Inginkah Anda Mendengar Kebenaran? (Bahasa Indonesia)

Apr 1, 2024 | Views: 155

Truth1

Beberapa orang menghabiskan waktu mereka membantu dan merawat orang lain, dengan pikiran, kecerdasan, waktu, perhatian, sumber daya, dan kemampuan mereka. LUAR BIASA. Mereka melakukannya tanpa mencari pengakuan atau pujian. Orang-orang seperti ini telah menemukan ramuan ajaib dalam hidup. Suatu eliksir yang merubah hidup kita menjadi bermakna. Bayangkan diri Anda di bulan, menatap bumi, mencari titik kecil yang adalah diri Anda. Lakukan visualisasi ini setiap hari tidak peduli anda relijius atau tidak. Lihatlah perubahan pikiran Anda seiring dengan berjalannya waktu. Ingatlah, diri anda hanya setitik. Hidup bisa terhenti dengan mudahnya. Anda mungil, namun keinginan dan perasaan Anda terproyeksi secara berlebihan menjadi sesuatu ilusi yang terasa sangat penting dan membutakan. Ini adalah delusi yang secara buta kita ikuti seperti ngengat pada api. Jangan terlalu terpaku pada delusi ini. Usia lanjut, penyakit, masalah, bencana, kematian, dan kekecewaan selalu mengintai karena kita menciptakan sebab untuk merasakannya. Ini bukan untuk menjadi negatif, tapi jujur. Hidup dijalani dengan baik ketika rasa sakit telah disadari. Kita harus menyadari bahwa rasa sakit tidak bisa dihindari. Hadapi dan lihatlah sumber sebenarnya dari rasa sakit ini. Kita bisa mengurangi efek rasa sakit ini dengan perbuatan baik. Jangan menyalahkan orang lain atas apa yang dibawa oleh karma anda sendiri. Menyalahkan orang lain menciptakan karma baru yang membawa penderitaan di masa depan. Dan pada saat itu, orang yang kalian salahkan mungkin tidak akan ada di sana untuk disalahkan. Salahkan karma, bukan orang lain. Dan anda telah menciptakan karma ini. Ingatlah selalu setiap hari. Jangan menyalahkan orang lain atas apa yang dibawa oleh karma anda sendiri. Mengapa? Karena menyalahkan akan menciptakan karma baru dan siklusnya tidak ada habisnya.

Truth2

Kemarahan menandakan ketidakpuasan terhadap diri sendiri karena tujuan egois tidak tercapai. Egoisme adalah musuh sejati. Orang lain hanyalah penonton. Egoisme dan semua tindakan yang didasarinya akan menghancurkan setiap orang. Ini adalah kebenaran dari keberadaan manusia yang tak terhindarkan. Kita tidak bisa menghindarinya. Tidak ada orang yang berhasil menghindarinya dan bila kita menganggap diri sebagai pesulap yang bisa melakukan cara “abracadabra”, coba saja. Banyak orang-orang yang lebih pandai mencoba dan gagal. Egoisme adalah musuh yang sebenarnya dan ini berlaku bagi semua. Terimalah kenyataan ini dan berubahlah. Atau hindari dan menarik lebih banyak rasa sakit.

Truth3

Beberapa orang pergi mengunjungi tempat-tempat yang tidak ada habisnya, menghibur diri, mengejar nafsu, kesenangan, menghabiskan uang hanya untuk diri sendiri dan memamerkannya di media sosial. Mereka memuja hal-hal dangkal dan duniawi. Hal-hal duniawi yang mereka anggap penting hanyalah ilusi taman eden yang mereka puja dan harapkan. Apa yang mereka puja hanyalah ilusi yang semakin besar dan pada akhirnya menyebabkan kejatuhan yang besar juga. Mereka melakukan hal ini berulang kali dan bahkan menarik ‘penggemar’ yang menyukai dan menyebarkan pos media sosial mereka karena para ‘penggemar’ ini juga tidak tahu banyak. Mereka bukan orang tidak baik karena mereka tidak mengetahui apa yang mereka ikuti. Seperti seseorang yang menderita HIV dan dengan sadar menyebarkannya kepada orang lain yang tidak mengetahui apa itu HIV dan mempraktikkan kopulasi dengan cara yang menularkannya pada orang lain. Mereka memuliakan proses transmisi dan orang-orang yang tidak tahu mengikutinya. Tetapi pada akhirnya, mereka yang bodoh mengikuti Pied Piper ke sungai dan tenggelam. Terkadang, orang-orang egois yang mencari kenikmatan diri dan memuliakannya memang menginginkan kemuliaan, nama, posisi dan terlihat baik. Mereka menginginkan nama dan kemuliaan tanpa menghabiskan banyak waktu bekerja keras. Mereka tidak mengindahkan dan merendahkan kerja keras dan komitmen orang lain yang menginginkan sesuatu yang baik dan bertahan lama.

Dan ketika mereka tidak bisa menyusul orang-orang yang bekerja keras, mereka menghina mereka yang terus melanjutkan dan membenarkan perginya dan tidak adanya partisipasi dari mereka. Meskipun mereka memiliki hak untuk pergi, kejujuran tetaplah penting. Ketika melakukan kesalahan, mereka tidak mau anda membuka suara dan mereka tidak pernah memperbaiki diri karena selalu bersembunyi. Mereka menginginkan pengakuan universal, menciptakan ilusi dunia di mana mereka selalu terlihat baik walaupun mereka terlihat mengerikan, tetapi semua ini tidak dibicarakan. Seperti jika bila tidak dibicarakan, maka hal ini tidak ada. Mereka bersikap baik pada orang kaya dan berkuasa, tetapi kasar terhadap mereka yang dianggap rendah atau akan menerima sikap kasar mereka.

Mereka menghabiskan lebih banyak waktu memaafkan dan bersikap baik pada mereka yang kaya seperti bila tingkat toleransi mereka telah mencapai puncak Himalaya. Tetapi pada orang-orang disekitar mereka, kesabaran mereka terbatas. Mereka membawa pengaruh negatif pada orang-orang di sekitar mereka. Pengaruh mereka merambah pada pasangan, sahabat, anak-anak, kerabat dan orang tua. Mereka cenderung cepat marah jika keinginan mereka tidak terpenuhi. Semuanya selalu berpusat pada mereka; mereka mengharapkan semua orang untuk mengabdi pada mereka, merayu mereka agar “bahagia” kembali, dan memohon pengampunan saat mereka marah. Ketika mood mereka buruk, komunikasi terputus. Mereka berhenti, membanting pintu, melarikan diri. Dan segala kesalahan SELALU diarahkan kepada orang lain.

Hutang budi dan apa yang kamu berikan pada mereka di masa-masa menyenangkan lenyap begitu cepat seperti tetesan air di padang pasir Sahara. Seolah-olah kamu tidak pernah berbuat baik pada mereka. Mereka akan menceritakan pada seluruh dunia bahwa ini gara-gara si ‘ini’ atau si ‘itu’ tanpa henti. Taktik ini mungkin berhasil sesaat. Mereka BAHKAN MENYALAHKANMU ATAS KEMARAHAN MEREKA DAN MENGINGINKAN MUKA UNTUK MENUTUPI PERILAKU BURUK MEREKA ketika mereka sudah ‘tenang’ akhirnya! Orang-orang di sekitar mereka diharapkan tunduk pada perasaan mereka. Karena mereka tidak pernah merendahkan diri di hadapan siapapun, tetapi suatu hari nanti, pembalasan akan datang. Mereka akan kehabisan orang-orang yang mentolerir sifat mereka. Mereka selalu benar dan semua orang lain salah seakan-akan mereka memiliki otoritas ilahi, bahkan mungkin seperti Manjushri.

Seiring waktu kalian bisa lihat, orang-orang seperti ini sebenarnya adalah yang paling tidak bahagia di dunia. Tidak ada orang yang bahagia hidup dengan ilusi bahwa mereka sempurna, tanpa kesalahan dan semua orang harus bersujud pada mereka. Sikap mereka yang tidak konsisten, mudah menyerah, temperamental, manja, malas, dan ingin nama dan kemuliaan tanpa banyak usaha adalah bumbu-bumbu dari sup kemarahan. Mereka memiliki kemarahan tersembunyi yang merupakan kelemahan mereka dan kebenaran yang mereka hindari. Kemarahan itu berasal dari pikiran egois yang terakumulasi selama bertahun-tahun. Mungkin egois adalah kata-kata yang tidak enak didengar, tapi apakah Anda bersedia mendengar kebenaran? Dengan kebenaran, segala sesuatu bisa dilakukan.

Truth4

Ketika ledakan kemarahan mereka mereda, mereka berupaya berpura-pura seolah-olah tidak ada yang terjadi. Tidak ada permintaan maaf yang tulus. Perlu diwaspadai, individu semacam ini kehilangan dua komoditas paling berharga dalam hidup – PERSAHABATAN DAN CINTA SEJATI/KEPEDULIAN. Apa lagi yang memiliki makna dalam hidup? Pada akhirnya, uang, posisi sosial, kekuasaan, dan kecantikan tidak akan menarik siapapun selain pencari keuntungan. Perhatikan contoh orang-orang di sekitar anda, baik itu di masa lalu maupun sekarang, yang tampaknya ‘memiliki segalanya’ atau ‘pernah memiliki’, tetapi sejatinya hidup mereka hampa. Orang-orang menjauh dari mereka. dan mereka menarik individu sejenis untuk menikmati keegoisan mereka. Mereka saling memanfaatkan. Pada akhirnya, mereka ditempatkan dalam keadaan kesepian, hancur, dan membenci diri sendiri.

Meskipun mereka menunjukkan tarian kehidupan yang tampak menyenangkan, musik akan berhenti. Proses penuaan, penyakit, dan menunggu kematian sendirian, karena hidup mereka dijalani tanpa makna.

Bahkan memiliki kekayaan dapat menjadi kutukan, bukan berkah, karena orang hanya menanti-nanti mereka untuk meninggal demi mendapatkan warisan. Setiap interaksi dengan orang-orang yang mereka ‘cintai’ dan teman-teman menjadi menyakitkan, jarang didasarkan pada kasih sayang. Mereka hidup dalam keadaan kemarahan, terbangun dalam kemarahan, tidur dalam kemarahan, makan dalam kemarahan, tersenyum dengan kemarahan, berpikir dalam kemarahan, terlihat cantik dengan kemarahan, berpergian dalam kemarahan, mandi dalam kemarahan, pergi ke pesta dalam kemarahan, belajar dalam kemarahan, membayar tagihan dalam kemarahan, dan pada dasarnya, mereka dikuasai amarah.

Segala tindakan yang mereka lakukan bertujuan untuk mendapatkan perhatian. Dan ketika mereka mendapatkan perhatian, amarah mereka meningkat karena perhatian ini tidak pernah cukup bagi mereka. Mereka memberi makan kepada monster besar yang terus tumbuh.

Amarah adalah monster dan menginginkan pengakuan dan perhatian mengasupi monster ini. Egoisme menjadi bahan bakar utama bagi kemarahan.

Mereka dengan mudah meninggalkan individu yang baik, penuh kasih, dan peduli pada mereka. Meskipun orang-orang ini tidak layak menderita, tetapi keinginan mereka yang penuh kemarahan dan ekspresinya menciptakan karma yang membawa derita. Mereka akan terus mengalami siklus ini. Kemarahan bisa bersuara keras atau diam, datang dengan senyuman dan kata-kata lembut, tetapi akan termanifestasi seiring waktu karena ketidakbahagiaan batin mereka, dan mereka akan menghancurkan dunia dan eksistensi anda bila ada kesempatan, terlepas dari mereka sadar atau tidak.

Truth5

Mungkin anda meragukan keberadaan karma, coba jelaskan ketidaksetaraan di dunia dan sekitar anda. Anda dapat menjelaskan ketidaksetaraan berdasarkan pengalaman dalam hidup anda sendiri. Hidup dalam pikiran egois menciptakan karma dan menarik kemarahan yang berujung pada bencana bagi diri sendiri. Keegoisan hanya akan menarik kemarahan, karena seiring waktu, ambisi egois akan melambat atau berhenti akibat kehilangan teman, penyakit, penuaan, atau bahkan kehilangan orang dan uang. Meskipun kebiasaan mungkin tidak mati, kerinduan tetap hidup. Memiliki kebiasaan tanpa sarana untuk melanjutkan keegoisan hanya akan menimbulkan lebih banyak kemarahan, kepahitan, dan menyalahkan orang lain.

Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, kita menua. Jadi sarana yang kita miliki untuk ‘menarik’ orang dan membuat mereka mentolerir ledakan emosi, keegoisan akan pudar. Tetapi keinginan untuk diperhatikan, ‘bersenang-senang’, melakukan kegiatan-kegiatan yang didasari egoisme tidak ikut pudar dan semua ini menimbulkan penderitaan. Penderitaan ini berasal dari keinginan yang tidak turut pudar dan diperkuat dengan kebiasaan. Penderitaan akan perubahan. Penderitaan akan ketidak-kekalan. Bila dalam hidup yang kita pelihara hanyalah tujuan egois dan kenikmatan belaka, maka kita akan mengalami hasil yang negatif. Anda tidak bisa memberi warna hitam pada sesuatu dan kemudian kecewa ketika hasilnya bukan warna putih.

Truth6

Setiap individu HARUS MENJAUHI nasib ini untuk diri mereka sendiri. Bersabarlah. Atasi kemarahan. Minta maaf jika bersalah dan JANGAN MENGULANGI. Integritas menjadi dasar perkembangan pikiran ke tingkat pemikiran dan eksistensi yang lebih tinggi. Berlaku baik kepada semua orang dan bersikap toleran. Kendalikan kemarahan sampai tak lagi dapat dikendalikan. Anda dapat mengendalikan asupan makanan, berjalan, buang air kecil, buang air besar, pengeluaran, dan hiburan, mengapa tidak mengendalikan kemarahan? Itu adalah bagian dari diri anda.

Truth7

Meskipun anda mungkin memiliki pasangan atau suami dan istri, namun hal itu tidak selalu memiliki makna, karena hanya sebatas nama. Beberapa orang mungkin ‘berada’ di sekitar anda, namun bukan teman atau yang mencintai anda. Meski ada pengecualian, jangan menjadikan pengecualian sebagai norma. Beberapa mungkin hanya terbiasa berada di sekitar anda atau sama egoisnya, sehingga merasa nyaman bersama anda. Sulit mencintai seseorang yang penuh amarah, mementingkan diri dan hanya memikirkan dirinya sendiri. Jika mereka melakukannya, sesuatu yang kurang baik mungkin ‘direncanakan’. Orang yang pemarah dan berfokus pada diri sendiri suatu saat harus membayar harga keegoisan mereka cepat atau lambat. Tidak ada jalan keluar.

Ini adalah ajaran dari banyak tokoh hebat. Ada ribuan contoh mengenai hal ini dan tidak akan ketinggalan jaman. Ketika orang lain mengecewakan kita, jangan biarkan kekecewaan ini menjadi alasan untuk kemunduran, karena hasilnya akan dialami anda, bukan mereka. Jangan menggunakan kegagalan orang lain sebagai justifikasi untuk mundur atau berbuat tidak hormat.

