkan minuman ke dalam wadah dua tingkat, yang terdiri dari wadah yang lebih tinggi ditempatkan diatas mangkuk yang lebih rendah. Jika barang ritual Serkym (yang biasanya terbuat dari kuningan) tidak dapat diperoleh, seseorang dapat menggantinya dengan menggunakan gelas tinggi (seperti gelas anggur) ditempatkan dalam mangkuk kaca.
Selama persembahan, minuman dituangkan dari panci atau kendi ke dalam wadah lebih tinggi sampai cairan meluap mengisi mangkuk yang lebih rendah. Dalam ajaran Buddha, cairan meluap sangat menguntungkan sebagai simbol manfaat berlimpah, kebajikan, sumber daya materi dan kondisi yang kondusif untuk praktik Dharma.
Minuman dapat dituangkan sepenuhnya ke wadah sebelum pembacaan ayat-ayat Serkym, atau dapat menuangkan sedikit demi sedikit selama pembacaan ayat-ayat yang relevan dalam seluruh liturgi. Jika metode kedua yang dipilih, tuangkan sedikit teh ke dalam wadah yang lebih tinggi sehingga Anda tidak memberikan persembahan kosong kepada Buddha. Sebelum memulai, purifikasilah Serkym dengan melingkarkan dupa menyala tiga kali searah jarum jam di sekitar Serkym sambil melafalkan mantra ‘OM AH HUM‘.
Sambil membuat persembahan Serkym, visualisasikan minuman sebagai nektar ilahi yang luas mengisi seluruh samudra yang mewakili semua hal yang diinginkan di dunia yang menyenangkan panca indera.
Pelafalan Mantra
Setelah Anda menyelesaikan persembahan teh hitam (Serkym), bacalah mantra murka dari Dorje Shugden sebagai permintaan untuk perlindungan. Mantra Trakze adalah “OM BENZA WIKI BITANA RAKYA RAKYA HUNG”. Anda dapat membaca satu, tiga, tujuh atau sebanyak mungkin mantra yang Anda bisa. Dianjurkan untuk membaca sebanyak mungkin mantra. Penting untuk melakukan praktik dengan konsisten dan dilakukan setiap hari sampai penderitaan sudah benar-benar hilang. Setelah menyelesaikan pembacaan mantra selama setiap sesi, bacalah mantra purufikasi Vajrasattva selama 21 kali.
Selama pembacaan mantra, visualisasikan cahaya dari Trakze melindungi dan memberkati Anda dan Dorje Shugden mengelilingi Anda. Tidak ada yang bisa menembus perisai pelindung ini sementara Anda membacakan mantra ini.
Sambil membaca mantra, visualisasikan Dorje Shugden memperbanyak dirinya menjadi triliunan jumlahnya, di 10 arah: Utara, Selatan, Timur, Barat, arah menengah, atas dan bawah. Dorje Shugden mengelilingi Anda dan lingkungan Anda dengan pancarannya, menawarkan perlindungan lengkap dari makhluk halus, bahaya, kekurangan atau benda berbahaya. Tidak ada yang bisa menembus atau melewati perlindungan ilahi ini. Bersamaan pula, tidak ada yang dapat meninggalkan perlindungan ini, karena Dorje Shugden mengamankan kebajikan Anda.
Kemudian dari gambar utama Dorje Shugden, visualisasikan bahwa dari suku kata “Hung” merah di hati, berbagai cahaya masuk ke dalam tubuh Anda. Kekuatan cahaya ini sangat kuat, membersihkan Anda. Untuk tujuan ilustrasi, seolah-olah Anda sedang berdiri di bawah air terjun. Air benar-benar membersihkan diri Anda, mengusir semua kotoran dalam diri Anda.
Visualisasikan cahaya merah gelap yang kuat datang dari Dorje Shugden memasuki hati Anda. Cahaya menyebar ke tubuh Anda sepenuhnya, mengusir semua kotoran melalui lubang Anda dalam bentuk kalajengking, ular, serangga dan kadal. Dari seluruh tubuh Anda, zat hitam dikeluarkan dan bagian dalam tubuh Anda yang tersisa adalah bersih dan jernih. Tenggelam dan dikelilingi oleh cahaya kebijaksanaan merah Dorje Shugden, Anda bersih dan murni.
Anda harus merasa sangat segar dan terjaga setelah melakukan visualisasi ini. Dengan sensasi “bersih” ini, pikirkanlah: “Pikiran saya yang memegang kendali. Saya memegang kendali. Tidak ada makhluk yang dapat merugikan saya, tidak ada makhluk jahat yang akan mencelakai saya”. Dengan pemikiran ini dan sambil membaca mantra, jangan menaklukkan makhluk dengan cara yang murka. Sebaliknya, kembangkan kasih sayang bagi mereka. Mereka menyebabkan Anda celaka karena, seperti orang-orang yang menyakiti Anda, mereka juga menderita.
