Ladang Dalam Pikiran Kita (Bahasa Indonesia)
Kechara sangat beruntung memiliki Yang Mulia Tsem Rinpoche ke-25 sebagai Penasihat Spiritual serta Dorje Shugden sebagai Pelindung Dharma. Memahami betapa beruntungnya kita telah terhubung dengan seorang guru agung dan berkualitas dalam kehidupan ini, kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga hubungan baik dan samaya dengan Guru kita.
Saran di bawah ini diberikan kepada anggota Kechara Forest Retreat oleh Pelindung Dharma Dorje Shugden. Karena Dorje Shugden adalah Buddha yang tercerahkan, semua nasihat yang diberikannya adalah Dharma yang sempurna, kesempurnaan nasihat Beliau ini dapat kita lihat dari paparan di bawah ini.
Nasihat Dorje Shugden yang dibagikan di sini tidak hanya berlaku untuk anggota Kechara tetapi juga untuk semua orang yang ingin maju dalam latihan spiritual mereka dan mempertahankan hubungan Guru-Murid yang luhur dengan guru mereka sendiri.
Admin
Nasihat dari Dharmapala Dorje Shugden kepada Anggota Kechara Forest Retreat
18 November 2015
Banyaknya ajaran Dharma yang telah diberikan sang Lama, seharusnya membuat Anda seperti sebuah taman yang telah disemai banyak benih. Dan seiring bertambahnya tahun, seiring berlalunya waktu, areal pertanian Anda bertambah, menghasilkan sayuran dan buah-buahan yang baik serta hal-hal lain yang dapat dimakan. Jangan sampai setelah bertahun-tahun menerima Dharma dari Lama Anda – melalui tindakannya, melalui kata-katanya, melalui contoh berpraktik dan berperilaku, melalui sesi ajaran resmi, melalui kebaikannya dan perilakunya – tanah pertanian milik Anda menghasilkan semakin sedikit hasil yang layak dikonsumsi. Paham?
Setiap tahun, layaknya seorang petani – petani spiritual – tanah Anda yang awalnya hanya sepetak harusnya berkembang menjadi dua petak, tiga petak, empat petak, lima petak, 10, 15, 20, dan seterusnya. Apapun yang Anda pelajari di petak pertama dapat diterapkan juga di petak kedua, ketiga, dan keempat. Anda tidak perlu diberi instruksi baru untuk mengerjakan petak kedua, ketiga, dan keempat. Apapun yang Anda tetapkan di petak pertama, apapun rumusnya, apapun metodenya, apapun ajaran yang Anda gunakan, terapkan juga pada petak kedua, ketiga, dan keempat.
Jadi, dengan kata lain, jika Anda menerapkan suatu metode, Anda akan memiliki hasil, Anda akan mendapatkan hasil dalam wujud bahan-bahan yang dapat dimakan. Dan nantinya, setiap tahun tanah pertanian Anda akan berkembang dan tumbuh. Ini adalah ladang pikiran Anda. Ini adalah area pengembangan diri Anda. Ajaran itu seperti benih. Anda tidak boleh mengambil benihnya lalu membuangnya di tanah orang lain dan Anda tidak mendapatkan keuntungan. Anda tidak boleh membajak tanah, menyiangi rumput liar dan menyirami tanaman yang merupakan usaha, etika, sumpah, konsistensi tapi kemudian tak ada yang tumbuh. Untuk memiliki benih dan memiliki tanah, Anda harus melakukan penyiangan, pemupukan, penyiraman, perlindungan dari serangga, burung, dan yang lainnya. Dan upaya-upaya tadi tak lain adalah usaha, etika, aplikasi, konsistensi (dalam praktik Dharma).
