Penjelasan Mengenai Tasbih atau Mala (Bahasa Indonesia)
(Oleh Tsem Rinpoche)
Beberapa orang menanyakan tentang mala, dan saya akan membahas mengenai topik tersebut. Baiklah. Mala atau tasbih, pada tingkat konvensional, adalah alat penghitung. Mereka digunakan untuk menghitung jumlah kata-kata suci, atau biasanya disebut mantra, topik yang telah kita bahas tahun lalu. Efek luar biasa dari melafalkan mantra terhadap kejiwaan, tubuh, aliran angin, dan pergerakan tubuh kita; serta dampak besar beberapa mantra jika dilafalkan dalam jangka waktu tertentu. Tidak diragukan lagi bahwa mantra adalah kata-kata yang ampuh. Saya sudah mengalaminya sendiri. Dalam situasi yang ekstrim, saya tidak sedang bercanda disini, bahkan hujan juga dapat dihentikan hanya dengan melafalkan mantra dengan konsentrasi penuh. Kalian benar-benar akan dapat menghentikan hujan. Bukankah ini cara yang terbaik untuk mendapatkan pasangan wanita? (menghembuskan udara) Coba kalian pikirkan. Bukankah ini cara yang terbaik untuk mendapatkan pasangan pria? Beberapa wanita. (menjentikkan jari). Ini bukanlah fungsi mantra. Maksud saya adalah ini, poin yang sesungguhnya. Bahkan, Sharon sangat terkesan karena hal itu. Pasangannya berhasil menghentikan hujan, dan dia memeriksa prakiraan cuaca dan, “kondisi ini akan bertahan selama beberapa jam…” Pasangannya berkata, “Ayo kita keluar sekarang, hujan akan kembali sebentar lagi,” dan Sharon berseru, “Wow! Kamu dukun yang hebat sekali! Sungguh menakjubkan!” Jadi kalian lihat, hal tersebut dapat menjadi cara untuk mendapatkan kebahagiaan.
Mala hanyalah alat penghitung. Mereka membantu menghitung agar kalian dapat berkonsentrasi. Alat tersebut digunakan untuk membantu kita fokus dan konsentrasi pada lafalan mantra yang sedang diucapkan dan meditasinnya, karena jika kita harus selalu menghitung banyaknya lafalan mantra, maka kita kehilangan hitungan dan melanjutkan meditasi, dan kehilangan hitungan dan melanjutkan meditasi. Pada saat permulaan, hal ini akan sangat sulit dilakukan karena pikiran kita tidak berfungsi dengan baik. Pada awalnya, pikiran kita belum dapat melakukan beberapa hal sekaligus. Jadi seperti, “Saya sudah sampai dimana ya tadi? Oh oh oh meditasi.” Lalu kalian harus mulai lagi dari awal dan akhirnya menyerah, “Sudah lupakan saja meditasi ini. Saya akan keluar dan minum root beer!”
Jadi, mala hanyalah alat penghitung yang mengingatkan kita sudah sampai dimana dan berapa banyak mantra lagi yang harus dilafalkan. Mereka sebenarnya digunakan untuk membantu meningkatkan konsentrasi kita, kebalikan dengan asumsi beberapa orang bahwa inti sesungguhnya adalah untuk memiliki sebuah mala suci dan yang sangat luar biasa dan sangat indah dan itu adalah praktik spiritual – bukan, bukan, bukan, bukan, bukan. Mala, secara terpisah, bukanlah praktik spiritual; benda tersebut hanya membantu kita untuk lebih menjadi spiritual dengan membantu kita lebih fokus pada apa yang sedang kita lakukan: repetisi. Dan oleh karena itu, mala adalah sebuah alat penghitung. Mala memiliki 108 butiran. 100 adalah angka lazim yang kita perhitungkan, delapan sisanya digunakan untuk menghitung kesalahan kita dalam melafalkan mantra. Terkadang, kita salah mengucapkan mantra, secara tidak sengaja. Kadang kita juga bisa melongkapi hitungan, kadang kita lupa melafalkan, jadi delapan butiran mala tersebut digunakan untuk memperhitungkan segala kesalahan tersebut. Ada penjelasan yang lebih mendalam mengenai hal ini, namun saya tidak akan membahas terlalu dalam karena tujuan penulisan kita tidak membutuhkan penjelasan yang terlalu rumit.
108… dan kualitas mala dapat disesuaikan menurut kemampuan masing-masing. Tapi saya rekomendasikan kalian untuk mendapatkan mala yang dapat bertahan lama, tidak mudah putus, dan mudah digunakan. Misalnya, anda membeli mala yang terbuat dari lapis lazuli karena anda mampu membelinya. Mala tersebut sangat berat! Seseorang pernah memberikan saya mala seperti itu, saya berseru, “Ooh! Lapis lazuli! Mari kasih ke saya!” Di mala tersebut juga tersemat emas, saya langsung berseru, “Ooh! Emas! Saya suka sekali! Pasti mala ini dapat membantu meditasi saya!” Wah mala itu berat sekali! Selang berapa lama, saya melafalkan “OM MANI PADME HUNG, OM MANI PADME HUNG, OM MANI PADME HUNG, OM MANI PADME HUNG”, saya sudah memiliki otot lengan atas karena menggunakan mala itu, namun saya tidak memiliki otot lengan atas di lengan yang satu lagi. Mala seperti itu tidak praktis. Tahukah anda, beberapa penganut Mahayana dari Tiongkok – ini bukanlah hal yang salah karena orang-orang Tibet juga melakukannya – mereka memiliki mala dengan butiran yang sangat besar, tebal sekali, dan mereka memakai mala besar itu di leher hingga menjuntai sampai ke lutut, dan saat mereka berjalan, “Namo Amituofo.” Ya Tuhan! Lalu mereka membawa mala ini kemana-kemana, sangat besar, butirannya lebih besar dari jempol saya, dan kalian melafalkan, “OM MANI PADME HUNG! OM MANI PADME HUNG! OM MANI PADME HUNG!” Dan kalian menyentuh malanya dan kembali melafalkan (sambil mengibas tangan dengan kesakitan), setelah itu kembali melafalkan, “OM MANI PADME HUNG! OM MANI PADME HUNG! OM MANI PADME HUNG!” Setelah kalian selesai, kalian akan memiliki jari-jari seperti Arnold Schwarzenegger! Malanya sangat berat, dan tentu akan ada otot lengan atas juga. Bukan hal yang buruk sebenarnya, namun otot itu hanya ada di satu lengan jadi kalian hanya bisa menunjukkan lengan berotot tersebut, bukan yang satunya lagi. Tapi saya tidak melihat alasan untuk menggunakan mala yang begitu besar. Itu bukan hal yang buruk bila kalian menyukai dan punya kekuatan untuk menggunakannya, orang-orang dengan mala yang besar sangat hebat. Untuk saya sendiri, saya tidak suka mala yang terlalu besar, saya juga tidak suka kalau terlalu berat. Saya tidak menyukai benda-benda yang menggantung pada mala, karena orang-orang di Tibet menaruh alat penghitung di mala mereka. Walau banyak orang yang menyukainya, tapi saya tidak suka karena gampang kusut.
Saya suka mala yang praktis dan mudah digunakan, namun terbuat dari bahan yang berkualitas. Saya akan memberitahu alasannya. Beberapa latihan spiritual tertentu, dan tipe-tipe mantra tertentu, jika dikombinasikan dengan bahan-bahan tertentu, akan membantu mendukung hasil dari lafalan mantra tersebut. Contohnya, jika kalian memutar musik menenangkan yang indah dan kalian pergi mengikuti terapi kristal, ditambah dengan wewangian aromaterapi, maka hal tersebut akan sangat membantu. Kristal memang bisa membantu beberapa bagian tubuh. Obat tradisional dari jaman kuno semuanya terbuat dari elemen yang alami, seperti merkuri, emas dan perak. Obat-obatan dari Tibet memakai elemen-elemen tersebut. Semuanya adalah elemen-elemen. Jadi kristal memang membantu, mereka membantu, namun harus dikombinasikan dengan hal-hal lainnya. Jadi, mala juga seperti itu, mala akan sangat membantu bila dikombinasikan dengan mantra-mantra tertentu. Jadi, jika kalian melafalkan OM MANI PADME HUNG dan Chenrezig, atau Kuan Yin … apakah kalian tahu, di Tibet, Chenrezig adalah seorang pria dan di Tiongkok, Chenrezig adalah seorang wanita. Perbedaan itu tidak terlalu penting, pria, wanita, kalian tahu. Saya rasa anda adalah seorang waria, tapi tidak apa-apa. Chenrezig atau Kuan Yin tetaplah seorang Bodhisatttva di dalamnya, benar? Waria atau apapun, siapa yang peduli? Buddha adalah Buddha lah. Kembali ke topik awal, jika kalian melafalkan mantra Chenrezig, saat kalian melafalkan mantra tersebut, akan sangat baik jika dilakukan dengan mala yang terbuat dari kristal. Ini bukan keharusan, ini bukan mengenai apa yang harus kalian miliki dan jika kalian tidak memilikinya, ya Tuhan, Kuan Yin tidak akan memberkatimu. Sungguh menggelikan.
