Parinirwana dari Yang Mulia Kyabje Tsem Rinpoche (Bahasa Indonesia)

Aug 9, 2020 | Views: 7,249

R00208

Kata-kata memiliki kekuatan, namun kadangkala belum cukup. Tidak ada obituari yang dapat mengungkapkan rasa kehilangan mendalam yang kami rasakan pada saat wafatnya makhluk agung dan Guru yang telah cerah, Yang Mulia Tsem Rinpoche ke-25.

Semua yang dirampungkan Rinpoche memiliki tujuan tunggal: untuk meringankan penderitaan makhluk lain dan dengan lembut membentuk kehidupan mereka sesuai dengan Dharma. Saat ini banyak dari kita yang telah memperoleh berkah manfaat dari welas asih Rinpoche, merasakan lubang hampa di bagian hidup kita yang ditempati-Nya.

cap

Apapun yang dilakukan Rinpoche adalah demi memberikan manfaat kepada orang lain. Di foto ini, Rinpoche sedang meng-abhiseka thangka Mahasiddha Naropa yang spesial dengan cap tangannya, dan berdoa dengan tulus bagi semua orang yang melihat thangka ini agar segera memperoleh pembebasan dari samsara. Klik gambar untuk memperbesar.

Namun, meskipun dikenali sebagai kelahiran kembali yang mulia, Rinpoche menjalani kehidupan biasa-biasa saja yang sebagian besar tanpa kemegahan dan keagungan spiritual. Ini adalah pilihan yang dambil secara sengaja oleh makhluk yang telah cerah. Rinpoche telah membuat pilihan untuk terlahir di kalangan sederhana sebagai anak yang tidak diinginkan, lalu memutuskan untuk menjadi remaja yang harus melewati banyak rintangan untuk mendapatkan penahbisan bhiksu, dan memilih untuk menjadi seorang Rinpoche muda di negara yang tidak paham bagaimana cara melayani seorang raja Dharma dengan benar.

Bahkan setelah itu, masuknya Rinpoche ke dalam parinirwana juga sama, tampak ‘biasa’ saja. Ciri-ciri seorang Buddha sejati menjadi jelas, jika kita sedikit berusaha untuk melihat melampaui permukaan yang nampak.

Di satu sisi, kematian Rinpoche sungguh tiba-tiba dan tidak terduga, membuat beberapa orang berasumsi bahwa penyakitnya berasal dari rupa fisik yang ia wujudkan. Pada kenyataannya, Rinpoche sangat sehat, menjalani hidup sederhana, bebas dari segala minuman memabukkan dan hanya makan makanan sedikit saja, bahkan pemeriksaan kesehatan komprehensif terakhirnya telah membebaskannya dari segala penyakit.

Di sisi lain, mereka yang lebih paham tentang cara-cara seorang Buddha, mengenali bahwa makhluk yang telah cerah memiliki kendali penuh atas semua dimensi kehidupan mereka. Ini termasuk kondisi fisik tubuh duniawi mereka (tubuh nirmanakaya), waktu dan tempat kelahiran mereka, serta waktu dan kondisi saat mereka meninggal.

Makhluk yang telah cerah muncul di alam samsara karena alasan yang sangat spesifik. Rinpoche telah menyatakan dalam banyak kesempatan bahwa tujuan kelahiran yang ke-25 adalah untuk menegakkan kemurnian silsilah Lama Tsongkhapa, untuk melindunginya pada saat akan diserang, dan untuk melenyapkan rintangan yang mengancam kemurnian dari silsilah yang terberkahi ini.

Rinpoche consecrating some Dorje Shugden picture frames which were later given out to students and friends. Click on image to enlarge.

Rinpoche mengabdikan sisa akhir hidupnya untuk menegakkan silsilah Lama Tsongkhapa dan Dorje Shugden, dan membagikannya pada yang lain. Di foto ini, Rinpoche sedang memilih hadiah untuk diberikan pada semua staf yang bekerja di Tsem Ladrang pada saat itu, dan menulis pesan yang pribadi untuk masing-masing staf. Klik gambar untuk memperbesar.