Unsur yang paling penting dari praktik ini adalah untuk mengembangkan belas kasihan kepada makhluk-makhluk halus yang mencelakai Anda, karena itu adalah karma negatif makhluk halus ‘yang memaksa mereka untuk menciptakan karma negatif dengan mencelakakan Anda. Ketika Anda mengembangkan belas kasih bagi makhluk-makhluk ini, Anda tidak akan lagi memerlukan ritual. Dikatakan bahwa ketika kasih sayang yang mendalam dan tulus dikembangkan dalam pikiran Anda, makhluk halus akan meninggalkan Anda saat mereka mendengar suara Anda karena mereka tidak mampu untuk menyakiti makhluk dengan kasih sayang yang besar. Oleh karena itu, unsur yang paling penting untuk praktik ini adalah memiliki rasa kasih sayang yang besar.
Bila Anda melakukan praktik ini dengan kasih sayang dan melafalkan mantra bersama dengan visualisasi, tubuh, ucapan, dan pikiran akan terlindungi dari praktik ini. Tubuh Anda terjaga saat Anda duduk dalam postur meditasi, ucapan Anda menyatu bersama dengan pembacaan mantra dan pikiran Anda terfokus saat Anda melakukan visualisasi. Dengan demikian, ucapan dan pikiran Anda yang disebut sebagai tiga pintu, yang merupakan pintu gerbang untuk kotoran masuk, diblokir.
Dothey dan Dedikasi
Sebelum mengakhiri sesi, sangat baik untuk membaca doa Dothey, pujian untuk Dorje Shugden yang ditulis oleh Y.M. Kyabje Trijang Rinpoche. Setelah Anda selesai membaca Dothey, visualisasikan Trakze dan Lama Tsongkhapa larut ke dalam diri Anda dan bacakan doa peleburan. Dothey juga mengandung kata-kata kasar dan nasihat untuk ‘membunuh musuh, tetapi ayat-ayat kasar hanya mengacu sebagai simbologi, tidak benar-benar diarahkan pada makhluk hidup. Dalam praktik Buddhis apapun, tidak ada makhluk hidup yang dicelakakan melalui ritual, pikiran, meditasi dan tindakan. Kata ‘membunuh’ di Dothey mengacu pada penghancuran musuh dalam diri yaitu ego, keegoisan, rasa kikir, kemarahan dan kebencian. Jadi ‘membunuh musuh’ di Dothey mungkin terdengar cukup keras tetapi mengacu pada kekerasan yang benar-benar kita buat secara emosional kepada orang-orang di sekitar kita. Praktik ini bertujuan untuk ‘membunuh’ emosi negatif dalam diri kita atau setidaknya menyadari –musuh yang di dalam diri.
Akhiri sesi dengan dedikasi singkat. Hal ini sangat penting untuk membuat dedikasi penuh kasih sayang yaitu agar semua makhluk terbebaskan dari kesengsaraan. Kemudian, Anda melakukan dedikasi agar Anda terbebas dan terlindung dari penderitaan.
Perlindungan Tambahan
Memberkati barang-barang untuk perlindungan
Setelah Anda selesai membacakan mantra, Anda dapat melakukan beberapa hal yaitu:
- Meniup pada beberapa beras yang kering, polos dan disimpan di dalam wadah yang bersih
- Meniup pada diri sendiri
- Meniup air dalam botol
Ketika Anda membaca mantra, yang merupakan manifestasi suara dari kebajikan Sang Buddha, dikatakan bahwa nafas Anda menyatu dengan energi positif dari mantra tersebut. Oleh karena itu Anda salurkan energi ampuh ini ketika Anda meniup ke benda-benda ini.
Air yang telah diberkati dapat digunakan untuk mandi atau minum untuk mengeluarkan makhluk-makhluk halus. Ini juga dapat diberikan kepada seseorang yang menderita gangguan makhluk halus atau ilmu hitam. Air dapat dicipratkan di seluruh rumah atau di mana pun Anda merasakan kehadiran suatu entitas yang tak terlihat.
Beras yang telah diberkati dapat dibakar di tempat-tempat yang mengalami gangguan. Oleh karena itu, jika rumah Anda memiliki gangguan, Anda dapat membakar beras, yang diresapi dengan kekuatan mantra dan diaktifkan bila dibakar.
Ketika meniupkan energi mantra pada diri sendiri, saluran pada tubuh Anda akan diblokir sehingga energi negatif tidak bisa memasuki tubuh yaitu: dua mata, dua sisi lubang hidung, mulut, dua telinga, kedua jari manis Anda, anus dan organ rahasia. Ini adalah 11 saluran di mana makhluk halus merasuki Anda jika dibiarkan tanpa perlindungan. Untuk perlindungan ekstra, Anda dapat mengambil sedikit air dan meletakkannya di 11 daerah-daerah tersebut. Untuk dua lubang bagian bawah, Anda percikkan air di daerah depan dan belakang dan visualisasikan dua lubang tersebut telah diblokir.