Kala pikiran Anda mengalami naik-turun, segera tangkap! Jangan biarkan pikiran Anda ngeloyor lebih jauh! Tidak ada satupun momen dalam hidup Anda di mana pikiran Anda memberi Anda manfaat, jika Anda memikirkannya baik-baik. Tidak ada titik dalam hidup Anda di mana pikiran Anda memberi Anda manfaat jangka panjang dan sejati. Segala sesuatu yang dibawa oleh pikiran Anda berakhir dengan kesedihan, kekecewaan, lingkungan yang tanpa welas asih, ketakutan, kemarahan, renggangnya hubungan dengan sesama dan, yang paling penting, hambatan terbesar kita – zona nyaman. Kita merasa nyaman dengan negatifitas, kita terbiasa dengan negatifitas dan kemudian kita mengharapkan orang-orang untuk menjangkau kita, untuk merawat kita, untuk menjaga kita bahkan ketika kita sudah berusia 30, 40, 50 tahun. Semua ini harus dihentikan.
Bertingkahlah sesuai umur Anda. Berperilakulah sesuai usia Anda. Dan kembangkan pikiran sesuai dengan banyaknya tahun yang Anda habiskan untuk belajar Dharma serta jumlah ajaran Dharma yang telah Anda terima. Jangan bertingkah seperti Anda bergabung dengan Dharma beberapa bulan yang lalu. Jangan bertingkah seperti Anda masih anak remaja berusia 15, 16, atau 20 tahun.
Kalau ditegur, balik marah; saat dipuji, gembira setengah mati– ini adalah pikiran anak kecil. Ketika dimarahi, kaji kenapa, atasi masalahnya, lalu melangkah maju. Ketika dipuji, pahami bahwa Anda berada di jalan yang benar, bergembiralah tetapi jangan terlalu senang karena bahagia dan sedih muncul dari keadaan pikiran yang sama. Bahagia dan sedih berasal dari kondisi pikiran yang sama karena muncul dari pikiran yang sama, yaitu pikiran yang terdelusi. Kebahagiaan mengarah ke kesedihan, kesedihan mengarah ke kebahagiaan dan sebaliknya, terus dan terus, dalam lingkaran yang tidak pernah berakhir.
Karena itu jangan terikat pada rasa senang karena itu palsu. Tidak ada kebahagiaan di Samsara. Jangan terikat pada kesedihan, karena kesedihan terbesar ada di tiga alam rendah, bukan seperti yang Anda alami sekarang. Apapun yang Anda alami sekarang, apapun yang Anda rasakan sekarang, jangan biarkan perasaan itu meledak-ledak tanpa kendali. Jangan biarkan berlama-lama, jangan biarkan bertahan, jangan biarkan perasaan itu berlama-lama.
Jangan biarkan emosi, pemikiran dan perilaku negatif berlama-lama. Mengapa? Karena Gurumu bukan ayahmu, bukan ibumu, bukan pacarmu, bukan istri atau suamimu atau seseorang yang bisa kamu perlakukan selayaknya orang biasa. Perilaku Anda, bahasa tubuh Anda dan cara Anda berinteraksi dengan Guru Anda adalah hubungan yang sama sekali berbeda dari hubungan Anda dengan orang lain di masa lalu. Anda tidak boleh bereaksi terhadap Guru Anda sebagaimana Anda bereaksi terhadap orang lain – yang pernah Anda temui di masa lalu – karena orang lain yang Anda temui juga diliputi delusi sama dengan Anda. Oleh karena itu ketika Anda mengabaikan mereka, ketika Anda marah pada mereka, ketika Anda mencintai mereka, ketika Anda bersikap netral dengan mereka, itu semua hanya menambah delusi mereka dan sebaliknya.
Apa pun yang berasal dari sang Guru akan mengurangi delusi Anda, kalau Anda mau menerimanya. Apapun yang diberikan oleh Guru atau Anda berikan kepada Guru akan mengurangi delusi dan ilusi Anda. Oleh karena itu, bagaimana Anda berperilaku dan bertindak pada Guru Anda harus sangat berbeda dari hubungan apa pun yang Anda miliki di masa lalu. Sebab hubungan Anda dengan Guru Anda adalah sakral. Mengapa sakral? Karena pencapaian paling sakral yang bisa kita miliki adalah transformasi pikiran kita dari orang yang egois dan mau menang sendiri menjadi orang yang memikirkan orang lain dan berfokus keluar. Dan semakin sering anda melakukan hal ini, anda akan melihat ketidakbahagiaan, depresi, rasa rendah diri, kurangnya penghargaan diri Anda akan makin berkurang. Mengapa demikian? Saat Anda melakukan lebih banyak aktivitas positif, hal itu akan membentuk pola pikir positif. Seluruh tindakan positif yang telah Anda lakukan berasal dari Guru Anda.