Pada akhirnya, tujuan itu mengharuskan Rinpoche menyerap segala halang rintangan untuk menyingkirkannya, selagi beliau dengan kendali penuh meninggalkan raga duniawinya.

Rinpoche telah memberikan isyarat pada sejumlah kesempatan, bahkan saat mengajar secara publik, bahwa kelahirannya yang ke-25 tidak akan tinggal lama di dunia kita. Salah satu contohnya adalah pada tahun 2015, ketika Yang Mulia Panglung Kuten ke-7 mengalami trans dari Pelindung Dharma Dorje Shugden di Kechara Forest Retreat untuk pertama kalinya. Secara langsung di hadapan segenap penonton terbesar yang pernah mendengarkan dirinya berbicara, Rinpoche berkata bahwa hanya dalam beberapa tahun saja, beliau tidak akan ada lagi.

Pernyataan itu mungkin dianggap sebagai pengingat umum untuk menggunakan kehidupan manusia kita yang berharga secara bermakna, seperti nasihat Lamrim. Namun, hal ini merupakan salah satu indikasi terjelas bahwa misi luhur Tsem Rinpoche ke-25 akan segera mencapai tahap perampungan.

 

VIDEO: Parinirwana dari Yang Mulia Kyabje Tsem Rinpoche

 

Rencana Istimewa

Tsem Rinpoche dikenal oleh karena welas asihnya yang besar, kemurahan hatinya yang luar biasa, dan kepeduliannya yang luar biasa. Rinpoche sangat perhatian sehingga dia bahkan memperhatikan pada detail terkecil hingga dapat membuat hidup seseorang menjadi lebih baik.

Kami menyaksikan aspek dan cara Rinpoche melayani gurunya seperti Yang Mulia Kensur Jampa Yeshe Rinpoche, yang pada akhirnya menawarkan rumahnya sendiri sehingga sang lama senior bisa memiliki ladrang sendiri. Kami menyaksikan lagi ketika Rinpoche melindungi silsilah Dorje Shugden, tidak menyia-nyiakan satu usaha apapun dalam mengoreksi kesalahpahaman tentang praktik Pelindung Dharma ini, bahkan dengan mengorbankan kesejahteraan dan reputasinya sendiri.

Insert caption

Setiap orang yang berhubungan dengan Rinpoche tidak hanya menerima ajaran Dharma, berkah dan doa tetapi juga hadiah. Klik gambar untuk memperbesar.

Bahkan kepedulian Rinpoche kepada murid-muridnya sangat melegenda. Setiap orang yang berhubungan dengan Rinpoche tidak hanya menerima ajaran Dharma, berkah dan doa tetapi juga hadiah. Entah bagaimana, Rinpoche akan tahu apa yang paling dibutuhkan seseorang pada saat itu, baik itu uang, obat-obatan, transportasi atau hanya pelukan teman.

Jadi, bukanlah karakter Rinpoche untuk meninggalkan dunia ini sebelum memastikan bahwa murid-muridnya, Kechara dan semua yang bergantung padanya berada dalam kondisi yang baik. Jika direnung-renungkan, jelas bahwa Rinpoche telah mempersiapkan diri dengan sangat baik untuk memasuki parinirwana. Para biksu dan lama luhur yang kemudian hari datang ke Kechara Forest Retreat juga mengatakan hal yang sama.

Rinpoche offering a Vajra Yogini statue to Geshe Phuntsok's retreat. Click on image to enlarge.

Pada tahun 2016, Rinpoche mempersembahkan rupang ini kepada Yang Mulia Geshe Lobsang Phuntsok, yang akan memulai retret Vajrayogini selama 3 tahun, 3 bulan, 3 hari. Klik gambar untuk memperbesar.

Beberapa tahun yang lalu, Rinpoche mulai memberikan sebagian besar barang miliknya termasuk rupang pribadi dan objek luhur yang berharga. Dalam budaya Tibet, ini adalah sinyal halus bahwa sang Lama akan segera memasuki cahaya jernih, karena ia harus meninggalkan dunia tepat saat dia masuk ke dalamnya, tanpa harta benda, hanya menyisakan warisan hidup.