Tapi mala dari kristal sangat baik untuk mantra Kuan Yin. Dan butiran mala yang terbuat dari biji Bodhi sangatlah bagus. Biji bodhi. Karena biji Bodhi pada awal mulanya terhubung dengan pohon Bodhi. Pohon Bodhi merupakan tempat dimana Buddha duduk bermeditasi, untuk menjadi Buddha. Jadi pohon Bodhi mengingatkan kita – itu tidak penting karena pohon Bodhi yang dimaksud bukanlah pohon tempat Buddha duduk, tahu-kan? – adalah pohon yang tumbuh 50,000 mil jauhnya jadi itu adalah pohon Bodhi, namun bukan pohon tempat Buddha duduk. Tapi jika kita menggunakan mala yang terbuat dari biji Bodhi, maka itu akan setidaknya mengingatkan kita akan tujuan awal kita menjadi seorang Buddha, dan menanamkan jejak-jejak, dengan kesadaran tersebut, kalau suatu hari kita akan menjadi seorang Buddha. Jadi biji Bodhi sangat bagus karena ringan, padat, bagus dan mengingatkan kita akan tempat dimana Buddha mencapai kebebasannya. Biji Bodhi bagus. Dan Mutiara sangatlah indah dan berharga, dan saya akan menjelaskan beberapa saat lagi. Kayu, tipe kayu apapun juga bagus, kayu cendana sangat indah dan mempesona. Dan sekarang kita memiliki material sintetis, yang juga cukup bagus. Material tersebut tidak mudah pecah dan dapat bertahan lama karena sintetis. Bahkan gelas dan lain sebagainya. Mereka tidak memiliki bahan-bahan tersebut di Tibet karena tidak diperbolehkan. Apakah anda tahu bahwa anda bahkan dapat menggunakan batu koral murni, terserah anda. Benar-benar terserah anda. Mala digunakan sebagai alat hitung, namun di praktik spiritual yang lebih tinggi, karena kalian tidak akan selamanya berada di tingkat yang sekarang, kalian akan naik ke tingkat selanjutnya – saat kalian melafalkan mantra-mantra tertentu, seiring dengan semakin banyaknya lafalan mantra, maka lafalan itu memberikan energi pada mala yang digunakan. Itu benar-benar terjadi. Jadi yang terjadi adalah saat kalian melafalkan banyak mantra, lafalan tersebut memberikan energi pada mala yang kalian gunakan sehingga menjadi objek yang ampuh, menjadi jimat dan perlindungan. Kalian pikir, kenapa banyak orang Tionghoa yang menggantung mala dalam mobil mereka? Alasannya sama, seseorang yang terberkati dan suci telah mendoakan mala tersebut dan energinya masih tertanam di dalamnya.
Jadi mala dapat berisikan energi yang kuat. Dan saat kalian melafalkan mantra dan setelah selesai, tiuplah mala kalian. Mala tersebut kan berubah menjadi sebuah perlindungan. Kenapa? Energi dari Istadewata yang telah kalian hubungi, contohnya Kuan Yin, contohnya Manjushri, OM AH RA PA TSA NA DHI, OM MANI PADME HUNG, energi mereka akan masuk dalam mala dan tinggal di dalamnya, dan memberikan energi pada mala tersebut, dan itulah yang kalian miliki. Bagus sekali. Dan pada tingkat praktik spiritual yang tinggi, dalam latihan sutra, di tingkat yang lebih rendah, di tingkat sedang, apapun itu – maka mala menjadi sebuah objek persembahan. Contohnya, demi kenyamanan, mala dapat digunakan sebagai sebuah persembahan mandala. Jadi kalian visualisasikan mala kalian sebagai sebuah rangkaian permata dan berlian dan mutiara dan rubi dan safir dan kecubung, semua hal indah yang dapat kalian visualisasikan dan persembahkanlah mala tersebut. Jadi jika kalian sebenarnya memiliki beberapa material berharga di mala tersebut, mala itu akan menjadi persembahan yang indah setiap harinya untuk diberikan kepada para Buddha saat kalian melakukan praktik spiritual.
Oleh karena itu, jika kalian memiliki mala yang terbuat dari mutiara, itu merupakan hal yang sangat, sangat baik karena bagus untuk digunakan, unik, berbeda, namun mala tersebut adalah sebuah persembahan. Kalian berpikir, “Jadi, jika saya mempersembahkannya kemarin, hari ini saya tidak bisa mempersembahkannya lagi.” Tidak. Kemarin adalah kenyataan kemarin. Hari ini adalah hari yang baru untuk kita lagi. Kenyataan hari ini berbeda. Jadi kalian dapat memiliki mala mutiara yang indah untuk dipersembahkan kepada Buddha, kepada Tsongkhapa saat melakukan meditasi. Dan pada level praktik spiritual yang tertinggi – ini bukan suatu keharusan – ini hanya pemikiran kecil saya – saat kalian memiliki mala yang terbuat dari bahan berharga, kalian dapat mempersembahkannya kepada diri kalian sendiri sebagai seorang Istadewata. Jika kalian memvisualisasikan diri sendiri, dalam praktik spiritual yang tinggi kalian bisa mengubah kenyataan kalian menjadi Yidam, Istadewata meditasi. Yidam adalah Istadewata yang menjaga pikiran kita, maka Yidam merujuk pada Istadewata yang memiliki koneksi personal dengan diri kita dan kita pikirkan saat bermeditasi untuk mencapai pencerahan. Karena kalian tahu ada 108 Istadewata, maka tidak mungkin kita melakukan meditasi, melafalkan sutra-sutra dan mantra-mantra mereka setiap harinya, itu adalah hal yang mustahil. Terlalu banyak untuk dilakukan. Hal tersebut merupakan hal yang tidak mungkin dapat dilakukan walaupun kalian telah mencapai pencerahan. Dan tidak perlu. Jika kalian memiliki satu Yidam, Yidam tersebut sudah mencakup seluruh energi semua Yidam.
Kepada lama luhur atau guru yang kalian miliki, saat kalian sudah siap, kalian minta, mereka akan menetapkan Istadewata yang berjodoh dengan kalian. Istadewata yang sesuai dengan kebutuhan, pikiran, dan energi dan cara yang tepat bagi kalian untuk mencapai pencerahan. Dan karenanya, saat kalian telah memiliki Yidam ini dan telah mendapat inisiasi, dan telah memiliki visualisasi yang menggambarkan diri kalian sebagai Yidam tersebut, saat kalian memiliki barang-barang berharga ini, maka mereka bisa dianggap sebagai persembahan. Saya mempersembahkan mereka kepada Chenrezig. Saya mempersembahkannya kepada Manjushri. Oleh karena itu, kita dapat memiliki barang berharga yang bukan merupakan hasil dari keterikatan terhadap hal duniawi. Dalam meditasi tersebut, kalian dapat memiliki barang-barang berharga di sekeliling kalian. Mungkin kalian adalah orang yang terpandang di masyarakat. Oleh sebab itu, kalian harus menjaga penampilan demi menjaga reputasi keluarga, karena memang seperti itu cara kerja dunia ini. Kalian tidak diperbolehkan. Jadi dalam pikiran kita tidak berpikir sebagaimana dunia ini secara konvensional bekerja, namun diluarnya kalian seperti itu, tapi dengan motivasi yang baik… seperti, “Saya akan memiliki mobil yang besar, saya akan memiliki rumah yang besar dan mewah, saya akan memiliki perhiasan yang indah, karena saya harus memiliki barang-barang tersebut supaya saya bisa mendukung keluarga saya,” karena rasa kasih sayang, kita memiliki barang-barang tersebut. Jadi dengan cara itu, saat kalian akhirnya memiliki barang-barang tersebut, mereka tidak akan menciptakan karma buruk atau keterikatan. Kenapa? Karena motivasi kita adalah untuk memberikan manfaat.
Jadi mala dapat digunakan sebagai alat penghitung. Dan secara tradisional, mala memiliki bagian tengah, dan di sisi yang ini memisahkan 21 butir mala, dan 21 butir mala di sisi lainnya. Karena dalam banyak latihan, ada beberapa mantra yang dilafalkan sampai hitungan ke 21. Dan setelah 21 kali, kita dapat memakai batu dengan ukuran lebih besar sebagai pemisah. Kenapa? Karena mala dirancang untuk tidak mengganggu meditasi kita. Jadi saat sudah malafalkan mantra 21 kali, kalian dapat merasakannya dan berhenti. Jadi mala berfungsi untuk memfasilitasi meditasi kita. Dan jadi, bila kalian beruntung, jika lama luhur atau guru kalian memiliki hubungan dekat dengan kalian, maka mereka akan memberikan sebuah mala, kalian harus berpikir bahwa mala tersebut sebagai benda yang sangat indah. Karena kemungkinan besar lama luhur atau Guru atau siapapun itu telah memasukkan energi mereka ke dalam mala tersebut, doa-doa dan Yidam mereka, jadi saat kalian menyentuh mala itu dan melakukan latihan, mala tersebut akan membantu membuka benih energi yang ada dipikiran kalian dengan lebih cepat. Karena seseorang yang sudah maju secara spiritual memiliki kemampuan untuk membuka pikiran kita dengan cepat dan mudah. Jauh lebih cepat. Atau jika kita memiliki sebuah mala dan sudah diberkati oleh orang yang kita hormati, dan orang tersebut sudah berpencapaian, atau setidaknya orang yang baik, dan memiliki energi yang positif dan rajin berdoa, maka mala kita juga sudah diberi kekuatan. Bila tidak juga tidak ada masalah. Karena setiap hari kita sudah memberkatinya sendiri. Kita dapat memberkati, kita tidak perlu menjadi seorang Guru Rinpoche untuk memberkati, kita semua dapat memberkati. Semua Buddha dapat bekerja melalui kita semua.