Pikirkan baik-baik! Apakah Anda melakukan lebih banyak hal positif sejak bertemu Guru Anda, atau malah Anda melakukan lebih banyak hal positif sebelum bertemu Guru Anda? Jika Anda telah melakukan lebih banyak hal positif setelah Anda bertemu Guru Anda, maka itu adalah bukti nyata, bukti logis, bahwa hubungan Anda dengan Guru Anda menghasilkan tindakan positif, transformasi positif. Adakah orang dalam hidup Anda sebelum Guru Anda yang mengajari Anda melatih pikiran, mentransformasi diri ke arah yang lebih baik, mengajari tentang welas asih, toleransi, Bodhicitta, menerima orang lain apa adanya, pengampunan, dan kesabaran – adakah?
Dan setelah Anda bertemu Guru, apa ajaran yang sudah diberikan pada Anda? Apakah Anda didorong untuk melakukan sesuatu? Apakah Anda dilatih untuk melakukan sesuatu? Apakah Anda dimarahi? Apakah Anda dipuji? Anda dimarahi dan dipuji serta diberkati untuk mengembangkan pikiran Anda. Sejak Anda bertemu Sang Guru, Anda didorong, diarahkan, digiring, disemangati, dan diberi penghargaan untuk meningkatkan kualitas pikiran Anda. Sebelum ini, siapa yang pernah melakukan itu untuk Anda? Siapa yang memiliki pengetahuan untuk melakukan itu untuk Anda? Siapa yang memiliki kebijaksanaan untuk melakukan itu untuk Anda? Siapa yang memiliki pikiran yang melampaui samsara untuk melakukan itu untuk Anda?
Sebelum bertemu Guru Anda, tidak ada yang memberi Anda ajaran transformasi pikiran seperti ini, untuk berpikir lebih tinggi, untuk memikirkan orang lain, untuk berpikir lebih jauh, maka dari itu Guru Anda adalah sebuah khazanah Dharma. Anda harus menghormatinya, Anda harus menjalin hubungan dengan Guru Anda secara berbeda dengan hubungan apa pun yang Anda jalin dengan orang lain karena hubungan Anda dengan Guru Anda tidak seperti hubungan dengan orang lain. Jika Anda mengembangkan hubungan positif yang konsisten dengan Guru Anda, maka pikiran yang positif dan konsisten akan berkembang dalam kesadaran Anda.
Anda mungkin berpikir, “Beberapa orang tidak seperti itu.” Itu bukan salah Guru. Contohnya – ada banyak umat Buddha yang melakukan kejahatan keji yang lebih buruk daripada orang-orang ateis. Itu tidak mencerminkan Buddha; hal itu mencerminkan apakah orang tersebut menerapkan atau tidak menerapkan Dharma. Oleh karena itu, jangan perlakukan Gurumu seperti kamu memperlakukan orang lain. Anda harus memperlakukan Guru Anda dengan sangat hormat. Anda harus memperlakukan Guru Anda dengan penuh ketakziman, dengan sikap tubuh yang baik dan pikiran yang fokus. Anda harus bicara pada Guru dengan penuh khidmat. Seperti yang dikatakan dalam 50 Bait karya Pandita Ashvagosha Yang Agung, kala berbicara mengenai Guru Anda kepada orang lain, seorang murid tak boleh merujuk pada sang Guru hanya dengan namanya semata. Seorang murid harus selalu bersikap khidmat serta menambahkan gelar kehormatan sebelum namanya (misalnya Yang Mulia) ketika Anda menyebutkan nama beliau pada orang lain, sembari melipat tangan Anda sebagai sikap hormat.