Beberapa bulan sebelum beliau menunjukkan kondisi sakit, Rinpoche memberikan instruksi yang tepat agar area kantor di Tsem Ladrang dibersihkan. Pada saat itu, perpindahan ini tampak tergesa-gesa karena tidak masuk akal untuk mengosongkan satu bagian wilayah kerja untuk memenuhi bagian lain.

Hanya setelah Rinpoche meninggal, kami sadar bahwa Rinpoche telah mengantisipasi di mana tubuh sarira (raga sucinya) akan diabadikan, dan telah menciptakan ruang bagi pengunjung, teman, dan siswa yang berdukacita, yang menyusul setelah kejadian ini, menunggu untuk beraudiensi dengan tubuh sarira Rinpoche.

Insert caption

Rinpoche selalu tahu apa yang paling dibutuhkan seseorang pada waktu tertentu, baik itu uang, obat-obatan, transportasi atau hanya pelukan seorang teman. Klik gambar untuk memperbesar.

Seluruh bagian dari Apartemen Dukkar juga mengalami depopulasi serupa, yang memberikan kemudahan ketika tiba saatnya untuk mempersiapkan akomodasi bagi para lama dan biksu luhur yang telah diketahui Rinpoche akan datang untuk berdoa dan memberi penghormatan. Rinpoche juga telah bertemu dengan para changtso-nya untuk memastikan bahwa semua urusan administrasi berjalan dengan baik.

Bahkan tanah yang dipilih untuk upacara pemakaman dan stupa relik luar ruang Rinpoche ditugaskan oleh Rinpoche pada awal September 2015.

Peristiwa-peristiwa ini dan banyak lainnya yang serupa merupakan rangkaian kebetulan atau tanda dari seorang lama dengan kewaskitaan yang membuat perbekalan untuk parinirwana-nya. Pertanda ini sejalan dengan karakter Rinpoche yang mengemban sendiri sebanyak mungkin tanpa membebani orang lain.

Hanya setelah Rinpoche merasa puas bahwa segala sesuatunya berjalan sesuai rencana, ia menunjukkan penyakit yang mendadak. Kemudian, mengikuti jalan para Buddha dan makhluk agung yang datang sebelumnya, Rinpoche mulai bergerak perlahan menuju kepergiannya sendiri, dengan setiap langkah membuka peluang besar dan menciptakan stimulus bagi para siswa dan praktisi Dharma untuk terlibat dalam tindakan yang sangat bajik.

 

Titik Balik

Pada bulan Juli 2019, Rinpoche menerima berita bahwa Yang Mulia Kyabje Trijang Chocktrul Rinpoche berencana memberikan inisiasi kepercayaan hidup (sogtae) dari Dorje Shugden. Setelah mendengar berita ini, wajah Rinpoche langsung cerah karena gembira. Ini adalah pertanda yang telah Rinpoche lama tunggu-tunggu, sebuah indikasi bahwa sudah waktunya bagi Yang Mulia untuk bangkit dan sepenuhnya memanifestasikan aktivitas dari kehidupan sebelumnya.

The final offering

TPersembahan terakhir yang diberikan Yang Mulia Tsem Rinpoche kepada Yang Mulia Kyabje Trijang Chocktrul Rinpoche – adalah rupang-rupang empat emanasi dan Dorje Shugden dan Setrap. Klik gambar untuk memperbesar.

Rinpoche segera membagikan instruksi untuk membuat serangkaian persembahan kepada Yang Mulia dan untuk mensponsori makanan yang akan disajikan selama upacara. Di hari-hari berikutnya, Rinpoche sering bertanya apakah pengumuman publik tentang acara tersebut telah dibuat. Saat hari berganti minggu dan tidak ada berita lebih lanjut yang hadir, Rinpoche menunjukkan indikasi pertama bahwa ia tidak sehat.

Meskipun gejala-gejala awal tidak menandakan penyakit yang mengancam nyawa, beragam dokter telah dikonsultasi dan obat telah diberikan. Ada tanda-tanda membaik sementara tetapi gejala tetap ada.

Sebagian besar, semuanya berjalan teratur seperti yang terjadi selama bertahun-tahun di Tsem Ladrang. Rinpoche bekerja dengan kecepatan riuh yang normal, berjumpa dengan siswa-siswa, memberikan ajaran dan mengawasi berbagai karya Dharma sambil menciptakan sukacita sebanyak yang bisa diketemukan di keluarga yang bahagia.

