Kawang: Praktik Pengakuan Dorje Shugden (Bahasa Indonesia)
(oleh Tsem Rinpoche dan Pastor David Lai)
Bagi pengamat biasa, praktik Pelindung Dharma mungkin nampak seperti liturgi eksotis yang bertujuan untuk memenuhi harapan. Akan tetapi pada kenyataannya, praktik [Pelindung Dharma] memiliki berbagai manfaat untuk praktisi dan, menurut jejak rekam tertulis, mereka berasal dan diturunkan dari guru-guru Buddhis yang paling agung.
Sejak jaman dahulu, peran dan fungsi Pelindung Dharma adalah mengatasi masalah dan menciptakan kondisi yang kondusif bagi praktisi dari segi mental dan lingkungan fisik. Tujuannya adalah agar praktik Dharma seseorang dapat bertumbuh dan berkembang, dan pada akhirnya membawa pada pencapaian spiritual yang lebih tinggi. Praktik liturgi Pelindung Dharma dikenal dengan ‘kangso’ dan terdiri dari beberapa bagian termasuk pengundangan, pujian, kawang, persembahan serkym, pelafalan mantra, pentahtaan dan dedikasi.
Liturgi kawang adalah praktik pengakuan dimana praktisi melakukan visualisasi tertentu yang bertujuan untuk memurnikan karma negatif dalam jumlah besar. Sebelum menggali lebih jauh mengenai renungan kawang, pertama-tama kita perlu mengerti tentang karma.
Hukum Sebab Akibat
Berlawanan dengan asumsi populer, doktrin karma bukanlah konsep yang diciptakan oleh sang Buddha. Sang Buddha mengajar tentang karma, atau hukum sebab akibat berdasarkan konsep yang telah ada sebelumnya dan pengamatan beliau, sama seperti Isaac Newton yang menemukan hukum gravitasi dari mengamati efek gravitasi yang dialami buah apel yang jatuh dari sebuah pohon.
Kata karma berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya ‘tindakan’ dan merujuk pada tindakan atau laku tubuh, perkataan dan pikiran kita. Di sisi lain, hasil dari karma disebut vipaka atau ‘matangnya karma’, yang kembali pada kita dalam bentuk hasil yang kita alami.
Ada banyak faktor yang menentukan konsekuensi dari setiap tindakan. Yang paling penting dari semua faktor ini adalah maksud dari setiap tindakan yang kita lakukan. Maksud atau ‘motivasi’ di belakang tindakan kita adalah subyek yang telah banyak didiskusikan dalam ajaran Buddha. Ketika dimengerti dengan benar, motivasi adalah kunci yang bisa merubah hidup kita. Motivasi kita juga menentukan apakah tindakan kita akan menghasilkan pengalaman yang positif atau negatif, dan apakah akan mengisi gudang pahala yang kita perlukan untuk mencapai Pencerahan.
Sangat penting untuk mengerti perbedaan antara karma dan pahala. Karma adalah hasil dari tindakan negatif dan positif yang merupakan hasil dari pikiran mementingkan diri sendiri, dan bertujuan untuk menguntungkan diri. Akibatnya, karma bersifat terbatas dan akan habis atau dimurnikan. Di sisi lain, pahala adalah tindakan bajik yang didedikasikan untuk tujuan yang tidak mementingkan diri dan mencapai Pencerahan, bagi diri dan makhluk lain.
Karena itu, pahala tidak bisa habis dan pada akhirnya akan membawa kita pada Pencerahan Penuh. Akan tetapi, walaupun pahala tidak bisa habis, ia bisa tertutupi oleh karma negatif kita sehingga sulit untuk mendapatkan manfaat darinya. Hal ini juga menunjukan betapa pentingnya praktik purifikasi untuk mencegah tertutupinya pahala kita.
Selain itu, hukum sebab dan akibat (karma-vipaka) memiliki hubungan tak terhindarkan dengan hidup kita di masa lalu dan masa depan. Bahkan, akumulasi karma di setiap kehidupan menentukan kelahiran selanjutnya (yang dikenal sebagai karma lompatan) dan keadaan dari kehidupan masa depan kita (yang dikenal sebagai karma penggenapan). Karenanya, kita dapat mengira bagaimana kehidupan kita terdahulu dengan melihat keadaan kita di kehidupan sekarang dan hal-hal yang menarik perhatian kita. Contohnya, hidup dalam kemiskinan adalah hasil langsung dari kekikiran dan Kesehatan yang buruk disebabkan karena kita mencelakakan makhluk lain di kehidupan dahulu. Hasil selalu mirip dengan sebab.
