Biografi Singkat Tsem Rinpoche Dalam Foto (Bahasa Indonesia)

Aug 23, 2021 | Views: 375

Di bawah ini hanya sebuah ringkasan hidup saya dalam gambar sampai saat ini. Banyak dari gambar yang ada telah muncul dalam The Promise, yang merupakan sebuah biografi fotografik yang dibuat atas instruksi guru saya. The Promise tersedia melalui Vajrasecrets, dan juga di blog saya ini sebagai buku elektronik.

Salam kasih,
Tsem Rinpoche

 

Klik pada gambar untuk memperbesar.

Masa Kecil di Taiwan

Saya lahir pada tanggal 24 Oktober 1965 di Taipei, Taiwan. Ibu saya adalah seorang putri bangsawan Mongolia Torghut Noyen yang bernama Dewa Nimbo. Keluarga ibu saya melarikan diri dari Mongolia ke Taiwan dimana ibu bertemu dengan ayah saya, Lobsang Gyatso. Ketika itu, ayah mengelola sekolah pengungsi Tibet di Taiwan. Ibu menjalin kasih dengan ayah tanpa mengetahui bahwa ayah telah memiliki istri dan anak-anak di Tibet. Ketika ibu mengetahui ayah sudah menikah, mereka berpisah sebelum saya lahir.

Akan tetapi, rasa malu karena memiliki anak di luar nikah, apalagi sebagai seorang putri bangsawan, membuat ibu melepaskan saya untuk diadopsi setelah saya lahir. Hal ini tidak mudah karena banyak sesama orang Mongolia yang mengkritik ibu karena melahirkan anak di luar nikah. Saya mengerti pikiran ibu, dan saya harap ibu bisa sembuh dari sakit hati yang dideritanya.

Sebelum saya lahir, ibu saya bermimpi tentang anak gajah berwarna putih masuk ke halaman rumahnya, dan ibu akan mengikat gajah tersebut di sebatang pohon. Kata ibu, dia memimpikan hal yang sama setiap hari selama sembilan bulan. Pada hari kelahiran saya, ibu bermimpi banyak lama yang luhur dan para biksu melakukan berbagai puja di rumahnya.

Pada hari itu, ibu melahirkan saya dengan mudah tanpa rasa sakit. Ibu dan para guru saya di kemudian hari memberi tahu bahwa semua ini adalah pertanda keberuntungan.

Ketika saya berusia tujuh bulan, beberapa biksu datang dan mengakui saya sebagai reinkarnasi lama luhur. Mereka meminta ijin ibu untuk membawa saya ke biara dan menjalani pendidikan spiritual. Tetapi ibu tidak memperbolehkan hal ini. Kata ibu, bila saya benar-benar seorang lama luhur, maka saya akan menemukan jalan saya sendiri untuk kembali ke biara.

TRBio-4

Bersama Mama Kwan di Taiwan. Mama Kwan dan adiknya (di bawah) sering datang dan membawa saya pergi dari rumah Mama Shi. Mama Kwan sangat lembut dan ramah. Dia menunjukan banyak kasih sayang kepada saya. Keluarganya memberi makan, memandikan, memberi pakaian dan mainan untuk saya. Mereka tidak pernah menyakiti dan selalu baik kepada saya. Saya mengingat hal ini dengan jelas.

Sebenarnya ibu tidak memperbolehkan saya pergi karena ibu takut malu. Bila saya dinobatkan sebagai seorang lama luhur, nama ibu dan ayah biologis saya akan diumumkan sesuai tradisi. Ketika menobatkan seorang reinkarnasi tulku, nama orang tua akan dibacakan di hadapan persamuhan sangha. Karena ibu tidak mau informasi ini diumumkan, ibu menolak permintaan para biksu ini.

Ibu kemudian mencari seorang wanita untuk menjaga saya dan memberikan saya pada keluarga wanita ini. Nama penjaga saya adalah Shi Mama. Di Taiwan saya tinggal di sebuah apartemen kecil bersama Shi Mama, suaminya, dan ketiga anaknya. Di kemudian hari, saya mengetahui bahwa Shi Mama dibayar untuk menjaga saya, tetapi pada saat itu, saya tidak tahu. Saya kira Shi Mama adalah ibu kandung saya dan ketiga putranya adalah kakak-kakak saya.

Di apartemen kecil tersebut, kami tinggal di lantai dua. Di bawah kami adalah sebuah toko. Dan saya didaftarkan di sekolah setempat. Keluarga angkat saya tidak memperlakukan saya dengan baik, dan saya sering dipukuli dan tidak diberi makanan. Setelah pulang sekolah, saya sering berkelana di jalan-jalan kota Taipei untuk mencari makanan. Saya mengingat hal ini dengan jelas.

TRBio-5

Bersama adik Mama Kwan. Dia bersama saudarinya, Mama Kwan, berkata bahwa saya adalah anak yang selalu senang dan suka bermain. Saya tidak memperlihatkan tanda-tanda disiksa. Mereka juga berkata bahwa saya sangat pandai dan penurut. Pak Kwan selalu membawa saya ke tempat permandian umum dan memandikan saya. Tubuh saya kotor karena ditelantarkan Mama Shi.

Akan tetapi, ditengah perlakuan menyiksa ini, ada secercah kebahagiaan ketika nenek biologis saya, Ratu Torghut Dechen Minh datang mengunjungi saya dari waktu ke waktu. Nenek akan membawa mainan, pakaian dan permen untuk saya. Di depan nenek, saya diperbolehkan menikmati hadiah-hadiah ini, tetapi begitu nenek pergi, semua mainan saya akan diambil.

Saya juga ingat seorang wanita baik hati bernama Mama Kwan dan adiknya Pak Kwan. Mereka membawa saya bertamasya ke permandian air panas dan membelikan mainan. Saya kemudian tahu bahwa Mama Kwan adalah teman sekelas ibu saya dan ibu meminta Mama Kwan untuk menjaga saya.

Saya selalu mengingat kebaikan Mama Kwan, tetapi setelah saya pindah ke Amerika tahun 1972 pada usia tujuh tahun, komunikasi kami terhenti. Baru enam atau tujuh tahun yang lalu, saya berhasil menghubungi Mama Kwan dengan bantuan murid senior saya, Irene Lim, yang berhasil mencari Mama Kwan di Taiwan. Sejak saat itu, saya kembali menjalin komunikasi dengan Mama Kwan.

Rinpoche dan Mama Kwan. Klik gambar untuk memperbesar.

Pada tahun 2008, saya bertemu kembali dengan Mama Kwan pada saat berkunjung ke Taiwan guna melakukan puja untuk saudarinya yang akan menjalani operasi. Mama Kwan sangat senang berhubungan kembali dengan saya. Dari waktu ke waktu, Mama Kwan akan mengirimkan persembahan untuk saya dari Taiwan. Saya sangat bersyukur kepada wanita yang baik hati yang mengasihani seorang anak yang tidak punya orang tua ini. Mama Kwan juga menceritakan bahwa dia sebenarnya ingin mengadopsi saya, tetapi nenek tidak memperbolehkan.

Rinpoche dengan pamannya, Pangeran Torghut David Minh. Klik gambar untuk memperbesar.

Pada saat berkunjung ke Taiwan tahun 2008, saya juga bertemu dengan paman biologis saya, Pangeran Torghut David Minh yang merupakan saudara laki-laki dari ibu biologis saya, Dewa Nimbo. David Minh mengakui saya sebagai keponakannya dan dia mengetahui keberadaan saya, tetapi tidak berkomunikasi.

Pertemuan saya dan paman berjalan baik dan pembicaraan kami direkam. Paman memberi tahu banyak informasi mengenai keluarga kami yang sebelumnya tidak saya ketahui. Contohnya, Paman David bercerita bahwa sebelum keluarga kami tiba di Taiwan, kakek, nenek, paman dan ibu melakukan perjalanan dari Xinjiang ke India dimana mereka bertemu dengan Yang Mulia Dalai Lama ke-14. David memiliki seorang istri dan dua anak perempuan. Tetapi saya tidak bertemu dengan mereka di Taiwan.

Untuk mengetahui lebih banyak: https://www.tsemrinpoche.com/?p=8065

 

Pergi ke Tumbuh Besar di Amerika

Kembali ke Tab

Tumbuh Besar di Amerika

Pada tahun 1972, ketika saya berusia tujuh tahun, saya pergi ke Amerika. Ibu dan nenek mengatur agar saya diadopsi oleh pasangan Mongolia bernama Boris (Burcha) dan Dana Bugayeff. Keluarga Bugayeff mengadopsi saya karena mereka tidak punya anak laki-laki. Seperti kebanyakan orang tua Asia, harapan mereka adalah agar putra angkat mereka akan tumbuh besar, mendapatkan pendidikan yang baik, menikah dan meneruskan nama keluarga.

TRBio-8

Bersama ayah angkat saya, Boris (Burcha) Bugayeff. Klik pada gambar untuk memperbesar.

TRBio-9

Bersama ibu angkat saya, Dana Bugayeff. Klik pada gambar untuk memperbesar.

TRBio-10

Di foto ini saya berusia tujuh tahun dan duduk di kelas satu di sekolah Land O’Pines. Beberapa sahabat saya seperti Nina Noronow, David, Butchy, Ronaldo, Ray, Kim, dan lainnya juga terlihat dalam foto ini. Saya berdiri di tengah baris baris belakang. Ketika itu saya mengenakan kemeja berwarna biru. Saya berdiri di sebelah Lily, anak perempuan paling tinggi di kelas saya. Klik pada gambar untuk memperbesar.

TRBio-11

Klik peta di atas untuk melihat kota Howell di New Jersey, tempat saya dibesarkan termasuk rumah, sekolah, rumah teman-teman saya, wihara yang sering saya kunjungi, dan lainnya. Sampai saya berusia 16 tahun, ini adalah dunia saya. Selagi saya mengetik, Kelompok Peneliti Biografi Tsem Rinpoche mengunjungi semua tempat yang saya tandai di peta ini. Semuanya akan dijadikan sebuah buku dan film. Klik pada gambar untuk memperbesar.

TRBio-12

Guru pertama saya, Yang Mulia Kensur Rinpoche Lobsang Tharchin. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Orang tua angkat saya tinggal di Howell, New Jersey dimana banyak pengungsi Mongolia yang menetap di sana. Dan di sinilah saya bertemu dengan guru pertama saya, mantan kepala Biara Sera Mey dan praktisi Tantra Vajrayogini yang terkemuka, Kensur Rinpoche Lobsang Tharchin di Rashi Gempil Ling (RGL), wihara Buddhis Kalmyk-Mongolia yang pertama di Amerika dan berlokasi 10 menit dari rumah orang tua angkat saya.

Bayangkan – Saya menempuh perjalanan keliling dunia dan tiba di Howell, New Jersey pada tahun 1972, dan guru besar ini tiba di kota kecil yang sama sebelum saya pada tahun 1971. Beliau adalah murid dari Yang Mulia Kyabje Pabongka Rinpoche dan Kyabje Trijang Rinpoche. Betapa langkanya kesempatan ini. Saya tidak merasa bahwa ini adalah suatu kebetulan. Saya percaya di kehidupan yang lampau, saya telah mengumpulkan pahala untuk berada di sekitar guru-guru yang hebat. Saya sangat beruntung karena guru ini tinggal di RGL, dekat rumah saya.

Saya mencoba pergi ke RGL sesering mungkin. Hal ini tidak mudah karena orang tua angkat saya tidak suka saya melakukan hal-hal spiritual. Akan tetapi bahkan pada usia muda, saya memiliki kecenderungan kuat untuk melakukan praktik Dharma dan ketika saya bertemu dengan guru besar ini untuk pertama kalinya, saya ingin belajar di bawah bimbingannya. Saya ingin bersama beliau. Saya ingin melayani beliau.

Secara alami, saya tertarik pada biksu, wihara dan ajaran Dharma. Pada saat-saat tertentu saya akan duduk di ranjang dan membayangkan saya adalah seorang lama luhur yang duduk di atas singgasana dan mengajar Dharma pada orang-orang. Secara spontan saya menggambar bermacam Buddha dan memberikannya pada keluarga dan teman-teman untuk perlindungan. Secara naluriah saya tahu bahwa Buddha akan memberkati dan melindungi mereka. Dan saya senang membaca buku Dharma dan bermeditasi.

Klik pada gambar untuk memperbesar.

Saya sangat tertarik dengan berbagai figur Buddha seperti Manjushri, Vajra Yogini, Heruka dan Palden Lhamo. Saya mencari gua, danau, hutan dan bukit di sekitar rumah saya untuk bermeditasi. Saya senang bercengkrama dengan praktisi Dharma lain di RGL, dan saya suka pergi ke wihara dan melakukan sembah sujud. Ketika saya memiliki waktu luang, tanpa diketahui orang tua saya, saya melakukan meditasi berdasarkan informasi dari buku Tibetan Yogas and Secret Doctrines karya Walter Evans-Wentz. Saya juga suka melafalkan OM MANI PADME HUNG (mantra Buddha Pengasih Avalokiteshvara) dan OM AH RA PA TSA NA DHI (mantra Buddha Kebijaksanaan, Manjushri).

Saya merasa bahwa saya tidak akan menghabiskan hidup saya di Howell, New Jersey. Saya akan berpergian dan bertemu dengan orang-orang yang akan membutuhkan bantuan saya. Karena pikiran ini, saya selalu mempelajari berbagai doa dan mantra. Saya juga merasa bahwa saya tidak akan melakukan apa yang dilakukan orang-orang di sekitar saya seperti pergi ke sekolah, menikah, dan lain sebagainya. Saya berdoa agar bisa menjadi seorang biksu dan tinggal di wihara.

Seperti yang diceritakan sebelumnya, orang tua angkat saya tidak menyukai ketertarikan saya terhadap praktik Dharma karena hal ini tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan untuk diri saya seperti layaknya kebanyakan orang tua Asia. Ibu angkat saya akan menyiksa saya secara fisik dan verbal apabila dia melihat saya melakukan praktik Dharma dalam bentuk apapun. Saya harus bersembunyi di balik selimut untuk melafalkan mantra dan membaca buku Dharma. Siksaan fisik seperti pukulan akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia saya. Saya tidak mengikuti keinginan mereka dan mengutarakan niat untuk menjadi seorang biksu. Sejak saat itu, saya harus merahasiakan praktik Dharma saya.

TRBio-14

Bersama nenek saya, Ratu Torghut Dechen Minh dan anjing saya yang manis, Princey. Saya sangat mencintai Princey. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Di tengah semua ini, nenek biologis saya, Ratu Torghut Dechen tetap mengunjungi saya dan memberi tahu bahwa dia adalah nenek saya. Nenek mengajari saya melafalkan mantra OM MANI PADME HUM. Kenangan saya mengenai nenek sangatlah menyenangkan. Kami bercanda dan tertawa. Kebaikan dan keramahan nenek pada saya sangat tulus. Saya merasa nenek sangat menyayangi saya. Dia membawa saya dari Taiwan untuk diadopsi di Amerika, dan berharap saya akan memiliki kehidupan yang baik. Nenek mengunjungi saya secara berkala, begitu juga dengan ibu biologis saya.

TRBio-15

Ibu biologis saya, Putri Dewa Nimbo dari Xinjiang. Klik pada gambar untuk memperbesar.

TRBio-16

Ayah biologis saya, Lobsang Gyatso yang merupakan mantan biksu. Dia berasal dari Aba, Tibet. Klik pada gambar untuk memperbesar.

 

Keturunan Bangsawan

Ibu saya, Putri Dewa Nimbo, mengunjungi saya di rumah orang tua angkat saya dari waktu ke waktu, dengan menyamar sebagai kerabat keluarga. Kadang-kadang dia akan membawa saya untuk tinggal bersamanya selama satu atau dua minggu. Di kemudian hari ketika saya sudah pindah ke India, ibu akan menulis surat pada saya. Ketika saya masuk ke Biara Gaden di India, ibu menulis bahwa dia telah berpisah dari suaminya dan masuk universitas untuk mendapatkan gelar Doktor (PhD) sembari membesarkan anak-anaknya. Kata ibu, bila saya menemui kesulitan, saya bisa menghubungi gurunya, Sogpu Rinpoche di Nepal, untuk meminta bantuan. Ibu juga berjanji bahwa dia akan mengirimkan uang sesudah menyelesaikan studinya.

Pada suatu hari ketika saya sudah tinggal di Biara Gaden, saya diminta oleh Sogpu Rinpoche, yang juga dikenal sebagai Guru Deva, untuk segera menemuinya di Nepal. Permintaan ini sangat tiba-tiba dan saya tidak memiliki uang untuk pergi. Saya menyampaikan berita ini kepada guru saya, Kyabje Kensur Lati Rinpoche. Beliau menyuruh saya untuk segera pergi dan meminjamkan uang yang diperlukan.

Ketika saya tiba di ladrang Sogpu Rinpoche (kediaman pribadi seorang lama adalah ladrang), ayah kandung saya sedang mengunjungi Sogpu Rinpoche pada saat yang sama. Saya belum pernah bertemu ayah sebelumnya. Sogpu Rinpoche telah memberi-tahu ayah mengenai kunjungan saya, dan ketika saya tiba, Sogpu Rinpoche mempertemukan ayah dan saya. Ayah gemetar, menangis dan bersembunyi dibalik rokoknya.

Pada saat itu, hati saya merasa bahwa pria dari Tibet itu adalah benar ayah saya. Hal pertama yang dikatakan ayah adalah “Maafkan saya, saya minta maaf” dan dia terisak. Kami menghabiskan beberapa hari bersama dan kemudian, ayah mengambil uang yang dibawanya dan memberikannya kepada saya. Jumlahnya sekitar 5.000 rupee. Saya menggunakan uang ini untuk membayar kembali uang yang saya pinjam dari Lati Rinpoche untuk pergi ke Nepal. Sogpu Rinpoche meminta saya untuk memaafkan ayah, dan saya menurutinya.

Setelah kembali ke Gaden, dengan sukacita, saya menulis surat kepada ibu dan menceritakan semua hal yang terjadi di Sogpu Ladrang. Ibu menyangkal mengenal ayah. Kata ibu, “lelaki tua di Taiwan itu, saya tidak mengenal dirinya” dan ibu berkata bahwa dia tidak pernah berhubungan dengan ayah. Ibu juga berkata bila saya ingin berhubungan dengan ayah, maka saya tidak memiliki hubungan dengan dirinya. Setelah itu, ibu memutus semua komunikasi dengan saya.

Sampai hari ini, saya tidak berkomunikasi dengan ibu atau kedua putranya yang lain. Ibu memutuskan semua hubungan dengan saya. Ibu sangat tidak senang dengan ayah, dan saya mengerti alasannya. Tetapi saya harap mereka juga menyadari bahwa saya adalah anak mereka dan saya juga berhak dicintai dan dikasihi.

TRBio-17

Foto bersama sepupu-sepupu di rumah keluarga saya di New Jersey. Dari kiri ke kanan Sara Andreyev, Sonia Waskin, Susie Gugajew, dan saya. Di belakang ada Sonia Tatinow dan Ben. Klik pada gambar untuk memperbesar.

TRBio-18

Bersama Diana dan Darlene Polchinoff. Saya tumbuh besar bersama sepupu-sepupu angkat saya. Salah satu sepupu saya, Sara, pernah berkata bahwa diantara komunitas Mongolia, mereka tahu bahwa saya adalah kerabat bangsawan dan mereka memanggil saya ‘Noyen Cuven’ yang berarti ‘putra kerajaan’. Mereka tahu identitas diri saya dan siapa ibu kandung saya. tetapi mereka semua diam karena informasi ini bersifat rahasia. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Klik pada gambar untuk memperbesar.

Pada akhirnya, rasa tidak suka orang tua angkat saya terhadap praktik Dharma yang saya lakukan semakin menjadi-jadi. Ibu angkat saya mulai menyebarkan gosip tidak mengenakkan mengenai Guru saya, Kensur Rinpoche Lobsang Tharchin. Akibatnya, ketika saya duduk di antara kelas empat dan lima, saya mulai berpikir untuk bunuh diri dan mencoba melarikan diri.

Saya mencoba bunuh diri sebanyak dua kali. Pada masing-masing kesempatan tersebut, saya berdoa kepada Manjushri agar bisa terlahir kembali bila saya tidak bisa mempraktikkan Dharma di kehidupan ini. Akan tetapi, upaya ini tidak berhasil. Saya juga mencoba melarikan diri dari rumah sebanyak tiga kali. Dan pada kali ketiga, akhirnya saya berhasil.

Akhirnya saya bergabung dengan wihara Thubten Dhargye Ling (TDL) di Los Angeles, dimana saya bertemu dengan Guru saya yang selanjutnya, Geshe Tsultrim Gyeltsen. Saya tinggal dan bekerja di wihara TDL selama delapan tahun sampai saya meninggalkan Amerika untuk pindah ke Gaden. Di wihara ini, saya bertemu dengan Guru utama saya, Yang Mulia Kyabje Zong Rinpoche. Zong Rinpoche adalah guru dari Geshe Tsultrim Gyeltsen dan beliau datang ke TDL atas undangan Geshe-la.

TRBio-20

Bersama sepupu saya, Susan Gugajew di Howell, New Jersey. Ketika saya masih kecil, dia sering menjaga saya dan mengajak saya bermain, berkendara, ke taman hiburan, tempat main games, makan dan main sepatu roda. Saya dan Susan sangat dekat. Dia seperti saudari yang tidak saya miliki dan saya sangat bangga pada dirinya. Klik pada gambar untuk memperbesar.

TRBio-21

Klik peta di atas untuk melihat rute yang saya ambil ketika melarikan diri dari New Jersey ke Los Angeles untuk Dharma. Sebelumnya, saya telah mencoba melarikan diri sebanyak dua kali, dan akhirnya berhasil pada percobaan ketiga. Ini adalah rute yang saya ambil untuk menyebrangi Amerika Serikat dari New Jersey ke Los Angeles, Kalifornia. Di Los Angeles, saya bekerja dan tinggal di wihara Thubten Dhargye Ling (TDL) sampai ketika saya pergi ke India pada tahun 1987. Klik pada gambar untuk memperbesar.

 

Pergi ke Guru Utama

Kembali ke Tab

Guru Utama

TRBio-22

Ini adalah altar saya ketika tinggal di Apartemen Fenmore di Los Angeles. Sekarang, gedung apartemen ini telah dirubuhkan karena mengalami kerusakan parah setelah gempa bumi pada tahun 1990-an. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Los Angeles pada tahun 80-an adalah tempat yang ramai dengan berbagai aktivitas. Walaupun saya tinggal di kota ini, panggilan saya untuk melakukan Dharma tidak pernah surut. Dimanapun saya tinggal, saya selalu punya altar dan ketika itu, saya tidak punya uang untuk membeli rupang yang saya inginkan, jadi saya mencetak foto dan membingkainya. Tetapi di foto di atas, ada rupang Buddha Shakyamuni di belakang foto Yang Mulia Dalai Lama, dan ada cerita menarik di balik rupang ini.