Demikian, mala dapat terbuat dari material apapun, praktik-praktik tertentu memerlukan jenis mala tertentu yang berbeda. Dan setelah itu, praktik tertentu mengharuskan kita untuk menggunakan tangan kiri atau tangan kanan. Dan jari yang mana. Tapi secara umum, kita dapat menggunakan tangan dan jari yang kita pilih, tapi agar lebih bermanfaat, saat kalian melakukan praktik tantra yang lebih tinggi dan ampuh, jika kalian melakukan tantra ibu, maka gunakanlah tangan kiri. Untuk kegiatan damai, membutuhkan kekuatan damai, bentuk-bentuk kedamaian dari kekuatan dan kewaskitaan, kalian gunakan jari telunjuk. Jika kalian ingin meningkatkan kekayaan, pengetahuan, harmoni dan kemakmuran di area tersebut, dengan Istadewata-istadewata yang termasuk dalam tantra ibu, maka kalian akan menggunakan jari kedua. Jadi kalian melafalkannya seperti itu untuk mantra dan meditasi tertentu, hal-hal tersebut akan meningkat. Karena kalian memiliki saluran angin disini. Saluran-saluran angin tersebut mengaktivasi bagian tertentu dalam pikiran kita yang akan membantu kita mendekati ke tujuan tersebut, yang membantu dalam membuka jalan ke arah itu. Dan juga, pada tantra ibu, jika kalian ingin melakukan aktivitas yang bersifat mengatur, seperti mengatur cuaca, mengatur arwah, melakukan pengusiran setan, menghentikan pikiran buruk, maka kalian dapat menggunakan jari ketiga. Jari ketiga adalah aspek pengaturan. Jari tersebut akan membantu kalian untuk mengatur situasi tertentu, untuk memberikan manfaat bagi orang lain. Dan yang terakhir, tetapi tidak kalah penting, adalah saat ketiga metode tersebut gagal, maka kalian harus menggunakan energi kemurkaan atau keganasan, metode kemurkaan. Dengan beberapa orang kita butuh menunjukkan kemurkaan. Pikiran mereka tidak akan bergerak kecuali kita murka.
Jadi, untuk mendapatkan kemampuan murka… kemurkaan adalah kemarahan tanpa kemarahan. Bukankah itu indah? Kemarahan tanpa kemarahan. Kalian marah bukan karena kalian marah; kalian marah karena itu adalah metodenya. Jadi untuk meditasi murka dan murka … kalian tahu, jika kalian sedang berada di daerah kekerasan seperti pemakaman, atau dekat pemakaman, atau tempat dimana orang-orang telah dibunuh dan meninggal, daerah-daerah tersebut dipenuhi kemurkaan. Dan setiap kali kalian meditasi, kalian melihat, kalian merasakan sesuatu, kalian tidak nyaman, atau kalian gelisah; itu belum tentu gangguan arwah, tapi kalian sendiri yang merasakan … karena tempat itu ditenagai oleh kekuatan murka yang tidak baik, maka kalian gunakan jari terakhir. Jari ini adalah kemurkaan, ini dapat mengendalikan situasi di sekitar kita dan bacalah mantra-mantra tersebut.
Jika kalian melakukan tantra ayah, maka kalian menggunakan tangan kanan. Tangan kiri diperbolehkan, namun lebih banyak gunakan tangan kanan. Tangan Kiri adalah simbol kebijaksanaan, yang merupakan tantra ibu. Kanan mewakili tantra ayah, yang didasarkan pada metode. Keduanya sangat penting untuk mencapai pencerahan, mereka berdua adalah dua sayap dari seekor burung. Hanya bergantung pada pilihan metode yang kita gunakan. Jadi, jika kita mengambil contoh, pada praktik Vajrayogini, Heruka dan Kalachakra, maka kita berkonsentrasi pada tangan kiri dengan menggunakan jari telunjuk pertama. Dan kita akan melatih diri kita untuk menggunakan jari itu, setelahnya kita membawa mala mendekati tubuh kita. Beginilah cara kita menggunakannya; kita menempatkan mala setinggi jantung kita, konsentrasi dan mendekatkannya ke arah kita. Dan saat kita telah menyelesaikannya, ketika kita sampai di akhir, mungkin kita harus melakukan 1,000, 500, 1, saya tidak tahu – saat kalian telah mencapai akhir, kalian tetap melanjutkannya, diteruskan saja. Ini bukanlah hal yang suci atau kudus, ini adalah penanda. Beberapa orang memutarnya, itu tidak penting. Kalian lanjutkan.
Jadi untuk mereka yang melakukan praktik Yamantaka, praktik Guhyasamaja, mereka akan menggunakan tangan kanan. Untuk kita yang belum mendapatkan inisiasi untuk lanjut ke tantra yang lebih tinggi saat ini, kita dapat menggunakan tangan manapun yang kalian pilih. Tapi, jika kalian ingin mendapatkan inisiasi untuk melakukan tingkat tantra yang lebih tinggi dan kalian tahu praktik mana yang kalian sukai, atau kalian telah diberitahu praktik mana yang akan kalian dapat, maka kalian dapat mulai, contohnya, Vajrayogini dan Heruka memakai tangan kiri; Yamantaka, Guhyasamaja, tangan kanan. Kalachakra, tangan kiri. Tantra ibu. Dan itu bukanlah hal yang besar, tapi anggaplah ini cara lain untuk membantu kalian mencapai pencerahan lebih cepat. Jika kalian menggunakan tangan yang salah, “Uh oh, tidak ada efek.” Tentu tidak. Ada efeknya. Ada banyak penduduk desa di luar sana, kalian tahu, mereka bahkan tidak memiliki jari, mereka hanya melafalkan mantra-mantra. Mereka tidak memiliki tangan, kecelakaan, atau apapun, namun mereka tetap dapat menjadi berpencapaian. Jadi hal-hal ini hanya untuk menolong kita. Jangan terlalu terpaku pada hal ini. Dan jika kalian membuatnya dengan indah, jika kalian membuatnya menarik, itu juga baik, karena beberapa orang ada pada tingkat dimana mereka menyukai hal-hal yang bagus, jadi saat kalian memberikan mereka barang-barang yang bagus maka mereka akan melafalkan mantra dengan baik. Saat kalian memberikan barang-barang yang jelek, maka mereka tidak akan membaca mantra. Maksud saya, ada banyak macam orang.
Jadi jika kalian mengenal orang yang sangat kaya raya dan barang-barang yang dia miliki terbuat dari emas, termasuk jambannya, semua terbuat dari emas, kalian memberikan mala yang terbuat dari kayu jelek yang bau, itu salah sasaran. “Ini! Ayo jadi orang Buddha, berdoa!” dan dia akan berkata, “Ugh, terima kasih banyak!” Yah, tapi jika kalian memberikan orang ini mala mutiara, “Oh! Saya mau melafalkan mantra setiap hari!” Kalian tahu, di tingkat itu. Saat mereka melakukan lebih banyak lagi, pikiran mereka berubah dan setelah beberapa waktu itu tidak menjadi masalah untuk mereka. Tapi itu menarik perhatian pada level mereka.
(JP bertanya)
Oh aksenmu hilang. Silahkan.
(Tanggapan) Pentingnya adalah batu mulia didapatkan dari kekayaan yang anda miliki. Kekayaan berasal dari hasil kerja keras, darah, keringat dan air mata. Dan dengan darah, keringat dan air mata, jika anda memiliki uang, anda dapat membelanjakannya untuk membeli banyak hal, namun bila anda membelanjakannya untuk persembahan kepada Buddha yang merupakan mahkluk tercerahkan, maka anda telah menciptakan sebab untuk mendapatkan kekayaan luar biasa lagi.
(JP bertanya)
(Tanggapan) Tidak, karena jika motivasi anda adalah untuk menjadi kaya raya, maka itu hanyalah untuk memuaskan keinginan. Karena anda sudah memenuhi hasrat seperti yang sedang anda lakukan, setiap hari. Hari demi hari apapun yang anda kerjakan adalah untuk mendapatkan kekayaan. Anda selalu berusaha memuaskan keinginan setiap harinya. Tapi lebih baik jika anda memenuhi keinginan melalui makhluk tercerahkan yang akhirnya akan menghapus keinginan ini. Karena jika anda adalah orang yang sangat jelek dan jahat, jika anda bergaul dengan orang baik, maka suatu hari anda akan bertransformasi dan berubah.
Jadi seperti itu, jika anda ingin memenuhi keinginan dengan mempersembahkan mutiara dan barang berharga lainnya kepada rupang Buddha, yang terjadi adalah, setiap hari patung Buddha diberikan persembahan barang berharga tersebut, anda juga akan mendapatkan pahala. Dan saat anda mengumpulkan pahala, pikiran anda akan mengalami perubahan. Ini membantu Anda mengalihkan pikiran anda ke sesuatu yang baik meskipun awalnya negatif. Dan pada saat bersamaan, saat anda memberikan persembahan yang berharga, pilihlah makhluk tercerahkan. Makhluk tercerahkan tidak memiliki keinginan duniawi, tidak membutuhkan apapun dan telah memiliki segala yang dibutuhkannya. Tapi saat anda mempersembahkannya kepada makhluk tercerahkan yang pikirannya bebas dari keterikatan duniawi, maka anda telah menciptakan benih-benih untuk mencapai pencerahan, karena anda telah memiliki jalinan ikatan dengan makhluk tercerahkan tersebut. Dan jalinan hubungan yang diciptakan bukan seperti anda membuat segelas yogurt murahan, ini sesuatu yang biasanya tidak dilakukan pikiran serakah anda, namun anda menarik diri, anda menjauh dari keserakahan untuk melakukan mempersembahkan kepada makhluk tercerahkan tanpa keuntungan yang langsung dapat diraih. Jadi pada banyak tingkatan, hal tersebut memiliki banyak efek. Oke? Dan karenanya di daerah-daerah penganut agama Buddha, mereka mendukung hal tersebut. Seperti di Thailand, elemen emas dipakai pada patung Buddha. Oh iya. Ini yang dimaksud sebagai penangkal keterikatan. Oke?