Saat Anda melakukan hal ini akan terjadi dua hal, pertama, Anda mengirimkan pesan pada diri Anda untuk bersikap khidmat dan juga mengirimkan isyarat pada lawan bicara Anda bahwa sungguh mereka amat beruntung dapat menerima ajaran dari seorang Guru. Melihat ketakziman Anda, mereka akan tergerak untuk bersikap serupa. Bila mereka memiliki jalinan karma dengan Guru Anda mereka akan datang mendekat pada Guru Anda; jika mereka punya jalinan karma dengan Guru lain maka mereka akan menemukan Guru mereka. Apapun itu, tindakan khidmat dan takzim pada Sang Guru akan menghantarkan mereka menemukan Dharma.
Hal terpenting bukanlah mereka bertemu Guru Anda; hal terpenting adalah mereka bisa menemukan Dharma melalui Guru yang mana saja.
Hubungan apa pun yang Anda miliki sebelum bertemu Guru tidak bermanfaat bagi pikiran Anda, tidak bermanfaat bagi karma Anda, tidak bermanfaat bagi kehidupan masa depan Anda atau bahkan kehidupan Anda saat ini. Hubungan apa pun yang Anda miliki dengan Guru Anda akan bermanfaat bagi kehidupan ini, kehidupan masa depan, dan terutama pikiran Anda. Dengarkan, fokus, konsentrasi, dan renungkan apa yang paling sering keluar dari mulut Guru Anda. Pastinya tentang transformasi pikiran, tentang kesabaran dan toleransi, tentang membawa diri Anda ke tingkat yang lebih tinggi dan berurusan dengan orang lain dengan cara berbeda dari cara yang Anda ketahui sebelum ini. Jika Anda mendengarkan semua ajaran ini dari Guru lalu Anda menerapkannya dengan segera – bukan besok, bukan lusa, bukan saat Anda sedang ingin, bukan saat Anda beristirahat, bukan saat Anda merasa lebih baik – maka petak ladang Anda akan segera tumbuh dan hasilnya akan melimpah.
Dalam membangun lahan Kechara Forest Retreat, banyak dewa dan roh lokal telah ditundukkan. Oleh karena itu, tidak ada satupun dari kalian yang sakit, baik itu penyakit serius atau ringan. Kalian juga tidak mengalami kecelakaan di tanah ini. Terkadang memang ada ketidakharmonisan. Tapi mohon diingat – dan ingat ini dengan jelas – setiap kali Anda melakukan pekerjaan pembangunan, akan ada ketidakharmonisan dalam pikiran. Sebagian besar dewa di sini memang sudah ditundukkan tapi kala pekerjaan pembangunan makin intens dan kita semakin gaduh, maka kita akan semakin mengganggu ketenangan lahan ini, apalagi ketika orang-orang berdatangan, melempar barang, meludah, berteriak, menjerit, maka terkadang roh-roh dan dewa-dewi lokal di tempat ini akan merasa terganggu lagi.
Mereka sama seperti manusia, bisa ditenangkan tapi bisa juga merasa terganggu lagi. Setelah ditenangkan tidak berarti mereka tetap bisa tenang. Artinya mereka bisa merasa terganggu lagi, tidak selalu tetap tenang. Tanda pertama adanya dewa lokal atau dewa tanah yang tidak senang adalah ketidakharmonisan dalam kelompok. Ketidakharmonisan antara Anda dan Guru Anda, ketidakharmonisan antara satu sama lain. Ini adalah tanda pertama karena cara pertama para dewa lokal, terutama di daerah ini, menyerang adalah dengan menciptakan ketidakharmonisan. Dengan menciptakan ketidakharmonisan, Anda memisahkan diri; ketika Anda berpisah, pekerjaan tidak akan selesai. Paham?
Satu hal penting yang harus dilakukan : kelompok KFR ini harus melakukan retret secara terus menerus, semua orang di ruangan ini, bahkan orang-orang yang tinggal di tanah ini, selama proses pembangunan. Hal ini amat penting! Anda sedang melawan karma Anda, Anda sedang melawan karma orang lain yang akan mendapatkan manfaat dari kehadiran bangunan suci dan Anda juga memerangi produksi karma baru Anda sendiri yang muncul setiap harinya dari pikiran yang mementingkan diri sendiri.