Suatu hari, saya melewati toko barang bekas dan pemiliknya menggunakan rupang Buddha Shakyamuni sebagai penahan pintu! Saya masuk dan menanyakan harga rupang ini. Pemilik toko mengutip harga “US$5.” Saya pikir wah murah sekali. Tanpa menunda, saya membeli rupang ini dan membawanya kembali ke rumah. Saya membersihkan rupang ini dan meletakannya di tengah altar saya.

Di altar saya, ada foto Yang Mulia Kyabje Ling Rinpoche, Yang Mulia Kyabje Trijang Rinpoche, Yang Mulia Geshe Tsultrim Gyeltsen, Yang Mulia Dalai Lama, Yang Mulia Kensur Rinpoche Lobsang Tharchin, Dukkar, Tsongkhapa, Vajra Yogini, sebuah foto Pohon Guru, Palden Lhamo dan Heruka. Setiap hari, saya akan memberikan persembahan susu, air dan dupa. Saya juga melakukan sembah sujud dan sadhana (doa harian) setiap hari. Di sisi kanan altar adalah ranjang saya.

TRBio-23

Yang Mulia Zong Rinpoche di Thubten Dhargye Ling di Los Angeles. Saya mengambil foto ini sebelum inisiasi Lama Tsongkhapa dilakukan. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Di altar saya ada foto guru utama saya yang berharga Yang Mulia Kyabje Zong Rinpoche. Saya bertemu dengan beliau di Thubten Dhargye Ling (TDL) di Los Angeles, Amerika Serikat ketika Zong Rinpoche tinggal di sana selama enam bulan. Saya ditunjuk sebagai asisten pribadi beliau. Saya memasak dan mencuci piring untuk Zong Rinpoche dan rombongannya. Saya juga membersihkan dan merapikan kamar, membantunya ketika menerima tamu dan mengajar Dharma dan memijat beliau. Saya melakukan semua ini diluar tugas saya yang lain di wihara. Selain itu, saya juga bekerja di luar untuk mencari uang. Kami tidak pernah menerima gaji atau uang dari wihara.

Di TDL, Zong Rinpoche mengakui saya sebagai inkarnasi lama luhur (tulku) dan mengundang saya untuk tinggal di Zong Ladrang di Biara Gaden. Tanpa ragu, saya menerima tawaran Zong Rinpoche. Pada saat yang sama, saya juga menerima tawaran untuk menjadi model dan berakting. Saya pikir bila saya menjadi seorang aktor, saya bisa menggunakan penghasilan saya untuk membantu TDL dan Gaden. Tetapi di sisi lain, saya juga ingin ditahbiskan menjadi biksu. Jadi saya mengajukan permohonan kepada Kyabje Zong Rinpoche untuk melakukan divinasi untuk saya.

Kyabje Zong Rinpoche berkata bahwa bila saya bekerja di depan kamera seperti menjadi seorang aktor, saya akan sangat sukses, tetapi bila saya menjadi seorang biksu, manfaatnya sangat besar. Ya, menurut divinasi Zong Rinpoche, saya memiliki karma yang kuat untuk menjadi seorang aktor yang sukses, tetapi bila saya menjadi seorang biksu, saya akan memberikan manfaat bagi banyak orang.

Dengan segera, saya memohon dan berjanji kepada Zong Rinpoche untuk pergi ke Gaden dan menjadi seorang biksu. Sebagai simbol diterimanya janji saya, Kyabje Zong Rinpoche memotong sejumput rambut saya.

Karena itu, walaupun saya ingin menjadi seorang aktor, saya tidak menerima tawaran-tawaran yang datang. Saya akan ditahbiskan sesuai janji saya kepada Zong Rinpoche. Pilihan ini sangat jelas bagi saya. Pada tahun 1987, saya meninggalkan Amerika Serikat dan bergabung dengan Zong Ladrang di Biara Gaden.

TRBio-24

Ketika Zong Rinpoche tiba di TDL, Geshe-la mengosongkan kamarnya untuk ditempati gurunya. Dan saya mengosongkan kamar saya untuk ditempati rombongan beliau. Pada saat itu, saya tinggal di garasi. Suatu hari, Zong Rinpoche mengunjungi kamar saya. Saya menunjukan beberapa thangka dan beliau menjelaskan mengenai Avalokiteshvara berlengan 1,000.

TRBio-25

Pada saat Zong Rinpoche berkunjung, kami juga pergi ke Lembah Yucca di Kalifornia dan tinggal di sana selama dua minggu. Saat itu sungguh membahagiakan. Kami menerima inisiasi Vajra Yogini beserta penjelasan lengkap. Karena saya adalah asisten Rinpoche, kamar saya tepat di sebelah kamar beliau. Bayangkan, kamar saya di sebelah kamar Heruka.

TRBio-26

TRBio-27

Sebelum Zong Rinpoche kembali ke India, saya mendapat kesempatan untuk membantu Zong Rinpoche dan rombongannya berbelanja. Zong Rinpoche membeli banyak mainan untuk diberikan kepada anak dari murid-murid dan teman-temannya. Zong Rinpoche memberikan instruksi kepada asistennya untuk membawa sisa mainan ini ke India dan menyimpannya di Zong Ladrang.

Beberapa tahun kemudian, inkarnasi Zong Rinpoche ditemukan dan dibawa ke Zong Ladrang. Beliau bermain dengan mainan yang dibeli pada perjalanan belanja saat itu. Ya, Zong Rinpoche telah mempersiapkan kehidupan selanjutnya.

TRBio-28

Pada tahun 1984, Kyabje Zong Rinpoche kembali ke India setelah tinggal selama enam bulan yang penuh sukacita bersama kami di TDL. Foto di bawah ini diambil sebelum Zong Rinpoche pergi. Saya berusia 19 tahun, dan ini merupakan kesempatan terakhir saya bertemu dengan Guru utama saya. Saya menangis di pangkuan Zong Rinpoche. Saya sangat merindukan beliau. Saya tidak tahu bagaimana saya bisa menjalankan hidup tanpa beliau. Zong Rinpoche berada di India, dan saya di Amerika berusaha menabung untuk pergi ke India.

Suatu hari ketika saya sedang bekerja, saya menerima telpon yang tidak diharapkan. Saya diberitahu bahwa Zong Rinpoche telah meninggal dunia di India. Saya benar-benar putus asa dan tidak pulih selama bertahun-tahun. Bahkan pergi ke India untuk ditahbiskan menjadi biksu juga terasa kosong karena Guru saya tidak lagi berada di sana. Akan tetapi, saya tetap pergi karena saya bertekad untuk memenuhi janji kepada Guru saya. Terlepas dari apakah Guru saya masih hidup atau tidak, janji tetaplah janji dan saya harus memenuhinya. Jadi saya pergi ke India dan ditahbiskan menjadi biksu seperti janji saya kepada Zong Rinpoche.

Sampai sekarang, saya masih sangat merindukan Zong Rinpoche, dan saya selalu melafalkan mantra nama Zong Rinpoche setiap hari. Ketika saya tiba di Zong Ladrang, saya merasakan kehadiran Zong Rinpoche dimana-mana walaupun secara fisik Zong Rinpoche tidak di sana. Saya merasa kosong, tetapi … tentu saja saya tetap tinggal di sana.

TRBio-29

Ketika inkarnasi Zong Rinpoche bertemu saya untuk pertama kalinya di Biara Gaden, beliau melambaikan tangannya ke arah saya dan meminta saya untuk mendekatinya. Beliau memanggil saya sebagai yunior-nya. Beliau memanggil saya dengan nama Zopa Rinpoche. Zopa adalah nama pentahbisan saya, Tenzin Zopa. Tetapi pada saat itu saya belum diakui sebagai seorang tulku atau Rinpoche. Jadi bagaimana anak kecil ini tahu?

Inkarnasi Zong Rinpoche meminta saya mendekatinya, merentangkan kedua tangannya ke atas dan meminta saya untuk menggendongnya. Saya menggendong dan memeluk beliau erat-erat. Dalam hati saya mengetahui bahwa guru saya telah kembali. Saya bermain dengannya dan beliau menatap saya dalam-dalam seperti mencoba mengingat sesuatu.

Sebagai anak kecil, Zong Rinpoche bertemperamen panas; beliau melempar makanan dan benda-benda lainnya bila ‘merasa tidak senang’. Ketika asistennya melihat hal ini, mereka segera mengatupkan kedua tangannya dan berkata bahwa ini benar-benar inkarnasi dari Zong Rinpoche yang dikenal sangat tegas dan garang.

TRBio-30

Pada saat upacara penobatan inkarnasi Zong Rinpoche (Zong Chocktrul Rinpoche) yang sekarang, saya mempersembahkan sebuah rupang Manjushri kepada beliau. Saya menabung berbulan-bulan untuk membeli rupang Manjushri ini karena saya ingin memberikan sesuatu yang spesial sebagai hadiah pertama saya untuk Zong Chocktrul Rinpoche. Di kemudian hari, seseorang memberi tahu saya bahwa Zong Chocktrul Rinpoche meminta rupang Manjushri ini dan selalu meletakannya di sisi tempat tidurnya.

TRBio-31

Saya sangat beruntung dapat tinggal di rumah Guru saya dan memiliki hubungan dekat dengan beliau. Di foto berikut, saya memangku Zong Chocktrul Rinpoche ketika menghadiri sesi ajaran Yang Mulia Dalai Lama di Dharamsala, India Utara. Yang Mulia Dalai Lama duduk di singgasana yang berjarak 15 kaki di depan posisi kami.

TRBio-32

Bersama inkarnasi Zong Rinpoche yang sekarang di Biara Gaden. Foto ini diambil pada tahun 1990 ketika saya berusia 25 tahun. Ayah saya mengambil foto ini di Biara Gaden. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Sekarang (2019), Zong Chocktrul Rinpoche telah berusia 34 tahun, dan beliau adalah ahli debat terhebat di Biara Gaden. Tidak mengherankan bahwa dalam kehidupan ini, Zong Chocktrul Rinpoche kembali menjadi seorang cendikiawan dan guru besar. Saya sangat bahagia mengetahui hal ini.

Tidak mengherankan juga bahwa Zong Chocktrul Rinpoche merupakan ahli ritual. Pada tahun 2010, Zong Chocktrul Rinpoche mewakili seluruh biara untuk memimpin upacara pemakaman Yang Mulia Kyabje Lati Rinpoche. Zong Chocktrul Rinpoche bertubuh tinggi dan karismatik. Kehadirannya terasa kuat. Semoga beliau berumur panjang dan aktivitas Dharmanya berkembang pesat.

TRBio-33

Pada tahun 2006, beberapa tahun setelah saya pindah ke Malaysia, saya kembali bertemu dengan Zong Chocktrul Rinpoche. Saya membawa 63 orang peziarah untuk mempersembahkan 3,000 rupang Manjushri dan 3,000 set jubah biksu di Biara Gaden. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Bila saya menelaah hidup saya, saya masih merasa kagum karena walaupun saya tinggal di Amerika jauh dari biara manapun, saya memiliki kesempatan untuk bertemu dengan banyak guru besar. Saya tidak hanya bertemu dengan para guru saya seperti Kensur Rinpoche Lobsang Tharchin, Geshe-la atau Zong Rinpoche tetapi saya juga bertemu dengan Yang Mulia Dalai Lama ke-14. Saya meminta Yang Mulia Dalai Lama untuk mentahbiskan saya sebagai biksu, dan beliau meminta saya untuk pergi ke India. Dan saya melakukan hal ini. Pada bulan Desember 1987, Yang Mulia mentahbiskan saya di Dharamsala, India Utara. Hari itu benar-benar luar biasa. Saya sangat senang bertemu dengan Yang Mulia Dalai Lama.

Setelah upacara pentahbisan, saya bertemu dengan Yang Mulia Dalai Lama dalam beberapa kesempatan. Pada salah satu pertemuan ini, Guru saya Kensur Rinpoche Jampa Yeshe memperkenalkan saya sebagai inkarnasi Kepala Biara Gaden Shartse yang ke-72. Saya mempersembahkan rupang Vajrapani kepada Yang Mulia Dalai Lama. Kemudian beliau mengkonfirmasi bahwa saya adalah seorang tulku (Rinpoche) dan sebuah foto kemudian diambil untuk mengenang saat itu. Kami semua berada di sebuah ruangan di atas Aula Doa Gaden Lachi, dimana para biksu dari Biara Gaden Shartse dan Gaden Jangtse berkumpul untuk menghadiri puja, ajaran dan acara lain yang menyangkut kedua universitas monastik ini.

TRBio-36

Puja di Biara Gaden Shartse bersama dengan Yang Mulia Kyabje Zong Rinpoche yang duduk di singgasana, Kyabje Lati Rinpoche dan Kyabje Zemey Rinpoche. Klik pada gambar untuk memperbesar.

 

Pergi ke Tsem Ladrang, Biara Gaden

Kembali ke Tab

Tsem Ladrang, Biara Gaden

TRBio-37

Bersama dengan kakak tiri saya, Phuntsok, di Gaden. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Pembangunan Tsem Ladrang di Biara Gaden dibiayai oleh ayah biologis saya, Lobsang Gyatso. Ayah adalah murid dari Yang Mulia Dalai Lama dan Yang Mulia Panchen Lama. Walaupun sudah lama tidak kontak dengan ayah, hubungan kembali terjalin ketika kakak tiri saya, Phuntsok, mengunjungi saya di Gaden.

TRBio-38

Bersama dengan ayah dan dua biksu lain di Gaden. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Phuntsok terkejut melihat kondisi hidup saya di Gaden. Pada saat itu, saya menempati sebuah kamar kecil yang atapnya bocor di Zong Ladrang dan kelaparan karena kekurangan biaya. Ketika Phuntsok kembali ke Taiwan, dia melaporkan keadaan saya kepada ayah. Tidak lama kemudian, ayah datang ke Gaden.

Setelah melihat keadaan saya di Gaden, ayah menyampaikan niatnya untuk membangun sebuah Ladrang untuk saya. Dia membangunkan saya sebuah rumah yang sangat bagus dan juga membiayai semua persembahan yang diperlukan untuk upacara penobatan saya sebagai tulku.

TRBio-39

Ayah saya, Lobsang Gyatso, membangunkan Tsem Ladrang di Gaden untuk saya. Ladrang ini mempunyai halaman yang luas dengan berbagai tanaman bunga dan pohon buah. Kensur Rinpoche Jampa Yeshe tinggal di lantai atas dan saya tinggal di lantai bawah bersama dengan murid-murid kami. Klik pada gambar untuk memperbesar.

TRBio-40

TRBio-41

Bersama Guru saya, Yang Mulia Kensur Rinpoche Jampa Yeshe. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Pada saat itu, saya bertindak sebagai sekretaris dan penerjemah bagi Guru saya, Yang Mulia Kensur Rinpoche Jampa Yeshe, Kepala Biara Gaden Shartse. Saya ditunjuk sebagai ‘penanggung-jawab rumah’ oleh Kensur Rinpoche ketika saya bergabung dengan Biara Gaden Shartse. Kensur Rinpoche dikenal sebagai biksu luhur yang memegang sumpahnya dengan baik.

Ketika Tsem Ladrang dibangun, saya mengundang Kensur Rinpoche untuk tinggal bersama saya. Saya memberikan kamar terbesar di Tsem Ladrang untuk beliau. Saya sendiri menempati kamar yang lebih kecil. Saya juga bertindak sebagai penanggung jawab di rumah. Saya melatih dan menerapkan disiplin bagi para biksu yang tinggal di Tsem Ladrang agar mereka bisa melayani Guru saya dengan baik. Ketika saya meninggalkan Gaden untuk tinggal di Malaysia, saya mempersembahkan Tsem Ladrang di Gaden kepada Kensur Rinpoche. Tsem Ladrang kemudian dinamai Kensur Ladrang.

TRBio-42

Bersama Kensur Rinpoche dan para biksu dari Tsem Ladrang, Biara Gaden Shartse. Klik pada gambar untuk memperbesar.

TRBio-43

Para biksu muda dari Tsem Ladrang di Biara Gaden Shartse. Klik pada gambar untuk memperbesar.

TRBio-44

Para biksu sedang makan di halaman Tsem Ladrang, Biara Gaden Shartse. Klik pada gambar untuk memperbesar.

TRBio-45

Kamar dan ruang kerja/berdoa milik saya di Tsem Ladrang. Ruangan ini sederhana tetapi sangat nyaman. Saya sangat bahagia tinggal di rumah saya sendiri di Gaden dan ingin tinggal di sana selamanya. Dari kamar ini, saya menulis ribuan surat kepada sponsor, murid dan sahabat mewakili biara dan Pukhang Khangtsen. Khangtsen adalah asrama biksu yang dipisahkan berdasarkan daerah yang berbeda-beda di Tibet. Klik pada gambar untuk memperbesar.

 

Pergi ke Asrama Biksu Pukhang Khangtsen

Kembali ke Tab

Asrama Biksu Pukhang Khangtsen

TRBio-46

Pada tahun 1992, terjadi sebuah eksodus para biksu yang meninggalkan Tibet dan tiba di Biara Gaden Shartse, Mundgod, India Selatan. Karena terbatasnya akomodasi, banyak dari mereka yang tidak mempunyai tempat tinggal dan tidur di koridor biara. Pada musim hujan, banyak yang jatuh sakit atau digigit ular. Apalagi Tibet adalah tempat yang dingin dan mereka tidak terbiasa dengan cuaca India Selatan yang lembab dan panas.

TRBio-47

Yang Mulia Kyabje Lati Rinpoche memainkan peran penting dalam hubungan saya dan Malaysia. Beliau bersikeras bahwa saya harus pergi. Saya tidak berani terlalu membantah karena sangat menghormati beliau. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Melihat situasi yang mengenaskan bagi para biksu ini, beberapa biksu senior di Biara Gaden Shartse termasuk Guru saya, Yang Mulia Kyabje Lati Rinpoche, menyelenggarakan sebuah pertemuan dimana mereka meminta saya untuk pergi ke luar negri, mengajar dan mengumpulkan dana untuk membangun asrama bagi para biksu ini.

Pada awalnya, saya menentang ide ke luar negri karena saya ingin tinggal di Gaden. Saya meninggalkan Amerika untuk pergi ke Gaden, dan saya ingin tinggal di Gaden.

TRBio-48

Saya mengumpulkan dana untuk pembangunan asrama biksu Pukhang Khangtsen. Ini adalah proyek besar pertama saya untuk biara. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Akan tetapi, Lati Rinpoche bersikeras bahwa saya harus pergi mengajar. Saya bilang pada Lati Rinpoche bahwa kualifikasi saya kurang. Tetapi Lati Rinpoche tetap berkata bahwa saya memenuhi syarat dan saya harus pergi. Saya memohon pada beliau untuk tidak mengirim saya, tetapi Lati Rinpoche tetap teguh pada pendiriannya. Akhirnya saya setuju karena saya tidak berani melawan instruksi guru saya.

TRBio-49

Saya mengumpulkan dana untuk pembangunan asrama biksu Pukhang Khangtsen. Ini adalah proyek besar pertama saya untuk biara. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Bahkan saya tidak tahu kemana saya harus pergi. Satu-satunya orang yang saya kenal di luar Amerika dan India adalah seorang biksu yang baik bernama Pendeta Khoon dari Malaysia. Saya bertemu dengan beliau pada saat berziarah ke Bodhgaya. Saya menulis surat kepada Pendeta Khoon dan beliau mengundang saya untuk pergi ke Malaysia. Ini adalah awal dari hubungan saya dengan masyarakat Malaysia.

Misi saya berhasil. Masyarakat Malaysia menerima saya dengan baik dan saya berhasil mengumpulkan dana yang diperlukan. Saya mempersembahkan dana ini kepada asrama biksu Pukhang Khangtsen di Biara Gaden Shartse. Ketika saya kembali ke Gaden dan mempersembahkan dana ini kepada Lati Rinpoche dan anggota sangha, Lati Rinpoche menangis. Kemudian asrama biksu dibangun dari dana yang dikumpulkan di Malaysia. Bangunan ini bisa menjadi akomodasi bagi lebih dari 100 orang biksu masih digunakan untuk tujuan tersebut sampai hari ini.

TRBio-50

Saya mengumpulkan dana untuk pembangunan asrama biksu Pukhang Khangtsen. Ini adalah proyek besar pertama saya untuk biara. Klik pada gambar untuk memperbesar.

TRBio-51

Para biksu berfoto di depan asrama Pukhang Khangtsen. Hari ini, sekitar 300 biksu tinggal di asrama Pukhang Khangtsen. Klik pada gambar untuk memperbesar.

 

Pergi ke Karya Bakti Sosial

Kembali ke Tab

Karya Bakti Sosial

Di Gaden, saya sangat aktif dalam karya bakti sosial baik di dalam biara atau di wilayah sekitar yang membutuhkan. Saya sangat bersemangat dalam menolong mereka yang membutuhkan, jadi saya melaksanakan berbagai proyek karya bakti sosial di India ketika masih tinggal di biara.

 

Memberi Makanan Kepada Kaum Miskin di India

Pengalaman sebagai remaja yang melarikan diri dari rumah untuk mendapatkan kebebasan melaksanakan praktik Dharma meninggalkan kesan yang sangat dalam. Saya tidur di jalanan dan menderita kelaparan. Karenanya kegiatan memberi makanan kepada kaum miskin sangatlah dekat di hati saya.

Saya mengkonseptualisasikan Kechara Soup Kitchen untuk memberi makan kepada mereka yang tidak punya rumah dan kaum miskin di perkotaan. Semua kegiatan ini bisa ditelusuri sejak saya masih di India. Ketika itu, saya sudah membagikan makanan kepada kaum miskin.

TRBio-52

 

Memberikan Buku Pelajaran Kepada Para Biksu Pengungsi Dari Tibet

Saya sangat mendukung pendidikan, baik masyarakat yang bersekolah atau para biksu yang ingin melanjutkan pendidikan mereka. Saya sering mengumpulkan dana untuk memberi kebutuhan belajar anggota sangha. Di sini, saya memberikan buku pelajaran kepada 30 anggota biksu yang baru mengungsi dari Tibet. Saya sangat senang dapat memenuhi kebutuhan sangha.

TRBio-55

 

Membiayai Taman Kanak-Kanak di Mundgod, India

Saya membiayai dan membantu membangun aula masyarakat di sebuah taman kanak-kanak di kamp no. 3 di Mundgod, India.

TRBio-56

Mereka berterima kasih dan sebuah plakat dipasang di belakang kami. Saya pergi bersama beberapa orang Malaysia untuk mengunjungi sekolah masyarakat pengungsi Tibet yang berjumlah sekitar 300 orang. Mereka meminta saya memberikan inisiasi di aula ini kepada mereka. Saya menyetujuinya. Tetapi sebelum saya sempat melakukan hal ini, saya harus pergi ke Malaysia, Singapura dan Hong Kong lagi.

TRBio-57

 

Membiayai Fasilitas Medis dan Rumah Sakit di Mundgod, India

Saya sering mengumpulkan dana untuk beberapa rumah sakit di Mundgod. Membelikan perabotan, peralatan, persediaan dan gaji untuk staff yang bekerja di sana, dan membiayai pengobatan bagi mereka yang sangat miskin dan tidak mampu membayar. Ini adalah dua klinik/rumah sakit yang pernah saya bantu. Saya menyimpan semua foto ini untuk memberikan update bagi mereka yang telah menyumbang dan berkontribusi terhadap proyek-proyek ini.