Jadi saat anda memiliki mala yang indah, saat anda memiliki mala yang indah, bagi sebagian orang hal ini memberikan semangat. Bagi sebagian orang, mereka menggunakannya sebagai latihan dalam praktik spiritual sehari-hari. Itu adalah persembahan. Tapi hal tersebut bukan hal yang penting, dari bahan apa mala terbuat tidaklah terlalu penting. Mala adalah alat hitung, dan nyaman, dan bagus, anda dapat memilih ukuran yang diinginkan. Pilihlah ukuran yang membuat anda nyaman dan anda dapat menggantinya. Dan ini adalah hadiah yang indah karena memiliki makna yang sangat dalam. Mala sangat indah. Mala melambangkan praktik spiritual. Kuan Yin dalam tradisi Tibet memiliki empat lengan, di lengan ini Kuan Yin memegang sebuah mala. Di lengan lainnya Kuan Yin memegang sebatang bunga teratai, dan di dua lengan lainnya Kuan Yin memegang permata pengabul keinginan. Jadi, lengan yang memegang sebatang bunga teratai mengingatkan kita bahwa melalui latihan spiritual, Kuan Yin mencapai pencerahan. Dengan mendengarkan perkataan gurunya, Buddha Shakyamuni, Kuan Yin mencapai pencerahan. Dan Kuan Yin mencapai pencerahan tidak dengan mendengar ajaran, namun dengan mempraktikkan ajaran yang telah didengarnya, berasimilasi dengan pikirannya. Jadi saat anda memiliki mala dan menyimpan mala dan itu disimpan dengan baik, maka hal tersebut juga termasuk kesadaran atas praktik spiritual, bahwa anda perlu melakukan latihan. Saat anda melihat mala, apa yang anda pikirkan? Anda tidak akan lingkarkan di tubuh anda dan naik ke podium… Maksud saya, anda bisa saja melakukan hal itu, namun itu bukanlah hal yang biasa kita asosiasikan dengan mala. Dan makhluk lebih tinggi yang berpengalaman dalam melafalkan mantra dan terlatih dalam melakukan meditasi, mala yang dimiliki mereka mengandung kekuatan yang luar biasa. Karena energi mereka, motivasi mereka dan semua yang ingin dicapai oleh mereka, terkandung dalam doa-doanya dan mala tersebut telah terberkati. Dan sebagian makhluk lebih tinggi dapat bermanifestasi sebagai makhluk meditasi. Jadi saat mereka melakukan meditasi, mereka bermanifestasi menjadi mahkluk meditasi yang berbeda, bukan mereka yang memegang mala, namun makhluk meditasi yang memegang mala dan memberkatinya. Jadi jika mahkluk tersebut, jika mereka memberikan salah satu mala mereka, itu sudah sangat diberkati. Kenapa diberkati? Mala itu diberkati karena mengandung energi dari makhluk tersebut, saat anda menyentuhnya dan menggunakannya sehari-hari, mala itu akan membuka energi didalam dirimu. Dan jika mereka memotong mala tersebut dan mempersembahkannya, dan kalian bisa mendapatkannya, dan kalian dapat memakainya, sangat melindungi. Sangat, sangat melindungi.
Jadi pada tingkat yang berbeda, mala dapat digunakan sebagai pelindung. Dan dalam beberapa kasus lama luhur, mala mereka sangat berenergi, dan mereka mengetahuinya, mereka menggunakan mala tersebut untuk memberkati orang. Sebagai contoh, pada tantra Vajrayogini dan Heruka, mantranya sangat, sangat ampuh untuk menangkal arwah jahat. Sangat ampuh untuk mengusir setan atau menghalau arwah negatif. Vajrayogini. Jadi pada tantra Vajrayogini, sangat dianjurkan untuk menggunakan mala yang bagus, dianjurkan untuk memiliki mala yang kuat dan menyimpan satu yang seperti itu, dan untuk meniupnya saat selesai melafalkan mantra dan dengan mala itu anda dapat memberkati banyak orang. Orang-orang yang telah disentuh oleh mala ini dalam tantra Vajrayogini, sebenarnya telah menerima sebuah jejak dari pemberkatan sucinya. Apa berkat sucinya? Di masa yang akan datang dapat mereka akan dapat mempraktikkan tantra Vajrayogini. Jadi dengan tantra Vajrayogini, bahkan saat orang hanya melihat mala yang digunakan oleh praktisi tantra Vajrayogini, dan ditaruh di atas kepala dan untuk diberkati, sangat ampuh. Sangat, sangat ampuh.
Jadi mala adalah alat penghitung. Ini adalah ornamen untuk para Buddha. Ini merupakan persembahan kepada para Buddha. Ini adalah sebagai pengingat untuk melakukan praktik spiritual. Ini adalah alat penghitung yang membantu kita untuk fokus pada kesadaran kita dan meditasi karena kita berada pada level yang kasar dan kotor. Dan, ini dapat membantu kita untuk mendapatkan berbagai kekuatan dengan mengaktivasikan angin dan energi dari bagian berbeda pada jari-jari kita, pada bagian berbeda di tubuh kita.
(Seseorang bertanya)
(Tanggapan) Semua. Semua. Tidak masalah. Anda tahu, beberapa lama luhur, mereka harus melakukan latihan 100-200 Istadewata, mereka tidak mungkin memiliki 200 mala, pasti berat sekali. Coba bayangkan melewati imigrasi dan mereka akan dituduh sebagai pedagang yang menjual mala. Bebankan pajak! Satu mala untuk semuanya. Bahkan lebih baik.
(JP bertanya)
(Tanggapan) Tidak ada perbedaan. Pilihan anda dan ukuran tangan anda. Jika anda memiliki tinggi 6’2”… oh! Yang itu. Mungkin 21. Mereka dipakai untuk latihan yang pendek, hanya untuk dipakai, dimana saja dapat digunakan. Maksud saya, terkadang tidak praktis untuk memiliki mala yang besar dan panjang. Jadi saat anda memakai yang kecil dan pendek seperti yang anda punya, anda dapat melepaskan dan menggunakannya kapan saja. Ya. Dan mari kita jadi menyebalkan sedikit. Jika anda tingginya 6’2” dan tampan dan menawan, maka anda memiliki mala yang panjang dan besar. Jika anda tidak setinggi itu, anda akan memiliki yang pendek. Jadi, jika anda tidak setinggi itu dan anda punya mala yang panjang, maka akan seperti… anda harus (memegang mala di atas udara). “OM MANI PADME HUNG, OM MANI PADME HUNG, OM MANI PADME HUNG, OM MANI PADME HUNG, OM MANI PADME HUNG.” Jadi? Dan jika anda tingginya 6’2” dan tampan dan menawan dan orang dari Tibet, maka anda memiliki mala yang panjang, mala yang sangat elegan. Karena jika sedikit pendek, anda akan seperti (pura-pura memegang sebuah mala kecil)… mengerti? Bagus? Adakah pertanyaan-pertanyaan pintar lainnya yang dapat mempermalukan anda? Dia suka itu.
Ya Paris.
(Paris bertanya)
(Tanggapan) Karena seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, banyak praktik yang mengharuskan anda untuk melafalkan mantra sebanyak 21 kali. Dan itulah durasi meditasi yang dibutuhkan untuk praktik tersebut. Hanya 21. Bisa 21, bisa 28, tergantung dari praktik-praktik yang berbeda. Dan kadang-kadang bisa juga tergantung pada ukuran pergelangan tangan anda, karena jika tinggi anda 6’2” dan tampan dan menawan, dan memiliki pergelangan tangan yang tebal dan indah, 21 akan terlalu sempit dan mungkin anda butuh menaruh 23.
Maksud saya, jangan terlalu terpaku pada angka-angka. Itu hanyalah hal yang ditentukan, tapi tidak harus selalu seperti itu. Kalian harus menjadi orang yang praktis. Jadi jika anda tidak memiliki tinggi 6’2” dan tampan, mungkin 21 akan sedikit longgar, anda akan sering kehilangan mala. Dan jika anda menggunakan toilet di India dan mengelap dengan cara India, yang memang kita lakukan di India, maka mala anda akan jatuh ke toilet India, karena sedikit longgar. Jadi lakukanlah hal yang praktis.
(JP bertanya)
(Tanggapan) Oh, anda bisa mendapatkannya disini. Itulah yang kita sedang lakukan sekarang. Semua ini untuk penulisan. Lihat, mereka adalah para penulis kita. Saya punya empat penulis disini. Dia adalah seorang penulis. Iya. Oh tidak tidak, anda bisa mendapatkannya dimana saja. Nyatanya, anda harus memeriksa beberapa sumber untuk mendapatkan informasi ini, anda bisa memeriksa di internet. Anda tahu, “pentingnya mala, tasbih Buddha, bagaimana cara menggunakannya,” coba cek internet. Tidak masalah.
(Seseorang bertanya)
(Tanggapan) itu tidak perlu. Fungsi dari mala yang terbuat dari tulang adalah ini: mala tersebut memiliki energi untuk membantu kita mengingat kematian kita. Mala itu memiliki energi untuk membantu kita untuk memvisualisasikan dan merasakan kematian. Dan merasakan kematian dan mortalitas bukanlah keadaan yang menyedihkan. Ini adalah keadaan yang membahagiakan karena akan mendorong kita untuk melakukan hal-hal yang membawa kebahagiaan. Jika kita tahu besok kita akan meninggal, ada banyak hal yang tidak akan kita lakukan hari ini yang akan mencelakai orang lain. Dan beberapa Istadewata tantra menggunakan cara yang murka. Mereka menggunakan kemurkaan untuk menundukkan orang lain. Jadi mala yang terbuat dari tulang melambangkan kematian dan saat anda menggunakan mala tersebut, ini akan mengingatkan anda akan energi yang anda gunakan untuk menundukkan makhluk-makhluk lain di tempat yang penuh kekerasan, namun hal itu tidak diperlukan. Itu tidak diperlukan dan saya tidak merekomendasikannya.
Ya.