Akan tetapi, pada bulan Agustus 2019, terlihat jelas bahwa rasa sakit yang makin bertambah makin membebani Rinpoche. Meskipun secara fisik bertambah lemah, Rinpoche bekerja sampai ketika ia dirawat di rumah sakit, didorong oleh kemauan dan tekad yang kuat untuk menciptakan berkah manfaat yang sebanyak mungkin.

Rinpoche menghabiskan santapan terakhirnya di Ladrang pada dini hari tanggal 6 Agustus 2019. Sekitar jam 9 pagi, Rinpoche menunjukkan rasa sakit yang akut. Tak lama kemudian, Rinpoche dilarikan ke rumah sakit di Kuala Lumpur.

 

Menuju ke Melampaui Nyeri >>

Kembali ke Tab

Melampaui Nyeri

Untuk memahami sepenuhnya kebaikan Rinpoche yang mendalam, pertama-tama kita mesti mencoba memahami penderitaan luar biasa yang dialami oleh tubuh Rinpoche. Rinpoche dirawat di rumah sakit selama sebulan penuh, 29 hari di antaranya dihabiskan di unit perawatan intensif (ICU).

Pada saat itu, Rinpoche dirawat oleh enam spesialis medis yang berbeda, sebuah indikasi akan parahnya beragam komplikasi yang diwujudkan Rinpoche. Karena kondisinya yang kritis, Rinpoche juga menjalani prosedur invasif tanpa henti termasuk intubasi. Ini membuat Rinpoche tidak bisa berbicara dan hampir tidak bisa bergerak.

WhatsTheNewNews001

Namun, tetap tidak dikalahkan oleh keadaan, Rinpoche menggerakkan tangan dengan lembut dan mengucapkan kata-kata dalam hati, dan mereka yang hadir di samping Rinpoche belajar menebak apa yang ingin dikatakan Rinpoche. Seringkali, gesturnya adalah sekedar menanyakan bagaimana keadaan seseorang atau memberitahu mereka yang hadir untuk beristirahat. Bahkan dalam keadaan kritis itu, pikiran Rinpoche tertuju pada kesejahteraan orang lain.

Kita mungkin bertanya pada diri kita sendiri mengapa makhluk yang telah tercerahkan dan dalam kendali penuh atas tubuhnya membiarkan dirinya mengalami penderitaan fisik yang berkepanjangan. Dalam pertanyaan ini sendiri, kita mendapatkan wawasan lain tentang luasnya welas asih Rinpoche. Setiap hari ketika Rinpoche memikul rasa sakit yang luar biasa, telah menjadi sebuah kesempatan bagi para siswa dan simpatisan untuk menghasilkan pahala kebajikan yang luar biasa bagi diri mereka sendiri. Sangat bermanfaat bagi para umat untuk mengajukan permohonan kepada makhluk yang tercerahkan untuk tetap tinggal, untuk memohon kepada seorang guru agar berumur panjang, dan untuk akhirnya menyadari pentingnya melepaskan diri dari berbagai gangguan samsarik.

Kecharians coming together and praying for our Lama to remain with us. Click on image to enlarge.

Kecharian datang bersama dan berdoa agar Lama kita tetap bersama kita. Klik gambar untuk memperbesar.

 

Datang Bersama

Kesehatan Rinpoche yang memburuk membuat para sahabat lama dan pengikut baru berkumpul, anggota-anggota yang telah jauh bersatu kembali karena beragam alasan, menyusun devosi para siswa dan menginspirasi mereka ke tingkat bakti yang baru, sekaligus menghimpun sejumlah lama luhur datang ke Kechara.

Click on image to enlarge

Sebagai bagian dari puja yang disarankan oleh Yang Mulia Kyabje Trijang Chocktrul Rinpoche, patung Tara Putih yang besar didedikasikan untuk umur panjang Rinpoche. Klik gambar untuk memperbesar.