Tidak ikut serta dalam kejatuhan mereka dan membiarkan itu mempengaruhi anda dan anda ikut jatuh. Anda tidak membantu mereka, dan anda tidak bisa menyalahkan mereka ketika anda ditinggalkan dan mengalami hasilnya. Anda menyakiti banyak orang seperti anda disakiti. Sakit yang anda rasakan sama validnya seperti sakit yang anda berikan pada orang lain ketika anda tidak memiliki integritas. Tepati janji anda atau alami kemunduran. Jangan biarkan orang lain kecewa karena anda. Rasa sakit yang mereka berikan akan menjadi rasa sakit yang sama dengan yang anda berikan kepada orang lain. Mereka tidak berharga untuk menjadi sebab kejatuhan anda. Kita tidak boleh melupakan hal ini terlepas dari apakah kita beragama atau tidak. Ini bukan soal agama, melainkan alkimia kehidupan. Seperti alkimia yang mengubah logam menjadi emas, kebaikan dan tidak mementingkan diri sendiri adalah alkimia kehidupan yang mengubah penderitaan kita menjadi kebahagiaan. Atasi kualitas negatif dan tingkatkan kualitas positif kita.

Truth8

Bila kita memiliki keyakinan agama, seharusnya latihan keagamaan digunakan untuk mengendalikan pikiran kita. Kita harus MENERAPKAN ajaran agama, bukan hanya mempelajarinya atau mengetahuinya.

Ada pepatah Zen yang mengatakan, “Keledai yang membawa setumpuk kitab suci tetaplah seekor keledai.” Pesannya adalah bahwa memiliki semua pengetahuan agama di dunia atau berada di dekatnya tidaklah berguna jika tidak diterapkan untuk menghilangkan atau mengurangi pikiran egois. Kita harus menerapkan isi buku-buku suci. Ini adalah tujuannya. Apa artinya mengetahui banyak hal tanpa menerapkannya. Kunci kedua adalah segera menerapkan ajaran tersebut pada diri sendiri. Bila anda tidak religius, itu juga wajar karena anda masih ingin hidup yang baik. Jangan pernah merusak hubungan dengan amarah. Hidup yang baik bukanlah tentang memanjakan diri tanpa henti, melainkan hidup untuk memberikan manfaat kepada orang lain.

Kenikmatan mudah dipahami. Mereka memberikan kenikmatan sesaat dan merusak kita dan lingkungan kita dalam jangka panjang. Pertimbangkan hal ini dan hadapi kebenaran dengan pikiran yang tulus. Tidak bisa kabur, bahkan jika kita tidak ingin memikirkannya. Badai akan datang terlepas dari apakah kita memilih untuk bersiap atau tidak. Ramalan cuaca hanya dapat memberi peringatan, dan guru Dharma atau Dharma hanya dapat memberi peringatan baik-baik. Menghadapi kenyataan akan membantu kita mengubah sesuatu yang buruk menjadi baik.

Klik pada gambar untuk memperbesar

Klik pada gambar untuk memperbesar

Pada akhirnya, tanya pada dirimu, apakah Buddha mencapai pencerahan atau tidak? Jika ya, maka pencerahan itu ada. Bila pencerahan itu ada, maka itu harus menjadi tujuan kita. Pencerahan adalah keadaan tanpa keinginan, tanpa penderitaan, dan tanpa egoisme. Jika anda meyakini bahwa Buddha telah mencapai ini, dan anda percaya pada sang Buddha, maka [pencerahan] harus menjadi tujuan anda juga. Pencerahan Buddha menghapus rasionalitas pikiran egois pada tingkat apa pun. Pencerahan Buddha mengalahkan anda dalam perdebatan tentang tujuan egois anda. Oleh karena itu, mengapa kita mempertahankannya? kita harus menghapuskan pikiran yang egois dan melakukan usaha-usaha yang diperlukan dengan semangat setiap hari. Ini bukan masalah keagamaan. Jangan bersembunyi di balik label religius atau tidak religius. Ini tentang anda, siapa diri anda, dan masa depan anda. Jika anda memilih untuk percaya bahwa Buddha tidak mencapai pencerahan, maka anda benar, silahkan teruskan ketidakbahagiaan anda dengan sukacita seumur hidup. Semua orang salah. Tidak ada yang mendapatkan pencapaian atau tingkat pikiran yang lebih tinggi. Buddha adalah pembohong dan pencerahannya tidak benar, dan dia hanyalah seseorang yang egois.

Pikiran egois dan kenikmatan kita adalah istadewata tertinggi dan terus kita sembah. Pikirkan baik-baik. Apakah Yidam anda (Buddha yang berjodoh dengan anda), istadewata yang cemerlang mengemanasikan kemarahan dengan enam lengan yang menyimbolkan kesenangan, kenikmatan, keserakahan, ketidakstabilan, proyeksi dan keegoisan?

‘Yidam’ ini tidak baik untuk kita. Sudah waktunya mengganti ke Yidam yang mencabut pikiran egois dan memiliki banyak lengan untuk membantu pertumbuhan spiritual kita. Yidam yang memiliki enam lengan yang masing-masing lengannya menyimbolkan ketabahan, konsistensi, kesabaran, toleransi, integritas dan kebaikan. Yidam cemerlang yang beremanasi dari kebaikan. Sebuah kebaikan yang ditanam dalam diri kita. Berapa jumlah lengan dan Yidam yang dipilih hanyalah simbolis tetapi masukan informasi yang saya berbagi dalam hati karena saya tidak bermaksud menyinggung. Tetapi tugas saya adalah berbagi Dharma dan esensi Dharma berkembangnya pikiran yang baik seperti dalam seri ajaran Lojong. Ini adalah Yidam terbaik untuk dirangkul dan ditanam. Bila anda ingin mendengarkan kebenaran, saya baru saja berbagi mengenai hal ini. Ini bukan kebenaran versi saya, tetapi kebenaran dari Manusia Bijak yang bersifat universal, Sang Buddha, makhluk tercerahkan yang telah disuling agar mudah dimengerti.

Sharing ini saya tulis setelah terinspirasi oleh renungan mengenai teks bermakna dalam yang berjudul “RODA SENJATA TAJAM,” di mana Yamantaka diminta untuk menghancurkan pikiran yang mementingkan diri sendiri, penyebab dari segala penderitaan.

Saran saya adalah membaca teks ini setiap bulan. Inti dari setiap praktik keagamaan atau menjalani kehidupan yang baik adalah penghancuran pikiran yang mementingkan diri sendiri dan pendampingnya yang berbahaya, yaitu amarah. Saya menyarankan untuk membaca teks ini setiap bulan. Saya sangat merekomendasikan teks ini. Intisari dari praktik beragama dan menjalankan hidup baik adalah memusnahkan pikiran egois dan teman celakanya – amarah.

Tsem Rinpoche

 

Roda Senjata Tajam

Latihan Pikiran Mahayana

Dalam bahasa Tibet dikenal sebagai “Theg-pa-chen-po’i-blo-sbyong-mtshon-cha-‘khor-lo” – karya Dharmarakshita

Roda Senjata Tajam, sebuah teks dasar untuk latihan pikiran dalam Mahayana, dihasilkan oleh sang yogi luhur Dharmarakshita. Teks ini diperkenalkan di Tibet oleh Pandit India luhur, Atisha (982-1054), dan diterjemahkan dari bahasa Sanskerta ke bahasa Tibet oleh Atisha dan murid utamanya, Upasaka Drom Tonpa.

Terjemahan ke bahasa Inggris dari teks Tibet disiapkan oleh Biro Terjemahan Perpustakaan Karya & Arsip Tibet.

Judul karya ini adalah ‘Roda Senjata Tajam
Menyerang Hati Musuh dengan Efektif’.
Saya menyampaikan penghormatan tulus kepada anda, Yamantaka;
Kemarahan anda berlawanan dengan Sang Tuan Kematian.

 
(1)
Di hutan, kawanan merak berdiri gagah di antara tanaman beracun,
Meski taman indah penuh obat-obatan tak jauh.
Kawanan merak tak menikmati taman itu,
Tetapi mereka berkembang dengan esensi tanaman beracun.

 
(2)
Dengan cara yang serupa, para Bodhisattva yang berani
Tetap berada di hutan keprihatinan duniawi.
Tak peduli seberapa bahagianya taman kenikmatan dunia ini,
Para pemberani ini tak pernah tertarik pada kesenangan,
Melainkan berkembang di hutan penderitaan dan sakit.

 
(3)
Kita menghabiskan seluruh hidup mencari kesenangan,
Namun gemetar takut hanya pada pikiran rasa sakit;
Maka karena kita pengecut, kita masih merana.
Namun, Bodhisattva pemberani menerima penderitaan dengan senang hati
Dan memperoleh dari keberanian mereka kebahagiaan sejati yang abadi.

 
(4)
Kini keinginan adalah hutan tanaman beracun di sini.
Hanya yang berani, seperti merak, dapat berkembang dengan makanan seperti itu.
Jika makhluk pengecut, seperti gagak, mencobanya,
Karena mereka rakus, mereka mungkin kehilangan nyawa mereka.

 
(5)
Bagaimana seseorang yang lebih mengutamakan diri sendiri daripada orang lain
Dapat mengonsumsi nafsu dan racun berbahaya sebagai makanan?
Jika dia mencoba seperti gagak menggunakan delusi lain,
Mungkin dia akan kehilangan kesempatan untuk bebas.

 
(6)
Dan demikianlah Bodhisattva diibaratkan sebagai merak:
Mereka hidup dengan delusi – tanaman beracun itu.
Mentransformasikannya menjadi esensi praktik,
Mereka berkembang di hutan kehidupan sehari-hari.
Apa pun yang disajikan, mereka selalu menerimanya,
Sambil menghancurkan racun dari keinginan melekat.

 
(7)
Pengembaraan tak terkendali melalui lingkaran keberadaan
Disebabkan oleh menganggap ego sebagai sesuatu yang nyata.
Sikap bodoh ini mewartakan kedatangan iblis
Dari kepedulian egois untuk kesejahteraan kita sendiri saja:
Kita mencari keamanan untuk ego kita sendiri;
Kita hanya menginginkan kesenangan dan menghindari segala rasa sakit.
Namun sekarang kita harus mengusir semua dorongan egois
Dan dengan senang hati menerima kesulitan demi kebaikan semua orang.

 
(8)
Semua penderitaan kita berasal dari kebiasaan kita
Dari delusi egois yang kita turuti dan kita lakukan.
Karena kita semua berbagi dalam nasib malang ini,
Yang berasal dari cara pandang yang sempit dan egosentris kita,
Kita harus mengambil semua penderitaan kita dan penderitaan orang lain
Dan menghentikan keinginan egois kita.

 
(9)
Jika dorongan muncul sekarang untuk mencari kesenangan kita sendiri,
Kita harus mengalihkannya untuk memenuhi keinginan orang lain;
Karena bahkan jika orang yang kita cintai melawan kita,
Kita harus menyalahkan kepentingan diri kita sendiri dan merasa itu pantas.

 
(10)
Ketika tubuh kita merana dan dilanda rasa penyiksaan yang hebat
Oleh penyakit yang mengerikan yang tidak bisa kita tahan,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Hingga sekarang kita telah melukai tubuh orang lain;
Selanjutnya, mari kita tanggung sakit mereka.

 
(11)
Saat merasa terpuruk dan penuh penderitaan mental,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Selama ini kita telah mengganggu pikiran orang lain,
Selanjutnya, mari kita tanggung penderitaan itu sendiri.

 
(12)
Saat lapar atau haus melanda kita,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Selama ini kita menyimpan milik kita untuk diri sendiri tanpa berbagi,
Kita telah menjarah dan mencuri dan memikat orang lain.
Selanjutnya, mari kita ambil rasa lapar dan haus dari orang lain.

 
(13)
Ketika kita tidak bebas dan harus tunduk pada orang lain,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Selama ini kita meremehkan yang rendah
Dan menggunakan mereka untuk melayani kebutuhan egois;
Selanjutnya, mari kita berikan pelayanan bagi mereka
Dengan kerendahan hati, tubuh dan pikiran.

 
(14)
Saat kita hanya mendengar kata-kata kotor dan kasar,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Selama ini kita banyak berbicara tanpa berpikir,
Kita telah memfitnah dan memutuskan banyak tali persahabatan.
Selanjutnya, mari kita menyaring semua perkataan yang tidak dipikirkan.

 
(15)
Saat kita lahir dalam kondisi penindasan dan menyedihkan,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Selama ini kita selalu melihat dengan pandangan negatif –
Kita mengkritik orang lain, hanya melihat kelemahan mereka.
Selanjutnya, mari kita kembangkan perasaan positif
Dan lihat lingkungan sekitar sebagai tempat tak tercemar dan murni.

 
(16)
Saat kita terpisah dari teman dan orang yang dapat membantu kita,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Selama ini kita telah merebut teman dan pelayan baik
milik orang lain, menginginkan mereka untuk diri kita sendiri.
Selanjutnya, jangan pernah menyebabkan perpisahan antar sahabat dekat.

 
(17)
Saat guruku yang suci tidak senang dengan kita,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Selama ini kita berpaling dari guru dan ajaran,
Lebih memilih nasehat dari teman yang menyesatkan.
Selanjutnya, mari kita akhiri hubungan ketergantungan
Pada mereka yang menjauhkan kita dari sang jalan.

 
(18)
Saat kita dituduh secara tidak adil atas kesalahan orang lain,
dan disalahkan karena kekurangan yang tidak kita miliki,
dan selalu menjadi objek caci maki,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Selama ini kita telah membenci dan meremehkan guru kita.
Selanjutnya, jangan pernah menuduh orang lain dengan tidak benar,
Tetapi berikan penghargaan penuh atas kebaikan yang mereka miliki.

 
(19)
Saat benda-benda yang kita butuhkan dan gunakan
untuk konsumsi harian rusak atau terbuang,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Selama ini kita ceroboh dengan milik orang lain.
Selanjutnya, mari kita berikan apa pun yang mereka butuhkan.

 
(20)
Saat pikiran kita tidak jelas dan hati kita tidak bahagia,
Kita bosan berbuat kebajikan tetapi tergugah oleh maksiat,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Selama ini kita telah mengarahkan orang lain ke tindakan tidak bermoral.
Selanjutnya, mari kita tidak pernah menyediakan kondisi
yang membuat mereka mengikuti sifat negatif mereka.

 
(21)
Saat pikiran kita terganggu dan kita merasa frustrasi
Karena segala sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Selama ini kita menyebabkan gangguan
ketika orang lain berfokus pada perbuatan baik;
Selanjutnya, mari kita hentikan interupsi seperti itu.

 
(22)
Saat tak satu pun dari tindakan kita membuat guru-guru kita senang,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Selama ini dihadapan para guru, kita pura-pura saleh perilakunya,
namun ketika mereka tidak ada, kita kembali kepada dosa.
Selanjutnya, mari kita kurangi kemunafikan
Dan mengambil semua ajaran ke lubuk hati dengan tulus.

 
(23)
Saat orang lain menemui kesalahan dalam apa pun yang kita lakukan
Dan mereka tampak ingin hanya menyalahkan kita,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Selama ini kita telah tak tahu malu, tidak peduli dengan orang lain,
Kita berpikir bahwa perbuatan kita sama sekali tidak berpengaruh.
Selanjutnya, mari kita hentikan perilaku yang menyinggung.

 
(24)
Saat pelayan dan teman kita terganggu oleh kebiasaan kita,
Dan setelah beberapa waktu tidak bisa tinggal di rumah kita,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Selama ini kita telah memaksakan kebiasaan buruk kita pada orang lain;
Selanjutnya, mari kita berubah dan hanya menunjukkan sikap yang baik.

 
(25)
Saat semua yang dekat berbalik melawan kita sebagai musuh,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Selama ini kita telah menyimpan dendam di dalam diri dengan kemarahan,
Dan memikirkan metode licik untuk menyakiti orang lain.
Selanjutnya, cobalah kurangi kepura-puraan,
Tidak berpura-pura baik sembari menyimpan tujuan yang buruk.