TRBio-58

TRBio-59

TRBio-60

 

Membantu Penduduk Desa Pengungsi di Mundgod, India

Penduduk desa pengungsi Tibet menyambut kedatangan saya dengan khata (syal tradisional yang terbuat dari sutra). Saya mengumpulkan dana untuk biaya renovasi sebuah sekolah dan para penduduk desa sangat senang.

TRBio-61

TRBio-62

 

Mengumpulkan Dana Untuk Memasang Pompa Air di Pukhang Khangtsen

Pompa air di Pukhang Khangtsen dipasang dengan dana yang dikumpulkan oleh diri saya. Pemasangan pompa ini memakan waktu sekitar tiga sampai lima hari. Saya memasang beberapa pompa untuk menyediakan air bersih kepada para biksu dan masyarakat awam.

TRBio-63

 

Pergi ke Tahun-Tahun Awal di Malaysia

Kembali ke Tab

Tahun-Tahun Awal di Malaysia (1992 sampai 2003)

Saya tiba di Malaysia untuk pertama kalinya pada tahun 1992 untuk memenuhi instruksi Guru saya, almarhum Yang Mulia Kyabje Lati Rinpoche. Saya datang ke Malaysia untuk mengajar dan mengumpulkan bantuan untuk membangun asrama biksu di Biara Gaden Shartse.

Dari tahun 1992 sampai tahun 2003, saya bolak-balik antara India dan Malaysia sebelum akhirnya saya menetap secara permanen di Malaysia. Pada periode ini, walaupun Kechara House didaftarkan pada tahun 2000, tidak ada tempat yang tetap untuk Kechara House. Jadi saya melakukan puja dan mengajar Dharma di berbagai rumah murid dan sahabat.

TRBio-64

Saya melakukan puja di rumah seorang sahabat. Klik pada gambar untuk memperbesar.

TRBio-65

Saya melakukan puja di rumah seorang sahabat. Klik pada gambar untuk memperbesar.

TRBio-66

Melakukan pemberkatan rumah dan mengajar di Melaka. Klik pada gambar untuk memperbesar.

TRBio-67

Saya melakukan upacara pernikahan di Grik, sebuah kota di negara bagian Perak, Malaysia. Klik pada gambar untuk memperbesar.

TRBio-68

Memberkati sebuah bangunan toko untuk kedai kopi di Johor Bahru, sebuah negara bagian di daerah selatan Malaysia. Klik pada gambar untuk memperbesar.

TRBio-69

Memberkati sebuah bangunan toko untuk kedai kopi di Johor Bahru, sebuah negara bagian di daerah selatan Malaysia. Klik pada gambar untuk memperbesar.

TRBio-70

Memberikan inisiasi Manjushri di rumah seorang sahabat di Kuala Lumpur. Klik pada gambar untuk memperbesar.

TRBio-71

Memberikan inisiasi Manjushri di rumah seorang sahabat di Kuala Lumpur. Klik pada gambar untuk memperbesar.

TRBio-72

Memberikan inisiasi Manjushri di rumah seorang sahabat di Kuala Lumpur. Klik pada gambar untuk memperbesar.

TRBio-73

Bertemu dengan hadirin setelah melakukan inisiasi Manjushri. Klik pada gambar untuk memperbesar.

TRBio-74

Memberikan inisiasi Chenrezig Ngesung Kundrol di rumah seorang murid di Kuala Lumpur. Praktik ini akan menyelamatkanmu dari kelahiran kembali di alam bawah untuk satu kehidupan bila anda memegang komitment sederhana inisiasi tersebut. Klik pada gambar untuk memperbesar.

TRBio-75

Saya mengajar Dharma di rumah seorang murid di Petaling Jaya, daerah pemukiman di negara bagian Selangor, Malaysia. Klik pada gambar untuk memperbesar.

TRBio-76

Saya melakukan doa pemberkatan di Kelana Jaya (ketika saya masih kurus … hehehe). Klik pada gambar untuk memperbesar.

TRBio-77

Ketika sedang merancang penyusunan toko Kechara Paradise dengan beberapa murid-murid saya. Pada saat itu, karena beberapa pekerjaan yang sedang saya lakukan, saya harus mengenakan pakaian awam. Jadi saya meminta dan mendapatkan izin guru saya untuk mengenakan pakaian ini. Klik pada gambar untuk memperbesar.

 

Pergi ke Kechara

Kembali ke Tab

Di bawah ini adalah informasi singkat mengenai berbagai fasilitas dan pelayanan yang kami tawarkan di Kechara. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, anda bisa mengunjungi situs http://www.kechara.com atau membaca artikel ini: https://www.tsemrinpoche.com/?p=6626

 

Kechara: Sejarah Singkat

Pada tahun 2000, saya mendirikan Kechara, sebuah organisasi Buddhis yang berdedikasi untuk mengajarkan dan mempraktikkan Dharma. Hari ini, organisasi Kechara menawarkan berbagai fasilitas dan pelayanan berdasarkan bidang spesialisasi masing-masing. Mereka menawarkan berbagai aktivitas mulai dari kelas-kelas Dharma, puja, publikasi, membuat film, berziarah, toko Dharma, restoran vegetarian, studio seni Himalaya, memberi makan kaum miskin dan merawat hewan. Semua aktivitas ini bertujuan untuk menghubungkan aspiran spiritual kepada Dharma.

Kechara dimulai dari sebuah toko kecil lantai tiga di daerah SS2, Petaling Jaya di Selangor, Malaysia. Kemudian, kami pindah ke SunwayMas Commercial Centre (juga di Selangor) dimana bangunan toko lantai 1 milik kami berada. Tempat ini dinamakan Kechara House 1.

Kechara House 1 selalu penuh dengan murid-murid dan sahabat. Banyak dari mereka yang berkunjung dari luar negri seperti Amerika, Australia, Singapura, Inggris, dan banyak tempat lain untuk menghadiri acara-acara di Kechara. Mereka merasa ada sesuatu yang kosong dalam hidup mereka dan tidak menemukan kepuasan. Dharma mengisi kekosongan ini. Berikut adalah beberapa foto masa-masa awal di Kechara House 1.

Untuk mengakomodasi semakin banyaknya orang yang datang, kami berekspansi ke Kechara House 2, sebuah bangunan di daerah yang sama dan digunakan untuk berbagai aktivitas seperti kelas Dharma, pesta ulang tahun, pertemuan murid-murid, dan sebagainya. Akan tetapi jumlah orang yang datang terus bertambah sehingga kami harus memperluas tempat kami dengan segera. Karenanya, kami membangun Gompa Kechara House Gompa.

071

Saya menerima persembahan tubuh, perkataan dan pikiran pada saat acara ulang tahun saya di Kechara House 1 tanggal 24 Oktober 2009 dari Presiden Kechara House saat itu, Datin Ng Wee Chin. Klik pada gambar untuk memperbesar.

073

072

Dharma gatherings in Kechara House 1, located on the first floor of a shoplot in Sunwaymas Commercial Centre, Petaling Jaya. Click on image to enlarge.

Pertemuan Dharma di Kechara House 1 yang terletak di lantai satu bangunan ruko Sunwaymas Commercial Centre, Petaling Jaya. Klik pada gambar untuk memperbesar.

 


 

Gompa Kechara House

Gompa Kechara House diresmikan pada tahun 2010 guna mendukung tujuan Kechara untuk memberikan akses atas ajaran sang Buddha kepada praktisi di Malaysia dan daerah sekitarnya. Ajaran Buddha tak mengenal waktu dan memiliki relevansi universal. Ajaran Buddha bisa diterapkan di kebudayaan manapun terlepas dari kebangsaan, jenis kelamin dan usia.

Melalui berbagai aktivitas yang mengajarkan metode praktis dalam mengembangkan kedamaian, cinta kasih, kebijaksanaan dan kebahagiaan yang diajarkan oleh sang Buddha, Kechara House berusaha untuk memperbaiki kualitas hidup dengan mengembangkan nilai-nilai ini melalui praktik spiritual. Kechara House berkontribusi kepada masyarakat dengan memberikan kedamaian pikiran dan menjadi warga negara yang lebih baik. Kechara House membantu manusia melakukan pekerjaan sosial yang memberikan manfaat kepada masyarakat secara keseluruhan. Praktik keagamaan harus selalu mendorong terciptanya perdamaian, pengertian, dan keharmonisan. Kechara sangat meyakini hal ini.

Regular pujas are conducted in the main prayer hall of Kechara House. Click on image to enlarge.

Berbagai puja dilakukan secara berkala di aula doa utama Kechara House. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Lama Tsongkhapa, the founder of the Gelug tradition, welcomes visitors to Kechara House in the reception area. Click on image to enlarge.

Lama Tsongkhapa, pendiri tradisi Gelug, menyambul pengunjung Kechara House di area resepsi. Klik pada gambar untuk memperbesar.

The main prayer hall in Kechara House is graced by three larger-than-life statues of Lama Tsongkhapa (10-ft, centre), Vajrayogini (7-ft, left ) and Setrap (7-ft, right). Click on image to enlarge.

Aula doa utama Kechara House diberkati dengan adanya tiga rupang Lama Tsongkhapa (10 kaki, tengah), Vajrayogini (7 kaki, kiri) dan Setrap (7 kaki, kanan). Klik pada gambar untuk memperbesar.

In prayer at Kechara House. Click on image to enlarge.

Sesi doa yang sedang berlangsung di Kechara House. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Kechara House also hosts powerful pujas and prayer sessions on special festive occasions such as Chinese New Year, Wesak Day, Ullambana and Lama Tsongkhapa Day. Click on image to enlarge.

Kechara House juga menjadi tuan rumah bagi berbagai puja dan doa pada kesempatan-kesempatan khusus seperti Tahun Baru Cina, Hari Waisak, Ullambana dan Hari Lama Tsongkhapa. Klik pada gambar untuk memperbesar.

The multi-function hall at Kechara House is the venue for Dharma classes, children's activities and informal gatherings. Click on image to enlarge.

Aula multi-fungsi di Kechara House adalah tempat bagi kelas-kelas Dharma, aktivitas anak-anak dan pertemuan informal. Klik pada gambar untuk memperbesar.

The 'blog corner' at Kechara House where people can easily access the various Dharma materials on tsemrinpoche.com in the comfort of the gompa. Click on image to enlarge.

“Ruang Blog” di Kechara House dimana orang-orang dapat dengan mudah mengakses berbagai materi Dharma di tsemrinpoche.com dalam suasana yang nyaman. Klik pada gambar untuk memperbesar.

 


 

Tsem Ladrang

Tsem Ladrang adalah kediaman resmi dan kantor pribadi saya, dan kantor pusat dari organisasi Kechara. Kata ‘Ladrang’ terdiri dari dua suku kata, ‘la’ berarti ‘lama’ dan ‘drang’ berarti ‘kediaman’. Secara tradisi, ada lama yang memiliki Ladrang yang mengatur pekerjaan sekuler sehingga sang lama dapat mengajar Dharma. Ladrang juga berfungsi untuk memastikan kontinuitas karya sang lama setelah parinirvana selama menunggu inkarnasi selanjutnya ditemukan.

Tsem Ladrang terdiri dari kediaman pribadi saya, kantor administratif dari karyawan Ladrang, ruang pertemuan, aula doa yang didedikasikan khususnya untuk bertumbuhnya Dharma di organisasi Kechara.

Kegiatan sehari-hari dari Ladrang diawasi dan dieksekusi oleh tim Ladrang yang berdedikasi. Tanggung jawab Ladrang termasuk:

  • Mengurus kebutuhan sekuler sang Lama
  • Mempersiapkan ajaran dan acara Dharma
  • Mengatur pertemuan pribadi dan/atau divinasi
  • Mengatur surat-menyurat, pemberian hadiah dan persembahan
  • Media dan Komunikasi untuk saya dan organisasi Kechara
  • Memberikan akses ajaran Dharma saya melalui multimedia dan sumber online
  • Mengawasi dan mendukung organisasi Kechara dengan menggunakan cara yang yang dibutuhkan

Ladrang ini dikelola oleh tim yang cakap dan diawasi oleh Liaison Ladrang yang terdiri dari JP Thong, Ooi Beng Kooi dan Pastor Loh Seng Piow. Liaison adalah asisten pribadi dari sang Lama. Ladrang mengatur semua masalah sekuler sang lama dan wihara agar sang Lama bisa fokus pada kegiatan mengajar dan menyebarkan Dharma.

076

 


 

Pastor Buddhis Kechara

Dengan menggabungkan tanggung jawab mereka yang ditahbiskan dan orang awam, Pastor Buddhis Kechara adalah individu berkomitmen yang telah mengambil langkah luar biasa dengan mendedikasikan hidup mereka untuk berbagi tradisi Buddhisme dan melayani komunitas Buddhis.

Saya melembagakan peran pastor dan menahbiskan pastor Kechara yang pertama pada tahun 2011 untuk melestarikan Dharma dan membuat ajaran Buddha lebih mudah diakses masyarakat. Pastor menjembatani jarak antara sangha yang sudah ditahbiskan dan praktisi awam, memberikan nasihat, konseling, melakukan pemberkatan dan ritual dan berbagi pengetahuan mereka dengan banyak orang yang datang untuk mencari bantuan spiritual. Pelayanan yang diberikan oleh pastor Kechara termasuk:

  • Pelayanan puja (doa)
  • Pembaptisan anak-anak
  • Pemberkatan rumah
  • Pemberkatan kendaraan
  • Kunjungan rumah sakit
  • Pelayanan pemakaman
  • Konseling
  • Pendaftaran dan pemberkatan pernikahan
  • Mengajar dan kelas Dharma
  • Memberikan sumpah (sumpah perlindungan, sumpah vegetarian, Delapan Peraturan, dan sebagainya)
  • Menanggapi pertanyaan dari masyarakat melalui bagian Bertanya Kepada Pastor pada tsemrinpoche.com

Buddhis Pastor Kechara menerima sumpah mereka dari saya berdasarkan sumpah yang berasal dari garis tak terputus guru-guru Buddhis India dan Tibet dan Buddha historis Shakyamuni.

Ada dua jenis pastor Buddhis di Kechara:

  • Pastor awam: Individu yang berkomitmen pada praktik spiritual mereka tetapi sebelumnya telah memiliki kewajiban kepada keluarga dan lainnya.
  • Calon Sangha: Individu yang ingin mendapatkan pentahbisan penuh sebagai anggota Sangha (komunitas monastik) dalam waktu dekat.

Pemilihan dan pelatihan pastor baru adalah proses yang ketat. Pastor Buddhis pertama ditahbiskan pada tanggal 24 Oktober tahun 2011 dan tahun-tahun setelahnya, semakin banyak orang yang berkomitmen untuk berbagi ajaran Buddha kepada masyarakat di era modern.

Kechara's Buddhist pastors serve the community in a spiritual capacity. Click on image to enlarge.

Pastor Buddhis di Kechara melayani komunitas dalam kapasitas spiritual. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Kechara's pastors perform a variety of blessing ceremonies for members of the public especially during Buddhist festivals such as Wesak. Click on image to enlarge.

Pada acara-acara resmi atau atas permintaan khusus, pastor melakukan upacara pembaptisan anak-anak untuk menanamkan bibit Dharma pada pikiran anak sehingga mereka bisa tumbuh besar dalam Dharma dan dilindungi oleh Tiga Permata. Klik pada gambar untuk memperbesar.

One of Kechara's most popular services is vehicle blessings. Our Buddhist pastors bless vehicles through prayers and rituals. After the ceremony, a blessed Buddha image is placed on the dashboard. Click on image to enlarge.

Salah satu pelayanan Kechara yang paling populer adalah pemberkatan kendaraan. Pastor Buddhis kami memberkati kendaraan dengan doa dan ritual. Setelah upacara, rupa Buddha yang terberkati diletakan di dasbor. Klik pada gambar untuk memperbesar.

A pastor of Kechara officiates during the marriage registration ceremony of a young couple. Click on image to enlarge.

Pastor Kechara memimpin upacara pendaftaran pernikahan sepasang muda-mudi. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Kechara's pastors are empowered to perform last rites and bereavement rituals to blessed the deceased to take a good and swift rebirth. Click on image to enlarge.

Pastor Kechara melakukan upacara terakhir dan ritual pemakaman untuk memberkati mereka yang telah meninggal untuk segera terlahir pada keadaan yang baik. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Kechara's pastors also give teachings and classes to guide spiritual seekers along the path to enlightenment. Click on image to enlarge.

Pastor Kechara mengajar untuk membimbing praktisi spiritual pada jalan pencerahan. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Click on image to enlarge.

Pastor Kechara memberikan nasihat dan bimbingan pada pengunjung di Kechara Forest Retreat. Klik pada gambar untuk memperbesar.

A Kechara pastor blesses birds prior to releasing them as part of an animal liberation ceremony. Click on image to enlarge,

Pastor Kechara memberkati burung sebelum membebaskan mereka sebagai bagian dari upacara pembebasan hewan. Klik pada gambar untuk memperbesar.

At events, or upon special request, pastors conduct children's baptismal ceremonies to plant the seeds of Dharma in the child's mindstream so that they may grow up connected to the Dharma and protected by the Three Jewels. Click on image to enlarge.

Pastor Kechara melakukan berbagai upacara pemberkatan untuk anggota masyarakat terutama pada festival Buddhis seperti Waisak. Klik pada gambar untuk memperbesar.

 


 

Pelayanan Puja Otentik

Hidup terkadang membawa masalah dan kesulitan yang mungkin terlihat tak dapat ditanggulangi. Akan tetapi dalam ajaran Buddha puja dan doa adalah solusi ampuh untuk mengatasi tantangan hidup. Bahkan, puja membantu mengarahkan energi positif terhadap aspirasi positif yang diekspresikan melalui serangkaian ritual dan doa. energi dari doa yang dilakukan bersama an ini menciptakan energi yang lebih kuat daripada hanya bila dilakukan orang satu orang saja. Puja dapat dilakukan untuk diri sendiri atau untuk orang yang berada di tempat yang jauh. Manfaat dari puja sangatlah banyak dan mencakup penyembuhan, umur panjang, perlindungan, kekayaan, kebijaksanaan, perdamaian dan pemenuhan harapan dengan segera.

Rumah Puja Kechara memberikan pelayanan berbagai puja untuk berbagai situasi kehidupan. Tim puja kami yang berdedikasi telah dilatih oleh para biksu yang berkualifikasi dari Biara Gaden yang terkemuka dan semua hal yang mereka lakukan – mulai dari doa dan ritual sampai menyusun altar dan persembahan dilakukan sesuai tradisi yang sudah berlangsung selama ratusan tahun di berbagai biara terkemuka di Tibet. Untuk melihat berbagai puja yang kami tawarkan, kunjungi VajraSecrets.com.

Karena dedikasi, ketekunan, komitmen dan ketulusan dari tim puja Kechara, Pelindung Dharma Dorje Shugden hadir dengan merasuk Penubuat Panglung ke-7 di Kechara Forest Retreat pada tahun 2015. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah pengundangan Dorje Shugden untuk merasuk penubuat berkualifikasi dari Tibet dilakukan oleh praktisi awam dan tanpa keterlibatan para biksu dari Tibet.

 

Rumah Puja Kechara

Alamat:
18, Jalan Ah Peng,
28700 Bentong,
Pahang, Malaysia.

Waktu beroperasi:
Selasa – Sabtu: 10am sampai 6pm setiap hari

Kechara's puja house is located in the heart of Bentong town, less than 5km away from Kechara Forest Retreat. Click on image to enlarge.

Rumah puja Kechara terletak di pusat kota Bentong, berjarak tidak sampai 5km dari Kechara Forest Retreat. Klik pada gambar untuk memperbesar.

The warm and inviting atmosphere at Kechara's puja house welcomes those seeking divine assistance. Click on image to enlarge.

Suasana hangat dan mengundang di rumah puja Kechara menyambut mereka yang mencari bantuan ilahi. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Kechara's pastors are on hand to guide those who need more information on the multitude of pujas available. Click on image to enlarge.

Para pastor Kechara memandu mereka yang memerlukan informasi mengenai berbagai puja yang ditawarkan. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Click on image to enlarge.

Klik pada gambar untuk memperbesar.

An interesting, creative photo wall inside the Kechara Puja House. Click on image to enlarge.

Dinding foto kreatif dan menarik di dalam rumah puja Kechara. Klik pada gambar untuk memperbesar.

A traditional puja being conducted in the puja house's prayer room. Click on image to enlarge.

Pelaksanaan sebuah puja tradisional di ruang doa rumah puja. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Kechara's puja team is trained in traditional rituals, and regularly performs outcall services including house blessings, bereavement ceremonies and altar consecration. Click on image to enlarge.

Tim puja Kechara terlatih dalam ritual tradisional dan melakukan pelayanan luar secara reguler termasuk pemberkatan rumah, upacara pemakaman dan konsekrasi altar. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Traditional Tibetan musical instruments are used in certain pujas. Click on image to enlarge.

Alat musik tradisional Tibet digunakan pada puja tertentu. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Click on image to enlarge.

Klik pada gambar untuk memperbesar.

Tormas (ritual offering cakes) are handmade in the traditional manner by the trained puja team. Click on image to enlarge.

Torma (kue ritual persembahan) dibuat dengan tangan dengan cara tradisional oleh tim puja terlatih. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Click on image to enlarge.

Klik pada gambar untuk memperbesar.

Click on image to enlarge.

Klik pada gambar untuk memperbesar.

Click on image to enlarge.

Klik pada gambar untuk memperbesar.

 


 

Penerbitan dan Pendidikan

Aktivitas penerbitan Kechara dimulai pada tahun 2005 oleh sekelompok murid muda dan berdedikasi yang tertarik untuk membawa kebijaksanaan kuno dari ajaran Buddha dalam konteks kehidupan modern. Spiritualitas bisa dijalani tanpa harus merubah gaya hidup, agama dan latar belakang budaya. Karenanya visi Kechara adalah memberdayakan individu untuk mencapai kedamaian dalam diri dan pengembangan pribadi melalui prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dengan mudah dalam praktik sehari-hari. Ini adalah pendekatan unik Kechara dalam membawa kebijaksanaan Buddha ke depan pintu kita.

Karena alasan ini, kami memiliki banyak buku dan video yang tersedia di toko-toko buku besar dan secara online di VajraSecrets.com, Amazon, dan lainnya. Banyaknya judul yang diterbitkan Kechara menawarkan pembaca kesempatan untuk sembuh dan berkembang melalui pengetahuan dan membaca. Buku-buku ini ditulis oleh saya dan murid-murid senior. Buku-buku ini menawarkan sudut pandang baru dan beragam untuk menghadapi tantangan dalam gaya hidup modern, menggabungkan kebijaksanaan sang Buddha dengan wawasan modern, contoh-contoh praktis dan pengalaman hidup pribadi. Mereka tersedia dalam berbagai format, mulai dari buku bergambar yang mempesona, teks doa tradisional, dan buku komik untuk anak-anak dan orang dewasa.