Curahan dukungan dari lama-lama yang termashyur seketika muncul. Yang Mulia Kyabje Pabongka Chocktrul Rinpoche, Yang Mulia Drigung Kyabgön Rinpoche, Yang Mulia Drubwang Gangchen Rinpoche dan Yang Mulia Zawa Tulku Rinpoche memberikan bimbingan, puja dan doa. Biara dan komunitas Dharma di seluruh dunia mengadakan puja dan mengadakan doa jaga memohon Rinpoche untuk tetap tinggal. Yang terpenting dari semuanya, Yang Mulia Kyabje Trijang Chocktrul Rinpoche dan Pelindung Dharma Dorje Shugden (dipanggil melalui Yang Mulia Panglung Kuten ke-7) memberikan nasihat penting dan banyak dukungan spiritual di setiap kesempatan.

Para siswa berkumpul, menyingkirkan semua gangguan dalam latihan mereka. Mereka memfokuskan diri pada doa-doa dengan motivasi yang murni. Mereka melakukan pengakuan kesalahan dan kelalaian komitmen spiritual mereka, terlibat penuh dalam praktik purifikasi, memberikan persembahan tubuh, ucapan dan pikiran, dan dengan sungguh-sungguh memohon agar para makhluk yang cerah tetap bersama kita.

Offering a White Tara statue to H.E. Domo Geshe Rinpoche. Click on image to enlarge.

10 patung Tara Putih lainnya dipersembahkan kepada para lama luhur dan geshe senior, termasuk Yang Mulia Domo Geshe Rinpoche dan Yang Mulia Kensur Rinpoche Lobsang Phende dari Biara Shar Gaden. Klik gambar untuk memperbesar.

Sponsoring of food to the homeless via Kechara Soup Kitchen in hope of generating enough merits to request for Rinpoche to remain with us. Click on image to enlarge.

Lebih dari 2.500 makanan ditawarkan kepada para tunawisma, didedikasikan untuk umur panjang Rinpoche dan pemulihan yang cepat. Klik gambar untuk memperbesar.

Proses tersebut meningkatkan keyakinan mereka pada Dharma. Hal ini menciptakan kesempatan bagi orang-orang untuk dapat merenungkan ketidakkekalan, untuk mengenali rapuhnya kehidupan dan kebodohan tujuan-tujuan samsarik, dan memperkuat tekad mereka untuk mempraktikkan spiritualitas.

Meskipun merugikan dirinya sendiri, penderitaan Rinpoche menciptakan kondisi yang sempurna bagi Dharma untuk berkembang.

 

Secercah Harapan

Selama tiga minggu, Rinpoche berdiri di atas seutas tali pembatas antara kehidupan di satu sisi dan kematian di sisi lainnya.

H.H.Kyabje Trijang Rinpoche bestowing Dorje Shugden Sogtae. Click on image to enlarge.

Yang Mulia Kyabje Trijang Chocktrul Rinpoche menganugerahkan inisiasi kepercayaan hidup Dorje Shugden pada tanggal 15 September 2019. Klik pada gambar untuk memperbesar.

Pada pertengahan Agustus, kami menerima kabar berita yang sangat dinantikan bahwa inisiasi kepercayaan hidup Dorje Shugden oleh Yang Mulia Kyabje Trijang Chocktrul Rinpoche telah diumumkan secara terbuka. Beberapa hari kemudian, kondisi Rinpoche menjadi stabil. Pada 28 Agustus, kesembuhan Rinpoche memungkinkan dokter untuk melepas selang ventilator. Meski masih lemah, Rinpoche saat itu dapat berbicara lagi.

Kata-kata pertama Rinpoche yang keluar bukanlah tentang dirinya sendiri, melainkan adalah kata-kata terima kasih, perhatian dan dorongan untuk para dokter dan perawat.

Rinpoche bahkan mampu menjelaskan secara rinci bagaimana beberapa perawat berperilaku baik terhadapnya. Mereka terkejut karena meski Rinpoche tampaknya berada di ambang sadar dan tidak sadar selama berminggu-minggu karena obat penenang yang kuat, namun Rinpoche sepenuhnya menyadari apa yang telah terjadi di sekitarnya.