 
(26)
Saat kita menderita sakit dan gangguan
Khususnya ketika asam urat membengkakkan kaki kita,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Selama ini tanpa rasa malu dan kendali diri,
kita telah mencuri atau menyalahgunakan apa yang diberikan orang lain.
Selanjutnya, janganlah mengambil apa pun yang dipersembahkan
Kepada Tiga Permata Perlindungan seolah-olah itu milik kita.

 
(27)
Saat stroke dan penyakit menyerang tanpa peringatan,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Selama ini kita telah melanggar sumpah dan kata-kata kehormatan.
Selanjutnya, mari kita hindari perbuatan buruk semacam itu.

 
(28)
Saat pikiran kita menjadi kabur ketika kita belajar,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Selama ini kita telah berpikir bahwa studi Dharma
kurang penting dan bisa diabaikan.
Selanjutnya, mari kita bangun kebiasaan bijaksana
Untuk mendengarkan dan memikirkan tentang apa yang diajarkan sang Buddha.

 
(29)
Ketika kita tertidur takala mempraktikkan kebajikan,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Sampai sekarang, kita telah mengumpulkan sebab untuk mendapatkan halangan
menghambat praktik kebajikan kita.
(Kita tidak menghormati ajaran kitab suci;
Kita menduduki buku dan membiarkan teks [Dharma] berceceran di lantai.
Kita juga meremehkan mereka yang memiliki pandangan mendalam.)
Selanjutnya, demi praktik Dharma kita,
Tanggunglah semua kesulitan yang kita hadapi.

 
(30)
Ketika pikiran kita melayang dan terjerumus dalam delusi,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Itulah dampak dari kesalahan kita yang kembali membentur kita.
Sampai sekarang, kita lalai dalam bermeditasi
Mengenai cacat yang menelusup dunia fana ini;
Selanjutnya, mari berusaha meninggalkan eksistensi ini
(Dan pahami sifat sementara dari segala hal).

 
(31)
Ketika segala urusan kita, baik yang bersifat keagamaan maupun duniawi,
Menemui kesulitan dan jatuh dalam kehancuran,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Sampai sekarang, kita meremehkan hukum sebab dan akibat;
Selanjutnya, berlatihlah dengan kesabaran dan kekuatan.

 
(32)
Ketika ritual yang kita lakukan tidak pernah berhasil,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Sampai sekarang, kita bergantung pada dewa-dewa dunia ini
atau tindakan tidak bijaksana untuk membawa kelegaan;
Selanjutnya, pergi ke arah yang berbeda
Dan tinggalkan tindakan tidak bermoral.

 
(33)
Ketika tidak ada keinginan kita yang terwujud,
Meskipun kita telah berdoa kepada Tiga Permata Berharga,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Sampai sekarang, kita memiliki komitmen yang tidak sempurna
terhadap sang Buddha yang ajarannya patut dipercayai sepenuhnya;
Selanjutnya, mari kita mengandalkan
Sang Buddha, ajarannya, dan para pengikutnya.

 
(34)
Ketika prasangka, polio, atau stroke melumpuhkan kita,
Dan kekuatan luar atau celaka melawan kita,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Sampai sekarang, kita telah mengumpulkan banyak keburukan
Dengan melanggar sumpah dan menyinggung para pelindung
Dalam praktik kita mulai dari pengabdian pada guru sampai Tantra;
Selanjutnya, hilangkan semua pandangan yang berprasangka.

 
(35)
Ketika kita kehilangan kendali atas kemana kita harus pergi,
Dan selalu harus berkelana seperti anak terlantar tanpa tempat tinggal,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Sampai sekarang, kita telah mengganggu guru suci dan lainnya
Dan memaksa mereka pindah dari rumah atau tempat duduk mereka;
Selanjutnya, jangan pernah menyebabkan gangguan pada orang lain
dengan kejam mengusir mereka dari kediamannya.

 
(36)
Ketika tanaman di ladang terus-menerus diserang
Oleh kekeringan, banjir, hujan es, serangga, dan embun beku,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Sampai sekarang, kita gagal memenuhi janji-janji kita;
Selanjutnya, pertahankan kemurnian sumpah moral kita.

 
(37)
Ketika kita miskin, namun dipenuhi dengan keserakahan dan keinginan,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Sampai sekarang, kita kikir dan enggan berbagi.
Persembahan kita kepada Tiga Permata sedikit;
Selanjutnya, mari memberi dengan murah hati.

 
(38)
Ketika tubuh kita buruk rupa dan orang lain menyiksa kita
Dengan mengejek kekurangan kita, tidak pernah menunjukkan rasa hormat,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Sampai sekarang, kita membuat gambar yang tidak indah,
Dengan melampiaskan amarah, kita membuat suasana tidak enak;
Selanjutnya, cetak buku dan buat rupang yang indah,
dan jangan mudah marah, tetapi bersikap penuh suka cita.

 
(39)
Ketika keterikatan dan amarah mengganggu dan mengecewakan kita
Tidak peduli seberapa besar usaha kita untuk menekannya
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Sampai sekarang, kita masih memegang pandangan yang tidak benar,
mengutamakan diri sendiri dengan keras kepala;
Selanjutnya, cabutlah kepentingan diri sepenuhnya.

 
(40)
Ketika kesuksesan dalam praktik selalu menghindari kita,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Sampai sekarang, kita terlalu terikat pada ego kita,
Sepenuhnya tenggelam dalam cara mengutamakan diri;
Selanjutnya, dedikasikan semua tindakan baik
yang kita lakukan, agar makhluk lain dapat berkembang.

 
(41)
Ketika pikiran kita tak terkendali meskipun kita berbuat baik,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Sampai sekarang, kita terlibat dalam ambisi duniawi
yang hanya mengincar kesuksesan untuk diri sendiri dalam kehidupan ini;
Selanjutnya, marilah kita bekerja dan berusaha dengan tulus
untuk memupuk keinginan mencapai pantai kebebasan.

 
(42)
Ketika setelah kita melakukan tindakan kebajikan
kita merasa menyesal atau meragukan efeknya,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Sampai sekarang, kita bersikap plin plan dan, digerakkan oleh motif tertentu,
Hanya memperhatikan dan mendukung mereka yang memiliki kekuasaan atau kekayaan;
Selanjutnya, marilah kita bertindak dengan kesadaran diri yang utuh,
Mengerahkan kehati-hatian dalam cara kita berteman.

 
(43)
Ketika mereka yang berambisi membalas kepercayaan sahabat
dengan merayu kita dengan rencana licik mereka,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Sampai sekarang, karena ambisi, kita bersikap dengan kesombongan,
Selanjutnya, marilah kita meredam kebanggaan yang berpusat pada diri sendiri.

 
(44)
Ketika daya tarik atau tolak
Mewarnai apa yang kita dengar atau katakan,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Sampai sekarang, kita telah mengabaikan sebab semua masalah kita:
Gumpalan delusi yang bersemayam dalam hati kita;
Selanjutnya, marilah kita berusaha meninggalkan semua hambatan –
Perhatikan munculnya, telaah dengan baik.

 
(45)
Ketika tidak peduli seberapa baik niat tindakan kita terhadap orang lain,
mereka selalu mengundang respons yang bermusuhan,
Ini adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Sampai sekarang, kita membalas kebaikan dengan kebencian;
Selanjutnya, marilah kita selalu menerima bantuan orang lain
dengan hormat dan rendah hati.

 
(46)
Singkatnya, setiap kali kemalangan dan penderitaan
Yang tidak diinginkan menyambar kita seperti petir,
Itu sama dengan pandai besi yang mengakhiri
hidupnya dengan pedang buatannya sendiri.
Penderitaan kita adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Selanjutnya, marilah kita selalu berhati-hati dan sadar
untuk tidak melakukan tindakan jahat.

 
(47)
Semua penderitaan yang telah kita alami
dalam kehidupan kita di tiga alam bawah,
serta sakit saat ini dan mendatang,
Sama seperti kasus pembuat panah
yang kemudian tewas oleh panah buatannya sendiri.
Penderitaan kita adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Selanjutnya, marilah kita selalu berhati-hati dan sadar
untuk tidak melakukan tindakan jahat.

 
(48)
Ketika masalah dan kekhawatiran kehidupan keluarga menyedihkan kita,
Ini sama dengan kasus seorang anak
yang dibesarkan dengan kasih sayang, lalu membunuh orang tuanya.
Penderitaan kita adalah roda senjata tajam yang kembali
Penuh lingkaran pada kita dari kesalahan yang telah kita lakukan.
Selanjutnya, sebaiknya dalam semua kehidupan kita
kita hidup dengan murni sebagai biksu atau biksuni.

 
(49)
Karena memang benar apa yang telah saya katakan tentang kepentingan diri,
Saya mengenali musuh saya dengan jelas sekarang.
Saya mengenali dengan jelas bandit yang menjarah,
pembohong yang memikat dengan berpura-pura menjadi bagian dari diri;
Oh, betapa leganya bahwa saya telah menaklukkan keraguan ini!

 
(50)
Dan begitu juga Yamantaka, putarlah dengan kekuatan besar
roda senjata tajam dari tindakan baik sekarang.
Putarlah tiga kali, dalam aspek kemurkaanmu –
kaki terpisah untuk dua tingkat kebenaran,
dengan mata yang berkobar untuk kebijaksanaan dan sarana.

 
(51)
Pamerkanlah taring empat musuh besar,
Makanlah musuh kita – keegoisan yang kejam!
Dengan mantra ampuh menghargai sesama,
Hancurkanlah musuh ini yang mengintai dari dalam!

 
(52)
Dengan gelisah kita berlari melalui hutan kusut kehidupan,
Dikejar oleh senjata tajam dari kesalahan yang telah kita perbuat
Yang kembali menyerang kita; kita kehilangan kendali.
Penjahat licik dan mematikan ini – keegoisan dalam diri kita,
Menipu diri kita dan semua orang lain –
Tangkaplah dia, tangkaplah dia, Yamantaka yang garang,
Panggil musuh ini, bawa dia keluar sekarang!

 
(53)
Hancurkan dia, hancurkan dia, cabut jantungnya
Dari menggenggam ego, cinta pada diri sendiri!
Injaklah dia, injaklah dia, tari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini!
Robeklah jantung dari si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir!

 
(54)
Hum! Hum! Tunjukkan semua kekuatanmu, Pelindung yang perkasa.
Dza! Dza! Ikatlah musuh ini; jangan biarkan dia lepas.
P’a! P’a! Lepaskan kami dengan kekuatanmu, Penguasa sang Tuan Kematian yang Agung.
Potong! Potong! lepaskan simpul kepentingan diri yang mengikat kita dari dalam.

 
(55)
Muncullah, Yamantaka, Pelindung yang murka;
Saya masih memiliki permohonan lebih lanjut untuk Anda.
Karung berisi lima racun, kesalahan, dan delusi ini,
Menarik kita ke dalam pasir hisap kesibukan kehidupan sehari-hari –
Potonglah, potonglah, robeklah menjadi cabikan-cabikan!