The many titles published by Kechara offer readers the opportunity to heal and grow through knowledge and reading. Click on image to enlarge.

Banyaknya judul yang diterbitkan oleh Kechara memberikan kesempatan bagi pembaca untuk sembuh dan berkembang dengan pengetahuan dan membaca. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Di Kechara, kami percaya bahwa pengetahuan adalah langkah pertama untuk menemukan kebahagiaan dan kedamaian. Dengan pengetahuan, kita mengembangkan kebijaksanaan; dan dengan kebijaksanaan datanglah kejernihan dan kemampuan untuk menghadapi situasi apapun dengan cara yang paling positif dan bermanfaat.

Sekarang ini, kami juga menawarkan ajaran Dharma dan program pendidikan komprehensif untuk setiap tingkatan, termasuk anak-anak, pemula dan mereka yang tertarik untuk mempelajari ajaran Buddha tingkat lanjut. Semua program ini didasarkan pada ajaran otentik dan disusun sesuai dengan kebutuhan gaya hidup, sikap, tingkah laku dan masalah-masalah masyarakat modern.

Learning is an essential part of spiritual growth. Click on image to enlarge.

Belajar adalah bagian penting dari pertumbuhan spiritual. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Kechara offers Dharma talks and comprehensive education programmes for all levels of learning. Click on image to enlarge.

Kechara menawarkan ajaran Dharma dan program pendidikan komprehensif bagi semua tingkatan. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Kechara's Dharma classes for children are tailored for different age groups and are supplemented with a colourful variety of activities to assist in learning. Click on image to enlarge.

Kelas Dharma Kechara untuk anak-anak disesuaikan untuk berbagai kelompok usia dan dilengkapi dengan berbagai aktivitas untuk membantuk proses belajar. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Kechara's annual W.O.A.H Kids Camp is very popular amongst children and parents. Click on image to enlarge.

Perkemahan tahunan anak-anak yang sangat populer bagi anak-anak dan orang tua. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Click on image to enlarge.

Klik pada gambar untuk memperbesar.

Fun activities during camp. Click on image to enlarge.

Berbagai aktivitas menyenangkan di perkemahan. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Click on image to enlarge.

Klik pada gambar untuk memperbesar.

Spirituality is introduced in a manner that is enjoyable and appealing to kids. Click on image to enlarge.

Spiritualitas diperkenalkan dengan cara yang menyenangkan dan menarik bagi anak-anak. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Click on image to enlarge.

Klik pada gambar untuk memperbesar.

Some of the outdoor activities during camp. Click on image to enlarge.

Beberapa aktivitas outdoor di perkemahan. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Click on image to enlarge.

Klik pada gambar untuk memperbesar.

Certificates of achievement and prizes are distributed at the end of the camp. Click on image to enlarge.

Sertifikat prestasi dan hadiah didistribusikan pada akhir perkemahan. Klik pada gambar untuk memperbesar.

 


 

Menyebarkan Ajaran Buddha Kepada Masyarakat Global

Setiap orang menyukai cerita dan salah satu cara terbaik untuk mempromosikan sifat dan kualitas positif manusia dan membawa perubahan sosial adalah dengan bercerita. Tim produksi Kechara secara aktif memproduksi konten asli dengan menggunakan berbagai channel kreatif untuk membawa pesan perdamaian kepada penonton di seluruh dunia. Karena kami menyadari bahwa dengan cara ini, kami bisa berbagi pengetahuan.

Tim produksi Kechara juga mendokumentasikan ajaran Yang Mulia Tsem Rinpoche dan semua hal yang terjadi dalam Kechara guna melestarikannya untuk generasi masa depan. Konten kami beragam mulai dari ajaran Dharma yang diberikan Yang Mulia Tsem Rinpoche secara pribadi maupun di hadapan khalayak umum, video terkait Dharma seperti mengenai praktik spiritual, interview dengan murid-murid senior, dokumentasi perjalanan, perjalanan spiritual pribadi dari anggota Kechara sampai acara-acara khusus dalam keluarga Kechara. Banyak dari video ini yang bisa disaksikan secara cuma-cuma di channel YouTube Rinpoche, yang telah disaksikan lebih dari 9 juta kali sampai hari ini (2021).

From formal video productions to on-the-fly live videos, Kechara's production team is willing and able to handle it all. Click on image to enlarge.

Dari produksi video formal sampai ke video live, tim produksi Kechara mampu memproduksinya. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Click on image to enlarge.

Klik pada gambar untuk memperbesar.

Kechara's production team tirelessly and professionally documents all important events in Kechara. Click on image to enlarge.

Tim produksi Kechara mendokumentasikan semua acara penting di Kechara dengan profesional dan tanpa mengenal lelah. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Click on image to enlarge.

Klik pada gambar untuk memperbesar.

One of Rinpoche's senior students, Phng Li Kim has emerged as a local celebrity host who has found regional success through The Paranormal Zone series. Click on image to enlarge.

Salah satu murid senior Rinpoche, Phng Li Kim telah muncul menjadi selebriti lokal yang terkenal di daerah Asia Tenggara melalui seri The Paranormal Zone. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Phng Li Kim and the crew of The Paranormal Zone hard at work! Click on image to enlarge.

Phng Li Kim dan tim The Paranormal Zones bekerja keras! Klik pada gambar untuk memperbesar.

Rinpoche juga telah menghubungkan jutaan orang di seluruh dunia dengan esensi Dharma yang sakral melalui Internet, melalui topik beraneka ragam mulai dari Madonna sampai cerita-cerita paranormal, dongeng hewan yang menginspirasi dan mengagumkan, dan ajaran-ajaran ringan. Dengan kehadiran yang kuat di platform sosial media populer seperti Facebook, Twitter, Instagram dan Pinterest, dan banyak lagi ajaran yang tersedia secara cuma-cuma di YouTube dan TsemRinpoche.com, Rinpoche telah melampaui semua batasan untuk membawa ajaran perdamaian kepada pencari spiritualitas dimanapun mereka berada di dunia.

Khususnya, TsemRinpoche.com telah memainkan peran penting untuk membawa ajaran Buddha dan silsilah Dorje Shugden kepada jutaan orang dari beragam kebudayaan dan latar belakang. Konten kami tersedia dalam bahasa Inggris, Mandarin, Nepal, Tibet dan Tamil. Mengikuti jaman, Rinpoche juga membuat video live untuk melibatkan pengikutnya di seluruh dunia.

TsemRinpoche.com has played a pivotal role in bringing the Buddha's teachings and the lineage of Dorje Shugden to millions of people from all walks of life. Click on image to enlarge.

TsemRinpoche.com telah memainkan peran penting dalam membawa ajaran Buddha dan silsilah Dorje Shugden kepada jutaan orang dari berbagai latar belakang. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Rinpoche has a strong presence on popular social platforms such as Facebook and Twitter. Click on image to enlarge.

Rinpoche memiliki kehadiran yang kuat di platform sosial media populer seperti Facebook dan Twitter. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Click on image to enlarge.

Klik pada gambar untuk memperbesar.

Rinpoche during a Facebook live video session. Click on image to enlarge.

Rinpoche saat sesi video live di Facebook. Klik pada gambar untuk memperbesar.

 


 

Melestarikan Tradisi Seni Himalaya

Sejak jaman dahulu, seni dikenal karena kualitasnya yang bersifat terapeutik. Melalui studio seni Himalaya yang berspesialisasi dalam menciptakan dan memperindah rupa Buddha, Kechara mengundang mereka yang tertarik akan seni untuk menemukan kedamaian, penyembuhan dan relaksasi dengan mengekspresikan kreativitas mereka. Bentuk seni tradisional yang dipelajari langsung dari para ahli seni Nepal, India dan Tibet dikombinasikan dengan pengaruh seni modern melahirkan gabungan seni tradisional Buddhis kuno dan gaya hidup modern.

Ketertarikan Yang Mulia Tsem Rinpoche kepada seni dan keyakinan dalam mengumpulkan pahala dengan memberikan persembahan kepada sang Buddha, membawa pada terciptanya studio seni Kechara yang menawarkan berbagai pelayanan yang terkait dengan seni termasuk:

  • Pelintingan mantra dan mengisi rupang Buddha
  • Menciptakan pakaian brokat untuk rupang Buddha
  • Menghias rupang Buddha dengan batu berharga atau hiasan dari batu berharga
  • Memperindah dan melukis rupang Buddha dengan berbagai gaya
  • Memperbaiki dan memperbaharui rupang dan thangka Buddha yang rusak
  • Melukis thangka tradisional
  • Memasang brokat pada thangka
  • Menjahit jubah biksu dan peralatan ritual tradisional yang terbuat dari kain dan brokat
Click on image to enlarge.

Melukis rupang Buddha. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Statue painting. Click on image to enlarge.

Klik pada gambar untuk memperbesar.

Creating traditional wealth vases. Click on image to enlarge.

Membuat vas kekayaan tradisional. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Click on image to enlarge.

Klik pada gambar untuk memperbesar.

Click on image to enlarge.

Klik pada gambar untuk memperbesar.

Mantra rolling. Click on image to enlarge.

Pelintingan Mantra. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Click on image to enlarge.

Klik pada gambar untuk memperbesar.

Creating intricate beadwork ornaments for Buddha statues. Click on image to enlarge.

Membuat rangkaian batu berharga yang rumit untuk rupang Buddha. Klik pada gambar untuk memperbesar.

A variety of traditional sewing services are also available. Click on image to enlarge.

Kami juga menawarkan berbagai pelayanan jahitan tradisional. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Thangka painting. Click on image to enlarge.

Melukis Thangka. Klik pada gambar untuk memperbesar.

 


 

Menolong Tunawisma

Kechara membantu tunawisma dibawah bendera Kechara Soup Kitchen (KSK), yang dikonseptualisasikan oleh Yang Mulia Tsem Rinpoche. Ketika masih kecil, Rinpoche sering merasa lapar dan setelah bertahun-tahun mengalami siksaan fisik dan emosi, Rinpoche melarikan diri dari rumah pada usia 16 tahun. Rinpoche menyeberangi Amerika Serikat, dari New Jersey ke Los Angeles. Sejak pengalaman tersebut, Rinpoche selalu menyumbangkan makanan kepada kaum papa dan menganjurkan orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Pada tahun 2006, sekelompok murid Rinpoche mulai membagikan makanan di Kuala Lumpur. Untuk menghormati keyakinan orang lain, KSK bukanlah organisasi keagamaan dan tidak membedakan ras atau kebudayaan. Karena alasan ini, makanan KSK selalu halal. Kelompok ini berkembang dengan moto “Rasa Lapar Tidak Mengenal Rintangan”, tim ini mulai menyadari bahwa mereka harus lebih terstruktur untuk meningkatkan efisiensi. Karena itu, sebuah komite dibentuk untuk mengorganisir alokasi sukarelawan di rute pembagian makanan KSK, mencari dana, mengemas makanan dan pekerjaan lainnya.

Hari ini, KSK mendistribusikan 10.000 paket makanan setiap bulan dan inisiatif ini telah berkembang dan mencakup penyajian makanan panas di tempat soup kitchen mereka, pembagian makanan di Kuala Lumpur, Penang dan Johor Bahru, Kelantan, Perak, Negeri Sembilan, Melaka dan Sarawak, bantuan medis, dan pelayanan klinik berjalan, konseling dan penempatan rumah, melengkapi komunitas tidak mampu dengan keahlian baru untuk membantu mereka mendapatkan pekerjaan yang baik dan inisiatif lainnya.

Untuk mengikuti aktivitas KSK, ikut mereka di Facebook.

Myself with the KSK team. Click on image to enlarge.

Rinpoche bersama tim KSK. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Meal distribution from our soup kitchen premises. Over 10,000 meals are served each month. Click on image to enlarge.

Pembagian makanan dari tempat soup kitchen kami. Lebih dari 10.000 porsi makanan dibagikan setiap bulannya. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Click on image to enlarge.

Pembagian makanan soup kitchen. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Volunteers attend a compulsory briefing before heading out on the streets to distribute food to the underprivileged community of Malaysia.

Sukarelawan wajib menghadiri sesi penjelasan sebelum pergi ke jalan untuk membagikan makanan kepada komunitas Malaysia yang tidak mampu. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Kechara Soup Kitchen's committed volunteers distribute food to underprivileged clients on the streets of Malaysia every week without fail, come rain or shine. Click on image to enlarge.

Sukarelawan berkomitmen Kechara Soup Kitchen membagikan makanan kepada klien yang tidak mampu di jalan-jalan Malaysia setiap minggu tidak peduli hujan atau cerah. Klik pada gambar untuk memperbesar.

The biggest impact an individual can contribute to the Kechara Food Bank programme is by being a volunteer in distributing the food.

Anda bisa berkontribusi kepada program Kechara Soup Kitchen dengan menjadi sukarelawan. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Kechara Soup Kitchen bekerja sama dengan Organisasi Kesejahteraan Nasional Malaysia untuk mendirikan Pusat Transit Gelandangan Kuala Lumpur, sebuah rumah singgah untuk tunawisma dengan kapasitas 150 orang. Tim ini juga bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan seperti Tesco, Sunway Hotel, Munchy’s, SegiFresh dan Komugi untuk mengumpulkan dan membagikan 200 ton makanan berlebih kepada 93 mitra nirlaba di berbagai pelosok, dan melayani 16.000 individu tidak mampu. Semua proyek kami didukung oleh berbagai sukarelawan dari berbagai usia, latar belakang, keyakinan dan kebudayaan.

Sejak didirikan pada tahun 2008, soup kitchen permanen telah didirikan di pusat Kuala Lumpur, Johor, dan Penang, dan kami telah mendapatkan status pengecualian pajak dari Kementrian Keuangan Malaysia sejak tahun 2013. Kechara Soup Kitchen juga merupakan anggota dari Association of Asia Food Banks sejak tahun 2015.

Berbeda dari makanan hangat yang disediakan oleh soup kitchen kepada tunawisma, Program Food Bank Kechara memberikan provisi makanan kering kepada kaum miskin di perkotaan. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Kechara Soup Kitchen's Operations Director Justin Cheah holds up a day's haul in provisions for Klang Valley families.

Direktur Operasi Kechara Soup Kitchen Justin Cheah mengatur provisi untuk keluarga-keluarga di Klang Valley. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Distribution of food to recipients around the country requires up to 50 volunteers daily.

Pembagian makanan kepada penerima di seluruh negara membutuhkan sekitar 50 sukarelawan setiap harinya. Klik pada gambar untuk memperbesar.

caption

Food bank Kechara telah membagikan lebih dari 200 ton makanan berlebih kepada mitra nirlaba dan keluarga miskin di seluruh negeri. Klik pada gambar untuk memperbesar.

From left to right: Ybhg. Dato' Sri Jamil Bin Salleh, Secretary-General to the Ministry of Domestic Trade and Consumer Affairs; Shinobu Washizawa, Managing Director, AEON CO. (M) BHD.; Yang Amat Mulia Tengku Datin Paduka Setia Zatashah binti Sultan Sharafuddin Idris Shah and Poh Ying Loo, Executive Director, AEON CO. (M) BHD. launch the AEON Community Food Share Programme in partnership with Kechara Soup Kitchen.

Dari kiri ke kanan: Ybhg. Dato’ Sri Jamil Bin Salleh, Sekretaris Jendral Kementrian Perdagangan Dalam Negeri dan Masalah Konsumen; Shinobu Washizawa, Direktur Utama AEON CO. (M) BHD., Yang Amat Mulia Tengku Datin Paduka Setia Zatashah binti Sultan Sharafuddin Idris Shah dan Poh Ying Loo, Executive Director, AEON CO. (M) BHD. meluncurkan AEON Community Food Share Programme dengan bermitra bersama Kechara Soup Kitchen. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Yang Amat Mulia Tengku Datin Paduka Setia Zatashah binti Sultan Sharafuddin Idris Shah and Ybhg. Dato' Sri Jamil Bin Salleh, load a tray of food into a Kechara Soup Kitchen truck.

Yang Amat Mulia Tengku Datin Paduka Setia Zatashah binti Sultan Sharafuddin Idris Shah dan Ybhg. Dato’ Sri Jamil Bin Salleh, mengeluarkan makanan dari truk Kechara Soup Kitchen.

Kechara's food bank has distributed over 200 tonnes of surplus food to NGO partners and poor families nationwide.

Food bank Kechara telah membagikan lebih dari 200 ton makanan berlebih kepada mitra nirlaba dan keluarga miskin di seluruh negeri. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Kechara's food bank has distributed over 200 tonnes of surplus food to NGO partners and poor families nationwide. Click on image to enlarge.

Klik pada gambar untuk memperbesar.

Click on image to enlarge.

Klik pada gambar untuk memperbesar.

Mungkin salah satu aspek paling penting dari karya kerja Kechara Soup Kitchen adalah harapan dan martabat yang diberikan kepada mereka yang sering terlupakan oleh banyak orang. Karya baik kami telah memenangkan berbagai penghargaan termasuk:

Pada tanggal 18 Februari 2018, Kechara Soup Kitchen mendapatkan CSR Leadership Award for ‘Excellence & Leadership in Poverty Alleviation’, hal ini merupakan pengakuan dari pelayanan yang kami berikan selama bertahun-tahun kepada komunitas tidak mampu di Malaysia dan kontribusi untuk mengurangi tunawisma, rasa lapar dan kemiskinan dengan bermitra bersama pemerintah Malaysia. Justin Cheah, Direktur Operasi Kechara Soup Kitchen hadir di Mumbai, India untuk menerima penghargaan ini mewakili Kechara Soup Kitchen.

The 'Fresh Cuts, Fresh Starts' initiative aimed to give less fortunate members of the community a new look with haircuts from professional hairstylists to brighten their day and support them in their efforts to better their lives. This was a joint effort between Canon Marketing (Malaysia) Sdn. Bhd., Joe's Barber Shop and Kechara Soup Kitchen. Click on image to enlarge.

Inisiatif untuk memulai kembali (‘Fresh Cuts, Fresh Starts’) bertujuan untuk memberikan penampilan baru bagi komunitas tidak mampu dengan potongan rambut dari penata rambut profesional untuk mempercerah hari dan mendukung mereka dalam memperbaiki hidup. Ini adalah hasil dari kerja sama dengan Canon Marketing (Malaysia) Sdn. Bhd., Joe’s Barber Shop dan Kechara Soup Kitchen. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Kechara Soup Kitchen also aids underprivileged clients with medical aid and mobile clinic services. Click on image to enlarge.

Kechara Soup Kitchen juga memberikan bantuan medis kepada klien tidak mampu dan pelayanan klinik berjalan. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Kechara Soup Kitchen also aids underprivileged clients with medical aid and mobile clinic services. Click on image to enlarge.

Kechara Soup Kitchen juga memberikan bantuan medis kepada klien tidak mampu dan pelayanan klinik berjalan. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Kechara Soup Kitchen and Tsem Rinpoche Foundation representatives distribute anti-mosquito care packages to urban poor families. Click on image to enlarge.

Kechara Soup Kitchen dan perwakilan Yayasan Tsem Rinpoche membagikan paket obat nyamuk kepada keluarga tidak mampu di perkotaan. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Distribution of anti-mosquito care packages to underprivileged children at Pertubuhan Kebajikan Anak Yatim Mary KL. Click on image to enlarge.

Pembagian paket obat nyamuk kepada anak-anak tidak mampu di Pertubuhan Kebajikan Anak Yatim Mary KL. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Click on image to enlarge.

Klik pada gambar untuk memperbesar.

 


 

Ritel Buddhis Kontemporer

Berbagai budaya di dunia mengenal ekspresi sang Buddha yang tenang dan energi kedamaian, keharmonisan dan kebahagiaan yang dibawanya ke berbagai lingkungan. Semasa kecil, saya suka menggambar liontin Buddha dari kertas dan melipat-gandakan gambar Buddha yang langka yang saya temukan di buku-buku untuk dibagikan kepada orang-orang guna memberkati dan melindungi mereka.

Creating sacred images. Click on image to enlarge.

Membuat rupa suci. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Dengan semangat yang sama, Kechara menciptakan dan mendistribusikan rupa Buddha yang kami buat sendiri, mulai dari rupang setinggi 24 kaki sampai liontin sepanjang satu inci, untuk memperkenalkan berkat sang Buddha dan ajarannya yang suci kepada sebanyak mungkin orang, dan memberikan akses atas benda-benda spiritual otentik dalam jumlah cukup kepada banyak orang dimana saja, terutama untuk mendukung praktik spiritual mereka.

Tujuan ini dimungkinkan melalui VajraSecrets, serangkaian toko ritel Buddhis fisik dan online yang menawarkan berbagai pelayanan Buddhis, obyek suci dan alat-alat pendukung praktik, Kami melayani kebutuhan mereka yang mempraktikkan Buddhisme dan mereka yang memiliki ketertarikan atas meditasi dan spiritualitas.

Banyak produk yang kami sediakan dikonseptualisasikan oleh saya sendiri dan dipesan oleh para murid-murid saya dari biara-biara atau dibuat oleh seniman Himalaya. Setiap barang dipilih untuk mendukung dan memberikan manfaat bagi praktisi sepanjang perjalanan spiritual mereka. Staff kami yang berpengetahuan juga memiliki pengertian dalam mengenai ajaran Buddha dan melakukan praktik menurut ajaran Buddha dan aliran Gelug. Mereka juga bisa memberikan nasihat yang sesuai dengan kebutuhan setiap klien mengenai bagaimana menyusun altar dan mula menapak di jalan spiritual.

Tim ritel kami secara sadar menerapkan prinsip-prinsip Buddhis bahwa keuntungan tidak boleh didapat dari penjualan benda-benda Dharma. Karenanya, pendapatan dari toko ritel kami diarahkan untuk pertumbuhan Dharma dan mendukung karya Kechara seperti Kechara Forest Retreat dan Kechara Soup Kitchen.

Harapan saya adalah menolong setiap orang untuk mengundang kebijaksanaan Buddha dalam hidup mereka, jadi banyak obyek Buddhis dari koleksi pribadi juga tersedia untuk diundang pengunjung sebagai barang yang pernah dikasihi di Flea Market, Kechara Forest Retreat.

Baru-baru ini, dua toko ritel terafiliasi yang dikenal sebagai The Dorje Shugden Shop dan Bigfoot Universe telah didirikan di pusat Jalan Petaling di Kuala Lumpur dan di Jalan Ah Peng di kota Bentong untuk menjual berbagai benda-benda Buddhis, Dorje Shugden, barang-barang terkait Bigfoot, dan suvenir lokal.

 

Toko Online
VajraSecrets.com

A wide range of Buddhist services, holy objects and practice supplies can be found at our online store, Vajrasecrets.com. Click on image to enlarge.

Beragam pelayanan Buddhis, obyek suci dan persediaan praktik bisa ditemukan di toko online, Vajrasecrets.com. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Some of the Buddha images designed and created in-house, which are available for invitation via VajraSecrets. Click on image to enlarge.

Beberapa rupa Buddha didisain dan dibuat in-house, dan bisa diundang melalui VajraSecrets. Klik pada gambar untuk memperbesar.

VajraSecrets offers a wide range of pendants for all budgets and occasions.