Rinpoche juga bercanda dan menggoda dokter yang merawat dan berbicara dengannya selama sekitar 45 menit. Sebuah peran yang terbalik, karena biasanya dokterlah yang diharapkan untuk mengangkat semangat pasien yang sakit kritis. Tapi justru Tsem Rinpoche yang melakukannya.

Kemudian, Rinpoche mengajarkan beberapa cara agar rumah sakit dapat mengurangi tekanan psikologis pada pasien ICU. Misalnya, Rinpoche mengamati bahwa tidak ada jam di ruang ICU. Di ruangan tanpa jendela tanpa jam, sedikit yang dapat membedakan satu jam dari jam berikutnya. Sangat mudah untuk terjatuh dalam dormansi, menyebabkan harapan yang mandek. Harapan itu seringkali dapat menggetarkan kembali keseimbangan yang telah rapuh dari pasien yang sakit parah yang berisiko menyerah karena rasa sakit dan kelelahan yang luar biasa. Rinpoche ingin memastikan bahwa pasien ICU memiliki semua yang mereka butuhkan untuk menjaga harapan tetap kuat.

Rinpoche bertanya kepada dokter berapa banyak jam yang ia perlukan untuk ICU. Dokter berkata 10 jam. Rinpoche menawarkan untuk mensponsori 15 jam dan segera memberikan instruksi agar jam-jam itu dibeli dengan cepat, dengan baterai terpasang dan kait dinding terpasang, siap dipasang.

Dokter ICU kemudian mengungkapkan bahwa percakapan selama 45 menit dengan Rinpoche merupakan pengalaman yang mengubah hidup. Ia adalah seorang dokter yang sangat kompeten, bersemangat dan berdedikasi, tetapi ICU, di mana kematian datang hampir setiap hari, telah meninggalkan dampak psikologis yang tak terhapuskan. Kata-kata Rinpoche mengangkat dan menguatkan hatinya yang bajik. Hari ini, foto Rinpoche berada di tengah altar dokter tersebut.

Kemudian, Rinpoche berbicara kepada beberapa siswa dekat dan memberikan nasihat serta beberapa tugas, termasuk instruksi untuk menyampaikan pesan kepada Yang Mulia Kyabje Trijang Chocktrul Rinpoche. Pada saat Rinpoche selesai, ia kelelahan dan membutuhkan bantuan untuk bernapas normal. Akan lebih baik bagi Rinpoche untuk beristirahat sebelum bersusah payah melakukan dialog yang begitu panjang dengan beberapa orang. Akan tetapi Rinpoche mengungkapkan perasaan mendesak untuk berbicara, seolah-olah ia tahu bahwa itu adalah instruksi terakhirnya.

 

Menuju ke Aktivitas Akhir >>

Kembali ke Tab

Aktivitas Akhir

Seiring dengan berjalannya waktu hingga September, Rinpoche menunjukkan komplikasi yang membingungkan para dokter. Rinpoche terus membaik tetapi sekarang tampaknya ada pembalikan dan mereka tidak dapat memastikan penyebab kemunduran yang cepat ini.

Pada saat itu, Rinpoche mulai menunjukkan sikap yang berbeda. Tidak ada keraguan bahwa Rinpoche masih merasakan sakit fisik yang luar biasa. Namun, sekarang rasa sakit itu tidak muncul dalam bentuk kerutan dan seringai. Sebaliknya Rinpoche hanya diam dan pikirannya tidak bisa ditembus. Seolah-olah rasa sakit itu tidak berpengaruh pada batin Rinpoche. Sebaliknya, ada tanda-tanda bahwa Rinpoche berada dalam kondisi meditasi yang bahagia.

Pada pukul 21.49 tanggal 4 September 2019, setelah berkenan dengan dirinya sendiri bahwa ia telah merampungkan semua tugas yang harus dilaksanakan oleh kelahirannya yang ke-25, Tsem Rinpoche menghentikan semua fungsi tubuh dari wujud nirmanakaya dan menembus thukdam.

 

Menembus Thukdam

Sementara Rinpoche berusaha menyembunyikan kekaliberan spiritualnya karena kerendahan hatinya, hakekat beliau yang cerah menjadi jelas setelah tiada.