Sebagai satu kelompok, kalian semua harus melakukan retret Manjushri Hitam. Sungguh beruntung ajaran itu telah diberikan tempo hari. Saya sangat senang. Sebagai satu kelompok, Anda harus melakukan retret Manjushri Hitam, mengumpulkan 100.000 mantra secara kolektif. Terutama mantra utama Manjushri Hitam, OM PRASO CHUSO DURTASO DURMISO NYING GOLA CHO KALA DZA KAM SHAM TRAM BEH PHET SOHA. Mantra utama ini harus dilakukan secara kolektif sebanyak 100.000 kali. Sekali lagi, kolektif dalam satu kelompok, Manjushri Hitam. Artinya dilafalkan bersama. Paham?
Manjushri Hitam akan menghasilkan banyak efek luar biasa. Anda mungkin berpikir, “Mengapa harus begini? Kenapa harus begitu?” Karena dari sudut pandang karma dan astrologi, antara berkah dengan kebutuhan serta keperluan Anda sifatnya berbeda. Paham? Manjushri Hitam akan mencegah kutukan yang dikirim orang-orang ke Kechara, baik itu berupa umpatan, kutukan, gosip, pembicaraan negatif, niat buruk serta kecemburuan dari tetangga Anda – beberapa tetangga Anda – atau dari tempat lain, bahkan dari beberapa orang yang mengaku sebagai praktisi spiritual. Jadi, Manjushri Hitam, jika dilakukan dengan baik, akan mencegah umpatan, celaan negatif, kutukan, serta kata-kata buruk. Paham? Praktik ini juga akan menenangkan dewa-dewa lokal yang berkali-kali merasa terganggu.
Bersikaplah harmonis satu sama lain. Saling menyayangi, saling menghargai. Habiskan lebih dan lebih banyak waktu di Kechara Forest Retreat. Paham? Carilah lebih banyak alasan untuk berada di sini daripada di kota. Letakkan energi Anda di sini untuk membuatnya tumbuh, jadilah pionir. Paham? Dan jangan berada di sini untuk sekedar duduk-duduk, bersikaplah proaktif. Lihat sekeliling Anda! Jaga agar tempat ini tetap terpelihara dengan baik. Jaga agar tempat ini tetap terawat. Kumpulkan dana, sibukkan diri Anda untuk menyebarkan Dharma dengan cara modern. Penjangkauan sosial dan interaksi sosial saat ini memang harus dilakukan dengan cara modern.
Lakukan retret, jadilah bahagia. Bersikaplah harmonis satu sama lain. Tenangkan pikiran Anda dan lihatlah tempat ini sebagai rumah. Rumah yang sebenarnya ada di pikiran, bukan tempat. Jadi jika dalam pikiran Anda, Anda berpikir di sini adalah rumah, maka ini adalah rumah, terlepas dari letak geografisnya. Paham?
Tunjukkan contoh yang baik. Waktunya akan segera tiba untuk kabar baik lainnya. Kabar yang akan mempengaruhi organisasi ini secara positif dan berkembang lebih jauh lagi, paham? Salinglah menjaga satu sama lain. Saling mengayomi. Saling menjaga satu sama lain selayaknya kalian adalah saudara sedarah.
Sehubungan dengan aneka rencana pembangunan di tanah ini, pastikan Anda melakukan retret dan jangan menunggu dari satu proyek ke proyek lainnya. Jangan menunggu Lama Anda menghubungi Anda. Lama memiliki alasan untuk menunggu Anda supaya menghubunginya, supaya Anda dapat menabur sebab-sebab munculnya sesuatu dengan meminta (petunjuk kepada Lama) lagi dan lagi dan lagi. Telah dikatakan (dalam teks Dharma) untuk menerima Dharma, kita harus melakukan sujud serta memberi persembahan (indrawi) dan persembahan mandala tiga kali kepada Guru kita lalu memohon ajaran sebanyak tiga kali, dari hati, bahkan sebelum beliau mau menyetujuinya. Dan alasan tindakan ini adalah untuk menciptakan sebab-sebab untuk menerima ajaran. Paham?