VajraSecrets menawarkan beragam liontin untuk berbagai anggaran dan kesempatan. Klik untuk melihat produk.

VajraSecrets offers a wide range of pendants for all budgets and occasions.

Liontin Vajrayogini Terbang yang unik dan langka. Klik untuk melihat produk.

caption

Beragam benda-benda terkait Vajrayogini dapat diundang melalui VajraSecrets. Klik untuk melihat koleksi yang lengkap.

 

VajraSecrets @ Kechara House

Alamat:
No 7, Jalan PJU 1/3G,
Sunwaymas Commercial Centre,
47301 Petaling Jaya,
Selangor, Malaysia.

VajraSecrets @ Sunwaymas. Click on image to enlarge.

VajraSecrets @ Sunwaymas. Klik pada gambar untuk memperbesar.

 

VajraSecrets @ Sunwaymas

Alamat:
23-1, Jalan PJU 1/3G,
Sunwaymas Commercial Centre,
47301 Petaling Jaya,
Selangor, Malaysia.

A wide variety of products is available at VajraSecrets @ Sunwaymas. Click on image to enlarge.

Beragam produk tersedia di VajraSecrets @ Sunwaymas. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Click on image to enlarge.

Klik pada gambar untuk memperbesar.

 

VajraSecrets & Flea Market
@ Kechara Forest Retreat

Alamat:
Lot 3189, Jalan Chamang
28700 Bentong,
Pahang, Malaysia.

caption

Ruang ritel yang terhubung dengan Wisdom Hall, Kechara Forest Retreat adalah tempat bagi VajraSecrets dan the Flea Market. Klik pada gambar untuk memperbesar.

The Flea Market is popular amongst visitors looking for a bargain on pre-loved items while VajraSecrets offers a range of KFR-themed souvenirs and Buddhist practice supplies. Click on image to enlarge.

The Flea Market sangat populer diantara pengunjung yang ingin mendapatkan benda-benda yang pernah menjadi milik saya dengan harga spesial sementara VajraSecrets menawarkan beragam suvenir bertema KFR dan persediaan praktik Buddhis. Klik pada gambar untuk memperbesar.

 

The Dorje Shugden Shop

Alamat:
Unit 37, No 79, 81 & 83,
Jalan Petaling,
50000 Kuala Lumpur,
Malaysia.

The exterior of the Dorje Shugden Shop at Petaling Street in the heart of Kuala Lumpur. Click on image to enlarge.

Bagian eksterior The Dorje Shugden Shop di Jalan Petaling di pusat kota Kuala Lumpur. Klik pada gambar untuk memperbesar.

The interior of the Dorje Shugden Shop at Petaling Street. Click on image to enlarge.

Bagian interior the Dorje Shugden Shop di Jalan Petaling. Klik pada gambar untuk memperbesar.

 

Bigfoot Universe

Alamat:
No. 84 Jalan Ah Peng,
28700 Bentong,
Pahang, Malaysia.

Bigfoot Universe in Bentong town, Pahang. Click on image to enlarge.

Bigfoot Universe di kota Bentong, Pahang. Klik pada gambar untuk memperbesar.

 


 

Memberi Suara Bagi Mereka Yang Tak Bisa Berbicara

Merawat, menyelamatkan dan merehabilitasi hewan dari dulu selalu menjadi sesuatu yang penting bagi saya. Saya sering mengatakan bahwa perhatian dan welas asih bagi hewan merupakan salah satu bentuk nyata kasih tanpa syarat; karena hewan, mahluk yang lebih lemah daripada kita, tidak bisa membalas kebaikan kita dengan cara yang mungkin kita harapkan dari manusia. Hewan merupakan mahluk yang penting bagi saya dan seharusnya juga bagi semua mahluk hidup lain, betapa kecil maupun tak berartinya mereka terlihat bagi sebagian dari kita. Mereka berhak mendapatkan kesempatan untuk hidup.

Tim kesejahteraan hewan kami memiliki komitmen untuk membantu hewan manapun dengan cara-cara apapun, selama memungkinkan. Especially the sick and diseased; abandoned and abused; Hal ini berlaku terutama bagi hewan yang sedang sakit, ditelantarkan atau dianiaya; mereka yang ada pada titik nadir dan tak memiliki siapapun yang mau membantu kelangsungan hidup mereka. Sebagai penganut Buddhisme, kami percaya bahwa setiap mahluk – besar maupun kecilberhak atas kehidupan yang bebas dari penderitaan dan rasa sakit. Aktivitas untuk mendukung kesejahteraan hewan yang kami lakukan di Kechara bertujuan untuk menciptakan tempat penampungan yang aman dan layak untuk semua hewan, dimana mereka bisa menghabiskan sisa hidupnya dengan penuh kebebasan, cinta kasih, perhatian yang cukup, dan didukung kondisi hidup yang terbaik, seperti yang selayaknya didapatkan semua mahluk.

Dengan alasan ini, Kechara telah menjadi rumah bagi berbagai sahabat berbulu yang saya selamatkan selama beberapa tahun ini. Dari ikan koi yang dibuang dan burung kakaktua yang ditelantarkan oleh pemiliknya; hewan-hewan semacam ini telah menemukan kesempatan hidup baru dan tempat tinggal yang layak di lingkungan berhutan kami. Jika anda berkeinginan untuk mendukung inisiatif kesejahteraan hewan kami, mohon klik di sini.

The 4,000 sq ft walk-in aviary at Kechara Forest Retreat is a spacious and safe sanctuary for birds with fresh water, food, fruit and snacks provided to the 50-strong flock daily. Click on image to enlarge.

Rumah Burung kami yang seluas hampir 400 meter persegi di Kechara Forest Retreat merupakan sebuah tempat tinggal yang luas dan aman bagi keluarga burung kami yang kini sebanyak 50 ekor. Bagi para burung kami selalu tersedia air bersih, makanan, buah-buahan dan cemilan setiap harinya. Klik pada gambar untuk memperbesar.

serves as a home for newly rescued birds, and those recuperating from illnesses. Click on image to enlarge.

Rumah Penyembuhan Burung kami seluas kurang lebih 67 meter persegi berfungsi sebagai tempat singgah bagi burung-burung yang baru saja diselamatkan dari berbagai kondisi buruk dan sedang menjalani masa pemulihan dari masalah kesehatan. Klik pada gambar untuk memperbesar.

The aviary is home to four sulphur-crested cockatoos named Drolkar, Dechog, Ah Boy and Gongkar.

Rumah Burung kami menjadi tempat tinggal bagi empat kakaktua jambul kuning bernama Drolkar, Dechog, Ah Boy dan Gongkar. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Two rescued African Grey parrots, Aki and Jamyang, also enjoy a safe, comfortable and happy life in KFR's aviary.

Dua burung beo abu-abu Afrika yang kami selamatkan, Aki and Jamyang, juga menikmati kehidupan yang aman, nyaman dan bahagia di Rumah Burung. Klik pada gambar untuk memperbesar.

The main aviary is also home to a large flock of cockatiels. Click on image to enlarge.

Rumah Burung utama kami juga menjadi tempat tinggal bagi sekumpulan burung kakaktua mini. Klik pada gambar untuk memperbesar.

The recovery aviary is home to many budgies, as they are too small to be safely integrated into the main aviary. Click on image to enlarge.

Rumah Penyembuhan Burung kami merupakan tempat tinggal bagi banyak burung kesturi. Mereka ditempatkan di sini karena ukuran mereka terlalu kecil untuk dikumpulkan bersama burung-burung lainnya yang lebih besar dalam Rumah Burung utama. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Taking care of animals who are sick or unable to fend for themselves is a practice of compassion and care. Click on image to enlarge.

Merawat hewan yang sakit atau yang tak bisa bertahan hidup sendiri adalah praktik nyata dalam welas asih dan kepedulian terhadap sesama mahluk hidup. Klik pada gambar untuk memperbesar.

 


 

Mendaur Ulang dan Inisiatif Hijau Lainnya

Menyadari hubungan erat kita dengan lingkungan hidup, Kechara juga menunjukkan cinta kasih kami pada planet yang menjadi tempat tinggal kita semua. Gerakan mendaur ulang yang kami lakukan sepanjang tahun bertujuan untuk meningkatkan kemelekan masyarakat terhadap apa yang mereka gunakan sehari-hari, bahwa benda-benda tersebut berasal dari Ibu Bumi, serta mengajak mereka untuk memiliki peran dalam meyelamatkan dunia kita untuk generasi yang akan datang.

Recycling initiatives by Kechara. Click on image to enlarge.

Gerakan Daur Ulang Kechara. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Click on image to enlarge.

Klik pada gambar untuk memperbesar.

Click on image to enlarge.

Klik pada gambar untuk memperbesar.

 


 

Kechara Forest Retreat

Kechara Forest Retreat, pusat retret alami yang kami kelola terbentang pada lahan seluas 14 hektar di Bentong, Pahang. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Memimpikan Dunia Di Mana Semua Hidup Lebih Baik … Dengan Welas Asih.

“Semenjak masih kecil, saya berkeinginan untuk menciptakan sebuah tempat dimana manusia bisa berkumpul untuk hidup selaras dengan alam, satu getaran dengan bumi; sebuah tempat untuk proses penyembuhan; detoksifikasi, kontemplasi, relaksasi yang memperbolehkan kita untuk menarik diri dari kesibukan setiap hari; sebuah pusat pelatihan meditasi internasional yang tidak berdasarkan agama tapi untuk kepentingan penggalian potensi diri masing-masing. Sebuah tempat untuk menunjang gaya hidup ramah lingkungan yang memiliki prinsip pertumbuhan yang berkelanjutan. Keinginan ini menjelma menjadi Kechara Forest Retreat dan tempat ini akan menjadi sebuah wadah yang mampu menginspirasi dunia untuk melakukan hal yang sama dalam komunitas masing-masing.”

Inilah yang menjadi keinginan saya, dan sejalan dengan hal ini, Kechara Forest Retreat (KFR) berfungsi terutama sebagai tempat Retret Buddhisme Tibet dan Pusat Kesehatan Holistik yang menyembuhkan, menumbuhkan dan mencerahkan kehidupan secara alami dan spiritual. Dalam satu tahun setelah selesainya pembangunan Tahap I sejak pencanangannya pada tahun 2012 awal, KFR secara bertahap mampu menyalurkan intisari kebijaksanaan Buddhis yang terkumpul selama ribuan tahun melalui metode pengajaran praktis, yang pada gilirannya menjadi sumber kedamaian untuk dunia dalam mencari pemberdayaan spiritual, pendidikan dan pengembalian keseimbangan dalam diri kita masing-masing.

 

Temukan Kembali Hidup di Kechara Forest Retreat

 

Jelajahi Berbagai Tradisi Spiritual Tibet

KFR berdiri pada tanah yang telah disucikan, rumah bagi sejajaran dewata Tibet yang bersemayam dengan penuh damai di dalamnya. Setiap dari mereka memiliki tujuan membantu berbagai pengunjung dari segala lapisan masyarakat yang memasuki mandala kami, masing-masing dengan bekal bawaan karma yang berbeda satu sama lain. Sebuah kunjungan kemari akan membuat anda merasa terberkati, terbarui dan tersiram segar. Dan, bahkan jika anda tidak memiliki ketertarikan spiritual apapun, KFR memberi sebuah kesempatan untuk mengalami langsung budaya, sejarah dan tradisi Buddhisme Tibet yang kaya dan unik.

Luangkan waktu untuk beberapa jam, seharian atau lebih dari itu sebagai tamu kami, berjalan-jalan menelusuri kebun-kebun kami; persembahkan lilin bagi para Buddha, ucapkan doa di aula meditasi kami atau hanya sekedar duduk dan mendengarkan suara-suara yang mengademkan dari hutan asri di sekeliling anda.

 

Kechara Forest Retreat: Luangkan Waktu Untuk Hal-Hal Yang Penting

Cara yang terbaik untuk menjelajahi KFR adalah melakukan Jalan Setapak Suci mandiri dengan mengunjungi tempat-tempat suci yang tersebar di taman-taman kami yang terawat dengan indah.

  • Patung Dorje Shugden terbesar sedunia
  • Buddha Shakyamuni
  • Lama Tsongkhapa
  • Stupa Vajrayogini
  • Gua alam terbuka Dorje Shugden
  • Buddha Nageshvaraja
  • Air Mancur Buddha Pengobatan
  • Manjushri Berlengan Empat
  • Loma Gyonma
  • Tara Hijau
  • Manjushri Nagaraksha
  • Kapel Gyenze

Anda juga bisa mengunjungi pondok dimana saya tinggal ketika pertama kali datang ke KFR, yang dipertahankan bentuknya oleh para murid saya di tempat ini. Kami menyambut kedatangan anda untuk memberi hormat di berbagai tempat suci yang ada di KFR sekaligus menyerap energi suci yang terpancar dari para mahluk tercerahkan yang ada di sini. Anda juga bisa menunjukkan hormat anda sesuai tradisi Tibet melalui pembacaan mantra, memutar roda doa dengan tangan anda, ikut serta dalam ritual pengitaran (sirkumambulasi), doa sujud, meditasi dan memberikan persembahan batu mantra, lilin, dupa, bunga, buah-buahan, makanan (vegetarian), minuman dan lainnya. Dan jika anda ingin mencari jalan yang tepat untuk mendalami praktik spiritual anda, pertimbangkan untuk bertanya pada salah satu pastor Buddhis kami, untuk belajar lebih lanjut tentang Buddhisme Tibet, ritual dan pujanya, atau sekedar meminta nasehat dan berkat.

KFR-revamp-0.4

 

Melarikan Diri Menuju Jantung Hati Alam Bebas

Terletak di dalam hutan di pinggiran kota kecil nan unik, yaitu Bentong, KFR juga memperjuangkan cinta kasih tak bersyarat bagi keseluruhan lingkungan hidup. Karena itu, anda mungkin bisa membaca dengan cermat daftar kegiatan dan inisiatif kami dalam mendorong pengembangan komunitas sadar dengan prinsip hidup yang berkelanjutan.

The inner workings of ancient Buddhist teachings come to life daily amidst the contemporary settings of Kechara Forest Retreat.

Intisari ajaran kuno Buddhis tampil hidup di tengah-tengah lingkungan alami Kechara Forest Retreat.

 

Hidup Spiritual Yang Terbaik

Dikelilingi keindahan alam hutan asri, akomodasi lengkap yang kami sediakan mampu membangkitkan perasaan positif dalam diri yang penuh kedamaian dan penyembuhan. ‘Manjushri Guest House’ dan ‘Dukkar Apartments’, keduanya memiliki fasilitas yang menjadikannya tempat singgah yang sempurna bagi semua, baik pengunjung individu, keluarga dan kelompok. Di sini, kebutuhan untuk mengistirahatkan diri dari kehidupan sehari-hari dan menikmati momen tenang untuk berkontemplasi, bermeditasi dan menyegarkan pikiran, tubuh dan keberadaan sepenuhnya, dapat terpenuhi dalam makna harfiah dan batiniah.

KFR-revamp-0.7

 

Bantulah Kami Membangun Masa Depan Yang Lebih Baik

Jika anda tertarik untuk mendukung Kechara Forest Retreat dan membantu kami, silahkan klik di sini untuk mencari tahu bagaimana anda dapat berkontribusi, atau klik di sini untuk mengenal lebih lanjut berbagai aktivitas sukarelawan fleksibel kami yang selaras dengan ketrampilan dan bidang yang anda minati. Setiap bentuk kontribusi sangat dihargai- biarpun besar ataupun kecil.

 

Pergi ke Acara-Acara

Kembali ke Tab

Acara-Acara Kami

 

Puja Agung Setrap

089

 

Perayaan Hari Waisak @ Kechara House

091

 

Belajar Melakukan Puja

093

 

Pembebasan Hewan

094

 

Pemberkatan Nikah

095

 

Legenda Rumah Keong

Sebuah pertunjukan teater dan tarian tentang kehidupan Lama Tsongkapa yang telah memenangkan penghargaan.

096

 

Renovasi Gompa Kechara House

Terletak di Sunwaymas Commercial Centre, Gompa Kechara House direnovasi pada tahun 2009 dan resmi dibuka tahun 2010. Terdiri dari empat ruko dalam keseluruhan, tempat ini bisa menampung sampai 700 orang.

097

098

099

Sebuah rekaan seniman akan penampakan gompa. Klik pada gambar untuk memperbesar.

 

Pergi ke Ziarah: Bodhgaya (2004)

Kembali ke Tab

Perjalanan Ziarah: Bodhgaya (2004)

Pada tahun 2004, lebih dari 60 orang ikut melakukan ziarah dengan saya menuju Bodhgaya, India, tempat dimana Sang Buddha mencapai pencerahan.

100

Saya memberikan sumpah perlindungan pada peziarah di Bodhgaya. Kami saat itu ada dalam rombongan lebih dari 60 orang yang mengikuti saya kemari. Klik pada gambar untuk memperbesar.

101

Memberi persembahan jubah pada patung Sang Buddha di kuil Mahabodhi, Bodhgaya. Patung Buddha ini dipahat 60 tahun setelah wafatnya Sang Buddha oleh salah satu murid wanita beliau yang mengetahui langsung rupa beliau. Jadi murid tersebut memahat patung ini menyerupai rupa asli Sang Buddha. Rupa Buddha ini sangatlah suci. Klik pada gambar untuk memperbesar.

102

103

Memberi pengajaran Dharma kepada para peziarah di rumah penginapan di Bodhgaya. Klik pada gambar untuk memperbesar.

104

Kuil Mahabodhi. Kuil ini dibangun oleh Raja Ashoka untuk menandai tempat dimana Sang Buddha menjadi tercerahkan. Pohon Bodhi yang menaungi Sang Buddha berdiri di samping stupa yang luar biasa ini. Semua umat Buddhis harus melakukan ziarah ke tempat ini sekali sebelum meninggal. Anda sehendaknya menyatakan aspirasi yang kuat di sini, memurnikan perbuatan salah dan menciptakan pikiran Bodhicitta. Sangat mengandung daya kekuatan spiritual. Buddha Maitreya juga akan muncul di sini di masa depan. Jadi sangat penting untuk dikunjungi. Klik pada gambar untuk memperbesar.

105

Pohon Bodhi yang menaungi Sang Buddha di saat mencapai pencerahan. Benar, pohon ini masih hidup dan dilindungi oleh Pemerintah India. Beratus ribu orang datang melihatnya setiap tahun. Saya telah berkunjung pada banyak kesempatan. Klik pada gambar untuk memperbesar.

106

107

Saya dan peziarah mengantar patung Lama Tsongkhapa untuk dipersembahkan pada Institut Akar di Bodhgaya. Klik pada gambar untuk memperbesar.

108

109

Meletakkan patung Lama Tsongkhapa yang baru tiba di altar Institut Akar. Saya sebelumnya melihat altar mereka dan mengambil keputusan untuk memberikan satu set patung Lama Tsongkapa dan murid-muridnya. Klik pada gambar untuk memperbesar.

110

107

Saya dan peziarah memberikan persembahan khata kepada Lama Tsongkhapa. Klik pada gambar untuk memperbesar.

112

Saya dan peziarah di Institut Akar, sebuah institut semi-biara yang didirikan oleh Lama Yeshe. Klik pada gambar untuk memperbesar.

 

Pergi ke Ziarah: Gaden (2006)

Kembali ke Tab

Ziarah: Biara Gaden (2006)

Gaden Lachi (Aula Doa Utama)

Pada bulan April 2006, saya memimpin kelompok yang terdiri dari 63 peziarah berkunjung ke Biara Gaden, biara tempat saya belajar sebelumnya, untuk mempersembahkan 3.000 patung Manjushri dan 3.000 setel jubah kepada anggota Sangha di Gaden. Perjalanan ini menghabiskan hampir satu tahun dalam persiapan, termasuk memesan 3.000 patung Manjushri, mengecat wajah-wajah patung, memasukkan mantra ke dalamnya, menjahit baju bagi setiap 3.000 patung Manjushri dan memesan pembuatan 3.000 setel jubah warna maron bagi para biksu.

113

Saya (mewakili Kechara House sebagai sponsor persembahan), mengundang Yang Suci Dalai Lama ke 14 (diwakili oleh foto beliau) untuk duduk di tahta di Gaden Lachi, aula doa utama. Sebuah puja pada Lama Chopa yang disponsori Kechara House telah diadakan sebelum serah terima persembahan berupa patung, jubah, kuyong dan makanan bagi para biksu. Klik pada gambar untuk memperbesar.

114

Persembahan makanan bagi Sangha yang melakukan puja Lama Chopa disponsori oleh Kechara House. Klik pada gambar untuk memperbesar.

115

116

Saya memasuki ruangan dan bersujud pada Sangha di Gaden.

117

Melakukan persembahan mandala pada Yang Suci Dalai Lama ke 14 di aula doa utama Gaden Lachi.

118

Mempersembahkan sebuah patung Manjushri kepada Yang Mulia Sharpa Choeje Rinpoche.

119

Mempersembahkan sebuah patung Manjushri kepada Yang Mulia Kensur Konchok Tsering Rinpoche.

120

Mempersembahkan sebuah patung Manjushri kepada Yang Mulia Kyabje Zong Rinpoche.

121

Para biksu Gaden dengan patung Manjushri dan jubah hasil persembahan Kechara House.

122

Perwakilan dari departemen pendidikan biara menerima persembahan dari saya.

123

Menjelaskan pada peziarah berbagai bagian dari biara dan fungsinya.

 

Gaden Shartse

124

Membimbing peziarah menuju bagian Gaden Shartse dari biara, tempat asal saya. Saya terdaftar menjadi bagian dari komunitas Gaden Shartse.

125

Melakukan persembahan Tubuh, Ucapan dan Pikiran pada inkarnasi kini Guru Awal, Yang Suci Kyabje Zong Choktrul Rinpoche, di aula doa Gaden Shartse.

126

Memberikan pengajaran Dharma di ruang pertemuan Gaden Shartse.

127

Masyarakat awam di Mundgod yang medengar saya sedang berkunjung ke Gaden datang menyapa saya.

 

Zong Ladrang

Pada perjalanan ziarah kali ini, saya mengantar peziarah untuk bertemu dengan inkarnasi muda Yang Suci Zong Rinpoche di Ladrang (kediaman) beliau. Saya memberikan persembahan lengkap kepada Zong Rinpoche dan setiap peziarah memiliki kesempatan untuk menerima berkat dari beliau.

128

Melakukan sujud sembah pada inkarnasi guru utama saya Yang Suci Kyabje Zong Choktrul Rinpoche di Zong Ladrang.

129

Melakukan persembahan pada Yang Suci Zong Rinpoche.

130

Memperlihatkan pada Yang Suci Zong Rinpoche foto-foto berbagai departemen Kechara House. Rinpoche sangat tertarik dengan apa yang saya sampaikan.

132

Saya dan peziarah bersama Yang Suci Zong Rinpoche di Zong Ladrang

131

Mengunjungi kamar lama saya di Zong Ladrang. Meski saat itu saya hanya bisa makan sedikit dan hampir selalu kelaparan, saya sangat bahagia bahwa saya bisa berada di Gaden bersama para guru dan lama-lama tinggi. Saya tidak akan pernah mau menukar pergalaman tersebut dengan apapun. Sangat berkesan bagi saya untuk melihat kamar saya yang dulu. Semua murid yang ikut juga melihat kamar saya.