Karma juga memiliki efek yang kuat pada pikiran kita dan bagaimana kita beroperasi. Sayangnya, karma negatif berlipat ganda seiring dengan berjalannya waktu karena Sebagian besar tindakan kita didasari tindakan mementingkan diri. Karenanya, manusia akan dihinggapi dengan berbagai masalah emosi dan psikologi seperti agresi, keserakahan, depresi dan sebagainya. Hal ini membawa kita pada rasa tidak puas dan kesengsaraan. Sumber utama dari rasa sakit dan penderitaan yang kita alami berakar dari pikiran dan pandangan kita tentang kehidupan. Bila kita mengurangi faktor mental yang merugikan (contohnya proyeksi, ekspektasi dan gangguan mental), ketenangan pikiran, kepuasan dan kebahagiaan akan muncul.
Menghapus Kesulitan
Di pusat kangso Pelindung Dharma atau ritual penggenapan, adalah pelafalan liturgi kawang, atau juga dikenal sebagai kangshag yang secara harafiah berarti ‘membersihkan kesulitan’, doa pengakuan spesial ini menggunakan visualisasi tantrik yang digabungkan dengan pelafalan guna mendapatkan manfaat dari kemampuan Dorje Shugden untuk memurnikan karma negatif secara signifikan yang mengancam praktik kita.
Tergantung dari jumlah kesulitan yang harus dihilangkan, visualisasi kawang mengerikan adanya. Karena itu, kita harus mengerti makna sebenarnya dari renungan dan bukan deskripsinya yang dipenuhi kekerasan. Bila karma negatif yang mengganggu praktik kita sangat kuat, maka berbagai puja sangat diperlukan untuk mengatasi hal ini.
Pendekatan kita pada pelafalan kawang dengan membayangkan delusi, karma negatif, kebiasaan kita dan sebagainya dalam bentuk seorang pria atau wanita. Kemudian dakini yang merupakan emanasi Vajrayogini menampakkan diri, memegang sebuah pisau kuburan untuk menyembelih makhluk yang merupakan lambang hal-hal negatif dalam diri kita. Ia mengiris tubuh tersebut sehingga organ-organ dalam tubuh terlihat. Setelahnya, ia membuat tujuh macam persembahan dari sisa tubuh tersebut, (persembahan sensorik menyeramkan).
Persembahan Sensorik Menyeramkan
1. ARGHAM (minuman)
Sang dakini memberikan persembahan darah yang ditiriskan ke wadah.
Di atas altar, kita mempersembahkan teh yang sangat panas untuk melambangkan darah.
2. PHUPE (bunga)
Persembahan ini dibayangkan sebagai tengkorak kepala yang dibalik ke atas, dimana didalamnya diletakan jantung. Mata, telinga, hidung dan lidah yang secara simetris diletakan di atasnya agar mirip dengan rangkaian bunga menyeramkan yang melambangkan lima indera. Persembahan ini dikenal sebagai persembahan bunga menyeramkan.
Di atas altar, kita mempersembahkan sebuah lambang bunga menyeramkan.
3. DHUPE (dupa)
Persembahan ini dibayangkan sebagai semua tulang dalam tubuh, kecuali tulang paha, dikeluarkan dan dibakar oleh dakini. Asap yang membumbung dipersembahkan sebagai dupa.
Di atas altar, kita mempersembahkan batang dupa yang bersilangan untuk melambangkan tulang yang membara.
4. ALOKE (cahaya)
Kemudian, sang dakini mengeluarkan semua lemak dari tubuh untuk membuat lampu mentega, lengkap dengan sebuah sumbu. Lalu lampu mentega ini dinyalakannya.
Di atas altar, kita mempersembahkan sebuah lampu mentega atau lilin untuk mewakili lemak tubuh.
5. GYENDE (parfum)
Sang dakini mengeluarkan semua cairan yang tertinggal dalam tubuh, seperti air seni, air empedu, nanah, dan lain sebagainya. Semua cairan ini kemudian dituang ke dalam mangkuk persembahan.
Di atas altar, kita mempersembahkan bir untuk melambangkan cairan tubuh.