 
(56)
Kita tertarik pada penderitaan kelahiran kembali yang menyedihkan,
Namun tanpa memikirkan rasa sakit, kita mengejar penyebabnya.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(57)
Kita memiliki harapan tinggi untuk mendapatkan pencapaian yang cepat,
Namun tidak dengan giat melakukan praktik yang diperlukan.
Kita memiliki banyak proyek bagus yang rencananya akan dicapai,
Namun tak satupun dari mereka terealisasi pada akhirnya.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(58)
Keinginan kita untuk bahagia sangat kuat setiap saat,
Namun kita tidak mengumpulkan pahala untuk meraih hasil ini.
Kita memiliki sedikit daya tahan terhadap kesulitan dan penderitaan,
Namun dengan kejam mendorong hal-hal yang kita inginkan.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(59)
Dengan relatif mudah, kita mengembangkan persahabatan baru,
Namun karena kita tidak berperasaan, tidak satupun dari mereka bertahan.
Kita penuh dengan keinginan akan makanan dan pakaian yang bagus,
Namun gagal untuk mendapatkannya, kita mencuri dan merencanakannya.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(60)
Kita ahli dalam menyanjung orang lain untuk mendapatkan bantuan,
Namun selalu mengeluh, kita sedih dan tertekan.
Uang yang telah kita kumpulkan tidak bisa kita lepaskan;
Seperti orang kikir, kita menyimpannya dan merasa miskin.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(61)
Sedikit yang kita lakukan untuk memberikan manfaat bagi orang lain,
Namun selalu mengingatkannya seberapa besar kontribusi yang kita berikan.
Seumur hidup, kita seolah tidak pernah meraih prestasi apa pun,
Namun, dengan membual, kita terhanyut dalam kesombongan.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(62)
Meskipun memiliki banyak guru dan pengajar hebat yang membimbing,
Kita seringkali mengabaikan kewajiban dan mengacuhkan ajaran mereka.
Walaupun punya banyak murid, kita jarang membantu mereka,
Kita tidak mau memberikan mereka nasihat
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(63)
Janji kami untuk melakukan banyak perbuatan mulia,
Namun pada kenyataannya, kita seringkali memberikan bantuan yang minim.
Reputasi spiritual kita tersebar luas,
Namun di dalam, pikiran-pikiran kita menjijikkan
Tidak hanya di mata dewa, tetapi juga di mata setan dan hantu.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(64)
Meskipun kita sedikit membaca, hanya mendengar beberapa ajaran,
Namun dengan yakin berbicara dengan ahli tentang kekosongan.
Pengetahuan kita tentang kitab suci sangatlah menyedihkan,
Namun dengan fasih kita mengarang dan mengatakan apa yang kita suka.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(65)
Walaupun memiliki banyak pembantu dan orang di sekitar,
Namun tidak ada yang patuh atau mendengarkan perkataan kita.
Kita merasa punya teman di posisi berkuasa,
Namun saat membutuhkan bantuan, kita ditinggalkan sendirian.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(66)
Meskipun telah mencapai status tinggi dan prestise,
Pengetahuan kita lebih sedikit daripada hantu.
Kami dianggap sebagai guru besar, namun bahkan setan pun
Tidak memiliki kebencian atau keinginan melekat seperti itu
Atau pandangan yang tertutup seperti yang kita miliki.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(67)
Kita membicarakan teori dan ajaran paling maju,
Namun perilaku sehari-hari kita lebih buruk daripada anjing.
Kita berpengetahuan, cerdas, dan fasih dalam pengetahuan besar,
Namun mengabaikan dasar etika kebijaksanaan.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(68)
Kita memiliki keinginan egois dan kemarahan yang mengerikan
Yang tumbuh dalam diri, meskipun tidak akan pernah kita akui;
Namun tanpa provokasi, kita mengkritik orang lain
Dan dengan rasa benar diri menuduh mereka dengan kesalahan yang kita miliki.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(69)
Kita mengenakan jubah saffron, namun mencari perlindungan
Dan berlindung pada arwah dan dewa-dewa dunia ini.
Meskipun berjanji dengan khidmat memegang sumpah moral yang ketat,
Tindakan kita sesuai dengan cara busuk para setan.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(70)
Kesenangan dan kebahagiaan kita berasal dari para Buddha,
Para guru, ajaran, dan mereka yang hidup berdasarkan ajaran tersebut,
Namun masih saja kita memberikan persembahan kepada hantu dan arwah.
Semua petunjuk kita berasal dari ajaran,
Namun masih saja kita menipu orang-orang yang memberikan nasehat ini.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(71)
Kita mencari kedamaian di kehidupan monastik terasing,
tetapi tergoda oleh hiruk-pikuk, kita berpetualang ke kota.
Meskipun mendengar ajaran tentang praktik yang paling mulia,
Kita menghabiskan waktu meramal dengan dadu.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(72)
Meninggalkan sumpah biksu, jalan yang membawa para kebebasan;
kita lebih memilih menikah, punya anak dan memiliki keluarga.
Dengan mengabaikan peluang langka untuk bahagia,
kita malah mengejar penderitaan, masalah dan kesengsaraan.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(73)
Mengesampingkan praktik menuju pembebasan,
kita mengembara mencari kenikmatan atau usaha.
Kita telah mendapatkan tubuh manusia yang berharga,
kita malah menggunakannya untuk terlahir kembali di neraka.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(74)
Mengabaikan dampak manfaat ajaran bagi kita
kita sibuk berbisnis demi keuntungan semata.
Meninggalkan pelajaran bijak para guru,
kita mengunjungi berbagai tempat mencari kesenangan.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(75)
Kita menyimpan harta tanpa mau menggunakannya,
Dan bergantung pada teman untuk mendapatkan makanan dan pakaian.
Kita mengesampingkan warisan ayah,
mengambil sebanyak mungkin dari orang lain.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(76)
Sungguh menakjubkan seberapa sedikit kesabaran yang kita miliki
untuk melakukan meditasi, kita berpura-pura
memiliki kekuatan khusus untuk membodohi orang lain.
Kita tidak pernah mengejar jalan kebijaksanaan mendalam,
Namun berlari tergesa-gesa kesana kemari tanpa diperlukan.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(77)
Seseorang memberikan nasehat tulus,
Demi kebaikan kita, meskipun keras di telinga kita,
kita melihat mereka sebagai musuh.
Namun jika seseorang tanpa kepedulian tulus untuk kita
Menipu kita dengan kata-kata yang suka kita dengar,
Tanpa rasa atau ketajaman, kita menanggapinya dengan sikap manis.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(78)
Ketika orang lain menganggap kita sebagai sahabat sejati,
Dan mengungkapkan rahasia mereka dengan kepercayaan penuh
kita mengungkapkan rahasia mereka kepada musuh.
Meskipun memiliki teman baik yang selalu bersama kita,
kita mencari kelemahan mereka untuk menyiksanya.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(79)
Kecemburuan kita kuat dan apapun yang disampaikan
Kita selalu skeptis dan meragukan maknanya.
Kita rewel, mudah marah, sulit bekerja sama,
Menimbulkan perilaku menjengkelkan bagi orang lain.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(80)
Ketika seseorang meminta kita melakukan sesuatu untuknya,
kita tidak pernah mau membantu, malah memikirkan
Cara berliku-liku untuk mencelakakannya.
Saat orang mengakui dan setuju dengan pendapat kita,
Kita tidak menyetujui – kita tetap bersikeras berdebat.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(81)
Kita sering kali tidak mengindahkan apa yang dikatakan orang lain;
Kita adalah cobaan bagi orang sekitar; menegangkan saraf mereka.
Perasaan kita tersakiti oleh komentar-komentar kecil,
Kita sangat pendendam – kita tidak pernah memaafkan.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(82)
Rasa iri sering kali muncul terhadap mereka yang memiliki status tinggi,
dan kita menganggap guru suci sebagai ancaman yang harus dihindari.
Kewalahan oleh keterikatan dan dikuasai oleh nafsu,
Kita menghabiskan waktu mengejar cinta yang muda.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(83)
Kita tidak memandang persahabatan sebagai komitmen jangka panjang,
Tanpa berpikir, kita mengabaikan teman-teman lama.
Dan saat berkenalan dengan orang baru,
Kita mencoba memberikan kesan besar.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(84)
Meski tidak memiliki kewaskitaan, namun kita berpura-pura memiliki kekuatan
Dan ketika terbukti salah, kita harus menanggung semua keluhan.
Kasih kita sedikit terhadap orang sekitar;
Ketika mereka berbuat salah, kita cepat marah.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(85)
Pendidikan kita rendah dan pengetahuan kita terbatas,
Setiap kali berbicara, kita tidak percaya diri.
Pengetahuan kita tentang teks-teks suci sangat terbatas,
Ketika mendengar ajaran baru, kita meragukan kebenarannya.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(86)
Membiasakan diri dengan amarah dan nafsu,
kita membenci setiap orang yang kita temui;
dan membiasakan diri dengan kebencian dan cemburu,
kita menyalahkan orang lain, menolak keberhargaan mereka.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(87)
Kita tidak mengikuti prosedur pembelajaran yang benar,
menganggap tidak perlu membaca teks-teks yang luas.
Kita merasa tidak ada nilai belajar dari guru;
meremehkan ajaran lisan dan merasa tahu yang terbaik.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(88)
Kita sering gagal menjelaskan ajaran “Tiga Keranjang” [Tripitaka],
Malah lebih suka berfokus pada teori-teori yang kita ciptakan sendiri.
Kita tidak punya keyakinan mendalam dan iman terhadap ajaran;
Apapun yang kita katakan membuat murid bingung.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(89)
Kita sering kali tidak membenci tindakan yang tidak bijaksana dan tidak bermoral,
malah kita mempermasalahkan dan mencoba menemukan kekurangan
Dalam ajaran yang sangat baik dan karya para guru besar.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(90)
Kita sering kali tidak merasa malu saat berperilaku memalukan;
hanya perbuatan terhormat yang membuat kita merasa malu.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(91)
Semua hal yang seharusnya kita lakukan, tidak pernah sekalipun kita lakukan,
Karena perilaku yang tidak pantas menghabiskan semua waktu kita.
Injaklah dia, Injaklah dia, menari di atas kepala
Konsep pengkhianatan dari kepedulian egois ini.
Robeklah jantung si penyembelih egois
Yang menyembelih peluang kita untuk mencapai pembebasan akhir.

 
(92)
Wahai pemusnah setan keegoisan yang perkasa.
Dengan tubuh bijaksana yang terlepas dari segala ikatan,
Yamantaka, datanglah ayunkan gada kepala tengkorakmu
Dari kebijaksanaan tak berego kekosongan dan kebahagiaan.
Tanpa keraguan, sekarang gunakan senjatamu yang ganas
dan ayunkan tiga kali di sekeliling kepalamu.

 
(93)
Dengan segala keganasanmu, hancurkanlah musuh ini yang busuk!
Ledakkan konsep ego dengan kebijaksanaanmu yang hebat dan perkasa!
Dengan kasihmu yang tak terbatas, lindungilah kami dari penderitaan
Kesengsaraan yang disebabkan tindakan egois kami;
Hancurkanlah kasih-sayang diri kita sekali untuk selamanya!

 
(94)
Dengan segala penderitaan yang dialami oleh orang lain,
hancurkan sepenuhnya kekhawatiran egois kita.
Penderitaan orang lain timbul dari lima racun;
Karenanya, apapun delusi yang mempengaruhi makhluk lain,
ambil untuk menghancurkan delusi diri.

 
(95)
Meskipun kita tidak punya keraguan, karena kita sepenuhnya mengenali
penyebab dan akar kesalahan yang kita buat,
jika masih ada bagian pikiran kita yang akan cenderung
mendukung ilusi diri yang kita miliki,
Hancurkan pegangan kuat bagian pikiran ini
Yang, berlawanan dengan keinginan sejati, membodohi kita.

 
(96)
Karena semua yang salah dapat ditelusuri ke satu sumber –
Kepentingan diri yang paling kita cintai –
Kita harus meditasi sekarang tentang kebaikan orang lain.
Menerima penderitaan yang tidak pernah mereka inginkan,
kita harus sepenuhnya mendedikasikan kebajikan kita kepada semua.

 
(97)
Dengan menerima diri kita sendiri semua tindakan keliru
dan dipengaruhi delusi yang dilakukan orang lain di masa lalu,
Saat ini, dan masa depan dengan pikiran, perkataan, dan tubuh,
Semoga delusi orang lain serta milik kita sendiri
Menjadi kondisi yang menguntungkan untuk mencapai pencerahan kita,
Sama seperti merak yang makan racun dan berkembang.

 
(98)
Seperti burung gagak yang dapat sembuh setelah menelan racun
dengan penawar ampuh yang diberikan tepat waktu,
Mari kita arahkan kebaikan kita kepada semua makhluk,
Agar ini dapat mengisi kembali peluang mereka untuk mendapatkan kebebasan –
Semoga semua makhluk hidup segera mencapai ke-Buddha-an!

 
(99)
Sampai pada saat semua makhluk ibu dan saya
Mencapai kondisi yang sempurna agar kita dapat menjadi Buddha,
meskipun kekuatan tindakan kita dapat menyebabkan kita mengembara
melalui berbagai alam dalam enam keadaan kelahiran kembali,
Semoga kita selalu dapat membantu satu sama lain
Untuk menjaga agar tujuan kita tetap teguh di pantai pencerahan.

 
(100)
Maka, bahkan demi satu makhluk saja,
mari dengan senang hati kita lahir di tiga tingkatan kelahiran rendah.
Dengan tindakan pencerahan yang tidak pernah melemah,
Semoga kita membimbing semua makhluk dalam kelahiran yang menyedihkan
Keluar dari penderitaan dan penyebab rasa sakit mereka.

 
(101)
Segera setelah kita menempatkan diri kita di alam mereka
Semoga penjaga neraka melihat kita sebagai guru
Semoga senjata penyiksaan berubah jadi bunga;
Semoga semua bahaya terdiam – damai dan kebahagiaan tumbuh.

 
(102)
Semoga bahkan Makhluk neraka mengembangkan kewaskitaan
Dan mendapatkan kelahiran yang lebih tinggi sebagai manusia atau dewa.
Dengan mengembangkan keinginan kuat untuk menjadi Buddha,
Semoga mereka membalas kebaikan kita dengan mengindahkan ajaran
Dan menganggap kita sebagai guru dengan percaya diri.

 
(103)
Semoga semua makhluk di tiga kelahiran tinggi
Menyempurnakan meditasi tentang ketiadaan ego.
Dengan cara ini, semoga mereka menyadari ketiadaan diri
Di keterlibatan duniawi dan kebebasan juga.
Semoga mereka menempatkan konsentrasi di atas keduanya sama rata,
Melihat sifat mereka sebagai sama-sama kosong.

 
(104)
Bila kita menerapkan metode-metode ini kita akan segera dapat mengatasi
Musuh kita yang sebenarnya: mementingkan diri dan mencintai diri.
Bila kita menerapkan metode-metode ini kita juga akan mengatasi
Konsep palsu ego yang kita anggap nyata.
Karenanya dengan meditasi gabungan tentang ketiadaan ego
Dan kesatuan kebijaksanaan kekosongan dan kebahagiaan,
Bagaimana mungkin ada orang yang tidak mengumpulkan sebab untuk memenangkan
Tubuh fisik sang Buddha dan buahnya, ke-Buddha-an?

 
(105)
O pikiran, mengertilah topik yang dibahas di sini
adalah semua fenomena saling-ketergantungan
Semua hal mengandalkan fenomena saling ketergantungan
Untuk ada – mereka tidak bisa berdiri sendiri.
Proses perubahan menarik seperti sulap,
Bentuk fisik hanyalah penampilan mental.
Seperti obor yang berputar terlihat seperti lingkaran api.

 
(106)
Tidak ada yang substansial dengan kekuatan hidup seseorang –
Hancur bagai balok kayu yang terendam air.
Tidak ada yang substansial dengan jangka waktu hidup siapapun –
Ia mudah pecah seperti gelembung busa.
Semua hal di dunia berpenampilan laksana kabut;
Ketika diteliti dari dekat, mereka pudar tak terlihat.
Seperti khayalan, semua hal ini dari jauh terlihat indah,
Tetapi ketika kita mendekat, mereka tidak ditemukan.

 
(107)
Semua hal bagai rupa di cermin,
Dan ketika kita menganggap mereka nyata, sangat nyata.
Semua hal seperti kabut atau awan di gunung,
Tetapi, kita menganggap mereka stabil dan kukuh.
Musuh kita: memaksakan identitas ego
sebagai milik kita, yang kita harap aman,
Dan penjagalnya: mengutamakan kepentingan diri –
Seperti semua hal yang terlihat nyata,
Walaupun mereka tidak pernah benar-benar nyata.

 
(108)
Walaupun mereka terlihat kongkret dan nyata,
Mereka tidak pernah nyata kapanpun, dimanapun.
Mereka bukanlah hal yang harus kita bebankan dengan nilai utama
Kita juga tidak boleh menyangkal kebenaran relatif mereka.
Karena ego dan mencintai diri sendiri
Tidak memiliki fondasi substansial dan kemandirian yang sebenarnya,
Jadi, bagaimana mereka menghasilkan tindakan yang berdiri sendiri?
Dan bagaimana lingkaran setan nan kejam, penderitaan,
Buah dari tindakan-tindakan ini, nyata pada intinya?

 
(109)
Walau semua hal tidak memiliki keberadaan inheren
Akan tetapi seperti wajah rembulan yang bisa terlihat
Pada secangkir air yang merefleksikan rupanya,
Berbagai aspek dari sebab dan akibat
Nampak di dunia relatif ini sebagai refleksi.
Jadi, di dunia penampakan ini,
Mari pastikan bahwa kita hanya melakukan kebajikan
Dan menghindari tindakan yang akan menyebabkan sakit yang amat sangat.

 
(110)
Ketika tubuh kita hangus dalam mimpi buruk mengerikan
Karena ledakan bara akhir dunia,
Walaupun siksaan ini tidak benar-benar terjadi,
Kita merasa ketakutan dan berteriak.
Seperti itu juga, kelahiran yang tidak menguntungkan
Di neraka atau sebagai setan sebenarnya tidak nyata,
Tetapi kita bisa merasakan sakitnya.
Karenanya takut akan penderitaan seperti dibakar hidup-hidup,
Kita harus menghentikan semua tindakan yang menyebabkan hasil ini.

 
(111)
Ketika pikiran kita mengigau, terbakar demam,
Walaupun tidak ada kegelapan, kita merasa terjungkir
Semakin dalam dalam lubang hitam
Dengan dinding yang menekan mendekat, semakin dalam kejatuhan kita.
Seperti itu juga, walaupun kita dipengaruhi kebodohan gelap
Absennya keberadaan diri, kita
Harus membebaskan diri dari penyempitan yang mencekik
Dengan menerapkan tiga jenis kebijaksanaan.

 
(112)
Ketika musisi memainkan melodi yang indah,
Jika kita perhatikan suara yang mereka buat,
Kita akan melihat bahwa suaranya tidak berdiri sendiri.
Tetapi ketika kita tidak menganalisis secara formal,
Tetap ada melodi indah yang terdengar,
Hanya sebagai label pada not balok dan pemain,
Itulah mengapa musik yang indah dapat meringankan hati yang sedih.

 
(113)
Ketika kita meneliti efek dan penyebabnya,
Kita lihat keduanya tidak memiliki keberadaan inheren –
Mereka tidak dapat berdiri sendiri, baik secara utuh atau terpisah,
Namun tampaknya muncul secara independen peristiwa naik,
dan turun yang sebenarnya dikondisikan
Oleh berbagai kekuatan, komponen, dan bagian.
Itu adalah tingkat di mana kita mengalami
Kelahiran, kematian, dan segala yang dibawa kehidupan.
Jadi, dalam dunia penampakan ini,
Mari selalu pastikan tindakan kita berbudi
Dan hindari semua tindakan yang akan menyebabkan rasa sakit.