 

Phukhang Khangtsen

133

Kepala Pukhang Kamtsen, ikatan asrama persaudaraan biara dimana saya menjadi anggota, menganugrahkan topi pandit kepada saya dan meminta saya untuk hidup lama untuk memutar roda Dharma.

134

Saya dengan peziarah di Phukhang Khangtsen.

135

Mengenakan topi pandit yang diberikan pada saya oleh 300 biksu Pukhang Khangtsen, Biara Gaden Shartse. Saya merasa beruntung bisa melakukan hal tersebut setelah acara penganugrahan yang mereka adakan untuk saya.

 

Rumah kediaman Geshe Phuntsok di Gaden Jangtse.

136

Seorang biksu senior, Geshe Yeshe, melakukan persembahan Tubuh, Ucapan dan Pikiran kepada saya di Ladrang beliau.

 

Pergi ke Ziarah-ziarah: Kathmandu, Nepal (2008)

Kembali ke Tab

Ziarah-ziarah: Kathmandu, Nepal (2008)

Pada bulan Oktober 2008, saya mengantar sekelompok 61 peziarah ke Nepal untuk mengunjungi tempat-tempat suci di lembah Kathmandu. Melakukan ziarah ke Nepal merupakan pengalaman yang sangat berarti dan bagi beberapa orang, mampu merubah hidup mereka. Selama perjalanan, saya memberikan berbagai pengajaran Dharma untuk membantu peserta untuk meneguhkan motivasi yang benar. Saya juga memberi banyak penjelasan tentang pentingnya berbagai tempat suci yang sudah membuat perjalanan kami penuh makna dan daya.

 

Rumah Penginapan Kathmandu, Thamel

138

Di Rumah Penginapan Kathmandu dimana kami tinggal selama perjalanan. Saya memberi pengajaran Dharma di pagi hari sebelum kami memulai kunjungan ke berbagai tempat-tempat suci.

 

Kuil Chenrezig

139

Di tengah perjalanan menuju Kuil Chenrezig, yang dikenal sebagai Jal Bahal dalam bahasa Nepal, di belakang jalan-jalan ramai di pusat kota Kathmandu

141

Patung Chenrezig di dalam kuil. Patung ini merupakan satu di antara tiga patung terkenal yang dinamakan “Ketiga Bersaudara Yang Bangkit Sendiri”. Salah satu patung ada pada Yang Suci Dalai Lama ke 14 di Dharamsala dan satunya lagi ada di Istana Potala di kota Lhasa, Tibet.

142

Mempersembahkan sebuah lentera mentega di kuil Chenrezig.

143

Doa dedikasi yang saya pimpin di kuil Chenrezig.

144

Membeli untaian bunga di jalanan kota Kathmandu untuk digunakan oleh peziarah sebagai persembahan.

 

Kapel Tara dan Thahity Chowk

145

146

Memberi persembahan di Kapel Tara di belakang gang Thahity Chowk di tengah kota Kathmandu.

147

Yang Suci Trijang Rinpoche pernah menganjurkan untuk berdoa pada patung Tara Putih (patung tengah di foto atas) dalam kapel ini. Saya jelaskan bahwa patung Tara Putih ini dulu “terbang sendiri” dari Tibet dan karena Trijang Rinpoche sangat merekomendasikannya, patung ini pasti istimewa dan terberkati. Patung Tara Putih ini diapit oleh Tara Hijau di sisi kanan dan Tara Kuning di sisi kiri.

 

Stupa Boudhanath di Boudha

148

Para peziarah di Stupa Boudanath, salah satu stupa terbesar dan tersuci yang ada di Nepal, dibangun pada abad 14. Orang Tibet mempercayai bahwa stupa ini menyimpan relik tulang yang berharga dari Sang Buddha. Di wilayah sekitar stupa tinggal sebuah komunitas Tibet sebanyak 16.000 orang. Orang Tibet dan peziarah dari berbagai tempat di dunia berkumpul dan berjalan mengitari stupa ini setiap harinya. Kami sangat bahagia bisa ada di tempat ini.

149

Menjelaskan pentingnya Stupa Boudanath kepada para peziarah.

 

Kapel Tara Yang Bangkit Mandiri di Pharping

150

Saya dengan peziarah di bagian dasar Kapel Tara Yang Bangkit Mandiri di Pharping, 19 km sebelah selatan Kathmandu.

151

Memberi penjelasan tentang Tara Yang Bangkit Mandiri di luar kapel.

152

Di dalam Kapel Tara Yang Bangkit Mandiri

153

Sebuah rupa Tara telah muncul dengan sendirinya dari permukaan sebuah batu besar. Setelah ditemukan oleh seorang yang bermeditasi, para peziarah mulai mengunjunginya untuk memberi persembahan dan donasi. Akhirnya sebuah kapel dibangun untuk meneduhi rupa yang ada di batu tersebut. Bak keajaiban, rupa ini menjadi semakin lama semakin jelas bentuknya.

 

Gua Guru Rinpoche di atas Kapel Tara

154

Di sini saya memberi penjelasan tentang gua Guru Rinpoche. Guru Rinpoche atau Padmasambava, yang terkenal karena telah menyebarkan Buddhisme di Tibet, menyempurnakan meditasi tantranya dalam gua ini sebelum memasuki Tibet. Untuk menandakan keberadaannya, Padmasambava meninggalkan sebuah tapak tangan ajaib di permukaan sebuah batu besar di lubang masuk gua.

155

Menyentuh tapak tangan Padmasambava dengan dahi saya.

156

Seorang biksu tua menyapa saya di luar gua Guru Rinpoche.

157

Berjalan turun dari gua Guru Rinpoche bersama rombongan besar kita yang terdiri dari 60 orang.

 

Kapel Vajra Yogini di Pharping

158

Saya memberi pengajaran Dharma di depan Kapel Vajrayogini di Pharping. Kapel ini terletak tidak jauh dari gua Guru Rinpoche. Orang Tibet mempercayai bahwa kapel ini erat kaitannya dengan Pamtingpa bersaudara, yang merupakan pemegang silsilah Vajrayogini paling awal setelah diinisiasi masuk ke praktik ini oleh Guru mereka, Sang Naropa Agung sendiri. Jadi Kapel Vajra Yogini ini sangat penting untuk dikunjungi.

159

Memberi makan pada seekor anjing liar di depan Kapel Vajrayogini.

 

Stupa Mahaboudha di Patan

160

Peziarah berkerumun di sekeliling saya di depan Stupa Mahaboudha untuk mendengarkan penjelasan tentang asal usul stupa. Terletak di kuil Mahaboudha atau “Kuil Seribu Buddha”, stupa ini permukaannya dipenuhi dengan ratusan plakat Buddha ukuran kecil dan terdapat sebuah patung Shakyamuni di bagian dasar. Stupa ini merupakan replika dari stupa Mahabodhi di Bodhgaya yang dibangun untuk memperingati ibunda Sang Buddha, Ratu Maya Devi. Di dekat sini juga ada satu lagi Kapel Vajra Yogini.

 

Kapel Bijaswari Vajra Yogini

161

Memimpin doa pada Vajrayogini di Kapel pertama Vajrayogini di Nepal, Kuil Bijaswari Vajrayogini, dekat dengan Bukit Swayambhunath. Kapel ini awal mulanya adalah tempat puja pribadi sebuah keluarga dan di kemudian waktu dibuka untuk umum dan menjadi pusat penyembahan yang penting. Sampai saat ini, kapel ini masih dirawat oleh keturunan keluarga pertama yang membangunnya. Saya telah mengunjungi kapel ini banyak kali untuk mempersembahkan tsok, berdoa dan membawa murid atau teman ke sini. Kapel ini memiliki empat bentuk suci Vajra Yogini. Hal ini sangat langka untuk melihat kesemuanya terkumpul di sebuah tempat.

Ini salah satu rupa yang sangat tua dan suci dari Vajra Yogini yang ada di dalam Kapel Bijaswari Vajra Yogini.

 

Stupa Swayambunath

162

Stupa Swayambunath

164

Menjelaskan pentingnya Stupa Swayambhunath

 

Tempat Pengajaran Manjushri

Memimpin doa pada Manjushri di tempat pengajaran Manjushri, sebuah lapangan yang tidak jauh dari Stupa Swayambhunath. Dipercayai bahwa Manjushri rutin memberikan pengajaran mendalam untuk mahluk-mahluk surgawi di tempat ini sekali setiap tahunnya. Saya memberikan transmisi terucap berisi doa-doa pada Manjushri untuk murid-murid saya di sini.

 

Gua Naropa di Pashupatinath

166

Melakukan Puja Vajrayogini di dalam gua Naropa di Pashupatinath. Pashupatinath dianggap sebagai salah satu situs tersuci dalam agama Hindu dan termasuk 25 tempat suci bagi Buddha Tantrik Heruka Chakrasamvara. Naropa dahulu mempraktikkan secara sungguh-sungguh tantra Vajra Yogini dalam gua ini dan menjadi tercerahkan. Beliau mendapatkan penglihatan tentang Vajra Yogini. Tempat ini penting buat kami kunjungi untuk mengucap doa aspirasi. Terdapat sebuah patung indah Naropa di dalam gua. Di samping gua ini adalah gua guru beliau, Tilopa. Luar biasa!

167

Peziarah menghantarkan doa pribadi mereka di luar gua Naropa dimana saya sedang melakukan puja Vajrayogini.

Kembali ke Tab

Kembali ke Atas

 

Link lain mengenai Avalokiteshvara:

 

Untuk membaca informasi menarik lainnya:

 

Please support us so that we can continue to bring you more Dharma:

If you are in the United States, please note that your offerings and contributions are tax deductible. ~ the tsemrinpoche.com blog team

DISCLAIMER IN RELATION TO COMMENTS OR POSTS GIVEN BY THIRD PARTIES BELOW

Kindly note that the comments or posts given by third parties in the comment section below do not represent the views of the owner and/or host of this Blog, save for responses specifically given by the owner and/or host. All other comments or posts or any other opinions, discussions or views given below under the comment section do not represent our views and should not be regarded as such. We reserve the right to remove any comments/views which we may find offensive but due to the volume of such comments, the non removal and/or non detection of any such comments/views does not mean that we condone the same.

We do hope that the participants of any comments, posts, opinions, discussions or views below will act responsibly and do not engage nor make any statements which are defamatory in nature or which may incite and contempt or ridicule of any party, individual or their beliefs or to contravene any laws.

Leave a Reply

Maximum file size: 15MB each
Allowed file types: jpg, jpeg, gif, png

 

Maximum file size: 50MB
Allowed file type: mp4
Maximum file size: 15MB each
Allowed file types: pdf, docx

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Blog Chat

BLOG CHAT

Dear blog friends,

I’ve created this section for all of you to share your opinions, thoughts and feelings about whatever interests you.

Everyone has a different perspective, so this section is for you.

Tsem Rinpoche


SCHEDULED CHAT SESSIONS / 聊天室时间表

(除了每个月的第一个星期五)
SUNDAY
8 - 9PM (GMT +8)
4 - 5AM (PST)

UPCOMING TOPICS FOR NOVEMBER / 十一月份讨论主题

NOTICE:
Weekly Blog Chat discussion pause from November10th to December 8th, 2024.
Resume on December 15th (Sunday) 8 pm (GMT +8).

Please come and join in the chat for a fun time and support. See you all there.


Blog Chat Etiquette

These are some simple guidelines to make the blog chat room a positive, enjoyable and enlightening experience for everyone. Please note that as this is a chat room, we chat! Do not flood the chat room, or post without interacting with others.

EXPAND
Be friendly

Remember that these are real people you are chatting with. They may have different opinions to you and come from different cultures. Treat them as you would face to face, and respect their opinions, and they will treat you the same.

Be Patient

Give the room a chance to answer you. Patience is a virtue. And if after awhile, people don't respond, perhaps they don't know the answer or they did not see your question. Do ask again or address someone directly. Do not be offended if people do not or are unable to respond to you.

Be Relevant

This is the blog of H.E. Tsem Rinpoche. Please respect this space. We request that all participants here are respectful of H.E. Tsem Rinpoche and his organisation, Kechara.

Be polite

Avoid the use of language or attitudes which may be offensive to others. If someone is disrespectful to you, ignore them instead of arguing with them.

Please be advised that anyone who contravenes these guidelines may be banned from the chatroom. Banning is at the complete discretion of the administrator of this blog. Should anyone wish to make an appeal or complaint about the behaviour of someone in the chatroom, please copy paste the relevant chat in an email to us at care@kechara.com and state the date and time of the respective conversation.

Please let this be a conducive space for discussions, both light and profound.

KECHARA FOREST RETREAT PROGRESS UPDATES

Here is the latest news and pictorial updates, as it happens, of our upcoming forest retreat project.

The Kechara Forest Retreat is a unique holistic retreat centre focused on the total wellness of body, mind and spirit. This is a place where families and individuals will find peace, nourishment and inspiration in a natural forest environment. At Kechara Forest Retreat, we are committed to give back to society through instilling the next generation with universal positive values such as kindness and compassion.

For more information, please read here (english), here (chinese), or the official site: retreat.kechara.com.

Noticeboard

Name: Email:
For:  
Mail will not be published
  • Samfoonheei
    Thursday, Nov 14. 2024 11:37 AM
    Revisit this post again , watching the rare video footage of Dorje Shugden oracles. Awesome ,we are so fortunate to watch this incredible video, where extraordinary footage of Tsem Rinpoche self-arising as the all-powerful Buddha Yamantaka. Its was during Rinpoche’s visit to Tibet in 2009.
    Thank you Rinpoche with folded hands.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/dorje-shugden/never-seen-before-footage-of-dorje-shugden-oracles.html
  • Samfoonheei
    Thursday, Nov 14. 2024 11:35 AM
    Vajrayogini symbolizes the wisdom of all enlightened beings and embodies the impulse of inspiration that drives the Buddhas to attain the perfect enlightenment. Vajrayogini is one of the most effective practices for people today. We can make offerings such as gold or jewel offerings and so on. The offering of gold helps us to collect merits, spiritual attainments, gain a deeper connection to Vajrayogini. It also creates the causes to attain a Buddha’s body.
    Make Offerings to Vajrayogini in Kechara Forest Retreat at Bentong is such an meritorious way for us to collect merits. All thanks to our Guru having conceptualised the idea of having a statue of Vajrayogini for everyone . Recitation of Vajrayogini mantra can be a powerful tool for self-transformation, healing and liberation from samsara.
    Thank you Rinpoche for this sharing with details explanation .

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/kechara-13-depts/make-offerings-to-vajrayogini-in-kechara-forest-retreat.html
  • Samfoonheei
    Thursday, Nov 14. 2024 11:31 AM
    Thank you, Rinpoche for sharing this insightful article. Life is short, and if we enjoy every moment of every day, then we will be happy no matter what happens or what changes along the way.What ever matter to us at the time of death is nothing. In the end, it’s not the years in our life that count it’s what you leave behind that matters. A great soul never dies. It brings us together again and again.Death is the golden key that opens the palace of eternity. A man who lives fully is prepared to die at any time. Learning Dharma and practicing dharma is the our choice that’s matter. Some of the key points to take notes, read, study the Lam Rim and apply it, engage in Sadhana daily and consistently. No one will help us at the moment of death but ourselves. Spiritual practicing is the best choice.
    Thank you Rinpoche for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/buddhas-dharma/last-moment.html
  • Samfoonheei
    Thursday, Nov 14. 2024 11:29 AM
    Well the size of Buddha statues in Tibetan Buddhism is important because it represents the Buddha’s immense ability and vast knowledge. Hence the Buddha statues hold the symbol of satisfaction within, peace and happiness. They are a symbol of inspiration for every human being. When we focus on the Buddha statues, it gives us inner peace that our mind, our heart and our soul gets enlightened.
    We have are so fortunate seeing and circumambulating where the 9-foot Dorje Shugden statue and with 500 mantra stones engraved with Dorje Shugden’s sacred mantra. As Rinpoche had said before the bigger and more Buddha statues helps in planting seeds of enlightenment in people’s mind-streams. It also help us to generate as much merit and purify as much karma as possible. Merely by seeing all those big statues at Kechara Forest Retreat is a blessing.
    Thank you Rinpoche.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/kechara-13-depts/bigger-and-more-buddha-statues-makes-a-difference.html
  • Samfoonheei
    Thursday, Nov 14. 2024 11:27 AM
    The 4th Tagpu Pemavajra Jampel Tenpai Ngodrub, most commonly known as Tagpu Dorje Chang, was a highly accomplished yogi Highly attained lama who had many authentic visions of the Buddhas and even travel astrally to receive direct teachings from them. His recognised line of incarnations stem all the way back to the 14th Century. He is generally regarded as such amongst Gelug lineage holders. He spent most of his time in a hermitage located above Sera Monastery, gave teachings and transmitted many vital practices and lineages to his foremost student Kyabje Pabongka Rinpoche. Besides receiving the complete instructions of Dorje Shugden’s practice, Tagpu Dorje Chang had many other mystical experiences throughout his lifetime. Interesting read biography of a highly accomplished mahasiddha lama.
    Thank you Rinpoche for this great sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/guest-contributors/biography-the-4th-tagphu-pemavajra-jampel-tenpai-ngodrub.html
  • Samfoonheei
    Friday, Oct 18. 2024 06:39 PM
    n Tibetan culture, it is a popular and customary practice for families to invite monks to perform spiritual ceremonies such as Trusol rituals. The monks have had the opportunity to offer such ceremonies for individuals or their families. Such ceremonies purify the elements of the environment which helps those living or visiting there to experience good health, success and well-being. The sacred ritual of ‘bathing’ the Buddhas and consecration through which negativities, sicknesses and obstacles will be cleared. Where by filling those areas with positive energies and good vibes through this Trusol consecration puja. Water is an essential part of this puja and symbolises the cleansing of all negativities and impurities. Through this puja it also pacifies local deities and other unseen beings in the surrounding areas. We are indeed fortunate that Tsem Rinpoche has taught Kecharians this practice and it has benefited many.
    Thank you Rinpoche with folded hands