(1, 2 dan 3 adalah opsional, kita bisa saja cukup melafalkan mantra dan mengakhirinya.)
Membantu Teman
Jika seorang teman atau anggota keluarga mengalami gangguan tersebut, Anda dapat memvisualisasikan teman Anda dilindungi oleh asap, api dan petir Trakze, dengan teman berdiri menghadap Trakze dan banyak cahaya merah yang penuh gejolak berasal dari Trakze, menyatu ke teman Anda dan membebaskan dia dari segala penyakit, penderitaan dan ia diberkati dengan ketenangan pikiran. Anda juga dapat melakukannya secara bersamaan untuk teman dan diri sendiri karena kemampuan Trakze tidak terbatas.
Anda juga dapat memberi mereka air atau beras yang telah diberkati sehingga mereka dapat menggunakannya untuk menghilangkan energi negatif di lingkungan mereka. Dalam beberapa kasus, beberapa roh jahat mulai menyebabkan gangguan pada orang-orang di sekitar Anda. Jika situasi seperti ini terjadi, Anda juga bisa memasukkan seluruh keluarga Anda dalam visualisasi Anda agar mereka tetap aman.
Kesimpulan
Trakze tidak lain adalah Manjushri dalam bentuk murka, beremanasi secara khusus untuk melawan rintangan dan entitas yang mengganggu. Secara umum, praktik Trakze dapat memurnikan lingkungan, memberkati bisnis seseorang, melindungi rumah seseorang, dan memberikan berkat kepada orang yang dicintai, tetapi tujuan sebenarnya dari praktik Trakze adalah untuk mendapat berkah memperoleh pemahaman dalam ajaran-ajaran Dharma yang lebih dalam dan memfasilitasi praktik pelatihan pikiran seperti Lojong. Pada akhirnya, Buddha Manjushri dapat mewujud dalam berjuta bentuk dan penampilan, baik yang hidup maupun mati karena pikiran yang tercerahkan tidak memiliki batasan. Melakukan latihan Trakze akan memberkati kita dan lingkungan kita untuk membantu meningkatkan kegiatan Dharma, energi positif, dan memfasilitasi pencapaian. Makhluk tercerahkan akan mewujud, bermanifestasi lagi dan lagi sesuai dengan waktu, tempat, keadaan dan hubungan karma dari makhluk hidup yang mereka tolong.
Jadi, praktik Dorje Shugden adalah praktik berumur 400 tahun dan dianggap relatif baru, karena sekarang ini banyak yang membutuhkan jenis emanasi ini. Kedekatan Dorje Shugden dan kemampuan khusus untuk membantu makhluk akan berkembang lebih luas seiring waktu. Kita dapat bertumpu pada Dorje Shugden dalam bentuknya seperti Trakze sebagai praktik Pelindung Dharma utama kita. Sekali lagi, Dharma Protector bukan merupakan praktik utama kita tapi kadang-kadang diperlukan untuk mengatasi berbagai masalah sehari-hari yang kita hadapi. Sekali kita percaya dan mengandalkan Dorje Shugden, selama tahun demi tahun berlalu, kita akan melihat jalinan hubungan khusus akan terbentuk dan ia akan mengurus kita bagaikan seorang ayah kepada anak tunggalnya.
Kasih sayang, kebijaksanaan dan kekuatan Dorje Shugden adalah tidak terbatas karena ia adalah Buddha yang telah tercerahkan, yang mewujud sebagai Pelindung Dharma. Betapa beruntungnya kita bahkan hanya mendengar namanya dan juga untuk terlibat dalam praktik. Apakah Anda Buddhis atau non-Buddhis, Gelug atau sekolah lainnya Buddhisme, miskin atau kaya, laki-laki atau perempuan tidak masalah. Orang-orang suka melabeli Dorje Shugden sebagai pelindung Gelugpa tapi itu kesalahan karena ia tidak lain adalah Manjushri, dan Manjusri tidak dapat dikelompokkan atau dimasukkan dalam kerangka Gelug saja.
Dorje Shugen yang benar memiliki hubungan khusus dengan Lama Tsongkhapa dan ajaran-ajarannya karena dalam satu kehidupan, ia adalah salah satu dari 8 murid utama Buddha Tsongkhapa. Tetapi bahkan sebelum Lama Tsongkhapa, ia menjelma sebagai banyak guru besar di Tibet, Nepal, India, dan China. Ia sebenarnya salah satu Kaisar Cina dinasti Qing bernama Kangxi. Kangxi memperkenalkan ajaran Buddhisme dan Lama Tsongkhapa ke dalam istana Cina dan negara Cina. Kaisar Cina dinasti Qing dan keturunan mereka disebut Manchuria. Menurut catatan sejarah resmi dinasti Qing, penelitian mengenai Asal Mula Manchu; nama etnis ‘Manchu’ berasal dari Manjushri. Kaisar QianLong juga mendukung klaim ini tentang asal-usul nama etnik mereka dan menulis beberapa puisi mengenai subjek terkait.