Tubuh orang biasa menjadi dingin setelah kematian. Hanya membutuhkan beberapa jam bagi rigor mortis untuk masuk dan terlihat adanya perubahan warna kulit yang terjadi. Dekomposisi segera menyusul setelahnya.

Namun, Rinpoche bukanlah orang biasa. Meskipun dinyatakan meninggal secara klinis, kesadaran Rinpoche tetap berada bersama tubuh fisiknya dalam kondisi thukdam. Ini adalah keadaan meditasi yang dipraktikkan selama periode kematian, di mana kesadaran seorang guru Buddhis berdiam dalam cahaya jernih, sebuah indikasi realisasi luhurnya.

Rinpoche sangat anggun dalam thukdam. Saat berbaring dalam meditasi, postur tubuh Rinpoche anggun dan tenang, dan sikapnya bahagia dan santai. Kulit Rinpoche tetap lembut dan kencang, dan anggota tubuhnya fleksibel. Ada cahaya di wajah Rinpoche dan kehadiran luar biasa yang dia pancarkan selama hidup tetap hadir.

Selama dua hari, tubuh Rinpoche tetap hangat, terutama di bagian jantung. Bahkan para dokter yang tidak akrab dengan konsep meditasi kematian Buddhisme Tibet menyadarinya dan menjadi takjub.

After Rinpoche has passed into clear light. learned monks immediately performed prayers beside Rinpoche’s holy body.

Setelah Rinpoche memasuki cahaya terang, para biksu dan siswa segera melakukan doa di samping tubuh suci Rinpoche. Klik gambar untuk memperbesar.

Sementara itu, para siswa Tsem Ladrang dan biksu yang hadir segera memulai doa di samping raga luhur Rinpoche. Di Kechara serta di biara dan pusat Dharma di India, Nepal, Tibet, Eropa dan Amerika Serikat, orang-orang biasa dan biksu terpelajar mulai melantunkan doa tradisional untuk menghasilkan pahala kebajikan untuk segera kembalinya Rinpoche.

Ketika seorang lhama tinggi berada dalam kondisi thukdam, penjagaan dilakukan agar raga luhurnya tidak terganggu sehingga tidak mengganggu meditasinya. Ini berlanjut sampai sang lhama menunjukkan dirinya keluar dari meditasi dengan mewujudkan setetes darah dari hidung dan dari organ rahasia. Maka, raga luhur Rinpoche dengan hati-hati ditutupi dengan jubah kasaya-nya dan para pengiringnya terus berjaga saat doa diucapkan dengan lembut sepanjang waktu.

Pada sore hari tanggal 6 September 2019, Rinpoche mengisyaratkan kemunculannya dari thukdam. Ini adalah tanda terakhir bahwa kesadaran Rinpoche yang tercerahkan telah meninggalkan bentuk nirmanakaya dan parinirwananya telah sempurna.

Monasteries and Dharma centres in various places around the world performing traditional prayers to generate merits for Rinpoche’s swift return. Click on image to enlarge.

Biara-biara di seluruh dunia melakukan melaksanakan doa secara tradisional untuk menghasilkan pahala kebajikan agar Rinpoche segera kembali. Klik gambar untuk memperbesar.

Monasteries and Dharma centres in various places around the world performing traditional prayers to generate merits for Rinpoche’s swift return. Click on image to enlarge.

Biara-biara di seluruh dunia melakukan melaksanakan doa secara tradisional untuk menghasilkan pahala kebajikan agar Rinpoche segera kembali. Klik gambar untuk memperbesar.

Monasteries and Dharma centres in various places around the world performing traditional prayers to generate merits for Rinpoche’s swift return. Click on image to enlarge.

Biara-biara di seluruh dunia melakukan melaksanakan doa secara tradisional untuk menghasilkan pahala kebajikan agar Rinpoche segera kembali. Klik gambar untuk memperbesar.

Monasteries and Dharma centres in various places around the world performing traditional prayers to generate merits for Rinpoche’s swift return. Click on image to enlarge.

Biara-biara di seluruh dunia melakukan melaksanakan doa secara tradisional untuk menghasilkan pahala kebajikan agar Rinpoche segera kembali. Klik gambar untuk memperbesar.