 
(114)
Ketika sebuah vas diisi oleh tetesan air,
Tetesan pertama tidak mengisi sampai penuh;
Dan juga bukan beberapa tetesan terakhir yang memenuhinya.
Dia diisi oleh kumpulan tetesan yang saling terkait
Dari sebab dan kekuatan yang datang bersamaan –
Air, penuang, vas, dan sejenisnya.

 
(115)
Hal yang sama terjadi ketika kita mengalami
Kenikmatan dan rasa sakit: hasil dari masa lalu.
Efek tidak berasal dari tindakan penyebab pertama,
Juga tidak muncul dari beberapa tindakan terakhir.
Kenikmatan dan rasa sakit berasal dari
Kumpulan kekuatan dan penyebab yang digabungkan.
Jadi, dalam dunia penampakan ini,
Mari selalu pastikan tindakan kita berbudi
Dan hindari semua tindakan yang menyebabkan rasa sakit.

 
(116)
Ketika tidak melakukan analisis formal dengan logika,
Hanya membiarkan kejadian hidup mengalir dengan bebas,
Meski kita mengalami perasaan nikmat,
Dalam kebenaran hakiki, penampilan kebahagiaan ini
Tidak memiliki keberadaan diri yang nyata dan inheren.
Namun, pada tingkat operasional sehari-hari,
Penampilan ini memiliki kebenaran relatif.
Memahami sepenuhnya makna mendalam ini
Akan sulit bagi orang yang lambat memahami.

 
(117)
Dan sekarang, ketika kita mencoba merenung
Tentang kekosongan, bagaimana kita bisa merasakan
Kebenaran konvensional pada saat yang sama?
Namun, ada apakah yang benar-benar memiliki keberadaan diri?
Dan apa yang benar-benar tidak memiliki kebenaran relatif?
Bagaimana bisa seseorang di mana pun mempercayai hal-hal seperti itu?

 
(118)
Sama seperti objek kekosongan tidak memiliki keberadaan diri,
Ketiadaan objek itu sendiri sama.
Menghindari kejahatan dan mempraktikkan kebajikan
Juga tidak memiliki konstruksi mental
Bahwa mereka adalah tindakan independen, mandiri.
Sebenarnya, secara keseluruhan, mereka benar-benar tidak memiliki
Semua proyeksi mental dan semua prakonsepsi.
Jadi, jika kita dapat fokus pada konsentrasi yang jelas
Pada ketiadaan tanpa pikiran kita berkelana,
Maka benar-benar kita akan menjadi makhluk luar biasa
Dengan pemahaman mendalam tentang ketiadaan yang paling dalam.

 
(119)
Dengan berlatih cara ini, dua Bodhicitta
Kebenaran ultimatif dan konvensional,
Dan dengan menyelesaikan tanpa gangguan
Kumpulan wawasan dan juga pahala,
Semoga kita semua segera mencapai pencerahan penuh
Memberikan apa yang kita dan semua yang lain telah dambakan.

 
Roda Senjata Tajam Dengan Efektif Menusuk Hati Musuh’ ditulis oleh Yogi Agung Dharmarakshita selama retretnya di hutan tempat banyak hewan pemangsa menyeramkan berkeliaran. Yogi Agung ini, yang memiliki pengetahuan kitab suci yang luas, kekuatan logika, dan wawasan mendalam, menyajikan inti ajaran dari semua guru beliau yang suci. Praktiknya selalu sejalan dengan esensi ini selama masa retretnya yang menantang selama zaman yang kemerosotan pada masa hidupnya.

Dari murid-muridnya yang banyak, Dharmarakshita mentransmisikan ajaran ini kepada Atisha (982-1054); Atisha mempraktikkannya kemanapun dia pergi untuk menjinakkan mereka yang paling liar. Ketika Atisha mengembangkan wawasan sejati terhadap dua Bodhicitta melalui ajaran ini, dia menciptakan bait-bait berikut:

Saya mengalami banyak kesulitan meninggalkan kehidupan keluarga kerajaan,
Namun, dengan mengumpulkan banyak pahala kebajikan,
saya bertemu seorang guru sejati, Dharmarakshita.
Dengan menunjukkan ajaran-ajaran seperti nektar tertinggi ini,
Beliau memberi saya kedaulatan atas pikiran saya;
Sekarang saya telah menaklukkan semua musuh kuat,
Menghafal sepenuhnya kata-kata yang beliau ajarkan.

Meskipun saya tidak memihak pada sudut pandang partisan – Setiap kali mempelajari berbagai ajaran,
Saya berusaha melebarkan kebijaksanaan saya
Untuk melihat keajaiban tak terbatas dalam setiap tradisi – Namun, saya harus mengakui bahwa ajaran ini, khususnya,
Sangat membantu di zaman kemerosotan ini.

Dari banyak muridnya yang luar biasa di India dan Tibet, Atisha menyampaikan ajaran ini kepada Upasaka Drom Tonpa, yang diramalkan sebagai murid yang paling cocok oleh banyak istadewata meditasi Atisha seperti Tara. Atisha menyampaikan ajaran ini kepada Drom Tonpa untuk menenangkan pikiran murid-murid di daerah terpencil Tibet yang sulit dijinakkan.

Karya ini diterjemahkan dari bahasa Sanskerta ke Bahasa Tibet oleh Atisha dan putra spiritualnya, Drom Tonpa.

 

Untuk membaca informasi menarik lainnya:

 

Please support us so that we can continue to bring you more Dharma:

If you are in the United States, please note that your offerings and contributions are tax deductible. ~ the tsemrinpoche.com blog team

DISCLAIMER IN RELATION TO COMMENTS OR POSTS GIVEN BY THIRD PARTIES BELOW

Kindly note that the comments or posts given by third parties in the comment section below do not represent the views of the owner and/or host of this Blog, save for responses specifically given by the owner and/or host. All other comments or posts or any other opinions, discussions or views given below under the comment section do not represent our views and should not be regarded as such. We reserve the right to remove any comments/views which we may find offensive but due to the volume of such comments, the non removal and/or non detection of any such comments/views does not mean that we condone the same.

We do hope that the participants of any comments, posts, opinions, discussions or views below will act responsibly and do not engage nor make any statements which are defamatory in nature or which may incite and contempt or ridicule of any party, individual or their beliefs or to contravene any laws.

Leave a Reply

Maximum file size: 15MB each
Allowed file types: jpg, jpeg, gif, png

 

Maximum file size: 50MB
Allowed file type: mp4
Maximum file size: 15MB each
Allowed file types: pdf, docx

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Blog Chat

BLOG CHAT

Dear blog friends,

I’ve created this section for all of you to share your opinions, thoughts and feelings about whatever interests you.

Everyone has a different perspective, so this section is for you.

Tsem Rinpoche


SCHEDULED CHAT SESSIONS / 聊天室时间表

(除了每个月的第一个星期五)
SUNDAY
8 - 9PM (GMT +8)
4 - 5AM (PST)

UPCOMING TOPICS FOR FEBRUARY / 二月份讨论主题

Please come and join in the chat for a fun time and support. See you all there.


Blog Chat Etiquette

These are some simple guidelines to make the blog chat room a positive, enjoyable and enlightening experience for everyone. Please note that as this is a chat room, we chat! Do not flood the chat room, or post without interacting with others.

EXPAND
Be friendly

Remember that these are real people you are chatting with. They may have different opinions to you and come from different cultures. Treat them as you would face to face, and respect their opinions, and they will treat you the same.

Be Patient

Give the room a chance to answer you. Patience is a virtue. And if after awhile, people don't respond, perhaps they don't know the answer or they did not see your question. Do ask again or address someone directly. Do not be offended if people do not or are unable to respond to you.

Be Relevant

This is the blog of H.E. Tsem Rinpoche. Please respect this space. We request that all participants here are respectful of H.E. Tsem Rinpoche and his organisation, Kechara.

Be polite

Avoid the use of language or attitudes which may be offensive to others. If someone is disrespectful to you, ignore them instead of arguing with them.

Please be advised that anyone who contravenes these guidelines may be banned from the chatroom. Banning is at the complete discretion of the administrator of this blog. Should anyone wish to make an appeal or complaint about the behaviour of someone in the chatroom, please copy paste the relevant chat in an email to us at care@kechara.com and state the date and time of the respective conversation.

Please let this be a conducive space for discussions, both light and profound.

KECHARA FOREST RETREAT PROGRESS UPDATES

Here is the latest news and pictorial updates, as it happens, of our upcoming forest retreat project.

The Kechara Forest Retreat is a unique holistic retreat centre focused on the total wellness of body, mind and spirit. This is a place where families and individuals will find peace, nourishment and inspiration in a natural forest environment. At Kechara Forest Retreat, we are committed to give back to society through instilling the next generation with universal positive values such as kindness and compassion.

For more information, please read here (english), here (chinese), or the official site: retreat.kechara.com.

Noticeboard

Name: Email:
For:  
Mail will not be published
  • SamFoonHeei
    Tuesday, Feb 18. 2025 03:22 PM
    Historically Langmu monastery was the center of local religion, culture, economy and politics. Langmu Monastery is one of the most popular wild destinations in Sichuan as it provides excellent travel experience in nomads Tibet.It is a group of monasteries built at the border of Sichuan and Gansu Province. Founded in 1748 AD Constructed in 1748, belongs to Tibetan Buddhism. After years of extension and development, the temple today is composed of ten affiliated temples . It is a destination for strenuous pilgrimages and fascinating . A river, Bailong River, separates the township into two parts, one part in Gansu and another one in Sichuan. Wow Langmu monastery is a place where one can experience both Tibetan Buddhism and Islamic culture. Langmu Monastery is one of the largest to practise Dorje Shugden. That’s wonderful Kechara did sent to Langmu Monastery 600 sets of Dorje Shugden collateral in the Tibetan language. The monastery also ordered from Kechara an entire set of statues of Dorje Shugden.
    Thank you Rinpoche for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/one-minute-story/560-monks-in-beautiful-langmu-monastery-monastery
  • SamFoonHeei
    Tuesday, Feb 18. 2025 03:20 PM
    Arjia Rinpoche is one of the most prominent Buddhist teachers and lamas to have left Tibet. He was recognized by 10th Panchen Lama as the 20th Arjia Danpei Gyaltsen, the reincarnation of Je Tsongkhapa’s father. He has trained with lineage teachers, such as the 14th Dalai Lama, the 10th Panchen Lama, and Gyayak Rinpoche. He had received many sacred teachings and ritual instructions from these great lamas. He was forced to leave his monastery and attend a Chinese school, yet secretly continued to practice and study with his tutors during the Cultural Revolution . Arjia Rinpoche went into exile and escaped to the United established a Buddhist Center for Compassion and Wisdom. Throughout his life, Arjia Rinpoche was tutored by specialized teachers in the area of Buddhist philosophy, sutra and tantra teachings, as well as in Buddhist art and architectural design.Since then Rinpoche has been giving teachings throughout the United States, Canada, Taiwan, India and Guatemala.
    For the sake of harmony and unity of the Tibetans , Rinpoche has advised the Tibetans to stop discriminating against Dorje Shugden practitioners. Arjia Rinpoche’s message of peaceful is consistent with the spirit of Buddhism and even spirituality in general. The ban against Dorje Shugden was imposed in 1996 and since that time, the has cause sufferings among the Tibetans in exile. No one should be discriminated against due to their religion or spiritual path. Dorje Shugden people, should be allowed choice of religion and be involved in the preservation of the Tibetan culture.It was during the 10th Panchen Lama’s Maha-Parinirvana 30th Anniversary, Arjia Rinpoche spoke bravely on fulfilling the Panchen Lama’s wishes.
    Thank you Rinpoche for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/current-affairs/arjia-rinpoche-says-dont-discriminate-against-dorje-shugden-people.html
  • SamFoonHeei
    Tuesday, Feb 18. 2025 03:18 PM
    nspiring story of Togden Yanga Rinpoche a master who are so devoted to dharma, doing long retreat for life. Togden Yanga Rinpoche, born in 1923, emerged as a prominent figure in the Drikung Kagyu tradition of Tibetan Buddhism. His life’s journey was marked by profound dedication to spiritual practice and teaching. An acclaimed Yogi, Terma revealer and Scholar, residing in his native Ladakh.. He went into retreat for life,spending his life achieving liberation and enlightenment. Rinpoche has tirelessly helping sentient beings with his infinite compassion and enlightened activity.
    Interesting blog thank you Rinpoche for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/great-lamas-masters/yanga-rinpoche.html
  • SamFoonHeei
    Tuesday, Feb 18. 2025 03:16 PM
    Buddhism is a religion and philosophy that developed from the doctrines of the Buddha. Is a major religion in the world, originated in India in the 5th century BCE and is based on the teachings of Siddhartha Gautama, also known as the Buddha. Buddhists believe that life is a cycle of suffering and rebirth. Having priests and pastors in each centers or place of worships or retreat centers around the world serving and spreading Buddha teachings with more and more people get to know more knowledge of Buddhism. Reading this blog , given me a more understanding of the role of Pastors or known as Priest in some parts of the world. There’s many Buddhist Priest around the world serving others leading services , performing ceremonies and rituals. Many people have benefited, having Pastors or Priests around helping them out with their teaching, and providing spiritual support. That’s awesome. Here at Kechara we too having Pastors making Buddha’s wisdom accessible to more people by giving spiritual guidance and sharing knowledge. In this way, the Dharma is preserved and made available to busy spiritual seekers. Interesting blog knowing some of those wonderful Buddhist priests around the world and many more to come spreading Dharma teachings..
    Thank you Rinpoche .

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/inspiration-worthy-words/buddhist-pastors-around-the-world.html
  • SamFoonHeei
    Tuesday, Feb 11. 2025 04:08 PM
    Compassion is always in season. Nothing will benefit human health and increase chances for survival of life on Earth as much as the evolution to a vegetarian diet. Until he extends the circle of compassion to all living things. Animals have moral status, and animal suffering matters. No need to explain more as different people have different view. Let them be and say what they want.
    Thank you for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/inspiration-worthy-words/please-share-your-views-here-for-ck.html
  • SamFoonHeei
    Tuesday, Feb 11. 2025 04:06 PM
    Thank you Rinpoche for this sharing. Living a quiet life, often characterized by simplicity and a deliberate choice. A far away quiet environment can offer numerous benefits for one’s well-being and overall quality of life. Living a calm and simple life yet rich with inner meaning, personal growth, and a deep connection to oneself, one’s values . Those moment of quietness, free from the rush and noise of daily life, allows for self-reflection and a deeper understanding of our actions and their impacts. By taking a softer approach to living, we can focus more on our internal happiness, building our emotional health.
    Since learning Dharma and putting into practice have taught me to live simplicity free from the rush and noise of daily life.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/me/hard-to-face-but-true.html
  • SamFoonHeei
    Tuesday, Feb 11. 2025 04:04 PM
    The act of liberating animals helps us to develop the nature of not harming others, creating the awareness of not eating animals for the sake of attachment to meat and thus promoting a vegetarian lifestyle. When one releasing lives brings blessings to the whole family, a multitude releasing lives brings divine protection. Among all merits, releasing lives is indeed supreme. Beyond financial generosity , we also practice the generosity of Dharma and the generosity of fearlessness. Releasing lives embodies all three types of giving in one noble act which we should make use of the opportunity to do more. The merits of animals liberation are truly unparalleled.
    Reading this article by Daily Mail Reporter where a group of Tibetan Buddhists released 534 live lobsters into the Atlantic Sea. Rejoice Geshe Tenley and a group of Tibetan Buddhists releasing them one by one to freedom into the deep water.
    Thank you Rinpoche .