Garis silsilahnya dapat ditelusuri kembali ke salah satu dari 84 Mahasiddha. Berkat dan perlindungan Dorje Shugden akan diberikan kepada siapa saja yang tulus memanggil energinya yang tercerahkan. Sekali lagi saya ingin menekankan ia tidak hanya membantu praktisi Gelugpa dan penganut agama Buddha, tapi siapapun dari segala lapisan masyarakat yang membutuhkan bantuan. Misalnya praktiknya juga umum dalam Sakya, di mana ia digambarkan menunggangi seekor kuda hitam. Jika Anda percaya sebaliknya, Anda membatasi kekuatan makhluk tercerahkan. Dorje Shugden dalam wujudnya akan membantu siapa saja yang tulus meminta bantuannya. Anda tidak perlu menjadi seorang Buddhis atau pergi melalui ritual khusus untuk menerima bantuannya. Dimulai dari kenyamanan rumah Anda, Anda dapat mengunduh praktik harian yang telah saya sertakan di sini dan mulailah segera. Baca ulasan ini dengan cermat dan teliti untuk pengetahuan dan pemahaman. Jangan takut jika Anda tidak dapat melakukan visualisasi atau persembahan ‘sempurna’ karena Dorje Shugden adalah Buddha dan tidak akan ‘marah’ dengan apa pun yang kurang. Ketulusan dan konsistensi adalah kuncinya. Bila Anda mengandalkan Dorje Shugden dengan konsisten dan dari waktu ke waktu Anda akan memiliki sekutu yang kuat sebagai teman Anda, bantuan, pelindung dan kepercayaan. Percayalah pada Dorje Shugden setulusnya. Tidak ada bagian manapun dari praktiknya yang bisa membawa mara bahaya dengan cara apapun. Ratusan biksu yang memiliki pencapaian tinggi dari aliran Buddhisme Gelug dan Sakya telah mengandalkan Dorje Shugden selama 400 tahun. Banyak lembaga monastik besar serta praktisi awam yang kuat berada di bawah perlindungan penuh dari pelindung ilahi ini. Jika Anda menemukan praktik ini, bisa jadi ini adalah indikasi bahwa Anda memiliki hubungan yang kuat. Ambil gambar, cetak dan letakkan di depan altar dan mulailah melakukan praktik ini. Bagi mereka yang terlalu muda, sakit atau tua dan melakukan praktik sehari-hari mungkin terlalu berat, mereka bisa menyimpan foto Dorje Shugden atau Trakze dekat mereka dan hanya melafalkan mantra-nya. Sekali lagi ketulusan dan kepercayaan adalah kuncinya. Saya sungguh-sungguh mengharapkan yang terbaik bagi kalian.
Tim saya telah bekerja sangat keras dan selama berhari-hari bersama saya demi menghantarkan kompilasi ini untuk Anda semua. Dari lubuk hati yang terdalam, saya berterima kasih pada tim saya yang dengan penuh welas asih bekerja keras dan membantu saya dengan satu tujuan yaitu memberikan manfaat. bagi kalian Mereka adalah orang-orang yang benar-benar hebat dan baik hati. Kami memiliki banyak orang seperti mereka di Kechara dan saya merasa terhormat untuk mengatakannya. Terima kasih banyak!
Saya mendedikasikan semua pahala menuju kebahagiaan, kedamaian, pertumbuhan dan pembebasan kepada tim saya. Saya juga mendedikasikan manfaat untuk pemegang silsilah agung dari semua tradisi dan semua guru yang berbicara tentang perdamaian, cinta dan kasih sayang agar berumur panjang dan memperoleh keberhasilan. Ini telah menjadi kehormatan yang luar biasa, hak istimewa dan kebahagiaan bagi saya dan tim saya untuk membawa praktik Trakze yang sangat bermanfaat untuk pertama kalinya di sini. Saya berharap semua orang mencapai kesuksesan, kesehatan, pertumbuhan dan pembebasan. Semoga Anda selalu berada dekat di bawah bentuk damai, murka, mistik dari Manjushri yang luar biasa dalam kehidupan ini dan semua kehidupan yang akan datang.
Sarva mangalam.