(Seseorang bertanya)
(Tanggapan) Katvanga. Yang pertama, kepala Lama Tsongkhapa tidak dimiringkan ke samping dalam wujud normalnya. Dia memiliki lima emanasi utama. Satu, ini adalah Lama Tsongkhapa. Dua, tiga, empat dan yang terakhir adalah dalam wujud seorang Mahasiddha, semuanya adalah Lama Tsongkhapa. Dia memiliki lima wujud. Baiklah? Lima emanasi utama, tidak terbatas. Masing-masing wujud berbeda dan mereka terwujud secara berbeda untuk tujuan dan kebutuhan yang berbeda. Istadewata yang yang kepalanya dimiringkan di tantra bawah, Istadewata yang kepalanya dimiringkan di tantra bawah, melambangkan kasih sayang, cinta keibuan, perhatian dan kasih sayang yang mendalam. Jadi yang anda lakukan adalah, mengingatkan kita akan tujuan, dan untuk mengingatkan anda saat kita telah mencapai tujuan kita tetap harus menjadi orang yang penuh kasih sayang dan baik hati. Jadi Istadewata yang kepalanya dimiringkan seperti itu, seperti Tara, sedikit dimiringkan, itu melambangkan keadaan yang telah mereka capai, yaitu kasih sayang yang besar, setara dengan cinta keibuan, masih banyak lagi. Itulah.
Pada Guru Rinpoche, pada kasus suci Guru Rinpoche, saat kepalanya dimiringkan, itu melambangkan pencapaian tantra dimana Dia menggunakan berbagai elemen tantra dan pencapaian tantra untuk menaklukkan. Karena Guru Rinpoche sangat dikenal di Tibet saat Beliau pertama kali menaklukkan banyak sekali kekuatan yang tidak wajar, gaib, tidak membahagiakan, dan sangat negatif. Jadi, saat Dia melakukan hal itu, Dia tidak hanya duduk begitu saja, Dia harus berpindah-pindah tempat; Dia memiliki ritual berbeda dan berbagai cara untuk melakukannya, dan mudra yang berbeda dan tindakan yang berbeda dan gerakan tubuh yang berbeda. Jadi tindakannya itu mewakili aktivitas yang berasal dari belas kasih. Dalam kasus Lama Tsongkhapa, Dia biasanya digambarkan dengan posisi tegak, tegak artinya stabilisasi mental. Ketegakan melambangkan meditasi yang hebat karena saat kita bermeditasi kita tidak akan melakukannya seperti itu. Duduk dengan tegak dan bermeditasi melambangkan keberhasilannya dalam mencapai pencerahan total melalui praktik spiritual. Tapi itu berbeda dengan lima emanasinya, contohnya seperti ini. Seperti disini, Dia menjelma duduk di atas gajah… yang ini dan yang satu lagi sama tapi saat Dia muncul di atas gajah untuk bertemu salah satu muridnya, Khedrup Rinpoche, kenapa? Dia sedang menunjukkan kasih sayang, cinta yang besar terhadap muridnya. Karena Lama Tsongkhapa adalah Buddha. Dia muncul di visi banyak orang, Dia sangat sensitif. Ada banyak patung Lama Tsongkhapa di Tibet yang memanifestasikan pil, atau berbicara … sangat berat ketika dipindahkan atau sangat ringan, beliau memiliki cara yang tidak biasa dalam memanifestasikan kekuatannya.
Lama Tsongkhapa adalah Istadewata yang sangat mudah untuk dipraktikkan, sangat mudah untuk diselami, sangat mudah untuk dijadikan pegangan, sangat mudah untuk dicapai, karena karakternya dan jati dirinya dan kombinasi dari berbagai Istadewata. Dan mantranya dan meditasinya tidak sulit untuk dilakukan, tapi sangat, sangat efektif. Jadi, Lama Tsongkhapa dalam bentuk ini… Kita menyebut bentuk-bentuk ini sebagai Je Zikpa Nga, lima visi dari Je Rinpoche, Je Tsongkhapa. Dalam bentuk ini, saat Dia muncul di atas seekor gajah, gajah tersebut melambangkan usaha untuk mengatasi ketidakpedulian, rasa keras kepala, pikiran yang sempit, dan Lama Tsongkhapa berhasil mengatasinya. Di atas gajah putih yang murni. Karena gajah tersebut bukanlah hewan yang sesungguhnya, ini adalah emanasi dari pikirannya untuk menunjukkan kualitasnya kepada anda. Dan menunggangi seekor gajah putih yang murni melambangkan sifatnya yang bercahaya bahwa Dia telah berhasil mencapai Kebuddhaan. Dan kepalanya dimiringkan untuk menunjukkan anda cinta dan kasih sayangnya yang teramat dalam. “Saya peduli padamu. Saya muncul dihadapanmu karena rasa cinta. Kamu telah memanggilku. Aku muncul dihadapanmu karena rasa cinta dan belas kasihan yang mendalam.” Dan dalam bentuk ini, kaki Lama Tsongkhapa diturunkan, tidak seperti posisi meditasinya yang biasa untuk memberitahu anda bahwa walaupun Dia telah mencapai pencerahan, Dia tidak kaku dan keras. Dia dapat datang kepadamu secepatnya untuk menolong. Jadi bentuk ini sangat, sangat penting, dengan kepala yang dimiringkan. Dalam kasus Istadewata tantra, kepala mereka juga dimiringkan untuk mewakili jenis tantra yang dituju. Kepala Vajrayogini dimiringkan ke kiri. Kepala Heruka dimiringkan ke kiri. Kalachakra, ke kiri. Yamantaka, ke kanan. Kiri menandakan tantra ibu, difokuskan ke cahaya jernih. Kanan lebih condong untuk tantra ayah, tubuh ilusi. Jadi pada Istadewata tantra saat mereka kepala mereka dimiringkan ke kiri dan kanan, itu melambangkan metode yang digunakan untuk mencapai pencerahan. Keduanya sama saja, hanya bergantung pada apa yang anda butuhkan.
Jadi kepala yang dimiringkan pada ikonografi merupakan simbol yang penting. Sangat, sangat penting. Dan jika anda tahu apa yang diwakilinya, saat anda melihat Istadewata anda segera dapat mengetahui jalur ajarannya, anda tahu apa yang mereka lakukan, apa yang sedang terjadi, apa yang akan anda jalani, anda akan mengerti dengan jelas. Jadi ikonografi bukan sekedar seni yang indah; itu merupakan simbol penting menuju keadaan pikiran yang terbangun, yang akan mengingatkan anda saat anda melihatnya, saat anda melihat makhluk tercerahkan, sebuah patung atau thangka atau apapun, itu menanamkan bibit dipikiran anda. Hal tersebut merupakan jalur komunikasi langsung kepada mereka. Mengerti?
Sekarang saya sudah sampai dimana? Mala. Jadi mala adalah alat penghitung, mereka dapat terbuat dari benda berharga agar anda dapat memberikan persembahan dan ukurannya bisa berapa saja. Mereka dapat terbuat dari bahan apapun, dan mereka dapat digunakan sesukanya, dan dapat diganti kapan saja. Jadi jika anda ingin mengganti mala, jangan berpikir, “Aduh Tuhan, bagaimana saya bisa memindahkan energinya?” Tidak, jangan khawatir mengenai hal itu karena energinya bukanlah berasal dari mala itu, tapi dari diri anda. Kalau anda sudah berpencapaian, apapun yang anda sentuh akan tercerahkan. Anda dapat memegang satu lembar tisu toilet dan menaruhnya pada orang-orang dan memberkati mereka dengan itu, kalau anda sudah mencapai tahap tersebut. Kenapa? Karena ini hanyalah sebuah bahan, yaitu tanah, udara, air, dan api. Dan berkatnya dapat diberikan kepada seseorang. Jadi yang terjadi adalah, itu diberkati. Contohnya, kita memiliki pakaian dan kita memiliki relik dari Lama Tsongkhapa atau Buddha. Barang-barang tersebut penuh berkat karena berasal mereka. Anda tahu bahwa energi yang terpancar dari tubuh mereka dan apa yang mereka pakai. Jadi berkat dapat ditransfer pada sehelai tisu, dapat ditransfer ke tisu toilet, itu dapat juga ditransfer ke mala. Jadi jangan berpikir, “Oh jadi bagaimana kalau saya ingin ganti mala? Saya harus mendatangi Guru Dharma dari Tibet, terbang ke Tibet dan bertemu dengan Yang Mulia blublublablabla.” Dan kemudian anda tidak bisa menyesuaikan diri dengan iklim disana selama tiga hari, anda muntah dan anda pusing, hanya untuk memindahkan energi dari satu mala ke mala yang lain dan akhirnya anda mengetahui dari Tsem Rinpoche bahwa anda tidak perlu melakukan hal itu. Dan anda tidak perlu terbang ke Shangri-la Tibet dan anda hanya perlu terbang ke PJ. Bukankah itu luar biasa? Hanya di PJ. Luar biasa.
Di masa lalu, orang-orang yang datang untuk belajar, mereka berjalan kaki… Trijang Rinpoche, saat dia pergi untuk mendengarkan ajaran Lamrim, Dia berjalan selama tiga bulan dari daerah asalnya di Tibet, dengan menunggangi kuda dan berjalan kaki, Guru Dharma tertinggi di Tibet, ke Tibet Tengah untuk mendapatkan ajaran dari Gurunya. Di masa ini, saat kita harus menyetir dari satu bagian kota dan ada kemacetan, ya Tuhan saya beri tahu. Kalau ada foto Guru kita, maka kita akan menonjoknya. Sangat mudah sekarang ini.
Jadi mala, pada tingkat yang lebih tinggi dapat menjadi perlindungan. Kenapa? karena mala tersebut dipenuhi dengan kekuatan mantra dari latihan spiritual. Ingatkah apa yang saya katakan minggu lalu tanpa harus mengulanginya lagi? Mantra mengandung esensi dari Buddha, dalam bentuk perkataan. Jadi saat kalian melafalkan mantra, kalian menyelami energi dari Buddha dan potensinya. Dan kalian masuk ke dalam diri anda sendiri untuk menciptakan hubungan dengan energi itu dan menjadi satu dengannya. Jadi kata-kata yang ampuh seperti yang sudah saya bahas minggu lalu… siapa yang melewatkannya, kalian dapat membeli CD yang tersedia. Pastor Loh Seng Piow sudah memproduksinya. Mantra itu sangat, sangat ampuh. Mala tersebut harus dijaga kebersihannya, harus disimpan dengan baik, harus disimpan di tempat yang baik. Kenapa? Karena bisa menjadi kotor? Tidak. Menghormati dan menjaganya di tempat yang baik, dan caramu memperlakukannya adalah simbol dari latihan spiritual. Dan ini adalah hadiah yang bagus sekali. Oke? Apakah ada pertanyaan lainnya?