6. NEWIDE (makanan)
Sang dakini memotong dan meletakkan daging tubuh ke dalam mangkuk persembahan. Ini dikenal sebagai persembahan makanan menyeramkan.
Di atas altar, kita mempersembahkan torma makanan menyeramkan yang melambangkan daging.
7. SHAPTA (musik)
Persembahan ini dibuat dengan membayangkan tulang paha yang tersisa dilubangi dan diukir untuk menjadi alat musik angin, seperti sebuah terompet tulang. Suaranya dipersembahkan.
Di atas altar, kita mempersembahkan kulit kerang berduri untuk melambangkan terompet dari tulang paha.
Kita kemudian membayangkan sang dakini membuat persembahan menyeramkan ini kepada Dorje Shugden mewakili kita. Dalam prosesnya, kita memurnikan karma negatif berjumlah besar dan mengumpulkan pahala dalam jumlah yang besar juga.
Hewan seperti kuda, gajah, sapi berbulu panjang, kambing dan anjing yang dapat ditunggangi juga bisa dipersembahkan sembari memohon tindakan segera. Kita juga mempersembahkan benda-benda indah seperti tujuh lambang kerajaan, dan jubah saffron beserta baju zirah, perisai, panah, tombak dan berbagai macam senjata tajam kepada Dorje Shugden. Persembahan seperti ini melambangkan permohonan kepada sang Pelindung untuk datang dan membantu melawan hal-hal negatif dalam diri kita, yang menyebabkan kesulitan dan masalah yang bermanifestasi dalam hidup kita.
Selain pemurnian karma negatif, pelafalan kawang dalam jumlah banyak juga direkomendasikan bagi praktisi yang menangani proyek bisnis besar dan, khususnya, mereka yang terlibat dalam aktivitas yang membuat Dharma berkembang seperti pembangunan kuil, biara atau wihara.
Pelafalan kawang juga efektif untuk memurnikan karma tubuh bagi mereka yang sedang menjalani ‘tahun sulit’ dan usia lanjut. Di samping itu, kawang juga efektif untuk menjernihkan dan menstabilkan pikiran ketika keraguan dan kebingungan muncul pada saat konflik atau ketika seseorang sedang diambang menyerah dalam melakukan sesuatu yang baik.
Yang terakhir, kawang adalah bagian penting dalam sadhana harian. Contohnya, sebuah sadhana Dorje Shugden yang singkat akan dimulai dengan pelafalan Dothey (sebuah pujian oleh Yang Suci Kyabje Trijang Rinpoche, kawang, serkym (persembahan minuman emas) dan satu mala mantra Dorje Shugden.
Kesimpulannya, kawang adalah liturgi Dorje Shugden ampuh yang berperan penting dalam memurnikan karma negatif dan menjaga ikatan spiritual dengan Dorje Shugden. Secara alami, semakin banyak karma negatif yang dimurnikan, semakin mudah bagi Dorje Shugden untuk membantu kita. Karena karma negatif semakin meningkat setiap hari, kita memerlukan Dorje Shugden agar pahala kita tidak tertutup dengan karma ini, dan karenanya menciptakan kondisi yang diperlukan agar praktik spiritual kita berkembang.
Doa Kawang
Versi Bahasa Tibet
HUM!
GANG GAI GYUN TSHUNG NYING TRAG CHÖD YÖN DRENG
NAM TRA WANG POI ME TOG DÜD TRIN TRIG
TRI CHEN DRI CHAB SHA RÜ KANG LING DRA
ZAG MED DÜD TSU GYA TSHO GYE ZHIN ZHË
ZHÄN YANG DÖD YÖN GYÄL SID RIN CHEN DÜN
CANG SHË TA LANG JIG RUNG YAG LUG KHYI
NGUR MIG LA GÖ SA TÄN GO TRAB PHUB
DA DUNG RÄL DRI CHI NANG SANG WAI TËN
JIG TËN DÄ DANG MA DÄ CHÖD TRIN GYI
DO JE SHUG DÄN NANG SID DREG PAI TSHOG
THUG DAM KÄNG ZHING NYAM CHÄG SÖ GYUR CHIG
KYE PAR DAG CAG MA RIG ZHÄN WANG GYUR
GO SUM JA WAI NYE TSHOG CI CHI PA
SUNG MA KHYËD KYI THUG DANG GÄL GYUR PA
THAM CÄD NONG ZHING GYÖD PAI SEM KYI SHAG
ZHÄN YANG TÄN SUNG CHEN PO KHOR CÄ LA
DAM TSHIG LÄ DÄ NYEN DRUB CHÖD TOR SOG
NÄL JOR DAG CAG NYAM CHAG CI CHI NAM
KHOR SUM MIG MED YING SU SHAG PAR GYI
Versi Bahasa Indonesia
HUM!