Tsem Rinpoche
Dedikasi oleh Tsem Rinpoche
Aspirasi untuk mempersembahkan praktik adalah untuk memberikan manfaat kepada banyak orang. Semoga mereka yang berlatih Dorje Shugden sebagai Trakze atau emanasi Dorje Shugden lainnya terbebas dari penderitaan mereka, ilmu hitam, hambatan dan makhluk halus. Semoga sumber daya yang mereka butuhkan untuk hidup yang baik dan praktik spiritual diberikan oleh Dorje Shugden Trakze. Semoga mereka memiliki ketenangan pikiran, tidur yang damai, keluarga damai, kehidupan yang damai dan bebas dari kecelakaan. Harap diingat Dorje Shugden adalah Buddha perdamaian dunia yang mewujud sebagai pelindung Dharma dan batinnya adalah sama dengan Manjushri yang sepenuhnya tercerahkan. Doa dan praktik yang berharga disediakan bagi Anda secara cuma-cuma, terutama bagi mereka yang benar-benar membutuhkannya.
Saya telah bekerja dengan tim saya untuk mengkompilasi semua ini dengan harapan bahwa ini akan membawa manfaat yang besar.
[Catatan dari tim blog ini: Apabila kalian memerlukan benda-benda Dharma untuk melakukan praktik kalian, kunjungi http://www.vajrasecrets.com/]
Untuk membaca informasi menarik lainnya:
- Ritus Berlian: Sadhana Harian Dorje Shugden (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden Gyenze untuk Memperpanjang Umur, Meningkatkan Pahala dan Kekayaan (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden Trakze Untuk Menghalau Gangguan Ilmu Hitam & Makhluk Halus (Bahasa Indonesia)
- Proyek Pembangunan Stupa Relik Tsem Rinpoche (Bahasa Indonesia)
- ALBUM: Upacara Parinirwana Yang Mulia Kyabje Tsem Rinpoche (Lengkap) (Bahasa Indonesia)
- Parinirwana dari Yang Mulia Kyabje Tsem Rinpoche (Bahasa Indonesia)
- Dinasti Shailendra: Leluhur Buddhisme Mahayana di Indonesia (Bahasa Indonesia)
- Sebuah Doa Singkat Kepada Dorje Shugden (Bahasa Indonesia)
Please support us so that we can continue to bring you more Dharma:
If you are in the United States, please note that your offerings and contributions are tax deductible. ~ the tsemrinpoche.com blog team
Terima kasih kepada Rinpoche dan semua anggota tim yang menyebarkan doa ini.
Sudah 4 tahun saya mengalami gangguan. Secara mental, seperti ada makhluk yang selalu mengawasi saya dengan kebencian. Hal ini sangat mengganggu saya.
Tatapan benci tersebut hilang sejak pertama kali saya praktek doa Trakze. Ketika berdoa, tidak terjadi apa-apa. Biasa saja. Setelah berdoa malam tsb, saya tidur. Saya terbangun subuhnya dan semua tatapan benci tsb sudah lenyap.
Malah seperti ada yang ganti mengawasi saya dengan perhatian/kebaikan hati/tanggung jawab. Susah untuk dijelaskan, tapi sungguh terjadi.
Sudah kurang lebih 10 hari saya rutin doa Trakze ini. Sampai sekarang sudah tidak lagi terganggu oleh makhluk yang dulu ganggu saya dengan tatapan kebencian. Malah saya kadang merasakan seperti ada makhluk baik hati sedang mengawasi saya.
Sekali lagi terima kasih banyak. Memang saya tidak menang lotre setelah doa ini, tetapi saya mendapat sahabat spiritual yang baik hati.
Trakze sudah “mengurus” makhluk yang mengikuti saya dengan tatapan benci selama bertahun-tahun. Saya yakin Trakze juga memperlakukan dengan baik kepada makhluk yang sudah mengganggu saya.
Saya lupa bilang. Tidak tahu apa ada pengaruhnya dari altar. Saya sembahyang Trakze di rumah di altar pribadi. Altarnya sudah saya atur agar sesuai saran dari Rinpoche: stupa, buku kitab, gambar Trakze, persembahan air, sensory offerings, kue kering, serkyem. Hanya saja di altar saya juga ada patung Buddha dan beberapa Bodhisattva lain. Di altar saya juga ada beberapa barang suci dari Vajrasecret: holy rilbus Tsem Rinpoche, tsatsa Dulzin Shugden, protector rice. Altar tsb tinggi 80 cm. Tiap kali doa Trakze, saya duduk di lantai.
Dewi
Terima kasih telah berbagi pengalaman setelah melaksanakan praktik Trakze. Trakze adalah emanasi Buddha Kebijaksanaan Manjushri. Jadi walaupun di altar Dewi sudah ada rupang Buddha dan Bodhisattva yang lain, tidak masalah.
Apabila Dewi ada pertanyaan dalam melakukan praktik ini, jangan sungkan menghubungi kami.
Semoga Dewi selalu dilindungi oleh Trakze dan apabila memungkinkan, silahkan kunjungi kami di Kechara Forest Retreat.