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/animals-vegetarianism/animal-liberation-an-expression-of-compassion.html
  • SamFoonHeei
    Tuesday, Feb 11. 2025 04:02 PM
    With these simple and easy memes . More people will get to know the awesome benefits of Dorje Shugden. Dorje Shugden is a fully enlightened being, he manifests in a worldly form in order to assist us quicker. Just by recalling his abilities is a blessing. Dorje Shugden is the special protector emanation of Manjushri that will help everyone regardless of race and religion when one rely on it sincerely .
    Thank you Rinpoche for all these creative, simplifying short memes.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/current-affairs/powerful-qualities-of-dorje-shugden-in-memes.html
  • meng
    Friday, Jan 31. 2025 07:28 AM
    Many people in Taman Desa Jaya, Kepong have cheated for a long time DATUK YIP KUM FOOK has been deceiving people, from starting a furniture business in Taman Daya to becoming the chairperson of the MCA there, but the Malaysian government has not known of the matter.

    Today he is very rich having many houses and shop lots all over Kepong but the government is still silent, now he has a court case, he is a lawyer and he made or signed a fake land title to someone.

    Anyone who knows DATUK YIP KUM FOOK AND SIMON LOW KOK MENG, please try to stay away from them because those people can eat you all, the first one they do very well with you but behind their back they will eat you, please be careful before getting caught up in that

    By Meng, Taman Desa Jaya…Kepong
  • Samfoonheei
    Tuesday, Jan 28. 2025 12:48 PM
    A Chinese ghost marriage is a ceremony that unites a deceased person with a living or deceased person. The family of the deceased usually arranges the marriage. Despite its long history and unique practices, the original purposes of ghost marriages remain largely unknown. The ghost is a classical image in Chinese culture, have a history stretching back 3,000 years. This tradition dates back to the first Chinese dynasty, making it at least 2200 years old, while others even note that it’s roughly 3000 years old! Despite reports of it still being practiced in remote Chinese villages in China,Taiwan and certain Asian countries . Ghost marriages are acceptable and symbolic in especially in Taiwanese culture, with many social elements related to them. Interestingly enough Li Kim and team did a great research ,spoke to Professor Lin Mao-Hsien, a Taiwanese folklore scholar on these interesting tradition. Reading this article with a better understanding of the ghost marriages. The story of the man by the name Wu Wen-Da, who had been dreaming about a dead woman named Zheng Su Mei truly interesting.
    Thank you Rinpoche and Li Kim .

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/science-mysteries/the-paranormal-zone-ghost-marriage.html
  • Samfoonheei
    Tuesday, Jan 28. 2025 12:46 PM
    Interesting account of the investigation of Supiyati an Indonesian woman’s body filled with needles, nails, and wires.
    After many efforts to find a cure in their hometown never found any success, Dark Magic is an incredibly powerful form of witchcraft that draws on malevolent powers.Black magic is a belief system that is not supported by scientific evidence. However, psychologists and neuroscientists have studied magic to understand how it affects people’s perceptions and beliefs. Regardless of the path forward, the study and understanding of black magic will undoubtedly remain a subject of enduring fascination and scholarly inquiry.
    Thank you Rinpoche for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/science-mysteries/mystical-magic-and-medical-science.html
  • Samfoonheei
    Tuesday, Jan 28. 2025 12:44 PM
    The basis of the Buddha’s teaching is to be found in the Four Noble Truths. The Buddha teachings describe the nature of suffering and the path to its end. Suffering is unavoidable and affects everyone. Craving and ignorance lead to suffering. Whatever we do have consequences, so living in a way that minimizes harm can prevent future pain. Good to cultivate good qualities and abandoning non-virtuous thoughts and actions. Abandoning dishonest livelihood and living a life of right livelihood. Being kind and compassionate towards oneself and others. The Fourth Noble Truth is the truth of the Path that leads to the cessation of suffering.
    Thank you Rinpoche and Genla for this profound teachings.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/buddhas-dharma/introduction-to-the-four-noble-truths.html
  • Herbs Used for Spiritual Cleansing
    Tuesday, Jan 21. 2025 11:51 PM
    This is an insightful and well-researched piece that beautifully highlights the historical, cultural, and medicinal significance of herbs.







  • Samfoonheei
    Sunday, Jan 19. 2025 03:14 PM
    Dorje Shugden is a protector in Tibetan Buddhism, originally a minor protector in the Sakya school of Tibetan Buddhism. Later adopted by the Gelug school. Has been worshipped throughout history by several schools of Tibetan Buddhism. As a wrathful manifestation of Manjushri, the Wisdom Buddha, who grants wisdom, clarity, and concentration. A protector who fulfils wishes and prayers, brings material resources,healing, and protects from harm to those who sincerely rely on. Also helps us to clear obstacles, and attracts opportunities for success, growth and in many ways. Many practitioners have benefited ultimately for helping them stay on the spiritual path. Rely on Dorje Shugden consistently over times, we will see his graceful yet powerful assistance in our lives. The prayers is indeed very powerful and have me change my life.
    Thank you Rinpoche for this simplified daily prayer. Easy and convenient for everyone.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/buddhas-dharma/new-simplified-daily-prayer-to-dorje-shugden.html
  • Samfoonheei
    Sunday, Jan 19. 2025 03:12 PM
    The art and science of asking questions is the source of all knowledge. Part of being successful is about asking questions and listening to the answers. Asking questions is the first way to begin change. Knowledge shared is knowledge squared. A great way to learn by reading and asking various enlightened aspects of Tsongkapa. I am still learning even I have revisit this blog on and off. Still trying to remember names of great lamas.
    Thank you Rinpoche for this post.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/buddhas-dharma/exciting-information-on-tsongkapa.html

1 · 2 · 3 · 4 · 5 · »

Messages from Rinpoche

Scroll down within the box to view more messages from Rinpoche. Click on the images to enlarge. Click on 'older messages' to view archived messages. Use 'prev' and 'next' links to navigate between pages

Use this URL to link to this section directly: https://www.tsemrinpoche.com/#messages-from-rinpoche

Previous Live Videos

MORE VIDEOS

Shugdenpas Speaking Up Across The Globe

From Europe Shugden Association:


MORE VIDEOS

From Tibetan Public Talk:


MORE VIDEOS

CREDITS

Concept: Tsem Rinpoche
Technical: Lew Kwan Leng, Justin Ripley, Yong Swee Keong
Design: Justin Ripley, Cynthia Lee
Content: Tsem Rinpoche, Justin Ripley, Pastor Shin Tan, Sarah Yap
Admin: Pastor Loh Seng Piow, Beng Kooi

I must thank my dharma blog team who are great assets to me, Kechara and growth of dharma in this wonderful region. I am honoured and thrilled to work with them. I really am. Maybe I don't say it enough to them, but I am saying it now. I APPRECIATE THESE GUYS VERY MUCH!

Tsem Rinpoche

Total views today
446
Total views up to date
27457541
Facebook Fans Youtube Views Blog Views
Animal Care Fund
  Bigfoot, Yeti, Sasquatch

The Unknown

The Known and unknown are both feared,
Known is being comfortable and stagnant,
The unknown may be growth and opportunities,
One shall never know if one fears the unknown more than the known.
Who says the unknown would be worse than the known?
But then again, the unknown is sometimes worse than the known. In the end nothing is known unless we endeavour,
So go pursue all the way with the unknown,
because all unknown with familiarity becomes the known.
~Tsem Rinpoche

Photos On The Go

Click on the images to view the bigger version. And scroll down and click on "View All Photos" to view more images.
According to legend, Shambhala is a place where wisdom and love reign, and there is no crime. Doesn\'t this sound like the kind of place all of us would love to live in? https://www.tsemrinpoche.com/?p=204874
5 years ago
According to legend, Shambhala is a place where wisdom and love reign, and there is no crime. Doesn't this sound like the kind of place all of us would love to live in? https://www.tsemrinpoche.com/?p=204874
108 candles and sang (incense) offered at our Wish-Fulfilling Grotto, invoking Dorje Shugden\'s blessings for friends, sponsors and supporters, wonderful!
5 years ago
108 candles and sang (incense) offered at our Wish-Fulfilling Grotto, invoking Dorje Shugden's blessings for friends, sponsors and supporters, wonderful!
Dharmapalas are not exclusive to Tibetan culture and their practice is widespread throughout the Buddhist world - https://www.tsemrinpoche.com/?p=193645
5 years ago
Dharmapalas are not exclusive to Tibetan culture and their practice is widespread throughout the Buddhist world - https://www.tsemrinpoche.com/?p=193645
One of our adorable Kechara Forest Retreat\'s doggies, Tara, happy and safe, and enjoying herself in front of Wisdom Hall which has been decorated for Chinese New Year
5 years ago
One of our adorable Kechara Forest Retreat's doggies, Tara, happy and safe, and enjoying herself in front of Wisdom Hall which has been decorated for Chinese New Year
Fragrant organic Thai basil harvested from our very own Kechara Forest Retreat farm!
5 years ago
Fragrant organic Thai basil harvested from our very own Kechara Forest Retreat farm!
On behalf of our Puja House team, Pastor Tat Ming receives food and drinks from Rinpoche. Rinpoche wanted to make sure the hardworking Puja House team are always taken care of.
5 years ago
On behalf of our Puja House team, Pastor Tat Ming receives food and drinks from Rinpoche. Rinpoche wanted to make sure the hardworking Puja House team are always taken care of.
By the time I heard about Luang Phor Thong, he was already very old, in his late 80s. When I heard about him, I immediately wanted to go and pay my respects to him. - http://bit.ly/LuangPhorThong
5 years ago
By the time I heard about Luang Phor Thong, he was already very old, in his late 80s. When I heard about him, I immediately wanted to go and pay my respects to him. - http://bit.ly/LuangPhorThong
It\'s very nice to see volunteers helping maintain holy sites in Kechara Forest Retreat, it\'s very good for them. Cleaning Buddha statues is a very powerful and effective way of purifying body karma.
5 years ago
It's very nice to see volunteers helping maintain holy sites in Kechara Forest Retreat, it's very good for them. Cleaning Buddha statues is a very powerful and effective way of purifying body karma.
Kechara Forest Retreat is preparing for the upcoming Chinese New Year celebrations. This is our holy Vajra Yogini stupa which is now surrounded by beautiful lanterns organised by our students.
5 years ago
Kechara Forest Retreat is preparing for the upcoming Chinese New Year celebrations. This is our holy Vajra Yogini stupa which is now surrounded by beautiful lanterns organised by our students.
One of the most recent harvests from our Kechara Forest Retreat land. It was grown free of chemicals and pesticides, wonderful!
5 years ago
One of the most recent harvests from our Kechara Forest Retreat land. It was grown free of chemicals and pesticides, wonderful!
Third picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal.
Height: 33ft (10m)
6 years ago
Third picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal. Height: 33ft (10m)
Second picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal.
Height: 33ft (10m)
6 years ago
Second picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal. Height: 33ft (10m)
First picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal.
Height: 33ft (10m)
6 years ago
First picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal. Height: 33ft (10m)
The first title published by Kechara Comics is Karuna Finds A Way. It tells the tale of high-school sweethearts Karuna and Adam who had what some would call the dream life. Everything was going great for them until one day when reality came knocking on their door. Caught in a surprise swindle, this loving family who never harmed anyone found themselves out of luck and down on their fortune. Determined to save her family, Karuna goes all out to find a solution. See what she does- https://bit.ly/2LSKuWo
6 years ago
The first title published by Kechara Comics is Karuna Finds A Way. It tells the tale of high-school sweethearts Karuna and Adam who had what some would call the dream life. Everything was going great for them until one day when reality came knocking on their door. Caught in a surprise swindle, this loving family who never harmed anyone found themselves out of luck and down on their fortune. Determined to save her family, Karuna goes all out to find a solution. See what she does- https://bit.ly/2LSKuWo
Very powerful story! Tibetan Resistance group Chushi Gangdruk reveals how Dalai Lama escaped in 1959- https://bit.ly/2S9VMGX
6 years ago
Very powerful story! Tibetan Resistance group Chushi Gangdruk reveals how Dalai Lama escaped in 1959- https://bit.ly/2S9VMGX
At Kechara Forest Retreat land we have nice fresh spinach growing free of chemicals and pesticides. Yes!
6 years ago
At Kechara Forest Retreat land we have nice fresh spinach growing free of chemicals and pesticides. Yes!
See beautiful pictures of Manjushri Guest House here- https://bit.ly/2WGo0ti
6 years ago
See beautiful pictures of Manjushri Guest House here- https://bit.ly/2WGo0ti
Beginner’s Introduction to Dorje Shugden~Very good overview https://bit.ly/2QQNfYv
6 years ago
Beginner’s Introduction to Dorje Shugden~Very good overview https://bit.ly/2QQNfYv
Fresh eggplants grown on Kechara Forest Retreat\'s land here in Malaysia
6 years ago
Fresh eggplants grown on Kechara Forest Retreat's land here in Malaysia
Most Venerable Uppalavanna – The Chief Female Disciple of Buddha Shakyamuni - She exhibited many supernatural abilities gained from meditation and proved to the world females and males are equal in spirituality- https://bit.ly/31d9Rat
6 years ago
Most Venerable Uppalavanna – The Chief Female Disciple of Buddha Shakyamuni - She exhibited many supernatural abilities gained from meditation and proved to the world females and males are equal in spirituality- https://bit.ly/31d9Rat
Thailand’s ‘Renegade’ Yet Powerful Buddhist Nuns~ https://bit.ly/2Z1C02m
6 years ago
Thailand’s ‘Renegade’ Yet Powerful Buddhist Nuns~ https://bit.ly/2Z1C02m
Mahapajapati Gotami – the first Buddhist nun ordained by Lord Buddha- https://bit.ly/2IjD8ru
6 years ago
Mahapajapati Gotami – the first Buddhist nun ordained by Lord Buddha- https://bit.ly/2IjD8ru
The Largest Buddha Shakyamuni in Russia | 俄罗斯最大的释迦牟尼佛画像- https://bit.ly/2Wpclni
6 years ago
The Largest Buddha Shakyamuni in Russia | 俄罗斯最大的释迦牟尼佛画像- https://bit.ly/2Wpclni
Sacred Vajra Yogini
6 years ago
Sacred Vajra Yogini
Dorje Shugden works & archives - a labour of commitment - https://bit.ly/30Tp2p8
6 years ago
Dorje Shugden works & archives - a labour of commitment - https://bit.ly/30Tp2p8
Mahapajapati Gotami, who was the first nun ordained by Lord Buddha.
6 years ago
Mahapajapati Gotami, who was the first nun ordained by Lord Buddha.
Mahapajapati Gotami, who was the first nun ordained by Lord Buddha. She was his step-mother and aunt. Buddha\'s mother had passed away at his birth so he was raised by Gotami.
6 years ago
Mahapajapati Gotami, who was the first nun ordained by Lord Buddha. She was his step-mother and aunt. Buddha's mother had passed away at his birth so he was raised by Gotami.
Another nun disciple of Lord Buddha\'s. She had achieved great spiritual abilities and high attainments. She would be a proper object of refuge. This image of the eminent bhikkhuni (nun) disciple of the Buddha, Uppalavanna Theri.
6 years ago
Another nun disciple of Lord Buddha's. She had achieved great spiritual abilities and high attainments. She would be a proper object of refuge. This image of the eminent bhikkhuni (nun) disciple of the Buddha, Uppalavanna Theri.
Wandering Ascetic Painting by Nirdesha Munasinghe
6 years ago
Wandering Ascetic Painting by Nirdesha Munasinghe
High Sri Lankan monks visit Kechara to bless our land, temple, Buddha and Dorje Shugden images. They were very kind-see pictures- https://bit.ly/2HQie2M
6 years ago
High Sri Lankan monks visit Kechara to bless our land, temple, Buddha and Dorje Shugden images. They were very kind-see pictures- https://bit.ly/2HQie2M
This is pretty amazing!