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/buddhas-dharma/the-second-generation-of-trusol-practitioners.html
  • Samfoonheei
    Friday, Oct 18. 2024 06:37 PM
    Reading this post had me gain some knowledge of Shifter Werewolves. Any article regarding rare creatures or paranormal articles are of my interest since young. In European folklore, a werewolf is a man who turns into a wolf at night and devours animals, people, or corpses but returns to human form by day.They have the ability to transform from an ordinary human appearance to a partially-lupine form with pointed ears, mutton chops, claws and fangs, and a ridged brow . Wow… werewolf tends to be vicious and unable to control his blood thirst. Their underlying common origin can be traced back to Proto-Indo-European mythology. In many depictions, these bloodthirsty beasts are evil where they kill animals and innocent people. They are humans who transition into wolf-like creatures, after being placed under a curse. In folklore, most werewolves originate from being cursed or bitten by another werewolf. That’s what they do believe. According many enthusiasts, there’s many different type of werewolves such as Alpha wolves, Beta wolves , Deltas, Elders, some survive as loners while others move in packs. How true it is no one knows. I do believe their existing . Many interesting stories related to these wolves in the past history.
    Thank you Rinpoche for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/paranormal/werewolves-the-shapeshifters.html
  • Samfoonheei
    Friday, Oct 18. 2024 06:35 PM
    Beautiful Dorje Shugden at Malacca. One should pay a visit there, located at a busy tourist place. It was such an auspicious occasion that a grand Puja was held there. Dedicated students and volunteers were there getting the place ready for the grand puja. Well the Grand Dorje Shugden puja was conducted by very own Kechara puja team to commemorate the chapel’s 3rd anniversary. Many people attended the Puja that’s wonderful to receive the powerful Protector Dorje Shugden blessings. More people will make a connection and get to know Manjushri, the Buddha of Wisdom, in the form of a Dharma Protector. May Dorje Shugden’s practice flourish to benefit those tourists and locals.
    Thank you Rinpoche for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/study-groups/grand-puja-at-malaccas-dorje-shugden-chapel-chinese.html
  • Samfoonheei
    Friday, Oct 18. 2024 06:34 PM
    Venerable Geshe Rabten Rinpoche is a highly realised meditation master known as a debater, scholar, and meditation master, was the first Tibetan Buddhist master to introduce the complete Vinaya-tradition. He had also introduce the study of the five major topics of Buddhism to the West. He became the ‘path breaker’ of the complete and complex teachings of Buddhism in the West. Many masters, who are famous in the West today, were Geshe’s students. enerable Geshe Rabten. Geshe Rabten wrote the beautiful and Manjushri’s prayer called Gangloma and gave a profound explanation. We are so fortunate to learn about this Manjushri’s sacred prayer. May all be blessed by the practice of Lord Manjushri and Geshe Rabten’s explanation.
    Thank you Rinpoche for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/buddhas-dharma/praise-to-manjusri-explanation-by-geshe-rabten.html
  • Samfoonheei
    Sunday, Oct 13. 2024 05:04 PM
    The begging bowl or alms bowl is one of the simplest but most important objects in the daily lives of Theravada Buddhist monks. The alms bowl still stands as an emblem of how all Buddhas, as numerous as grains of sand in the Ganges, practiced to end their desire. All those who receive the alms bowl should focus their mind to act with self-control and self-respect. Almsgiving is a tradition of Theravada Buddhists, majority in Thailand, Cambodia, Myanmar, Sri Lanka and Laos. In those early days of Buddhism, monks would take their bowls and go out begging for food. As today in Thailand one could see monks woke up before dawn every morning and carried his bowl through the roads or paths wherever he was staying. Local people would place food in the bowl as a donation, through the generosity of lay people. They accept whatever food is offered for them and eat whatever been given, serve as a blessing for the giver.
    One bowl has held the food of a thousand families. A solitary monastic travels on his journey of a hundred thousand miles seeking liberation from the cycle of birth and death.
    Thank you H.E. Tsem Rinpoche for explaining the meaning of begging and gave us more reasons to be vegetarian . Create a awareness among us not killing animals to be one.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/one-minute-story/why-buddha-has-a-begging-bowl
  • Samfoonheei
    Sunday, Oct 13. 2024 05:03 PM
    Ajahn Siripanyo, the son of billionaire Ananda Krishnan, chose to abandon his inheritance and become a Buddhist monk in pursuit of spirituality. A Thai-Malaysian monk born in London and educated in UK. He was ordained in Thailand and lived there, leaving behind a life of immense wealth and privilege. He did surprised many and his choice was unexpected. Initially as a temporary measure, but somehow later evolved into a permanent way of life. Ven. Ajahn Siripanyo is now the Abbot of hermitage Dtao Dam on the Thai-Burmese border in Saiyok National Park, Thailand.
    He was in Kuala Lumpur, Malaysia years back giving an enthralling Dhamma talk on the timeless teachings of Ajahn Chah.
    Thank you Rinpoche for this inspiring sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/buddhas-dharma/ajahn-siripanno.html
  • Samfoonheei
    Sunday, Oct 13. 2024 05:02 PM
    The Tibetan diaspora began in 1959 after the People’s Liberation Army entered the country. Thousands of Tibetan and the Dalai Lama fled into exile to India. The Indian government led by Jawaharlal Nehru kind enough to offer land which was scattered throughout the country. The Tibetans as refugees on which the Tibetans would be able to reestablish themselves. After 60 years of protests, campaigns and fundraising, the Tibetan movement has not been fruitful, increase the living welfare condition and Tibetans continue to depend on the kindness of their host countries. Due to these many Tibetan in exile left India to elsewhere and other countries seeking a better future. In the last 60 years, the Tibetan leadership have not been successful in making progress with their political goals. Surprisingly the Tibetan Spiritual leader Dalai Lama said in an interview published letter that Europe has accepted “too many” refugees . While there is many protests and attempts to pressure Europe to accept more refugees.
    Further more the unethical ban against Shugden making life more difficult for many Dorje Shugden practitioners . Because of the ban against Dorje Shugden the whole Tibetan Buddhist world is divided until now. May all be harmonious soon even recently .Dalai Lama had said we could practice Interesting read. Interesting read.
    Thank you Rinpoche and Khong Jean Ai for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/current-affairs/dalai-lama-says-too-many-refugees-in-europe.html
  • Samfoonheei
    Sunday, Oct 13. 2024 05:01 PM
    The Kalmyks are the only traditionally Buddhist people living within Europe. As Tibetan Buddhists, the Kalmyks regard the Dalai Lama as their spiritual leader. Kalmykia is a historical crossroads on the Silk Road. The Western Mongol Kalmyk tribes. The Kalmyks live primarily in the Republic of Kalmykia, a federal subject of Russia located in the southeast European part of Russia. The Kalmyks are the only inhabitants of Europe whose national religion is Buddhism. They embraced Buddhism in the early part of the 17th century and belong to the Tibetan Buddhist. Like other Mongols, the Kalmyk are very spiritual Tibetan Buddhists, but their Buddhism has a strong admixture of indigenous beliefs and shamanistic practices. Buddhism spread among Mongols during the time of the Mongol Empire. They have come a long way till now, with rich traditions in song, dance, music, arts and a powerful heritage ,strong convictions.
    Thank you Rinpoche for this interesting information of the hidden Kalmykia society.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/art-architecture/kalmykia-lore-and-memory-at-the-far-side-of-the-buddhist-world.html
  • Samfoonheei
    Sunday, Oct 13. 2024 05:01 PM
    Thaipusam is a Tamil Hindu festival celebrated on the first full moon day of the Tamil month. The festival is celebrated to commemorate the victory of Hindu God Murugan over the demon Surapadman. The festival commemorates the triumph of good over evil by many devotees throughout Malaysia. For Hindus, Thaipusam is a day to cleanse oneself of sins and to repent for any transgressions in the past year.Devotees place a great deal of emphasis on the Vel. Silver, gold, lead, copper, and iron which is the five metals. It is said to be able to absorb all negative energy, spread positivity, and destroy all dangerous energies. Wearing yellow during Thaipusam as Lord Murugan’s favourite colour. Well Yellow is also associated with new beginnings, peace and happiness. On that day many devotees will be wearing yellow in color. Devotees will carry heavy ornate structures called kavadis while others have their tongues, cheeks and backs pierced with hooks and skewers. They then walk barefoot up 272 steps to the Batu Caves temple. Women devotees will carry the milk pots on that day. Thousands of locals and tourist from around the world of different faith will be there to witness this auspicious festival.
    Thank you Rinpoche for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/art-architecture/special-hindu-festival.html
  • Samfoonheei
    Monday, Oct 7. 2024 01:10 PM
    Dorje Shugden controversy began when the Dalai Lama made successive attempts to wrongly assert the nature of the Dharma Protector Dorje Shugden to be a harmful spirit. The great lineage masters such as Kyabje Pabongka Rinpoche and Kyabje Trijang Rinpoche’s teachings are amongst the greatest dharma that forms the foundation of Gelugpa education. As confirmed that Dorje Shugden is an emanation of Manjushri. Dorje Shugden is an enlightened Dharma Protector who manifested about 400 years ago from a lineage of erudite masters. They cant be wrong . Dorje Shugden via the Panglung oracle had helped the Dalai Lama in his great escape out of Tibet. There are so many highly attained lamas who practices Dorje Shugden and their reincarnations have been coming back again and again. Even 5th Dalai Lama composed a prayer to Dorje Shugden and built a Protector chapel dedicated to Dorje Shugden as well. That’s Trode Khangsar in Central Lhasa which is still there. The ban of Dorje Shugden is unnecessary and illogical as the bigger purpose of Dorje Shugden,is the preservation of the Dharma. The Tibetan Leadership (CTA) has instituted this ban against Dorje Shugden for many years and its time to lift the ban. May more people read and understand the ban and the real reason behind this controversy.
    Thank you Rinpoche and Pastor David for sharing this post.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/great-lamas-masters/our-lama-vs-the-dalai-lama-the-underlying-reasons-for-the-ban.html

1 · 2 · 3 · 4 · 5 · »

Messages from Rinpoche

Scroll down within the box to view more messages from Rinpoche. Click on the images to enlarge. Click on 'older messages' to view archived messages. Use 'prev' and 'next' links to navigate between pages

Use this URL to link to this section directly: https://www.tsemrinpoche.com/#messages-from-rinpoche

Previous Live Videos

MORE VIDEOS

Shugdenpas Speaking Up Across The Globe

From Europe Shugden Association:


MORE VIDEOS

From Tibetan Public Talk:


MORE VIDEOS

CREDITS

Concept: Tsem Rinpoche
Technical: Lew Kwan Leng, Justin Ripley, Yong Swee Keong
Design: Justin Ripley, Cynthia Lee
Content: Tsem Rinpoche, Justin Ripley, Pastor Shin Tan, Sarah Yap
Admin: Pastor Loh Seng Piow, Beng Kooi

I must thank my dharma blog team who are great assets to me, Kechara and growth of dharma in this wonderful region. I am honoured and thrilled to work with them. I really am. Maybe I don't say it enough to them, but I am saying it now. I APPRECIATE THESE GUYS VERY MUCH!

Tsem Rinpoche

Total views today
0
Total views up to date
27207045
Facebook Fans Youtube Views Blog Views
Animal Care Fund
  Bigfoot, Yeti, Sasquatch

The Unknown

The Known and unknown are both feared,
Known is being comfortable and stagnant,
The unknown may be growth and opportunities,
One shall never know if one fears the unknown more than the known.
Who says the unknown would be worse than the known?
But then again, the unknown is sometimes worse than the known. In the end nothing is known unless we endeavour,
So go pursue all the way with the unknown,
because all unknown with familiarity becomes the known.
~Tsem Rinpoche

Photos On The Go

Click on the images to view the bigger version. And scroll down and click on "View All Photos" to view more images.
According to legend, Shambhala is a place where wisdom and love reign, and there is no crime. Doesn\'t this sound like the kind of place all of us would love to live in? https://www.tsemrinpoche.com/?p=204874
5 years ago
According to legend, Shambhala is a place where wisdom and love reign, and there is no crime. Doesn't this sound like the kind of place all of us would love to live in? https://www.tsemrinpoche.com/?p=204874
108 candles and sang (incense) offered at our Wish-Fulfilling Grotto, invoking Dorje Shugden\'s blessings for friends, sponsors and supporters, wonderful!
5 years ago
108 candles and sang (incense) offered at our Wish-Fulfilling Grotto, invoking Dorje Shugden's blessings for friends, sponsors and supporters, wonderful!
Dharmapalas are not exclusive to Tibetan culture and their practice is widespread throughout the Buddhist world - https://www.tsemrinpoche.com/?p=193645
5 years ago
Dharmapalas are not exclusive to Tibetan culture and their practice is widespread throughout the Buddhist world - https://www.tsemrinpoche.com/?p=193645
One of our adorable Kechara Forest Retreat\'s doggies, Tara, happy and safe, and enjoying herself in front of Wisdom Hall which has been decorated for Chinese New Year
5 years ago
One of our adorable Kechara Forest Retreat's doggies, Tara, happy and safe, and enjoying herself in front of Wisdom Hall which has been decorated for Chinese New Year
Fragrant organic Thai basil harvested from our very own Kechara Forest Retreat farm!
5 years ago
Fragrant organic Thai basil harvested from our very own Kechara Forest Retreat farm!
On behalf of our Puja House team, Pastor Tat Ming receives food and drinks from Rinpoche. Rinpoche wanted to make sure the hardworking Puja House team are always taken care of.
5 years ago
On behalf of our Puja House team, Pastor Tat Ming receives food and drinks from Rinpoche. Rinpoche wanted to make sure the hardworking Puja House team are always taken care of.
By the time I heard about Luang Phor Thong, he was already very old, in his late 80s. When I heard about him, I immediately wanted to go and pay my respects to him. - http://bit.ly/LuangPhorThong
5 years ago
By the time I heard about Luang Phor Thong, he was already very old, in his late 80s. When I heard about him, I immediately wanted to go and pay my respects to him. - http://bit.ly/LuangPhorThong
It\'s very nice to see volunteers helping maintain holy sites in Kechara Forest Retreat, it\'s very good for them. Cleaning Buddha statues is a very powerful and effective way of purifying body karma.
5 years ago
It's very nice to see volunteers helping maintain holy sites in Kechara Forest Retreat, it's very good for them. Cleaning Buddha statues is a very powerful and effective way of purifying body karma.
Kechara Forest Retreat is preparing for the upcoming Chinese New Year celebrations. This is our holy Vajra Yogini stupa which is now surrounded by beautiful lanterns organised by our students.
5 years ago
Kechara Forest Retreat is preparing for the upcoming Chinese New Year celebrations. This is our holy Vajra Yogini stupa which is now surrounded by beautiful lanterns organised by our students.
One of the most recent harvests from our Kechara Forest Retreat land. It was grown free of chemicals and pesticides, wonderful!
5 years ago
One of the most recent harvests from our Kechara Forest Retreat land. It was grown free of chemicals and pesticides, wonderful!
Third picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal.
Height: 33ft (10m)
5 years ago
Third picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal. Height: 33ft (10m)
Second picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal.
Height: 33ft (10m)
5 years ago
Second picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal. Height: 33ft (10m)
First picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal.
Height: 33ft (10m)
5 years ago
First picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal. Height: 33ft (10m)
The first title published by Kechara Comics is Karuna Finds A Way. It tells the tale of high-school sweethearts Karuna and Adam who had what some would call the dream life. Everything was going great for them until one day when reality came knocking on their door. Caught in a surprise swindle, this loving family who never harmed anyone found themselves out of luck and down on their fortune. Determined to save her family, Karuna goes all out to find a solution. See what she does- https://bit.ly/2LSKuWo
5 years ago
The first title published by Kechara Comics is Karuna Finds A Way. It tells the tale of high-school sweethearts Karuna and Adam who had what some would call the dream life. Everything was going great for them until one day when reality came knocking on their door. Caught in a surprise swindle, this loving family who never harmed anyone found themselves out of luck and down on their fortune. Determined to save her family, Karuna goes all out to find a solution. See what she does- https://bit.ly/2LSKuWo
Very powerful story! Tibetan Resistance group Chushi Gangdruk reveals how Dalai Lama escaped in 1959- https://bit.ly/2S9VMGX
5 years ago
Very powerful story! Tibetan Resistance group Chushi Gangdruk reveals how Dalai Lama escaped in 1959- https://bit.ly/2S9VMGX
At Kechara Forest Retreat land we have nice fresh spinach growing free of chemicals and pesticides. Yes!
5 years ago
At Kechara Forest Retreat land we have nice fresh spinach growing free of chemicals and pesticides. Yes!
See beautiful pictures of Manjushri Guest House here- https://bit.ly/2WGo0ti
5 years ago
See beautiful pictures of Manjushri Guest House here- https://bit.ly/2WGo0ti
Beginner’s Introduction to Dorje Shugden~Very good overview https://bit.ly/2QQNfYv
5 years ago
Beginner’s Introduction to Dorje Shugden~Very good overview https://bit.ly/2QQNfYv
Fresh eggplants grown on Kechara Forest Retreat\'s land here in Malaysia
5 years ago
Fresh eggplants grown on Kechara Forest Retreat's land here in Malaysia
Most Venerable Uppalavanna – The Chief Female Disciple of Buddha Shakyamuni - She exhibited many supernatural abilities gained from meditation and proved to the world females and males are equal in spirituality- https://bit.ly/31d9Rat
5 years ago
Most Venerable Uppalavanna – The Chief Female Disciple of Buddha Shakyamuni - She exhibited many supernatural abilities gained from meditation and proved to the world females and males are equal in spirituality- https://bit.ly/31d9Rat
Thailand’s ‘Renegade’ Yet Powerful Buddhist Nuns~ https://bit.ly/2Z1C02m
5 years ago
Thailand’s ‘Renegade’ Yet Powerful Buddhist Nuns~ https://bit.ly/2Z1C02m
Mahapajapati Gotami – the first Buddhist nun ordained by Lord Buddha- https://bit.ly/2IjD8ru
5 years ago
Mahapajapati Gotami – the first Buddhist nun ordained by Lord Buddha- https://bit.ly/2IjD8ru
The Largest Buddha Shakyamuni in Russia | 俄罗斯最大的释迦牟尼佛画像- https://bit.ly/2Wpclni
5 years ago
The Largest Buddha Shakyamuni in Russia | 俄罗斯最大的释迦牟尼佛画像- https://bit.ly/2Wpclni
Sacred Vajra Yogini
5 years ago
Sacred Vajra Yogini
Dorje Shugden works & archives - a labour of commitment - https://bit.ly/30Tp2p8
5 years ago
Dorje Shugden works & archives - a labour of commitment - https://bit.ly/30Tp2p8
Mahapajapati Gotami, who was the first nun ordained by Lord Buddha.
5 years ago
Mahapajapati Gotami, who was the first nun ordained by Lord Buddha.
Mahapajapati Gotami, who was the first nun ordained by Lord Buddha. She was his step-mother and aunt. Buddha\'s mother had passed away at his birth so he was raised by Gotami.
5 years ago
Mahapajapati Gotami, who was the first nun ordained by Lord Buddha. She was his step-mother and aunt. Buddha's mother had passed away at his birth so he was raised by Gotami.
Another nun disciple of Lord Buddha\'s. She had achieved great spiritual abilities and high attainments. She would be a proper object of refuge. This image of the eminent bhikkhuni (nun) disciple of the Buddha, Uppalavanna Theri.
5 years ago
Another nun disciple of Lord Buddha's. She had achieved great spiritual abilities and high attainments. She would be a proper object of refuge. This image of the eminent bhikkhuni (nun) disciple of the Buddha, Uppalavanna Theri.
Wandering Ascetic Painting by Nirdesha Munasinghe
5 years ago
Wandering Ascetic Painting by Nirdesha Munasinghe
High Sri Lankan monks visit Kechara to bless our land, temple, Buddha and Dorje Shugden images. They were very kind-see pictures- https://bit.ly/2HQie2M
5 years ago
High Sri Lankan monks visit Kechara to bless our land, temple, Buddha and Dorje Shugden images. They were very kind-see pictures- https://bit.ly/2HQie2M
This is pretty amazing!

First Sri Lankan Buddhist temple opened in Dubai!!!
5 years ago
This is pretty amazing! First Sri Lankan Buddhist temple opened in Dubai!!!
My Dharma boy (left) and Oser girl loves to laze around on the veranda in the mornings. They enjoy all the trees, grass and relaxing under the hot sun. Sunbathing is a favorite daily activity. I care about these two doggies of mine very much and I enjoy seeing them happy. They are with me always. Tsem Rinpoche

Always be kind to animals and eat vegetarian- https://bit.ly/2Psp8h2
5 years ago
My Dharma boy (left) and Oser girl loves to laze around on the veranda in the mornings. They enjoy all the trees, grass and relaxing under the hot sun. Sunbathing is a favorite daily activity. I care about these two doggies of mine very much and I enjoy seeing them happy. They are with me always. Tsem Rinpoche Always be kind to animals and eat vegetarian- https://bit.ly/2Psp8h2
After you left me Mumu, I was alone. I have no family or kin. You were my family. I can\'t stop thinking of you and I can\'t forget you. My bond and connection with you is so strong. I wish you were by my side. Tsem Rinpoche
5 years ago
After you left me Mumu, I was alone. I have no family or kin. You were my family. I can't stop thinking of you and I can't forget you. My bond and connection with you is so strong. I wish you were by my side. Tsem Rinpoche
This story is a life-changer. Learn about the incredible Forest Man of India | 印度“森林之子”- https://bit.ly/2Eh4vRS
6 years ago
This story is a life-changer. Learn about the incredible Forest Man of India | 印度“森林之子”- https://bit.ly/2Eh4vRS
Part 2-Beautiful billboard in Malaysia of a powerful Tibetan hero whose life serves as a great inspiration- https://bit.ly/2UltNE4
6 years ago
Part 2-Beautiful billboard in Malaysia of a powerful Tibetan hero whose life serves as a great inspiration- https://bit.ly/2UltNE4
Part 1-Beautiful billboard in Malaysia of a powerful Tibetan hero whose life serves as a great inspiration- https://bit.ly/2UltNE4
6 years ago
Part 1-Beautiful billboard in Malaysia of a powerful Tibetan hero whose life serves as a great inspiration- https://bit.ly/2UltNE4
The great Protector Manjushri Dorje Shugden depicted in the beautiful Mongolian style. To download a high resolution file: https://bit.ly/2Nt3FHz
6 years ago
The great Protector Manjushri Dorje Shugden depicted in the beautiful Mongolian style. To download a high resolution file: https://bit.ly/2Nt3FHz
The Mystical land of Shambhala is finally ready for everyone to feast their eyes and be blessed. A beautiful post with information, art work, history, spirituality and a beautiful book composed by His Holiness the 6th Panchen Rinpoche. ~ https://bit.ly/309MHBi
6 years ago
The Mystical land of Shambhala is finally ready for everyone to feast their eyes and be blessed. A beautiful post with information, art work, history, spirituality and a beautiful book composed by His Holiness the 6th Panchen Rinpoche. ~ https://bit.ly/309MHBi
Beautiful pictures of the huge Buddha in Longkou Nanshan- https://bit.ly/2LsBxVb
6 years ago
Beautiful pictures of the huge Buddha in Longkou Nanshan- https://bit.ly/2LsBxVb
The reason-Very interesting thought- https://bit.ly/2V7VT5r
6 years ago
The reason-Very interesting thought- https://bit.ly/2V7VT5r
NEW Bigfoot cafe in Malaysia! Food is delicious!- https://bit.ly/2VxdGau
6 years ago
NEW Bigfoot cafe in Malaysia! Food is delicious!- https://bit.ly/2VxdGau
DON\'T MISS THIS!~How brave Bonnie survived by living with a herd of deer~ https://bit.ly/2Lre2eY
6 years ago
DON'T MISS THIS!~How brave Bonnie survived by living with a herd of deer~ https://bit.ly/2Lre2eY
Global Superpower China Will Cut Meat Consumption by 50%! Very interesting, find out more- https://bit.ly/2V1sJFh
6 years ago
Global Superpower China Will Cut Meat Consumption by 50%! Very interesting, find out more- https://bit.ly/2V1sJFh
You can download this beautiful Egyptian style Dorje Shugden Free- https://bit.ly/2Nt3FHz
6 years ago
You can download this beautiful Egyptian style Dorje Shugden Free- https://bit.ly/2Nt3FHz
Beautiful high file for print of Lord Manjushri. May you be blessed- https://bit.ly/2V8mwZe
6 years ago
Beautiful high file for print of Lord Manjushri. May you be blessed- https://bit.ly/2V8mwZe
Mongolian (Oymiakon) Shaman in Siberia, Russia. That is his real outfit he wears. Very unique. TR
6 years ago
Mongolian (Oymiakon) Shaman in Siberia, Russia. That is his real outfit he wears. Very unique. TR
Find one of the most beautiful temples in the world in Nara, Japan. It is the 1,267 year old Todai-ji temple that houses a 15 meter Buddha Vairocana statue who is a cosmic and timeless Buddha. Emperor Shomu who sponsored this beautiful temple eventually abdicated and ordained as a Buddhist monk. Very interesting history and story. One of the places everyone should visit- https://bit.ly/2VgsHhK
6 years ago
Find one of the most beautiful temples in the world in Nara, Japan. It is the 1,267 year old Todai-ji temple that houses a 15 meter Buddha Vairocana statue who is a cosmic and timeless Buddha. Emperor Shomu who sponsored this beautiful temple eventually abdicated and ordained as a Buddhist monk. Very interesting history and story. One of the places everyone should visit- https://bit.ly/2VgsHhK
Manjusri Kumara (bodhisattva of wisdom), India, Pala dynesty, 9th century, stone, Honolulu Academy of Arts
6 years ago
Manjusri Kumara (bodhisattva of wisdom), India, Pala dynesty, 9th century, stone, Honolulu Academy of Arts
Click on "View All Photos" above to view more images