(Seseorang bertanya)
(Tanggapan) Jadi, jika Dalai Lama berkata, “saya ingin memegang malamu,” saya akan memberikannya. “Tolonngggggggg!!” Bahkan gosokkanlah ke seluruh tubuh anda. Anda tahu, jika itu adalah hantu, tidak, tidak terima kasih karena kalau anda memiliki energi yang lemah dan mereka menyentuhnya, apabila seorang makhluk suci dapat memberikan energi baik, makhluk jahat juga dapat menaruh energi negatif disitu, dan dapat mempengaruhi anda jika anda sedang dalam keadaan lemah. Jika anda sangat terlatih, anda dapat memberikannya pada semua hantu dan mereka dapat menyentuhnya dan membawanya kembali dan saat anda menyentuhnya, anda memberkatinya. Tapi jika anda seperti saya, seorang badut, lalu hantu… orang-orang jahat, saat anda menyentuhnya, anda berkata “Ughh tidak.” “Anda tahu, anda akan menjelma menjadi manusia serigala. Karena sentuhan dapat memberikan efek. Anda tahu karena terkadang kita menyentuhnya, kita merasa “Ooooh bagus,” kadang saat kita berpikir (sambil mengendus), “Oooooh ada wanginya juga!” Sentuhan dapat memberikan efek pada kita. Jadi kalau anda sudah berada di tingkat seperti saya, maka teman-teman anda, orang tua anda, semua dapat menyentuhnya dan mereka dapat menggunakannya. Itu bukan hal yang besar. Dan kemudian jika skenario terburuk menjadi lebih buruk, jika seseorang yang jahat menyentuhnya, anda akan berpikir itu jahat, karena anda dikaburkan, lalu anda mengambilnya kembali. Anda lafalkan mantra dari Istadewata yang dipilih sebanyak 21 kali dan tiuplah mala itu. “OM MANI PADME HUNG, OM MANI PADME HUNG, OM MANI PADME HUNG, OM MANI PADME HUNG, OM MANI PADME HUNG, OM MANI PADME HUNG, OM MANI PADME HUNG, OM MANI PADME HUNG, OM MANI PADME HUNG, OM MANI PADME HUNG,” Itu sudah tidak apa-apa. Anda bisa menjadi Guru untuk diri anda sendiri. Yah. Dan jika anda tidak percaya pada diri sendiri, anda bisa membawa angpao (tradisi orang Tionghoa untuk menaruh uang dalam amplop merah) dan datang ke saya lah. Tapi bukan angpao tipis dari Bank OCBC. Saya ingin yang besar dengan gambar naga dan dapat memuat banyak jadi saya bisa menebak berapa banyak uang yang diberikan. Tidakkah anda benci jika mendapat angpao dengan ukuran besar, dan saat anda membukanya hanya ada 5 dolar. Terima kasih banyak! Dan beberapa angpao yang kecil, saya bahkan tidak akan melihatnya dan satu minggu kemudian, anda berkata, “Ohhhh! Ini 200 ringgit! Seharusnya saya membukanya minggu lalu karena sedang butuh uang bensin!” Tidak, saya hanya bercanda.
(JP bertanya)
(Tanggapan) Anda menarik arwah dengan melafalkan mantra? Tidak, tidak, tidak. Saya tidak mempertanyakan anda. Saya ingin mengerti pertanyaan anda. Saat anda melafalkan mantra anda menarik arwah? Dan apa yang anda pikirkan mengenai hal itu? Apakah itu hal yang baik atau buruk? Baik atau buruk? Jadi, pertanyaan anda adalah? Tapi jika mereka hanya hadir disana dan itu bukanlah hal yang baik atau buruk, siapa yang peduli? Kenapa itu mengganggu? Maka itu adalah hal yang buruk. Jadi itu baik atau buruk? Oke. Kalau itu buruk, maka anda lafalkanlah mantra dengan sangat kencang dan beritahu mereka untuk pergi. Dan jika anda sudah berpencapaian, mereka akan pergi; jika tidak, mereka akan lebih mengganggu anda. Jadi yang anda lakukan adalah anda lafalkan mantra dengan penuh kasih, dan anda menyadari bahwa mereka menjadi arwah karena kekikirin, kepelitan dan keterikatan pada kekayaan dan uang dan gengsi dan karena keterikatan yang besar itu mereka telah membiasakan seluruh hidup mereka, saat mereka meninggal mereka menjadi arwah. Sangat terikat. Jadi oleh karena itu, tipe orang yang seperti itu akan menjadi arwah dan mereka masih terikat dengan hal tersebut. Jadi saat anda melawan mereka atau saat anda balas menyakiti mereka, mereka akan menjadi lebih ganas, jika anda belum berpencapaian.
Pada kasus arwah untuk manusia biasa seperti kita semua, yang kita lakukan adalah, saat mereka mendatangi kita, secepatnya pikirkan tentang Yidam kita. Jika Yidam kita adalah Lama Tsongkhapa, kita fokus dan meditasi Lama Tsongkhapa dan tenang, dan kembangkan rasa kasih sayang untuk mereka. Karena biasanya, kepada orang yang sangat marah, jika anda berkata, “Saya minta maaf,” mereka akan kembali tenang. Jadi pada kasus dengan arwah, latihan terbaik untuk manusia biasa seperti kita adalah dengan tidak mengusik kemarahan atau mencoba mengusir. Apa yang anda lakukan secepatnya adalah, kembangkan rasa kasih sayang. Kasih sayang yang didasari oleh apa? Mereka adalah arwah dan anda bukan. Mereka melukai, anda tidak. Mereka tidak bisa makan atau minum atau ditemani atau dicintai. Anda bisa. Dan akibat perbuatan mereka menyerupai penyebabnya. Jadi, jika mereka arwah yang selalu menginginkan sesuatu dan mereka tidak bisa mendapatkannya, itu pasti karena di kehidupan mereka sebelumnya mereka sangat kikir dan mereka egois dan mereka terikat pada harta bendanya. Jadi, oleh karena itu mereka menjadi arwah. Mereka menghantui tempat-tempat dimana mereka memiliki keterikatan. Bisa jadi manusia, bisa jadi seseorang, bisa jadi benda, bisa jadi harta benda. Itu bisa jadi merupakan balas dendam.
Jadi untuk makhluk-makhluk seperti ini, yang anda lakukan, hal terbaik yang anda lakukan adalah: segera kembangkan rasa welas asih daripada merasa takut pada mereka. Daripada merasa ketakutan, karena mungkin saja mereka ada disana bukan untuk menyakiti. Mungkin mereka telah ada disana sebelum anda. Mungkin karena disanalah tempat mereka meninggal. Mungkin mereka telah ada disana selama 300 tahun dan anda adalah seorang penjajah, bukan mereka. Jadi yang anda lakukan adalah, metode terbaik secepatnya meminta perlindungan. Meminta perlindungan berarti menggantungkan diri anda pada makhluk tercerahkan dan dengan tenang datanglah ke perlindungan mereka. Setelah itu, dengan rasa welas kasih cobalah berpikir sebagai arwah, dan kembangkan rasa kasih sayang terhadap mereka. Dan anda tahu apa yang sedang terjadi? Bertentangan dengan apa yang biasa kita lakukan – “lihat hantu, pergi ke dukun, pergi ke lama luhur dari Tibet, Mi-Tsung lama” – bertentangan dengan keyakinan normal anda, berkatilah mereka. Mereka menderita. Mereka menderita. Tidak ada arwah yang bahagia. Tidak ada. Tidak ada orang dalam peperangan yang menikmatinya. Tidak ada orang dalam peperangan. Tidak ada arwah yang menikmati waktunya. Arwah adalah reinkarnasi yang negatif. Mereka memiliki tingkatan yang berbeda serta jenis penderitaan yang berbeda dan jangka waktu hidup yang berbeda seperti kita, namun tidak dapat dipungkiri, mereka tetap menderita.
Jadi saat anda melihat arwah, daripada kembali ke kebiasaan berpikir, “Uh oh, arwah, saya akan menangkapnya, saya akan lari,” apapun itu, “mereka mengikuti saya,” yang harus anda lakukan adalah mengembangkan rasa welas asih dan cinta terhadap mereka dan berkatilah mereka. Berkati mereka dengan apa? “OM MANI PADME HUNG! OM MANI PADME HUNG! PERGI! OM MANI PADME HUNG! PERGI! DIBERKATILAH ANDA!” Tidak, tidak, tidak, ini bukan…anda jangan lakukan itu. Anda tidak sedang ada di film dengan Linda Blair. Ini bukan film The Exorcist. Dan pastor anda O’…O’… apapun nama Irlandianya, saya tidak ingat… dan anda tahu anda sedang memegang buku Lamrim dan anda berkata, “Dengan kekuatan yang dikuasakan oleh Tiga Permata, OM MANI PADME HUNG! OM MANI PADME HUNG!” Tidak, tidak, tidak. Jangan lakukan hal itu. Mengapa anda tidak melakukan itu? Karena anda akan membuat mereka frustrasi, mereka akan marah. Pemberkatan tidak hanya berasal dari mantra. Pemberkatan datang dari keadaan pikiran anda yang dapat mereka rasakan karena mereka memiliki kemampuan kewaskitaan. Pemberkatan datang dari keadaan pikiran dan sikap anda terhadap mereka. Dan mereka akan merasakannya. Jadi walaupun anda tidak melafalkan mantra, jika anda mengembangkan rasa welas asih, seringnya mereka akan pergi sendiri. Atau dalam banyak kasus mereka tidak mengganggu anda lagi. Umumnya… baliklah keadaan. Berkati mereka. Kenapa anda hanya memberkati manusia yang dapat anda lihat? Kenapa anda tidak memberkati mahkluk selain manusia yang mengalami penderitaan juga? Bahkan hewan.