Minumlah darah jantung persembahan kami, yang mengalir bak sungai Gangga,
Bunga-bunga organ perasa bermekaran dan asap berawan merekah,
Parfum cairan empedu manusia, daging dan darah and suara sangkakala tulang paha,
Terimalah semua persembahan ini, dan juga selaut amrita murni!
Juga obyek-obyek sensual dam tujuh obyek kerajaan,
Kuda yang cerdas, gajah-gajah, segerombolan yak yang menakutkan, domba dan anjing,
Jubah saffron, baju zirah dan tameng yang kuat,
Anak panah, tombak, pedang, dan markas luar, dalam dan yang rahasia.
Dengan semua persembahan ini, yang duniawi dan surgawi,
O Dorje Shugden dan pengiringMu yang beringas,
Semoga tekad hatiMu terpenuhi dan kemunduran tercegah!
Terutama, semua tumpukan tindakan salah, badani, ucapan dan pikiran
Yang telah kami lakukan karena ketidaktahuan kami,
Melawan pikiranMu, Hyang Pelindung,
Kami akui semua dengan penyesalan yang amat sangat.
Lebih jauh, pelanggaran komitmen pada Hyang Pelindung dan pengiringnya yang kami lakukan,
Dan kelalaian dan kemunduran sadhana, torma dan persembahan kami, dan seterusnya.
Kami muridMu mengakui semua ini
Dalam relung tiga alam yang tak tergambarkan
Untuk membaca informasi menarik lainnya:
- Biografi Singkat Tsem Rinpoche Dalam Foto (Bahasa Indonesia)
- Pertanyaan Mengenai Rasa Cemburu (Bahasa Indonesia)
- 35 Buddha Pengakuan (Bahasa Indonesia)
- Ritus Berlian: Sadhana Harian Dorje Shugden (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden – Pelindung Masa Kini (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden Gyenze untuk Memperpanjang Umur, Meningkatkan Pahala dan Kekayaan (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden Shize: Sebuah Praktik Untuk Penyembuhan dan Umur Panjang (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden Wangze untuk Anugrah Daya Kuasa dan Pengaruh (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden Trakze Untuk Menghalau Gangguan Ilmu Hitam & Makhluk Halus (Bahasa Indonesia)
- Proyek Pembangunan Stupa Relik Tsem Rinpoche (Bahasa Indonesia)
- ALBUM: Upacara Parinirwana Yang Mulia Kyabje Tsem Rinpoche (Lengkap) (Bahasa Indonesia)
- Parinirwana dari Yang Mulia Kyabje Tsem Rinpoche (Bahasa Indonesia)
- Dinasti Shailendra: Leluhur Buddhisme Mahayana di Indonesia (Bahasa Indonesia)
- Sebuah Doa Singkat Kepada Dorje Shugden (Bahasa Indonesia)
- Yang Mulia Dharmaraja Tsongkhapa (Bahasa Indonesia)
- Kyabje Zong Rinpoche: Kelahiran, Kematian & Bardo (Bahasa Indonesia)
Please support us so that we can continue to bring you more Dharma:
If you are in the United States, please note that your offerings and contributions are tax deductible. ~ the tsemrinpoche.com blog team
DISCLAIMER IN RELATION TO COMMENTS OR POSTS GIVEN BY THIRD PARTIES BELOW
Kindly note that the comments or posts given by third parties in the comment section below do not represent the views of the owner and/or host of this Blog, save for responses specifically given by the owner and/or host. All other comments or posts or any other opinions, discussions or views given below under the comment section do not represent our views and should not be regarded as such. We reserve the right to remove any comments/views which we may find offensive but due to the volume of such comments, the non removal and/or non detection of any such comments/views does not mean that we condone the same.
We do hope that the participants of any comments, posts, opinions, discussions or views below will act responsibly and do not engage nor make any statements which are defamatory in nature or which may incite and contempt or ridicule of any party, individual or their beliefs or to contravene any laws.
Please enter your details