Salam sejahtera
Lobsang Dekyi
Beberapa hari sesudah saya mulai praktik Trakze, setiap bangun tidur saya merasa seperti ada aliran hangat dan nyaman di badan saya. Sepertinya saya sedang diobati. Seolah-olah roh/jiwa saya sedang “dibersihkan” .
Aliran hangat tsb agak mirip seperti kalau saya minum jamu Cina “Wu ji bai feng yan” . Jamu tsb juga memberi efek hangat di badan. Bila kita meminumnya sebelum tidur, setelah bangun tidur akan terasa badan dipenuhi aliran hangat yang nyaman.
Hanya saja, saya sudah lama tidak minum jamu tsb sejak saya jadi vegetarian. Jadi, aliran hangat tsb sudah pasti bukan akibat jamu-jamu tiongkok. Saya juga tidak minum alkohol ataupun jahe. Memang saya sangat jarang konsumsi alkohol maupun jahe.
Selain efek aliran hangat di sekujur tubuh, ada ketenangan kedamaian dari praktik Trakze. Sedangkan jamu “Wu ji bai feng yan” hanya memberi efek aliran hangat di tubuh, tapi tidak memberi efek kedamaian/ketenangan.
Trakze baik. Sangat baik.
Terima kasih juga rekan Vajrasecret memberi tahu saya bahwa persembahan air dan makanan harus dibersihkan dari altar sebelum tidur atau sesudah doa.
Saya mengalami bahwa disiplin dalam membersihkan altar dan area sekitarnya (menjaga kebersihan & kerapian) membantu suksesnya praktik Trakze. Saya pernah dengar kalau alam dewa memang menyukai kebersihan. Alam dewa tidak betah tempat yang bau dan kotor. Praktik Trakze bukankah meminta tolong kepada alam dewa?
Saya tidak tahu kenapa praktik Dorje Shugden dilarang. Saya hanya praktik Trakze Shugden. Bagi saya, praktik Trakze sangat positif.
Saya tidak bisa komentar soal praktik Dorje Shugden jenis lainnya sebab saya hanya praktik yang jenis Trakze Shugden. Saya tidak praktik Wangze Shugden, Shize Shugden, ataupun Gyenze Shugden.
Dear Dewi
Sadhana Trakze mencakup Kawang. Fungsi dari Kawang adalah memurnikan karma negatif kita. Jadi ketika Dewi melakukan praktik Trakze, Dewi juga memurnikan karma negatif yang ada pada diri Dewi. Maka dari itu sadhana ini sangat efektif karena selain mengundang berkat dari Trakze, kita juga mengurangi karma negatif yang kita ciptakan baik pada kehidupan ini atau terdahulu. Mungkin karena itulah Dewi merasa lebih ringan.
Trakze adalah bentuk paling murka dari Dorje Shugden dan sangat cocok untuk melindungi dari situasi yang sangat berbahaya atau gangguan paranormal. Dan mungkin karena situasi yang dihadapi Dewi sebelumnya dan karena berjodoh maka Dewi bisa menemukan praktik Trakze ini yang kebetulan sudah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.
Memang benar menjaga kebersihan ruangan dan altar sangatlah penting. Untuk mengetahui mengapa kebersihan itu penting. Karena dalam kehidupan biasa bila ada tamu penting mau datang ke rumah kita, kita juga pasti membersihkan rumah. Dalam hal ini Dewi mengundang Trakze ke rumah Dewi.
Trakze adalah Dorje Shugden yang merupakan emanasi Manjushri, Buddha Kebijaksanaan dalam bentuk pelindung. Beliau mengambil bentuk dewa agar lebih mudah bagi kita untuk mendapatkan berkatnya. Jadi Ketika Dewi berdoa kepada Dorje Shugden Trakze, Dewi mendapatkan berkat dari Manjushri. Pikiran juga lebih tenang dan jernih dan lebih mudah untuk menyelesaikan masalah2 yang ada. Ini adalah manfaat berdoa kepada Manjushri.
Dan benar kata Dewi, konsistensi sangatlah penting. Jadi sebisa mungkin laksanakan praktik Trakze ini setiap hari.
Mengenai pertanyaan Dewi mengapa ada yang mengatakan praktik Dorje Shugden itu dilarang. sebetulnya situasi ini sudah diramalkan oleh Trijang Rinpoche, yang merupakan Guru dari Yang Suci Dalai Lama dalam bukunya Music Delighting Ocean of Protector ( https://www.tsemrinpoche.com/?p=87242 ) Buku ini ditulis sebelum Trijang Rinpoche terdahulu memasuki parinirvana pada awal tahun 80an dan mencakup asal muasal Dorje Shugden (Konflik pelarangan Dorje Shugden baru ada tahun 1996).
Buku ini juga sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan bisa diunduh di link di atas.