Jadi karena itu, untuk proyek apa pun yang ingin Anda lakukan di tanah ini, haruslah Anda minta izin dahulu pada Guru dengan rendah hati. Selesaikan pekerjaan Anda secepat mungkin. Jangan bermalas-malasan, jangan mengulur-ulur waktu, jangan biarkan suasana hati Anda menghalangi tanggung jawab Anda. Jangan biarkan kemarahan Anda menghalangi pekerjaan Anda. Jangan biarkan keraguan Anda menghalangi tugas Anda. Mengapa? Karena tak satu pun dari kualitas ini menguntungkan Anda sebelum Anda bertemu Dharma, dan pasti tidak akan menguntungkan Anda selama mengerjakan pekerjaan Dharma.
Hal terpenting adalah – jagalah hubungan Anda, samaya Anda dengan Guru Anda harus tetap murni. Apa yang dimaksud dengan samaya dan hubungan (yang murni)? Hati yang tulus. Hati yang terbuka. Penghargaan kepada Sang Guru. Saat Guru menghargai Anda, Anda harus menghargai Guru dan selalu menunjukkan rasa hormat yang besar. Sikap hormat berarti menempatkan Guru di sebuah tempat khusus di hati Anda, hubungan Anda dengan sosok ini adalah ekstra-normal, paranormal, ekstra-duniawi, ekstra-terestrial.
Apa artinya? Hubungan ini asalnya bukan dari dunia ini, bukan dari bumi ini, bukan dari kehidupan saat ini, bukan dari kenyataan yang Anda alami saat ini. Ia berasal dari banyak kehidupan yang lampau, di mana Anda pasti memiliki hubungan dengan Lama ini. Karenanya Anda ada di sini lagi untuk bertemu lagi, untuk melakukan sesuatu lagi bagi beliau. Beberapa dari Anda telah melanggar sumpah perlindungan kepada Guru, dan beberapa dari Anda bahkan telah melanggar sumpah serius dalam kehidupan Anda sebelumnya. Sang Lama tahu akan hal ini, karenanya beliau selalu berusaha membuat Anda dekat dan akrab dengannya.
Alasan pikiran Anda sering naik-turun adalah janji yang dilanggar di kehidupan sebelumnya, terutama dalam kaitannya dengan sumpah yang serius. Oleh karena itu ketika Anda memutuskan hubungan Anda, ketika Anda melanggar sumpah Anda, ketika Anda memutuskan hubungan Anda dengan Tiga Permata sedemikian rupa, Anda akan kembali – karena Anda telah melakukan sejumlah tindakan Dharma – ke dekat Sang Lama tetapi namun keadaan pikiran Anda terganggu dan terus menerus mengalami naik-turun, itu semua disebabkan karena kurangnya integritas dalam memegang sumpah di kehidupan sebelumnya.
Bisa jadi Anda dahulu seorang biksu, seorang biksuni, seorang Bodhisattva, seorang guru, seorang pencari arhat, seorang yogi/ pertapa, seseorang yang berlindung pada Guru – tapi Anda dengan ceroboh dan tanpa rasa hormat, membuang sumpah Anda dan kemudian memanjakan dan menceburkan diri Anda dalam kenikmatan dunia. Sekarang hal itu menghasilkan pikiran yang tidak bisa yakin sepenuhnya (akan ajaran Sang Guru). Tetapi setelah melakukan hal itu, karena Anda telah memegang sumpah selama beberapa saat, maka Anda akan menemukan Sang Lama lagi. Apakah kamu paham? Anda telah menemukan Lama Anda lagi karena pernah bersumpah, tetapi pikiran Anda naik-turun tidak karuan karena Anda melanggar sumpah itu. Paham?