First Sri Lankan Buddhist temple opened in Dubai!!!
6 years ago
This is pretty amazing! First Sri Lankan Buddhist temple opened in Dubai!!!
My Dharma boy (left) and Oser girl loves to laze around on the veranda in the mornings. They enjoy all the trees, grass and relaxing under the hot sun. Sunbathing is a favorite daily activity. I care about these two doggies of mine very much and I enjoy seeing them happy. They are with me always. Tsem Rinpoche

Always be kind to animals and eat vegetarian- https://bit.ly/2Psp8h2
6 years ago
My Dharma boy (left) and Oser girl loves to laze around on the veranda in the mornings. They enjoy all the trees, grass and relaxing under the hot sun. Sunbathing is a favorite daily activity. I care about these two doggies of mine very much and I enjoy seeing them happy. They are with me always. Tsem Rinpoche Always be kind to animals and eat vegetarian- https://bit.ly/2Psp8h2
After you left me Mumu, I was alone. I have no family or kin. You were my family. I can\'t stop thinking of you and I can\'t forget you. My bond and connection with you is so strong. I wish you were by my side. Tsem Rinpoche
6 years ago
After you left me Mumu, I was alone. I have no family or kin. You were my family. I can't stop thinking of you and I can't forget you. My bond and connection with you is so strong. I wish you were by my side. Tsem Rinpoche
This story is a life-changer. Learn about the incredible Forest Man of India | 印度“森林之子”- https://bit.ly/2Eh4vRS
6 years ago
This story is a life-changer. Learn about the incredible Forest Man of India | 印度“森林之子”- https://bit.ly/2Eh4vRS
Part 2-Beautiful billboard in Malaysia of a powerful Tibetan hero whose life serves as a great inspiration- https://bit.ly/2UltNE4
6 years ago
Part 2-Beautiful billboard in Malaysia of a powerful Tibetan hero whose life serves as a great inspiration- https://bit.ly/2UltNE4
Part 1-Beautiful billboard in Malaysia of a powerful Tibetan hero whose life serves as a great inspiration- https://bit.ly/2UltNE4
6 years ago
Part 1-Beautiful billboard in Malaysia of a powerful Tibetan hero whose life serves as a great inspiration- https://bit.ly/2UltNE4
The great Protector Manjushri Dorje Shugden depicted in the beautiful Mongolian style. To download a high resolution file: https://bit.ly/2Nt3FHz
6 years ago
The great Protector Manjushri Dorje Shugden depicted in the beautiful Mongolian style. To download a high resolution file: https://bit.ly/2Nt3FHz
The Mystical land of Shambhala is finally ready for everyone to feast their eyes and be blessed. A beautiful post with information, art work, history, spirituality and a beautiful book composed by His Holiness the 6th Panchen Rinpoche. ~ https://bit.ly/309MHBi
6 years ago
The Mystical land of Shambhala is finally ready for everyone to feast their eyes and be blessed. A beautiful post with information, art work, history, spirituality and a beautiful book composed by His Holiness the 6th Panchen Rinpoche. ~ https://bit.ly/309MHBi
Beautiful pictures of the huge Buddha in Longkou Nanshan- https://bit.ly/2LsBxVb
6 years ago
Beautiful pictures of the huge Buddha in Longkou Nanshan- https://bit.ly/2LsBxVb
The reason-Very interesting thought- https://bit.ly/2V7VT5r
6 years ago
The reason-Very interesting thought- https://bit.ly/2V7VT5r
NEW Bigfoot cafe in Malaysia! Food is delicious!- https://bit.ly/2VxdGau
6 years ago
NEW Bigfoot cafe in Malaysia! Food is delicious!- https://bit.ly/2VxdGau
DON\'T MISS THIS!~How brave Bonnie survived by living with a herd of deer~ https://bit.ly/2Lre2eY
6 years ago
DON'T MISS THIS!~How brave Bonnie survived by living with a herd of deer~ https://bit.ly/2Lre2eY
Global Superpower China Will Cut Meat Consumption by 50%! Very interesting, find out more- https://bit.ly/2V1sJFh
6 years ago
Global Superpower China Will Cut Meat Consumption by 50%! Very interesting, find out more- https://bit.ly/2V1sJFh
You can download this beautiful Egyptian style Dorje Shugden Free- https://bit.ly/2Nt3FHz
6 years ago
You can download this beautiful Egyptian style Dorje Shugden Free- https://bit.ly/2Nt3FHz
Beautiful high file for print of Lord Manjushri. May you be blessed- https://bit.ly/2V8mwZe
6 years ago
Beautiful high file for print of Lord Manjushri. May you be blessed- https://bit.ly/2V8mwZe
Mongolian (Oymiakon) Shaman in Siberia, Russia. That is his real outfit he wears. Very unique. TR
6 years ago
Mongolian (Oymiakon) Shaman in Siberia, Russia. That is his real outfit he wears. Very unique. TR
Find one of the most beautiful temples in the world in Nara, Japan. It is the 1,267 year old Todai-ji temple that houses a 15 meter Buddha Vairocana statue who is a cosmic and timeless Buddha. Emperor Shomu who sponsored this beautiful temple eventually abdicated and ordained as a Buddhist monk. Very interesting history and story. One of the places everyone should visit- https://bit.ly/2VgsHhK
6 years ago
Find one of the most beautiful temples in the world in Nara, Japan. It is the 1,267 year old Todai-ji temple that houses a 15 meter Buddha Vairocana statue who is a cosmic and timeless Buddha. Emperor Shomu who sponsored this beautiful temple eventually abdicated and ordained as a Buddhist monk. Very interesting history and story. One of the places everyone should visit- https://bit.ly/2VgsHhK
Manjusri Kumara (bodhisattva of wisdom), India, Pala dynesty, 9th century, stone, Honolulu Academy of Arts
6 years ago
Manjusri Kumara (bodhisattva of wisdom), India, Pala dynesty, 9th century, stone, Honolulu Academy of Arts
Click on "View All Photos" above to view more images

Videos On The Go

Please click on the images to watch video
  • Pig puts his toys away
    5 years ago
    Pig puts his toys away
    Animals are so intelligent. They can feel happiness, joy, pain, sorrow, just like humans. Always show kindness to them. Always show kindness to everyone.
  • Always be kind to animals-They deserve to live just like us.
    6 years ago
    Always be kind to animals-They deserve to live just like us.
    Whales and dolphins playing with each other in the Pacific sea. Nature is truly incredible!
  • Bodha stupa July 2019-
    6 years ago
    Bodha stupa July 2019-
    Rainy period
  • Cute Tara girl having a snack. She is one of Kechara Forest Retreat’s resident doggies.
    6 years ago
    Cute Tara girl having a snack. She is one of Kechara Forest Retreat’s resident doggies.
  • Your Next Meal!
    6 years ago
    Your Next Meal!
    Yummy? Tasty? Behind the scenes of the meat on your plates. Meat is a killing industry.
  • This is Daw
    6 years ago
    This is Daw
    This is what they do to get meat on tables, and to produce belts and jackets. Think twice before your next purchase.
  • Don’t Take My Mummy Away!
    6 years ago
    Don’t Take My Mummy Away!
    Look at the poor baby chasing after the mother. Why do we do that to them? It's time to seriously think about our choices in life and how they affect others. Be kind. Don't break up families.
  • They do this every day!
    6 years ago
    They do this every day!
    This is how they are being treated every day of their lives. Please do something to stop the brutality. Listen to their cries for help!
  • What happened at Fair Oaks Farm?
    6 years ago
    What happened at Fair Oaks Farm?
    The largest undercover dairy investigation of all time. See what they found out at Fair Oaks Farm.
  • She’s going to spend her whole life here without being able to move correctly. Like a machine. They are the slaves of the people and are viewed as a product. It’s immoral. Billions of terrestrial animals die annually. Billions. You can’t even imagine it. And all that because people don’t want to give up meat, even though there are so many alternatives. ~ Gabriel Azimov
    6 years ago
    She’s going to spend her whole life here without being able to move correctly. Like a machine. They are the slaves of the people and are viewed as a product. It’s immoral. Billions of terrestrial animals die annually. Billions. You can’t even imagine it. And all that because people don’t want to give up meat, even though there are so many alternatives. ~ Gabriel Azimov
  • Our Malaysian Prime Minister Dr. Mahathir speaks so well, logically and regarding our country’s collaboration with China for growth. It is refreshing to listen to Dr. Mahathir’s thoughts. He said our country can look to China for many more things such as technology and so on. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    Our Malaysian Prime Minister Dr. Mahathir speaks so well, logically and regarding our country’s collaboration with China for growth. It is refreshing to listen to Dr. Mahathir’s thoughts. He said our country can look to China for many more things such as technology and so on. Tsem Rinpoche
  • This is the first time His Holiness Dalai Lama mentions he had some very serious illness. Very worrying. This video is captured April 2019.
    6 years ago
    This is the first time His Holiness Dalai Lama mentions he had some very serious illness. Very worrying. This video is captured April 2019.
  • Beautiful Monastery in Hong Kong
    6 years ago
    Beautiful Monastery in Hong Kong
  • This dog thanks his hero in such a touching way. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    This dog thanks his hero in such a touching way. Tsem Rinpoche
  • Join Tsem Rinpoche in prayer for H.H. Dalai Lama’s long life~ https://www.youtube.com/watch?v=gYy7JcveikU&feature=youtu.be
    6 years ago
    Join Tsem Rinpoche in prayer for H.H. Dalai Lama’s long life~ https://www.youtube.com/watch?v=gYy7JcveikU&feature=youtu.be
  • These people going on pilgrimage to a holy mountain and prostrating out of devotion and for pilgrimage in Tibet. Such determination for spiritual practice. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    These people going on pilgrimage to a holy mountain and prostrating out of devotion and for pilgrimage in Tibet. Such determination for spiritual practice. Tsem Rinpoche
  • Beautiful new casing in Kechara for Vajra Yogini. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    Beautiful new casing in Kechara for Vajra Yogini. Tsem Rinpoche
  • Get ready to laugh real hard. This is Kechara’s version of “Whatever Happened to Baby Jane!” We have some real talents in this video clip.
    6 years ago
    Get ready to laugh real hard. This is Kechara’s version of “Whatever Happened to Baby Jane!” We have some real talents in this video clip.
  • Recitation of Dorje Dermo‘s mantra or the Dharani of Glorious Vajra Claws. This powerful mantra is meant to destroy all obstacles that come in our way. Beneficial to play this mantra in our environments.
    6 years ago
    Recitation of Dorje Dermo‘s mantra or the Dharani of Glorious Vajra Claws. This powerful mantra is meant to destroy all obstacles that come in our way. Beneficial to play this mantra in our environments.
  • Beautiful
    6 years ago
    Beautiful
    Beautiful sacred Severed Head Vajra Yogini from Tsem Rinpoche's personal shrine.
  • My little monster cute babies Dharma and Oser. Take a look and get a cute attack for the day! Tsem Rinpoche
    6 years ago
    My little monster cute babies Dharma and Oser. Take a look and get a cute attack for the day! Tsem Rinpoche
  • Plse watch this short video and see how all sentient beings are capable of tenderness and love. We should never hurt animals nor should we eat them. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    Plse watch this short video and see how all sentient beings are capable of tenderness and love. We should never hurt animals nor should we eat them. Tsem Rinpoche
  • Cruelty of some people have no limits and it’s heartbreaking. Being kind cost nothing. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    Cruelty of some people have no limits and it’s heartbreaking. Being kind cost nothing. Tsem Rinpoche
  • SUPER ADORABLE and must see
    6 years ago
    SUPER ADORABLE and must see
    Tsem Rinpoche's dog Oser girl enjoying her snack in her play pen.
  • Cute!
    6 years ago
    Cute!
    Oser girl loves the balcony so much. - https://www.youtube.com/watch?v=RTcoWpKJm2c
  • Uncle Wong
    6 years ago
    Uncle Wong
    We were told by Uncle Wong he is very faithful toward Dorje Shugden. Dorje Shugden has extended help to him on several occasions and now Uncle Wong comes daily to make incense offerings to Dorje Shugden. He is grateful towards the help he was given.
  • Tsem Rinpoche’s Schnauzer Dharma boy fights Robot sphere from Arkonide!
    6 years ago
    Tsem Rinpoche’s Schnauzer Dharma boy fights Robot sphere from Arkonide!
  • Cute baby owl found and rescued
    6 years ago
    Cute baby owl found and rescued
    We rescued a lost baby owl in Kechara Forest Retreat.
  • Nice cups from Kechara!!
    6 years ago
    Nice cups from Kechara!!
    Dorje Shugden people's lives matter!
  • Enjoy a peaceful morning at Kechara Forest Retreat
    6 years ago
    Enjoy a peaceful morning at Kechara Forest Retreat
    Chirping birds and other forest animals create a joyful melody at the Vajrayogini stupa in Kechara Forest Retreat (Bentong, Malaysia).
  • This topic is so hot in many circles right now.
    7 years ago
    This topic is so hot in many circles right now.
    This video is thought-provoking and very interesting. Watch! Thanks so much to our friends at LIVEKINDLY.
  • Chiropractic CHANGES LIFE for teenager with acute PAIN & DEAD LEG.
    7 years ago
    Chiropractic CHANGES LIFE for teenager with acute PAIN & DEAD LEG.
  • BEAUTIFUL PLACE IN NEW YORK STATE-AMAZING.
    7 years ago
    BEAUTIFUL PLACE IN NEW YORK STATE-AMAZING.
  • Leonardo DiCaprio takes on the meat Industry with real action.
    7 years ago
    Leonardo DiCaprio takes on the meat Industry with real action.
  • Do psychic mediums have messages from beyond?
    7 years ago
    Do psychic mediums have messages from beyond?
  • Lovely gift for my 52nd Birthday. Tsem Rinpoche
    7 years ago
    Lovely gift for my 52nd Birthday. Tsem Rinpoche
  • This 59-year-old chimpanzee was refusing food and ready to die until...
    7 years ago
    This 59-year-old chimpanzee was refusing food and ready to die until...
    she received “one last visit from an old friend” 💔💔
  • Bigfoot sighted again and made it to the news.
    7 years ago
    Bigfoot sighted again and made it to the news.
  • Casper is such a cute and adorable. I like him.
    7 years ago
    Casper is such a cute and adorable. I like him.
  • Dorje Shugden Monastery Amarbayasgalant  Mongolia's Ancient Hidden Gem
    7 years ago
    Dorje Shugden Monastery Amarbayasgalant Mongolia's Ancient Hidden Gem
  • Don't you love Hamburgers? See how 'delicious' it is here!
    7 years ago
    Don't you love Hamburgers? See how 'delicious' it is here!
  • Such a beautiful and powerful message from a person who knows the meaning of life. Tsem Rinpoche
    7 years ago
    Such a beautiful and powerful message from a person who knows the meaning of life. Tsem Rinpoche
  • What the meat industry figured out is that you don't need healthy animals to make a profit.
    7 years ago
    What the meat industry figured out is that you don't need healthy animals to make a profit.
    Sick animals are more profitable... farms calculate how close to death they can keep animals without killing them. That's the business model. How quickly they can be made to grow, how tightly they can be packed, how much or how little can they eat, how sick they can get without dying... We live in a world in which it's conventional to treat an animal like a block of wood. ~ Jonathan Safran Foer
  • This video went viral and it's a must watch!!
    7 years ago
    This video went viral and it's a must watch!!
  • SEE HOW THIS ANIMAL SERIAL KILLER HAS NO ISSUE BLUDGEONING THIS DEFENSELESS BEING.
    7 years ago
    SEE HOW THIS ANIMAL SERIAL KILLER HAS NO ISSUE BLUDGEONING THIS DEFENSELESS BEING.
    This happens daily in slaughterhouse so you can get your pork and Bak ku teh. Stop eating meat.