Trijang Rinpoche menyarankan agar kita tetap menjaga keyakinan kepada Dalai Lama dan Dorje Shugden karena sebetulnya mereka (Dorje Shugden dan Dalai Lama) bekerja untuk menyebarkan Dharma walau terlihat seperti bertikai dan semua ini adalah permainan ilahi untuk memberi manfaat bagi semua makhluk. Dan kalau kita pikir, memang benar, karena ada pelarangan ini, makin banyak orang yang mengenal dan mempelajari tentang Dorje Shugden dan pada akhirnya merasakan manfaat dari praktiknya seperti Dewi.
Jadi kami di Kechara memiliki keyakinan yang sangat besar kepada pelindung Dorje Shugden dan Yang Suci Dalai Lama. Guru kami, H.E. Tsem Rinpoche juga menerima sumpah biksunya dari Yang Suci Dalai Lama dan sangat menghormati beliau.
Saya harap penjelasan saya di atas menjawab pertanyaan2 yang ada di benak Dewi. Dan kalau ada lagi yang ingin ditanyakan jangan sungkan menghubungi kami.
Salam
Lobsang Dekyi
Dear Bu Lobsang Dekyi,
Umat Buddha saya perhatikan sering berselisih/bertengkar satu sama lain. Bertengkar dengan yang satu aliran. Juga bertengkar dengan yang beda aliran.
Sedangkan saya tidak peduli soal siapa lagi berantem sama siapa. Saya cuma mau masalah dalam hidup saya beres. Hidup sebisa mungkin lancar atau dilancarkan yang tersendat.
Bila devosi kepada Shugden bisa bantu saya, ya sudah, saya lakukan. Toh, saya tidak menyembah setan.
Kalau di kemudian hari muncul keanehan-keanehan dalam hidup saya karena devosi Shugden, barulah akan saya pikirkan jalan keluar berikutnya. Semoga ketemu.
Saya gak mau rumit.
Sebenernya saya mau ikut “terapi” dabeicou (Mahakaruna Dharani). Itu juga bisa untuk atasi masalah roh jahat dan memurnikan karma buruk. Masalahnya, syaratnya harus jadi vegan selama 1000 hari berturut-turut. Sedangkan saya masih mentok di vegetarian/flexitarian.
Praktik Shugden saya tahunya dari WAG Mahayana. Sebenernya awal denger sekitar 2-3 tahun lalu. Katanya praktik ini sifatnya “panas” , jadi tidak cocok untuk orang yang emosian. Makanya, awalnya saya jadi mikir-mikir. Apalagi praktik Shugden kontroversial. Banyak pro kontra.
Setelah praktik Trakze, yang saya “temui” justru “makhluk/roh” yang gak bisa ngamuk dan gak punya rasa benci. Itu nama/sebutannya saja “wrathful” . Sedangkan yang saya temui justru gak bisa atau gak mau ngamuk. Dia juga sama sekali tidak punya niat buruk kpd makhluk lain. Gak ada “wrath”-nya sama sekali. Sampe bingung saya kok ada orang kayak gini??
Di Theravada saya diajari bahwa isi pikiran kita, kecenderungan kita, menentukan kita akan terlahir kembali di mana (setelah kita mati). Nah, siapapun itu yang ” kontak” saya setelah saya doa Trakze, kualitas pikirannya sudah bukan manusia biasa. Sudah pasti minimal alam surga. Mungkin malah lebih dari itu.
Semoga Bu Lobsang Dekyi selalu bahagia.
Hormat saya,
Dewi
Ibu Dewi
Saya rasa sebagai seorang praktisi agama Buddha, yang bisa kita lakukan adalah untuk tidak ikut dalam pertikaian/konflik yang ada. Salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah saling menghormati agama atau aliran kepercayaan lain, dan tidak menjadi sebab atau berkontribusi sebagai penyebab ketidakharmonisan.
Sebetulnya semua ajaran dalam berbagai aliran agama Buddha baik itu Sakya, Gelug, Nyingma maupun Kagyu apabila diikuti dengan ketulusan dan konsistensi akan membawa pada pencerahan. Hanya metodenya saja yang beragam karena sifat dan disposisi masing2 individu berbeda2.
Jadi yang kami sarankan adalah pilih aliran yang cocok dengan Dewi dan kemudian ikuti ajarannya dengan konsisten agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Karena apabila berpindah2 kita hanya mendapatkan manfaat sedikit dari berbagai tempat (jadi semua aliran agama Buddha itu efektif, hanya saja kita harus mendalami ajarannya dengan baik).
Mengenai Tai Pei Choi atau Maha Karunia Dharani. Sebelum bertemu dengan guru saya, H.E. Tsem Rinpoche, saya melafalkan Tai Pei Choi 3000x sembari berdoa agar menemukan pembimbing spiritual yang baik. Dan tidak lama setelah menyelesaikan pelafalan ini, saya bertemu dengan Tsem Rinpoche dan Kechara. Jadi tidak ada konflik antara Tai Pei Choi dan Dorje Shugden Trakze. Silahkan dilanjutkan apabila Dewi masih melakukan pelafalan ini.