Mantra sangat bermanfaat bagi hewan. Saat saya lari di Bandar Utama, di sekitar sini, saat saya joging dan lain sebagainya, saya selalu melihat beberapa anjing. Saya selalu melafalkan mantra-mantra untuk mereka, walaupun mereka sedang menggonggong dengan ganas ke saya. Saya menggonggong lebih keras, “OM MANI PADME HUNG.” Kenapa? Menanamkan mantra di pikiran mereka akan memberkati mereka, mantra membantu mereka. Sangat, sangat membantu. Mantra apapun. Jadi, saat kita melafalkan mantra dan anda menarik arwah, saya tidak tahu mantra apa yang anda lafalkan… “Om semua arwah halus datanglah kemari hum phet,” pasti mantra itu! Yang terjadi adalah saat anda melafalkan mantra, anda memberkati mereka. Dan ada bentuk-bentuk tantra yang lebih tinggi, bentuk tantra yang lebih tinggi dimana – dia benar – saat anda melakukan latihan spiritual tertentu, ini khusus untuk menarik arwah tetapi diasumsikan bahwa anda telah mencapai tingkat di mana anda dapat memberi manfaat bagi mereka. Secara langsung memberi manfaat bagi mereka. Tundukkan mereka, ubah mereka dan bantu mereka agar tidak bertahan lama dalam kondisi seperti itu. Pasti ada makhluk seperti itu, pastinya. Ada tantra khusus yang dipanggil Chöd. Chöd sangat ampuh dan saat anda mempraktikkannya, saat anda melakukannya, arwah akan datang. Anda akan mendengar benda bergerak. Jika anda sudah berpencapaian, anda akan mendengar benda bergerak, anda akan mendengar, anda tahu, bunyi-bunyi aneh, energinya berubah, karena banyak arwah disekitarnya. Dan praktisi berpengalaman seperti Yang Mulia Kyabje Zong Rinpoche, Guru saya, Yang Mulia Kyabje Zong Rinpoche, saat dia melakukan Chöd, anda akan selalu mendengar suara-suara di belakang. Sungguh sangat aneh. Dan arwah-arwah akan datang dan dia akan membuat persembahan untuk mereka. Kenapa? Untuk menyenangkan mereka, untuk memberikan mereka sesuatu yang tidak diberikan orang lain.
Karena biasanya saat arwah melihat kita, kita kabur, mereka tidak menyukai kita, atau mereka tidak dapat melihat kita; mereka tidak mendapatkan cinta, mereka tidak mendapatkan kasih sayang, mereka tidak mendapatkan apapun. Yang mereka dapatkan hanya ketakutan, kebencian, dan orang-orang yang memakai jasa dukun dan sihir untuk mengusir mereka. Itu membuat mereka semakin marah. Pikirkan dari sudut pandang mereka. Mereka dulunya adalah kalian. Kalian bisa menjadi mereka. Mereka memiliki jangka waktu hidup seperti kalian. Jadi kalian harus mengerti sifat dari arwah. Namun ada beberapa arwah yang pada dasarnya sangat brutal dan sangat jahat. Mereka sudah seperti itu selama ratusan tahun. Ada banyak hal. Di kasus-kasus seperti itu, kalian harus menggunakan cara yang lebih keras untuk menundukkan mereka. Kenapa? Dari rasa kasih sayang, untuk tidak membiarkan mereka menciptakan karma buruk yang lebih banyak dari menyakiti orang lain, mengumpulkan karma negatif, untuk tetap hidup dalam keadaan seperti itu, atau untuk terlahir kembali sebagai arwah. Jadi ada beberapa mantra yang ampuh. Mantra-mantra yang ampuh digunakan untuk apa? Untuk mengusir mereka, untuk menyakiti mereka? Bukan, untuk menundukkan pikiran mereka dengan cara yang lebih kuat karena mereka sangat ganas.
Tujuan utama dari latihan Buddhis adalah untuk membantu makhluk lain. Tujuan utama. Tidak ada latihan untuk mengusir atau menakuti atau merusak makhluk lainnya, manusia atau bukan manusia. Dasar keseluruhan dari latihan Buddhis adalah untuk memberi manfaat, bahkan untuk arwah. Dan jika kita bisa mencapai tingkat tersebut bahkan arwah, bisa kita atasi… walau kita ketakutan, tapi kita tetap bisa memiliki rasa kasih sayang. Kita tetap bisa menjadi baik hati, karena kita telah mengembangkan keadaan pikiran yang seperti itu. Oleh karenanya, saat arwah datang, saat arwah ada disana, daripada merasa takut, ambilah kesempatan tersebut untuk mengembangkan rasa kasih sayang. Mungkin kalian akan melihat perbedaan dalam hidup mereka, mereka akan berhenti menyakiti makhluk lain. Jadi dengan cara itu akan sangat bermanfaat.
Ganti perspektif anda, ganti motivasi … lihatlah, kita telah berada disini selama dua jam, dengarkan seluruh pengetahuan yang telah anda dapatkan. Bahkan cara anda memandang hal-hal tertentu yang secara budaya anda takuti, arwah, anda dapat mengubah pikiran tersebut dengan kebijaksanaan. Dengan kebijaksanaan dari Buddha. Ini yang saya maksud dengan Dharma. Anda belajar banyak. Jadi, daripada terus-menerus berada dalam ketakutan karena ketidaktahuan, seperti ada tali yang dililit di sudut ruangan dan ruangan itu gelap dan anda berpikir ada seekor ular, dan hal yang paling anda takuti adalah ular, dan anda berjalan mengelilingi ruangan, anda lari ke sisi lainnya, mungkin anda menelpon pemadam kebakaran atau memanggil semua orang; cara anda bereaksi terhadap peristiwa itu, itu ular sungguhan karena itulah yang anda persepsikan. Saat anda menyalakan lampu, anda merasa konyol. Dan jika teman-teman anda ada disana, mereka mungkin akan menertawakan anda.
Demikian pula, kita memiliki persepsi mengenai arwah dan itu hanya satu sisi saja; mereka berbahaya, mereka tidak baik, mereka jahat dan saya ingin mereka pergi dari hidup saya. Bukan begitu. Kita seharusnya tidak berpikir seperti itu. Hal-hal berbahaya yang datang ke hidup kita tidak seluruhnya berbahaya. Mereka dapat membuat kita berubah. Mereka bisa menjadi katalis perubahan agar kita dapat mengembangan pikiran yang lebih kuat dan lebih baik. Dan kita juga bisa melakukannya dengan arwah. Maksud saya, anda jangan lari kemana-mana… di tingkatan kita, anda tidak mencari dan berkata, “Ayo datang! Saya akan mengubah dan memberkatimu.” Anda akan memiliki hubungan tidak sehat dengan banyak arwah, anda tahu. Seluruh sirkus akan datang dan sudahlah. Beberapa dari mereka lumayan menyeramkan. Dan jika anda tidak berada di level yang dapat membantu mereka, jangan mengundang mereka. Kalau mereka ada di sekeliling dan anda tidak mempunyai pilihan, maka berkatilah mereka. Percayalah, saya tidak lari kemana-mana untuk memanggil arwah. Ya.
(Seseorang bertanya)
(Tanggapan) Benar sekali. Maka dari itu saya bilang, lihat situasinya. Kembangkanlah cinta kasih. Kembangkanlah cinta kasih dan jika mereka masih melanjutkanya, maka anda harus menghentikannya. Anda menghentikannya dengan meditasi anda, dengan mantra anda, memohon pada Pelindung Dharma. Atau, jika anda tidak berdaya, anda bisa meminta lama luhur untuk mengusirnya. Tapi anda harus memeriksa situasinya. Itu sama saja. Baik atau buruk, anda mengembangkan cinta kasih. Baik atau buruk. Kenapa? Makhluk yang telah mencapai tingkatan tersebut tidak bisa disakiti. Tidak akan bisa. Jadi jika seseorang mengutus dukun kepada anda, ada banyak cara untuk melindungi diri. Itulah yang saya jalani, ada beberapa hal seperti chakra dan lainnya yang dapat kita bicarakan jika kita masih memiliki waktu hari ini. Saya akan membahasnya. Dan kalian akan belajar banyak. Kalian akan belajar cukup banyak.
Dan jika, yang terjadi adalah, chakra, ruel, pelindung, mereka adalah untuk, makhluk tercerahkan yang mana, bagaimana cara anda mengaktivasikan energinya, dimana anda harus memakainya, dimana anda harus menyimpannya – karena anda tidak perlu memakainya sebagai kalung – dan bagaimana cara menggunakannya. Saya akan membahas mengenai chakra karena saya baru saja mengimpor banyak chakra dari India dan Nepal untuk dibagikan disini guna menolong banyak orang. Karena anda tahu? Saat saya pertama sampai di Malaysia, saya tidak terlalu mengenal tentang arwah. Tapi saya telah melihat terlalu banyak dari mereka disini, mereka benar-benar ada. Kenapa? Seni praktik arwah dan dukun dan sihir untuk mencelakakan masih hidup disini karena orang masih melakukannya. Di Barat dulu dipraktikkan, namun mereka sudah berhenti, jadi seperti menghilang dengan sendirinya, tradisinya hilang namun bukan berarti arwah-arwahnya juga hilang. Disini, ada bahaya yang nyata dari dukun. Ada bahaya nyata dari sihir untuk menyakiti. Ini sungguh nyata… Maksud saya ada beberapa orang yang hanya ingin mendapat perhatian, dan ada beberapa orang yang berhalusinasi, tapi anda harus dapat membedakan karena ada beberapa tanda yang yang dapat diamati untuk melihat apakah mereka berhalusinasi, dan apakah itu benar atau tidak. Dan ada beberapa kasus asli disini, dan mereka tidak sedang mencari perhatian dan mereka tidak gila. Mereka ada.