ASK A PASTOR


Ask the Pastors

A section for you to clarify your Dharma questions with Kechara’s esteemed pastors.

Just post your name and your question below and one of our pastors will provide you with an answer.

Scroll down and click on "View All Questions" to view archived questions.

View All Questions

CHAT PICTURES

This evening Kechara Kuantan sending groceries to two underprivileged families.Help others without any reason and give without the expectation of receiving anything in return.. Sam foon heei Kechara Kuantan group
2 days ago
This evening Kechara Kuantan sending groceries to two underprivileged families.Help others without any reason and give without the expectation of receiving anything in return.. Sam foon heei Kechara Kuantan group
20th February Kechara Kuantan Had our weekly Swift Return Pujafor HE Tsem Rinpoche May HE Tsem Rinpoche swiftly return to KFR at BENTONG... Kechara Kuantan.. Sam foon heei
3 days ago
20th February Kechara Kuantan Had our weekly Swift Return Pujafor HE Tsem Rinpoche May HE Tsem Rinpoche swiftly return to KFR at BENTONG... Kechara Kuantan.. Sam foon heei
Throwback 9th February 2025 Group photos at Kechara Kuantan,with Pastor Seng Piow
5 days ago
Throwback 9th February 2025 Group photos at Kechara Kuantan,with Pastor Seng Piow
Releasing fishes back to the water by Kechara Kuantan group yesterday. Saving thousands of lives.
6 days ago
Releasing fishes back to the water by Kechara Kuantan group yesterday. Saving thousands of lives.
16 February This morning we saved thousands of lives from pet shop. Released and giving them a chance back to nature.
1 week ago
16 February This morning we saved thousands of lives from pet shop. Released and giving them a chance back to nature.
1 week ago
9th February 2025
2 weeks ago
9th February 2025
8th Feb 2025 Dorje Shugden puja at Penang Chapel. Every Saturday @3pm. Do join us if you're at Penang. We're located at 49, Jalan Seang Tek, Georgetown. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
2 weeks ago
8th Feb 2025 Dorje Shugden puja at Penang Chapel. Every Saturday @3pm. Do join us if you're at Penang. We're located at 49, Jalan Seang Tek, Georgetown. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
Completed our weekly DS Puja led by Pastor Seng Piow ( 1st Feb 2025). Kechara Penang Study Group by Jacinta.
2 weeks ago
Completed our weekly DS Puja led by Pastor Seng Piow ( 1st Feb 2025). Kechara Penang Study Group by Jacinta.
8th February 2025 doing Lama Chopa Guru Puja at Kuantan center with Pastor Seng Piow and Dharma brothers and sisters. .... Sam Foon Heei .. (Kuantan)
2 weeks ago
8th February 2025 doing Lama Chopa Guru Puja at Kuantan center with Pastor Seng Piow and Dharma brothers and sisters. .... Sam Foon Heei .. (Kuantan)
Xin Nian Kuai Le! Gong Xi Fa Cai! (29th Jan 2025) May the year of the snake brings us spiritual growth through having good health and increased wisdom. May Rinpoche return swiftly to guide all beings into Dharma path. Thanks to everyone for your participation. Without the support from each and everyone, there's no Kechara Penang Study Group. By Jacinta.
3 weeks ago
Xin Nian Kuai Le! Gong Xi Fa Cai! (29th Jan 2025) May the year of the snake brings us spiritual growth through having good health and increased wisdom. May Rinpoche return swiftly to guide all beings into Dharma path. Thanks to everyone for your participation. Without the support from each and everyone, there's no Kechara Penang Study Group. By Jacinta.
Gorgeous offerings of flowers, fruits snacks and drinks. This can only be achieved through the generosity and efforts all members and sponsors, especially to our dedicated Penang member Choong Soon Heng who organised this. May all beings have inner and outer peace. Uploaded by Jacinta 29th Jan 2025.
3 weeks ago
Gorgeous offerings of flowers, fruits snacks and drinks. This can only be achieved through the generosity and efforts all members and sponsors, especially to our dedicated Penang member Choong Soon Heng who organised this. May all beings have inner and outer peace. Uploaded by Jacinta 29th Jan 2025.
As H. E. The 25th Tsem Tulku Rinpoche has mentioned: The lunar New Year is an auspicious occasion when we renew ties and rekindle joy with our loved ones. Hence, happy to see many families gathered together to usher the Lunar New Year at Kechara Penang and also appreciation for the guests that came from afar for this joyous occasion. By Jacinta
3 weeks ago
As H. E. The 25th Tsem Tulku Rinpoche has mentioned: The lunar New Year is an auspicious occasion when we renew ties and rekindle joy with our loved ones. Hence, happy to see many families gathered together to usher the Lunar New Year at Kechara Penang and also appreciation for the guests that came from afar for this joyous occasion. By Jacinta
People believe fireworks bring good luck and happiness. In welcoming lunar new year 2025, a burst of celebration with fireworks were set off at Kechara Penang Chapel too (sponsored by Mr. Ooi & family) . Kechara Penang members gathered around to enjoy this moment. Uploaded by Jacinta. 29th Jan 2025
3 weeks ago
People believe fireworks bring good luck and happiness. In welcoming lunar new year 2025, a burst of celebration with fireworks were set off at Kechara Penang Chapel too (sponsored by Mr. Ooi & family) . Kechara Penang members gathered around to enjoy this moment. Uploaded by Jacinta. 29th Jan 2025
Before puja, Pastor shared about consciousness beyond death, bardo and the stages of death. Hue and Betty (her brother) shared about the out of body experiences. These type of shared experiences offerred us opportunity to explore things from different perspectives. Thank you so much. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
3 weeks ago
Before puja, Pastor shared about consciousness beyond death, bardo and the stages of death. Hue and Betty (her brother) shared about the out of body experiences. These type of shared experiences offerred us opportunity to explore things from different perspectives. Thank you so much. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
Candles and flower were offered up during our puja. Thanks for taking up Penang Puja package this week. May sponsors' dedication be fulfilled and obstacles be cleared. Uploaded by Jacinta.
3 weeks ago
Candles and flower were offered up during our puja. Thanks for taking up Penang Puja package this week. May sponsors' dedication be fulfilled and obstacles be cleared. Uploaded by Jacinta.
Saturday 25th Jan 2025, Kechara Penang Study Group completed DS puja cum recitation of Namasangiti led by Pastor Seng Piow. Uploaded by Jacinta
3 weeks ago
Saturday 25th Jan 2025, Kechara Penang Study Group completed DS puja cum recitation of Namasangiti led by Pastor Seng Piow. Uploaded by Jacinta
18th Jan 2025, DS puja at Kechara Penang led by William. Uploaded by Kechara Penang Study Group member Jacinta.
3 weeks ago
18th Jan 2025, DS puja at Kechara Penang led by William. Uploaded by Kechara Penang Study Group member Jacinta.
Throwback 31 December 2024 Kuantan group had our monthly animals liberation done, saved thousands of lives from pet-shop. ..Sam Foon Heei
1 month ago
Throwback 31 December 2024 Kuantan group had our monthly animals liberation done, saved thousands of lives from pet-shop. ..Sam Foon Heei
Animals Liberation @ Kechara Ipoh Study Group - Guan Sun
1 month ago
Animals Liberation @ Kechara Ipoh Study Group - Guan Sun
Animal liberation took place at Gyenze Chapel, Kechara Forest Retreat. One of the birds flew out, and it seemed as if the bird was telling us, “I am free now.” ~ Alice
1 month ago
Animal liberation took place at Gyenze Chapel, Kechara Forest Retreat. One of the birds flew out, and it seemed as if the bird was telling us, “I am free now.” ~ Alice
Through the blessings from our Guru, His Eminence Kyabje Tsem Rinpoche, Kechara Ipoh Study Group members have gathered on Sunday morning and carried out Animals Liberation activity with Medicine Buddha mantra recitations. So Kin Hoe (KISG)
1 month ago
Through the blessings from our Guru, His Eminence Kyabje Tsem Rinpoche, Kechara Ipoh Study Group members have gathered on Sunday morning and carried out Animals Liberation activity with Medicine Buddha mantra recitations. So Kin Hoe (KISG)
11th Jan 2025 Kechara Penang Study Group weekly DS puja led by Pastor Seng Piow. Uploaded by Jacinta.
1 month ago
11th Jan 2025 Kechara Penang Study Group weekly DS puja led by Pastor Seng Piow. Uploaded by Jacinta.
Puja attendees @ DS puja on 4th Jan 2025. First puja of the year. Happy New Year! Do come and join us every Saturday, 3pm at 49, Jalan Seang Tek, Georgetown. Aspire to benefit before we expire! Kechara Penang Study Group by Jacinta
1 month ago
Puja attendees @ DS puja on 4th Jan 2025. First puja of the year. Happy New Year! Do come and join us every Saturday, 3pm at 49, Jalan Seang Tek, Georgetown. Aspire to benefit before we expire! Kechara Penang Study Group by Jacinta
The men are in action! Spring cleaning at Kechara Penang DS Chapel before DS puja. Tang offered muar Chee and meals to some of the members. Kechara Penang Study Group by Jacinta. 4th Jan 2025
1 month ago
The men are in action! Spring cleaning at Kechara Penang DS Chapel before DS puja. Tang offered muar Chee and meals to some of the members. Kechara Penang Study Group by Jacinta. 4th Jan 2025
4th Jan 2025 Spring cleaning at Kechara Penang DS Chapel @ 49, Jalan Seang Tek, Georgetown. Kechara Penang Study Group by Jacinta
1 month ago
4th Jan 2025 Spring cleaning at Kechara Penang DS Chapel @ 49, Jalan Seang Tek, Georgetown. Kechara Penang Study Group by Jacinta
4th Jan 2024, started off the year of 2025 with spring cleaning before Dorje Shugden puja. Kechara Penang Study Group uploaded by Jacinta.
1 month ago
4th Jan 2024, started off the year of 2025 with spring cleaning before Dorje Shugden puja. Kechara Penang Study Group uploaded by Jacinta.
The strong and powerful women that dedicated part of their lives in spiritual practice through attending weekly puja. 28th Dec 2024 Kechara Penang Study Group by Jacinta
1 month ago
The strong and powerful women that dedicated part of their lives in spiritual practice through attending weekly puja. 28th Dec 2024 Kechara Penang Study Group by Jacinta
Kechara Penang Study Group's biggest support and backbone have been them ~ highly motivated, devotional and selfless men. Thanks and grateful having you guys. Kechara Penang Study Group last puja of the year 2024 (28th Dec) , by Jacinta.
1 month ago
Kechara Penang Study Group's biggest support and backbone have been them ~ highly motivated, devotional and selfless men. Thanks and grateful having you guys. Kechara Penang Study Group last puja of the year 2024 (28th Dec) , by Jacinta.
Last puja of the year on 28th Dec 2024. Kechara Penang Study Group by Jacinta
1 month ago
Last puja of the year on 28th Dec 2024. Kechara Penang Study Group by Jacinta
Offerings offered during DS puja @Kechara Penang DS chapel. Uploaded by Jacinta.
2 months ago
Offerings offered during DS puja @Kechara Penang DS chapel. Uploaded by Jacinta.
#Throwback 30/11/2024 Kechara Penang Dorje Shugden puja cum Swift Return through recitation of Namasangiti. Uploaded by Jacinta
2 months ago
#Throwback 30/11/2024 Kechara Penang Dorje Shugden puja cum Swift Return through recitation of Namasangiti. Uploaded by Jacinta
#Throwback 23/11/2024 DS puja completed. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
2 months ago
#Throwback 23/11/2024 DS puja completed. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
#Throwback 9/11/2024 Kechara Penang Study Group completed DS puja, led by William. Uploaded by Jacinta.
2 months ago
#Throwback 9/11/2024 Kechara Penang Study Group completed DS puja, led by William. Uploaded by Jacinta.
#Throwback 2/11/2024 Kechara Penang DS puja, every Saturday @3pm. Uploaded by Jacinta.
2 months ago
#Throwback 2/11/2024 Kechara Penang DS puja, every Saturday @3pm. Uploaded by Jacinta.
Through the blessings from our Guru, His Eminence Kyabje Tsem Rinpoche, Kechara Ipoh Study Group has carried out our first puja in 2025. So Kin Hoe (KISG)
2 months ago
Through the blessings from our Guru, His Eminence Kyabje Tsem Rinpoche, Kechara Ipoh Study Group has carried out our first puja in 2025. So Kin Hoe (KISG)
#Throwback DS puja cum recitation of Namasangiti at Kechara Penang on 26th October 2024.
2 months ago
#Throwback DS puja cum recitation of Namasangiti at Kechara Penang on 26th October 2024.
19th October 2024. Puja as usual at Kechara Penang Dorje Shugden chapel. Every Saturday @3pm. Kechara Penang Study Group by Jacinta
2 months ago
19th October 2024. Puja as usual at Kechara Penang Dorje Shugden chapel. Every Saturday @3pm. Kechara Penang Study Group by Jacinta
12th October 2024, our weekly Saturday puja attendees. #Throwback Kechara Penang Study by Jacinta
2 months ago
12th October 2024, our weekly Saturday puja attendees. #Throwback Kechara Penang Study by Jacinta
#Throwback Kechara Penang Activities for the month of October 2024. Dorje Shugden puja was done on 5th October 2024.
2 months ago
#Throwback Kechara Penang Activities for the month of October 2024. Dorje Shugden puja was done on 5th October 2024.
The Promise
  These books will change your life
  Support Blog Team
Lamps For Life
  Robe Offerings
  Vajrayogini Stupa Fund
  Dana Offerings
  Soup Kitchen Project
 
Zong Rinpoche

Archives

YOUR FEEDBACK

Live Visitors Counter
Page Views By Country
United States 6,853,465
Malaysia 5,142,419
India 2,677,385
Singapore 984,603
Bhutan 976,730
United Kingdom 966,556
Nepal 961,259
Canada 840,608
Australia 667,261
Philippines 568,252
Indonesia 485,564
Germany 391,901
France 324,763
Brazil 271,076
Vietnam 248,069
Thailand 229,346
Taiwan 217,304
Italy 189,027
Spain 171,137
Netherlands 168,229
Mongolia 154,908
South Africa 144,708
Portugal 142,114
Türkiye 137,720
Sri Lanka 136,331
Hong Kong 132,837
Japan 130,523
United Arab Emirates 125,340
Russia 121,984
China 114,467
Romania 109,784
Mexico 104,004
New Zealand 98,078
Switzerland 96,515
Myanmar (Burma) 92,088
Pakistan 84,453
Sweden 84,088
South Korea 80,725
Cambodia 72,318
Poland 6,616
Total Pageviews: 27,457,541

Login

Dorje Shugden
Click to watch my talk about Dorje Shugden....