Pada saat saya baru mengenal Dorje Shugden, guru saya menyarankan agar saya mempelajari dan meneliti mengenai Dorje Shugden dengan baik. Dengan adanya pengertian, maka keyakinan kita semakin besar. Dengan keyakinan yang besar, lebih mudah bagi kita untuk merasakan berkat dari Dorje Shugden. Jadi silahkan Dewi pelajari mengenai Dorje Shugden mulai dari artikel “Pengenalan Pemula Terhadap Dorje Shugden” – https://www.tsemrinpoche.com/?p=212681
Pada artikel2 ini berbagai pertanyaan Dewi akan terjawab seperti mengapa Buddha atau Pelindung Dharma terlihat murka. Kemurkaan mereka adalah bentuk kasih terhadap kita. Seperti seorang ibu yang melihat anaknya bermain api, tentunya ibu tersebut akan berteriak atau menegur anaknya. Tetapi “kemurkaan” bukanlah didasari kebencian, melainkan kasih sayang dan keinginan agar anaknya tidak celaka.
Apabila ada pertanyaan lain, jangan sungkan menghubungi kami
Salam
Lobsang Dekyi
Saya rada jengkel sama yang bilang bahwa praktik Shugden bersifat “panas” , jadi gak cocok buat orang yang emosian. Gara-gara omongan kayak gitu, saya selama 2-3 tahun menghindari praktik Shugden sebab saya kuatir bakal jadi gampang marah-marah kalo saya praktek Shugden. Itu orang di WAG Mahayana yang bilang soal hawa “panas” praktik Shugden blablabla.
Omongan dia tidak terjadi. Malah saya mengalami bahwa Shugden itu “orangnya” gak bisa ngamuk sama sekali. Padahal saya praktik Trakze Shugden yang adalah bentuk paling “murka” dari Shugden (katanya). Ternyata waktu awal-awal saya ditolong Shugden, saya mengalami bahwa Shugden (atau apapun itu yang nongol akibat praktik Trakze) adalah tipe makhluk suci yang gak bisa ngamuk. “Kebaca” dari energinya. Di saya, hadirnya berupa semacam energi.
Saya sudah cerita bahwa saya diganggu makhluk yang selalu ikuti saya dengan benci selama 4 tahun. Saya sudah mengalami roh galak dan jahat itu kayak apa.
Sebaliknya, energi yang muncul akibat saya praktik Trakze Shugden adalah energi yang suci/kudus, “membersihkan” , membawa damai/ketenangan, dan “dia” ini sama sekali gak bisa ngamuk. Sepertinya emang udah sifatnya. Sudah pembawaannya gak bisa marah.
Saya baca-baca tulisannya Them Rinpoche kalo Shugden ini pada kehidupan-kehidupan sebelumnya sudah bolak-balik jadi biarawan/biksu. Saya yakin itu benar sebab karakternya/energinya Shugden beda jauh dengan roh-roh yang galak, roh penasaran, roh kiriman dukun dll.
Ibu Dewi yang baik
Saya rasa semua kembali pada karma masing2 individu. Apabila ada penundaan sebelum melaksanakan praktik Shugden, apapun sebabnya, itu dikarenakan karma kita untuk melakukan dan mendapatkan manfaat dari praktik ini memang belum matang. Jadi jangan menyalahkan siapapun yang kita anggap sebagai penyebab penundaan ini. Dengan berpikir seperti ini, pikiran kita juga lebih damai dan bahagia.
Yang lebih penting sekarang adalah setelah melaksanakan praktik Trakze ini, Dewi mendapatkan bantuan dari beliau. Jadi ini sesuai dengan tujuan Yang Mulia Tsem Rinpoche untuk menyebarkan praktik Shugden yaitu agar orang lain yang membutuhkan bisa mendapatkan manfaatnya. Jadi sekarang sebaiknya Dewi berfokus mempelajari sifat Dorje Shugden yang sebenarnya dan tetap konsisten menjalankan praktik ini. Sehingga di masa depan Dewi bisa menggunakan pengetahuan dan pahala yang didapat untuk meneguhkan keyakinan apabila ada yang mengeluarkan kata-kata tidak enak mengenai Shugden tanpa alasan yang jelas. Toh pada akhirnya kita harus berpikir berdasarkan logika. Dan bila Dewi menemukan orang lain yang kiranya akan menerima dan membutuhkan praktik ini, lebih mudah bagi Dewi untuk meyakinkan mereka sehingga secara tidak langsung kita membantu mereka menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Sekali lagi kami sangat senang mendengar manfaat positif yang dialami Dewi. Mudah2an banyak yang terinspirasi dengan cerita Dewi.
Salah hangat
Lobsang Dekyi