Obat dari masalah ini: latihlah diri Anda secara konsisten. Lakukan retret dengan tujuan memurnikan kesalahan. Lakukan pekerjaan Dharma Anda dengan konsisten dan yang paling krusial: pikiran yang baik, teruslah berusaha untuk keluar zona nyaman agar bermanfaat bagi orang lain melalui pekerjaan Anda. Apa pun yang Anda perlukan untuk dibangun di sini, lakukan permohonan kepada Lama Anda pada waktu yang tepat dan juga dalam kondisi gambar rancangan dan rencana anggaran yang sudah siap. Semua kebutuhan akan datang jika Anda berusaha, paham?
Terus membangun. Lakukan tanggung jawab Anda dengan serius dan jangan lengah. Sekali lagi, saya ulangi – semua kualitas negatif yang Anda miliki sebelum bertemu Dharma tidak pernah menolong Anda. Oleh karena itu tidak akan berguna bagi Anda saat melakukan berpraktik Dharma. Karena itu hilangkan mereka. Adapun semua kualitas positif yang Anda miliki sebelum Dharma telah bermanfaat bagi Anda sehingga selama berpraktik Dharma, hal itu juga akan bermanfaat bagi Anda. Jadi tingkatkan kualitas positif yang Anda miliki, paham?
Bangunlah diri kalian bersama-sama. Saling mengayomi. Saling membantu. Kurangi amarah. Hari ini, Lama Anda telah datang (kepada Anda). Banyak petunjuk baik yang telah diberikan. Anda memiliki dukungan saya untuk instruksi-instruksi tersebut. Bangun tempat ini dengan harmonis, saling bekerjasama, dan tanpa kepicikan. Paham?
Saya akan selalu membantu; ikuti ajaran Sang Buddha, saya akan selalu mendukung. Saya akan selalu berdoa pada Tiga Permata (Triratna) untuk kalian semua.
Untuk membaca informasi menarik lainnya:
- Pertanyaan Mengenai Rasa Cemburu (Bahasa Indonesia)
- 35 Buddha Pengakuan (Bahasa Indonesia)
- Ritus Berlian: Sadhana Harian Dorje Shugden (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden – Pelindung Masa Kini (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden Gyenze untuk Memperpanjang Umur, Meningkatkan Pahala dan Kekayaan (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden Shize: Sebuah Praktik Untuk Penyembuhan dan Umur Panjang (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden Wangze untuk Anugrah Daya Kuasa dan Pengaruh (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden Trakze Untuk Menghalau Gangguan Ilmu Hitam & Makhluk Halus (Bahasa Indonesia)
- Proyek Pembangunan Stupa Relik Tsem Rinpoche (Bahasa Indonesia)
- ALBUM: Upacara Parinirwana Yang Mulia Kyabje Tsem Rinpoche (Lengkap) (Bahasa Indonesia)
- Parinirwana dari Yang Mulia Kyabje Tsem Rinpoche (Bahasa Indonesia)
- Dinasti Shailendra: Leluhur Buddhisme Mahayana di Indonesia (Bahasa Indonesia)
- Sebuah Doa Singkat Kepada Dorje Shugden (Bahasa Indonesia)
- Yang Mulia Dharmaraja Tsongkhapa (Bahasa Indonesia)
- Kyabje Zong Rinpoche: Kelahiran, Kematian & Bardo (Bahasa Indonesia)
Please support us so that we can continue to bring you more Dharma:
If you are in the United States, please note that your offerings and contributions are tax deductible. ~ the tsemrinpoche.com blog team
DISCLAIMER IN RELATION TO COMMENTS OR POSTS GIVEN BY THIRD PARTIES BELOW
Kindly note that the comments or posts given by third parties in the comment section below do not represent the views of the owner and/or host of this Blog, save for responses specifically given by the owner and/or host. All other comments or posts or any other opinions, discussions or views given below under the comment section do not represent our views and should not be regarded as such. We reserve the right to remove any comments/views which we may find offensive but due to the volume of such comments, the non removal and/or non detection of any such comments/views does not mean that we condone the same.
We do hope that the participants of any comments, posts, opinions, discussions or views below will act responsibly and do not engage nor make any statements which are defamatory in nature or which may incite and contempt or ridicule of any party, individual or their beliefs or to contravene any laws.
Please enter your details