Videos On The Go

Please click on the images to watch video
  • Pig puts his toys away
    5 years ago
    Pig puts his toys away
    Animals are so intelligent. They can feel happiness, joy, pain, sorrow, just like humans. Always show kindness to them. Always show kindness to everyone.
  • Always be kind to animals-They deserve to live just like us.
    5 years ago
    Always be kind to animals-They deserve to live just like us.
    Whales and dolphins playing with each other in the Pacific sea. Nature is truly incredible!
  • Bodha stupa July 2019-
    5 years ago
    Bodha stupa July 2019-
    Rainy period
  • Cute Tara girl having a snack. She is one of Kechara Forest Retreat’s resident doggies.
    5 years ago
    Cute Tara girl having a snack. She is one of Kechara Forest Retreat’s resident doggies.
  • Your Next Meal!
    5 years ago
    Your Next Meal!
    Yummy? Tasty? Behind the scenes of the meat on your plates. Meat is a killing industry.
  • This is Daw
    5 years ago
    This is Daw
    This is what they do to get meat on tables, and to produce belts and jackets. Think twice before your next purchase.
  • Don’t Take My Mummy Away!
    5 years ago
    Don’t Take My Mummy Away!
    Look at the poor baby chasing after the mother. Why do we do that to them? It's time to seriously think about our choices in life and how they affect others. Be kind. Don't break up families.
  • They do this every day!
    5 years ago
    They do this every day!
    This is how they are being treated every day of their lives. Please do something to stop the brutality. Listen to their cries for help!
  • What happened at Fair Oaks Farm?
    5 years ago
    What happened at Fair Oaks Farm?
    The largest undercover dairy investigation of all time. See what they found out at Fair Oaks Farm.
  • She’s going to spend her whole life here without being able to move correctly. Like a machine. They are the slaves of the people and are viewed as a product. It’s immoral. Billions of terrestrial animals die annually. Billions. You can’t even imagine it. And all that because people don’t want to give up meat, even though there are so many alternatives. ~ Gabriel Azimov
    5 years ago
    She’s going to spend her whole life here without being able to move correctly. Like a machine. They are the slaves of the people and are viewed as a product. It’s immoral. Billions of terrestrial animals die annually. Billions. You can’t even imagine it. And all that because people don’t want to give up meat, even though there are so many alternatives. ~ Gabriel Azimov
  • Our Malaysian Prime Minister Dr. Mahathir speaks so well, logically and regarding our country’s collaboration with China for growth. It is refreshing to listen to Dr. Mahathir’s thoughts. He said our country can look to China for many more things such as technology and so on. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    Our Malaysian Prime Minister Dr. Mahathir speaks so well, logically and regarding our country’s collaboration with China for growth. It is refreshing to listen to Dr. Mahathir’s thoughts. He said our country can look to China for many more things such as technology and so on. Tsem Rinpoche
  • This is the first time His Holiness Dalai Lama mentions he had some very serious illness. Very worrying. This video is captured April 2019.
    6 years ago
    This is the first time His Holiness Dalai Lama mentions he had some very serious illness. Very worrying. This video is captured April 2019.
  • Beautiful Monastery in Hong Kong
    6 years ago
    Beautiful Monastery in Hong Kong
  • This dog thanks his hero in such a touching way. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    This dog thanks his hero in such a touching way. Tsem Rinpoche
  • Join Tsem Rinpoche in prayer for H.H. Dalai Lama’s long life~ https://www.youtube.com/watch?v=gYy7JcveikU&feature=youtu.be
    6 years ago
    Join Tsem Rinpoche in prayer for H.H. Dalai Lama’s long life~ https://www.youtube.com/watch?v=gYy7JcveikU&feature=youtu.be
  • These people going on pilgrimage to a holy mountain and prostrating out of devotion and for pilgrimage in Tibet. Such determination for spiritual practice. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    These people going on pilgrimage to a holy mountain and prostrating out of devotion and for pilgrimage in Tibet. Such determination for spiritual practice. Tsem Rinpoche
  • Beautiful new casing in Kechara for Vajra Yogini. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    Beautiful new casing in Kechara for Vajra Yogini. Tsem Rinpoche
  • Get ready to laugh real hard. This is Kechara’s version of “Whatever Happened to Baby Jane!” We have some real talents in this video clip.
    6 years ago
    Get ready to laugh real hard. This is Kechara’s version of “Whatever Happened to Baby Jane!” We have some real talents in this video clip.
  • Recitation of Dorje Dermo‘s mantra or the Dharani of Glorious Vajra Claws. This powerful mantra is meant to destroy all obstacles that come in our way. Beneficial to play this mantra in our environments.
    6 years ago
    Recitation of Dorje Dermo‘s mantra or the Dharani of Glorious Vajra Claws. This powerful mantra is meant to destroy all obstacles that come in our way. Beneficial to play this mantra in our environments.
  • Beautiful
    6 years ago
    Beautiful
    Beautiful sacred Severed Head Vajra Yogini from Tsem Rinpoche's personal shrine.
  • My little monster cute babies Dharma and Oser. Take a look and get a cute attack for the day! Tsem Rinpoche
    6 years ago
    My little monster cute babies Dharma and Oser. Take a look and get a cute attack for the day! Tsem Rinpoche
  • Plse watch this short video and see how all sentient beings are capable of tenderness and love. We should never hurt animals nor should we eat them. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    Plse watch this short video and see how all sentient beings are capable of tenderness and love. We should never hurt animals nor should we eat them. Tsem Rinpoche
  • Cruelty of some people have no limits and it’s heartbreaking. Being kind cost nothing. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    Cruelty of some people have no limits and it’s heartbreaking. Being kind cost nothing. Tsem Rinpoche
  • SUPER ADORABLE and must see
    6 years ago
    SUPER ADORABLE and must see
    Tsem Rinpoche's dog Oser girl enjoying her snack in her play pen.
  • Cute!
    6 years ago
    Cute!
    Oser girl loves the balcony so much. - https://www.youtube.com/watch?v=RTcoWpKJm2c
  • Uncle Wong
    6 years ago
    Uncle Wong
    We were told by Uncle Wong he is very faithful toward Dorje Shugden. Dorje Shugden has extended help to him on several occasions and now Uncle Wong comes daily to make incense offerings to Dorje Shugden. He is grateful towards the help he was given.
  • Tsem Rinpoche’s Schnauzer Dharma boy fights Robot sphere from Arkonide!
    6 years ago
    Tsem Rinpoche’s Schnauzer Dharma boy fights Robot sphere from Arkonide!
  • Cute baby owl found and rescued
    6 years ago
    Cute baby owl found and rescued
    We rescued a lost baby owl in Kechara Forest Retreat.
  • Nice cups from Kechara!!
    6 years ago
    Nice cups from Kechara!!
    Dorje Shugden people's lives matter!
  • Enjoy a peaceful morning at Kechara Forest Retreat
    6 years ago
    Enjoy a peaceful morning at Kechara Forest Retreat
    Chirping birds and other forest animals create a joyful melody at the Vajrayogini stupa in Kechara Forest Retreat (Bentong, Malaysia).
  • This topic is so hot in many circles right now.
    7 years ago
    This topic is so hot in many circles right now.
    This video is thought-provoking and very interesting. Watch! Thanks so much to our friends at LIVEKINDLY.
  • Chiropractic CHANGES LIFE for teenager with acute PAIN & DEAD LEG.
    7 years ago
    Chiropractic CHANGES LIFE for teenager with acute PAIN & DEAD LEG.
  • BEAUTIFUL PLACE IN NEW YORK STATE-AMAZING.
    7 years ago
    BEAUTIFUL PLACE IN NEW YORK STATE-AMAZING.
  • Leonardo DiCaprio takes on the meat Industry with real action.
    7 years ago
    Leonardo DiCaprio takes on the meat Industry with real action.
  • Do psychic mediums have messages from beyond?
    7 years ago
    Do psychic mediums have messages from beyond?
  • Lovely gift for my 52nd Birthday. Tsem Rinpoche
    7 years ago
    Lovely gift for my 52nd Birthday. Tsem Rinpoche
  • This 59-year-old chimpanzee was refusing food and ready to die until...
    7 years ago
    This 59-year-old chimpanzee was refusing food and ready to die until...
    she received “one last visit from an old friend” 💔💔
  • Bigfoot sighted again and made it to the news.
    7 years ago
    Bigfoot sighted again and made it to the news.
  • Casper is such a cute and adorable. I like him.
    7 years ago
    Casper is such a cute and adorable. I like him.
  • Dorje Shugden Monastery Amarbayasgalant  Mongolia's Ancient Hidden Gem
    7 years ago
    Dorje Shugden Monastery Amarbayasgalant Mongolia's Ancient Hidden Gem
  • Don't you love Hamburgers? See how 'delicious' it is here!
    7 years ago
    Don't you love Hamburgers? See how 'delicious' it is here!
  • Such a beautiful and powerful message from a person who knows the meaning of life. Tsem Rinpoche
    7 years ago
    Such a beautiful and powerful message from a person who knows the meaning of life. Tsem Rinpoche
  • What the meat industry figured out is that you don't need healthy animals to make a profit.
    7 years ago
    What the meat industry figured out is that you don't need healthy animals to make a profit.
    Sick animals are more profitable... farms calculate how close to death they can keep animals without killing them. That's the business model. How quickly they can be made to grow, how tightly they can be packed, how much or how little can they eat, how sick they can get without dying... We live in a world in which it's conventional to treat an animal like a block of wood. ~ Jonathan Safran Foer
  • This video went viral and it's a must watch!!
    7 years ago
    This video went viral and it's a must watch!!
  • SEE HOW THIS ANIMAL SERIAL KILLER HAS NO ISSUE BLUDGEONING THIS DEFENSELESS BEING.
    7 years ago
    SEE HOW THIS ANIMAL SERIAL KILLER HAS NO ISSUE BLUDGEONING THIS DEFENSELESS BEING.
    This happens daily in slaughterhouse so you can get your pork and Bak ku teh. Stop eating meat.

ASK A PASTOR


Ask the Pastors

A section for you to clarify your Dharma questions with Kechara’s esteemed pastors.

Just post your name and your question below and one of our pastors will provide you with an answer.

Scroll down and click on "View All Questions" to view archived questions.

View All Questions

CHAT PICTURES

Thank you for your Order!52393739852742
5 days ago
Thank you for your Order!52393739852742
Look at how attentive of the members during Dharma talk. It is through hearing, contemplation and practicing Dharma, one is able to eradicate delusions and march towards liberation. 28/9/2024 Kechara Penang Study Group by Jacinta
1 month ago
Look at how attentive of the members during Dharma talk. It is through hearing, contemplation and practicing Dharma, one is able to eradicate delusions and march towards liberation. 28/9/2024 Kechara Penang Study Group by Jacinta
Pastor  did dharma sharing on KFR retreat puja, purification after retreat and karma. Kechara Penang weekly puja. Pic taken by Siew Hong.
1 month ago
Pastor  did dharma sharing on KFR retreat puja, purification after retreat and karma. Kechara Penang weekly puja. Pic taken by Siew Hong.
Under the guidance from Pastor Seng Piow, Kechara Penang Study Group members completed our weekly Dorje Shugden Puja. 28th September 2024 by Jacinta.
1 month ago
Under the guidance from Pastor Seng Piow, Kechara Penang Study Group members completed our weekly Dorje Shugden Puja. 28th September 2024 by Jacinta.
Sponsors' packages nicely decorated nd offered up on behalf. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
1 month ago
Sponsors' packages nicely decorated nd offered up on behalf. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
Completed Dorje Shugden puja cum recitation of Namasangiti on 14th September 2024. Kechara Penang Study Group, uploaded by Jacinta.
1 month ago
Completed Dorje Shugden puja cum recitation of Namasangiti on 14th September 2024. Kechara Penang Study Group, uploaded by Jacinta.
Known as Merdeka Day (31st Aug 2024), our Kechara Penang members celebrated this day with Dorje Shugden and his entourage by doing a DS puja together with recitation of Namasangiti. Uploaded by Jacinta.
1 month ago
Known as Merdeka Day (31st Aug 2024), our Kechara Penang members celebrated this day with Dorje Shugden and his entourage by doing a DS puja together with recitation of Namasangiti. Uploaded by Jacinta.
24th Aug 2024, Kechara Penang Study Group members have completed weekly puja. A variety of kuihs and fruits were offered up on behalf of sponsors. By Jacinta
1 month ago
24th Aug 2024, Kechara Penang Study Group members have completed weekly puja. A variety of kuihs and fruits were offered up on behalf of sponsors. By Jacinta
At the point of the passing, the only thing that will help us and our loved ones is the Dharma. Hence, try to chant mantra, do pujas, giving alms and etc during this period. Bereavement puja by Kechara Penang Study Group by Jacinta.
3 months ago
At the point of the passing, the only thing that will help us and our loved ones is the Dharma. Hence, try to chant mantra, do pujas, giving alms and etc during this period. Bereavement puja by Kechara Penang Study Group by Jacinta.
Bereavement puja by Kechara Penang Study Group. May the deceased has good rebirth and the family members find solace in the Three Jewels. Thanks to Rinpoche for He always taught us about practising compassion through action. By Jacinta
3 months ago
Bereavement puja by Kechara Penang Study Group. May the deceased has good rebirth and the family members find solace in the Three Jewels. Thanks to Rinpoche for He always taught us about practising compassion through action. By Jacinta
Thanks to Sharyn, the florist came and arranged on the spot! What a lovely and colourful bunch flowers attractively arranged to Buddha as offerings. 2nd Penang DS retreat of the year (2024), uploaded by Jacinta.
3 months ago
Thanks to Sharyn, the florist came and arranged on the spot! What a lovely and colourful bunch flowers attractively arranged to Buddha as offerings. 2nd Penang DS retreat of the year (2024), uploaded by Jacinta.
As usual, a retreat will not be complete without nice tormas. Pastor Patsy and our dear Penang members ~ Swee Bee, Tang, Jasmine and Siew Hong came together as a perfect and united team in completing it. Penang DS Retreat 17-18th Aug 2024 by Jacinta.
3 months ago
As usual, a retreat will not be complete without nice tormas. Pastor Patsy and our dear Penang members ~ Swee Bee, Tang, Jasmine and Siew Hong came together as a perfect and united team in completing it. Penang DS Retreat 17-18th Aug 2024 by Jacinta.
A picture that says all. Thanks to Pastor Seng Piow, 12 retreatants and 51sponsors that make this event a successful one. See you all in our next retreat. Kam Siah. A simple yet full of gratitude note by Choong, uploaded by Jacinta.
3 months ago
A picture that says all. Thanks to Pastor Seng Piow, 12 retreatants and 51sponsors that make this event a successful one. See you all in our next retreat. Kam Siah. A simple yet full of gratitude note by Choong, uploaded by Jacinta.
Offerings being set up, getting ready to start the first day of Kechara Penang Group's retreat. By Jacinta
3 months ago
Offerings being set up, getting ready to start the first day of Kechara Penang Group's retreat. By Jacinta
As H. E. The 25th Tsem Tulku Rinpoche had mentioned a retreat is time taken away from our ordinary, daily, mundane activities specifically to focus on deeper meditation, deeper meditational practices to gain some benefits.  Kechara Penang Study Group by Jacinta
3 months ago
As H. E. The 25th Tsem Tulku Rinpoche had mentioned a retreat is time taken away from our ordinary, daily, mundane activities specifically to focus on deeper meditation, deeper meditational practices to gain some benefits. Kechara Penang Study Group by Jacinta
Retreat started for the second half of the year, 17th Aug 2024. We have new participants and those regulars. Thanks to Pastor Seng Piow and Choong for organising it. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
3 months ago
Retreat started for the second half of the year, 17th Aug 2024. We have new participants and those regulars. Thanks to Pastor Seng Piow and Choong for organising it. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
10th Aug 2024. Kechara Penang Study Group completed DS puja, led by Siew Hong. Uploaded by Jacinta.
3 months ago
10th Aug 2024. Kechara Penang Study Group completed DS puja, led by Siew Hong. Uploaded by Jacinta.
Thank you Pastor Seng Piow for the dharma sharing and leading today's puja 3rd August 2024. Pic by Siew Hong and uploaded by Jacinta.
3 months ago
Thank you Pastor Seng Piow for the dharma sharing and leading today's puja 3rd August 2024. Pic by Siew Hong and uploaded by Jacinta.
Puja sponsorships packages of RM100, RM 50 and RM30. Really appreciate the continuous support for our Penang DS Chapel. 28/7/2024 By Jacinta
3 months ago
Puja sponsorships packages of RM100, RM 50 and RM30. Really appreciate the continuous support for our Penang DS Chapel. 28/7/2024 By Jacinta
Completed weekly puja at Penang DS Chapel. 27th July 2024 by Jacinta.
3 months ago
Completed weekly puja at Penang DS Chapel. 27th July 2024 by Jacinta.
For those Penang members who were back in Penang, instead of having a weekend off, they chose to go to Penang DS centre and did a DS puja for the benefits of all beings. 20th July 2024, Saturday. By Jacinta
3 months ago
For those Penang members who were back in Penang, instead of having a weekend off, they chose to go to Penang DS centre and did a DS puja for the benefits of all beings. 20th July 2024, Saturday. By Jacinta
So proud of Penang Kecharians for attending initiations given by Venerable Chojila at Kechara Forest Retreat, Bentong on 20th - 21st July 2024. Against all odds, many of us made it there. (Not in the pic Mr. Teo and Sunny) By Jacinta.
3 months ago
So proud of Penang Kecharians for attending initiations given by Venerable Chojila at Kechara Forest Retreat, Bentong on 20th - 21st July 2024. Against all odds, many of us made it there. (Not in the pic Mr. Teo and Sunny) By Jacinta.
Wishing all sponsors' wishes be fulfilled and thanks for supporting our Kechara Penang Puja packages on 13/7/2024. By Jacinta
3 months ago
Wishing all sponsors' wishes be fulfilled and thanks for supporting our Kechara Penang Puja packages on 13/7/2024. By Jacinta
#throwback 13th July 2024, Kechara Penang Study Group completed DS puja. We have special guest that day, Paul, a long time senior Kecharian with his friends. By Jacinta
3 months ago
#throwback 13th July 2024, Kechara Penang Study Group completed DS puja. We have special guest that day, Paul, a long time senior Kecharian with his friends. By Jacinta
Beautiful offerings arranged by Choong. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
4 months ago
Beautiful offerings arranged by Choong. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
7/7/2024 Kechara Penang weekly puja completed. Kechara Penang Study Girup by Jacinta.
4 months ago
7/7/2024 Kechara Penang weekly puja completed. Kechara Penang Study Girup by Jacinta.
This week's puja offerings sponsored by a few people and we hope their wishes be fulfilled. Pic taken by Choong and uploaded by Jacinta.
5 months ago
This week's puja offerings sponsored by a few people and we hope their wishes be fulfilled. Pic taken by Choong and uploaded by Jacinta.
29th June 2024. Kechara Penang Study Group completed weekly Dorje Shugden cum Manjushri Namasangiti. Pic taken by Choong and uploaded by Jacinta
5 months ago
29th June 2024. Kechara Penang Study Group completed weekly Dorje Shugden cum Manjushri Namasangiti. Pic taken by Choong and uploaded by Jacinta
Need a dose of spiritual nourishment or perhaps any spiritual protection? Do take up our Kechara Penang food/candles offering packages. Do not hesitate to contact our member Choong for more info. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
5 months ago
Need a dose of spiritual nourishment or perhaps any spiritual protection? Do take up our Kechara Penang food/candles offering packages. Do not hesitate to contact our member Choong for more info. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
Different food offerings offered on Penang Kechara Chapel's altar behalf of the sponsors. May sponsors' wishes be fulfilled. Great effort from Choong Soon Heng, one of our Kechara Penang dedicated members who thought of this way for people to generate merits while clearing obstacles. Uploaded by Jacinta.
5 months ago
Different food offerings offered on Penang Kechara Chapel's altar behalf of the sponsors. May sponsors' wishes be fulfilled. Great effort from Choong Soon Heng, one of our Kechara Penang dedicated members who thought of this way for people to generate merits while clearing obstacles. Uploaded by Jacinta.
These are some of the offerings offered on behalf of our sponsors. We have different offerings packages which one can choose from or just simply sponsor our weekly puja in dedication to our loved ones. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
5 months ago
These are some of the offerings offered on behalf of our sponsors. We have different offerings packages which one can choose from or just simply sponsor our weekly puja in dedication to our loved ones. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
We hope you enjoyed our pictures, as much as we enjoyed our Wesak Day together in Penang. Let us carry the energy and enthusiasm we experienced so far and inspires many more. Happy Wesak Day! 22/5/2024 KPSG by Jacinta
6 months ago
We hope you enjoyed our pictures, as much as we enjoyed our Wesak Day together in Penang. Let us carry the energy and enthusiasm we experienced so far and inspires many more. Happy Wesak Day! 22/5/2024 KPSG by Jacinta
Puja offering packages. Thanks to those who sponsored the puja. May all your wishes be fulfilled. KPSG by Jacinta
6 months ago
Puja offering packages. Thanks to those who sponsored the puja. May all your wishes be fulfilled. KPSG by Jacinta
Colourful altar with plenty of offerings. We had DS puja with Praise to Buddha Shakyamuni as we celebrate this special day of Buddha's Birth, Enlightenment and Parinirvana. KPSG by Jacinta
6 months ago
Colourful altar with plenty of offerings. We had DS puja with Praise to Buddha Shakyamuni as we celebrate this special day of Buddha's Birth, Enlightenment and Parinirvana. KPSG by Jacinta
Some of the activities done during the Wesak Day Celebration in Penang. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
6 months ago
Some of the activities done during the Wesak Day Celebration in Penang. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
Wesak Day Celebration in Penang!Buddha's Bathing Ritual. 22/5/2024 Kechara Penang Study Group by Jacinta.
6 months ago
Wesak Day Celebration in Penang!Buddha's Bathing Ritual. 22/5/2024 Kechara Penang Study Group by Jacinta.
11/5/2024 Saturday @3pm. After puja, all members helped out clearing the offerings and we shared out the blessed food offerings with our families, friends and even animals. Kechara Penang Study Group by Jacinta
6 months ago
11/5/2024 Saturday @3pm. After puja, all members helped out clearing the offerings and we shared out the blessed food offerings with our families, friends and even animals. Kechara Penang Study Group by Jacinta
11/5/2024 Saturday @3pm. Activities during puja. Members chanting Dorje Shugden mantras. We've completed Dorje Shugden puja cum Namasangiti. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
6 months ago
11/5/2024 Saturday @3pm. Activities during puja. Members chanting Dorje Shugden mantras. We've completed Dorje Shugden puja cum Namasangiti. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
11/5/2024, Saturday @3pm. Activities : Offerings of khata to Rinpoche, garland of flowers to Dorje Shugden and a new Tibetan butterlamp being offered on the altar. Kechara Penang Study Group by Jacinta
6 months ago
11/5/2024, Saturday @3pm. Activities : Offerings of khata to Rinpoche, garland of flowers to Dorje Shugden and a new Tibetan butterlamp being offered on the altar. Kechara Penang Study Group by Jacinta
Today we have an inaugural cancer free diet talk and info sharing by Mr. Ooi. Mr. Ooi is a Penangite and like any other man, he has a family to provide for. From colon cancer stage 4,he is now known as a cancer-free man. Learn more about his story and his acquaintance with Dorje Shugden here https://youtu.be/x7i-yXJBUwM?si=A-5O0udxjg52iS58
7 months ago
Today we have an inaugural cancer free diet talk and info sharing by Mr. Ooi. Mr. Ooi is a Penangite and like any other man, he has a family to provide for. From colon cancer stage 4,he is now known as a cancer-free man. Learn more about his story and his acquaintance with Dorje Shugden here https://youtu.be/x7i-yXJBUwM?si=A-5O0udxjg52iS58
The Promise
  These books will change your life
  Support Blog Team
Lamps For Life
  Robe Offerings
  Vajrayogini Stupa Fund
  Dana Offerings
  Soup Kitchen Project
 
Zong Rinpoche

Archives

YOUR FEEDBACK

Live Visitors Counter
Page Views By Country
United States 6,806,917
Malaysia 5,107,449
India 2,646,101
Singapore 976,020
United Kingdom 957,025
Bhutan 954,352
Nepal 949,882
Canada 832,759
Australia 658,590
Philippines 565,912
Indonesia 480,415
Germany 387,887
France 322,430
Brazil 266,845
Vietnam 244,249
Thailand 227,300
Taiwan 215,487
Italy 186,314
Spain 169,036
Netherlands 166,716
Mongolia 153,297
South Africa 143,640
Portugal 141,490
Türkiye 136,852
Sri Lanka 135,045
Hong Kong 131,374
Japan 128,605
United Arab Emirates 124,576
Russia 120,726
China 113,535
Romania 108,963
Mexico 102,857
New Zealand 97,131
Switzerland 95,124
Myanmar (Burma) 91,513
Pakistan 84,094
Sweden 82,890
South Korea 79,786
Cambodia 72,029
Poland 5,398
Total Pageviews: 27,207,045

Login

Dorje Shugden
Click to watch my talk about Dorje Shugden....