Jadi, ada beberapa mantra tertentu yang dapat kita lafalkan, Istadewata tertentu yang dapat kita undang. Lingkaran-lingkaran perlindungan yang dapat kita visualisasikan, saat kita sendirian. Dan chakra dan mandala, dan macam-macam bentuk perlindungan yang dapat kita pakai. Dan saya akan membahas mengenai hal ini malam ini. Karena mereka tersedia di toko-toko kita. Dan yang kita miliki di toko-toko kita bukan yang umum. Mereka dibuat dan diberkati oleh Lama Luhur, tujuan mereka adalah untuk memberikan manfaat bagi orang lain. Guru-guru Besar Dharma, mereka memiliki banyak donatur, mereka tidak perlu mencari uang dari benda-benda tersebut. Namun hasil penjualannya akan digunakan untuk menutup biaya pembuatannya. Seluruh kertas, mantra, pemberkatan, upacara dan semuanya. Ini bukan untuk mencari untung sama sekali. Guru-guru saya tidak melakukan hal seperti itu, saya sangat mengenal mereka. Dalam hal apapun, kita memiliki benda-benda perlindungan tersebut, dan akan saya bahas disini. Ini akan sangat menarik karena topik seperti UFO, monster Loch Ness, arwah, chakra, sihir, mantra, ini terdengar sangat menarik, bukan? Kita semua menyukainya. Kita tidak ingin mendengar mengenai filosofi yang dapat mengubah pikiran kita. Kita ingin belajar menjadi dukun luar biasa. Bagaimana caranya menjadi dukun super dan menjadi berkuasa dan dan berjalan kemana-mana dengan bangga dan gengsi dan (melambaikan tangan), “Coba sakiti saya!” dan setelahnya kita melafalkan mantra sihir, seperti yang ada di film-film Thailand dan “Muhhhhmoh” dan arwah akan hilang. Tapi mereka benar memiliki kekuatan, chakra. Dan saya akan menjelaskan dari mana kekuatan itu berasal, apa dasarnya dan kenapa kalian perlu mengetahuinya. Kalian perlu mengetahuinya. Pengetahuan ini akan sangat bermanfaat. Tapi, apakah ada pertanyaan mengenai mala jadi saya dapat menutup topik ini dan membahas topik lainnya? Ada pertanyaan lain mengenai mala? Tidak ada? Ok. Bagus.
(Seseorang bertanya)
(Tanggapan) Baiklah, jika anda sakit parah, dan anda memiliki obat racikan rumahan, itu bagus. Tapi, jika anda sakit parah, lebih baik anda mengunjungi seorang dokter spesialis yang berpengalaman, yang telah mempelajari, yang memiliki pengalaman bertahun-tahun lamanya untuk mencari tahu tentang penyakit ini, untuk memutuskan apa yang sebenarnya salah dengan anda. Jadi seperti, jika anda pergi ke seorang lama luhur yang seluruh hidupnya didedikasikan untuk mempelajari topik tersebut, bukankah akan lebih manjur daripada anda yang memilih? Itulah analogi yang digunakan. Pada saat bersamaan, setelah berkata seperti itu, anda tetap dapat memilih siapapun yang anda sukai dan praktikkan, karena Buddha manapun yang kalian pilih akan sangat efektif. Buddha manapun. Tapi terkadang, kita membutuhkan hal yang spesifik untuk menangkal sesuatu dalam diri kita yang tidak kita sadari, jadi kita membutuhkan mantra tertentu, bentuk tertentu, meditasi tertentu untuk menangkalnya lebih cepat. Seperti, ini dapat disamakan dengan multi-vitamin. Anda bisa mengambil multi-vitamin. Semua Buddha seperti multi-vitamin, tapi kadang kita membutuhkan dosis Vitamin C yang lebih tinggi jika kita sedang flu. Jadi seperti, anda tahu, kita dapat berdoa ke Buddha manapun tapi kita sedikit lambat dalam belajar, maka praktik Tsongkhapa akan sangat ideal. Beliau akan membantu meningkatkan daya ingat kita dan ada alasan-alasan bagaimana Beliau akan memperbaiki daya ingatmu. Ini dilakukan bukan hanya dengan lafalan mantra, dan pelafalan membawa berkat dan membuka. Ada alasan-alasannya. Beliau membuka ingatan anda, dia membuka pikiran anda, dan membuka pikiranmu menjadi lebih luas dan toleran. Dan cara tersebut akan menciptakan rasa damai dalam pikiran anda. Memberikan anda kebijaksanaan.
Jadi, jika anda mengetahui semua informasi untuk dipilih, maka akan sangat baik karena jika anda memilih dan anda melakukannya. Ini tidak pernah salah. Tapi mungkin dalam setahun atau dua tahun kemudian, anda merasa, “Oh saya pikir yang ini… Saya tidak punya seluruh informasi, ini lebih cocok.” Jadi apa yang anda lakukan, anda ganti keyakinan? “Sampai bertemu lagi Manjushri, halo Vajrayogini,” dan setelah itu anda masih belum bertemu seorang Guru dan anda menemukan, “Oh, Chakrasamvara lebih menarik, ini sangat cocok untuk saya. Selamat tinggal Vajrayogini, halo.” Anda tahu, anda kelihatan seperti orang yang ikut menumpang di jalan. Seorang penumpang Buddha. Anda menumpang sekali, bye, bye, pindah ke lainnya, bye, bye, pindah lagi… Anda tidak akan pergi kemana-mana. Jadi tidak masalah, anda juga tidak akan dirugikan. Tidak, tidak sama sekali. Berdoa pada Buddha manapun akan sangat baik. Anda tetap akan mendapatkan pahala. Kalian tetap dapat mengembangkan pikiran yang baik. Kalian masih bisa menjalin kedekatan. Tidak ada masalah sama sekali. Tidak ada. Jadi, jangan terlalu terpaku pada hal itu. Kita dapat pergi ke toko Dharma manapun dan membeli sebuah patung dan membawanya pulang dan kita bisa bersujud, berdoa; sangat suci dan baik sekali. Tidak masalah.
Dan umumnya baik untuk semua orang. Tidak masalah. Ini adalah multi-vitamin. Oke? Tapi jika kita akan lebih serius dan sistematik dalam melakukan praktik spiritual untuk dapat membuahkan hasil, maka akan baik untuk memperbaikinya. Sangat baik. Jadi apa hal yang terbaik? Seperti menemukan sebuah penyakit, akan lebih baik untuk pergi ke seseorang yang dapat mengartikan dan menyembuhkan untuk anda. Jadi, anda melakukan latihan seperti itu, jadi anda dapat mencapai tingkat tersebut dan anda dapat melakukannya. Logis bukan? Ya. Oke.
Tsem Rinpoche
(Saya memberikan pembahasan mengenai tasbih/mala… dan Jean Ai dengan akurat telah mentranskripsikannya disini. Saya berterima kasih atas pekerjaannya. Saya merasa pembahasan ini akan membantu banyak orang yang memiliki pertanyaan mengenai topik tersebut dan lain sebagainya… Tsem Rinpoche)
Untuk membaca informasi menarik lainnya:
- Biografi Singkat Tsem Rinpoche Dalam Foto (Bahasa Indonesia)
- Pertanyaan Mengenai Rasa Cemburu (Bahasa Indonesia)
- 35 Buddha Pengakuan (Bahasa Indonesia)
- Ritus Berlian: Sadhana Harian Dorje Shugden (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden – Pelindung Masa Kini (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden Gyenze untuk Memperpanjang Umur, Meningkatkan Pahala dan Kekayaan (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden Shize: Sebuah Praktik Untuk Penyembuhan dan Umur Panjang (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden Wangze untuk Anugrah Daya Kuasa dan Pengaruh (Bahasa Indonesia)
- Dorje Shugden Trakze Untuk Menghalau Gangguan Ilmu Hitam & Makhluk Halus (Bahasa Indonesia)
- Proyek Pembangunan Stupa Relik Tsem Rinpoche (Bahasa Indonesia)
- ALBUM: Upacara Parinirwana Yang Mulia Kyabje Tsem Rinpoche (Lengkap) (Bahasa Indonesia)
- Parinirwana dari Yang Mulia Kyabje Tsem Rinpoche (Bahasa Indonesia)
- Dinasti Shailendra: Leluhur Buddhisme Mahayana di Indonesia (Bahasa Indonesia)
- Sebuah Doa Singkat Kepada Dorje Shugden (Bahasa Indonesia)
- Yang Mulia Dharmaraja Tsongkhapa (Bahasa Indonesia)
- Kyabje Zong Rinpoche: Kelahiran, Kematian & Bardo (Bahasa Indonesia)
Please support us so that we can continue to bring you more Dharma:
If you are in the United States, please note that your offerings and contributions are tax deductible. ~ the tsemrinpoche.com blog team
DISCLAIMER IN RELATION TO COMMENTS OR POSTS GIVEN BY THIRD PARTIES BELOW
Kindly note that the comments or posts given by third parties in the comment section below do not represent the views of the owner and/or host of this Blog, save for responses specifically given by the owner and/or host. All other comments or posts or any other opinions, discussions or views given below under the comment section do not represent our views and should not be regarded as such. We reserve the right to remove any comments/views which we may find offensive but due to the volume of such comments, the non removal and/or non detection of any such comments/views does not mean that we condone the same.
We do hope that the participants of any comments, posts, opinions, discussions or views below will act responsibly and do not engage nor make any statements which are defamatory in nature or which may incite and contempt or ridicule of any party, individual or their beliefs or to contravene any laws.
Please enter your details