Monasteries and Dharma centres in various places around the world performing traditional prayers to generate merits for Rinpoche’s swift return. Click on image to enlarge.

Biara-biara di seluruh dunia melakukan melaksanakan doa secara tradisional untuk menghasilkan pahala kebajikan agar Rinpoche segera kembali. Klik gambar untuk memperbesar.

Monasteries and Dharma centres in various places around the world performing traditional prayers to generate merits for Rinpoche’s swift return. Click on image to enlarge.

Biara-biara di seluruh dunia melakukan melaksanakan doa secara tradisional untuk menghasilkan pahala kebajikan agar Rinpoche segera kembali. Klik gambar untuk memperbesar.

 

Menuju ke Kembali ke Kechara >>

Kembali ke Tab

Kembali ke Kechara

Dengan pertimbangan yang luar biasa banyak dan untuk memastikan bahwa murid-muridnya tidak tertinggal di medan yang asing, Rinpoche memiliki welas asih yang besar. Ia merampungkan pedoman tentang apa yang harus dilakukan setelah parinirwana-nya. Ini termasuk puja apa yang harus dilakukan dan di mana letak biara, instruksi yang berkaitan dengan tubuh sarira Rinpoche, siapa yang harus berkonsultasi selama pencarian reinkarnasinya, bagaimana membesarkan kelahiran kembalinya yang masih muda dan banyak lagi arahan yang serupa. Panduan ini telah diberikan oleh Rinpoche secara pribadi selama bertahun-tahun sebelum parinirwana-nya. Karena pandangan yang visioner itu, saat ini para siswa Rinpoche dapat memberikan tubuh sarira Rinpoche pentahtaan tradisional yang sesuai, setelah waktunya tiba.

Persiapan dimulai dengan sungguh-sungguh untuk mengawal tubuh sarira Rinpoche kembali ke Kechara Forest Retreat. Dibantu oleh pendamping Rinpoche, para biksu merawat tubuh sarira Rinpoche menurut tradisi biara, termasuk ritual mencuci dengan bahan khusus.

Hundreds of people gathered at Kechara Forest Retreat to escort Rinpoche's kudung home

Ratusan orang berkumpul di Kechara Forest Retreat untuk mengiringi rumah tubuh sarira Rinpoche.
Klik gambar untuk memperbesar.

Sekarang, berita tentang parinirwana Rinpoche telah menyebar dan Kechara Forest Retreat penuh dengan orang. Para lama tinggi, geshe dan biksu datang dari jauh, murid-murid lama kembali dari seluruh penjuru dunia, dan banyak orang yang telah menyaksikan besarnya karya Rinpoche datang berbondong-bondong menjadi bagian dari fenomena spiritual yang sangat penting.

Pada sore hari tanggal 8 September 2019, tubuh sarira Rinpoche diantar kembali ke Kechara Forest Retreat. Di tengah konvoi kendaraan yang dikemudikan oleh siswa dekat Rinpoche ada tandu kereta Rinpoche, luar dalamnya dihiasi dengan sutra, brokat, pita, bunga serta sejumlah persembahan. Di dalam, seorang petugas mempersembahkan dupa yang mengepul sambil melafalkan Guru Puja (Lama Chöpa).

Tubuh sarira Rinpoche tiba di Kechara Forest Retreat sekitar pukul 17.00. Dari gerbang, para biksu, sponsor, siswa dan teman, memegang dupa, bunga dan khata, berbaris di jalan menuju Ladrang. Parade yang lambat dan suram mengantar kepulangan Rinpoche. Kesedihan sungguh tak terbantahkan di udara, namun ada martabat dan keagungan tertentu yang biasanya menyertai pawai kemenangan raja dan bangsawan, bukan iring-iringan.

Click on image to enlarge

Mengantar tubuh sarira Rinpoche kembali ke rumah. Klik gambar untuk memperbesar.

 

Penghormatan Terakhir

Kechara Forest Retreat dipenuhi dengan para pelayat. Ini adalah indikasi yang jelas tentang betapa dermawannya kehidupan Rinpoche, betapa ajaran dan aktivitas Dharma-nya telah menyentuh banyak kehidupan, dan seberapa baik ia telah menegakkan silsilah Lama Tsongkhapa.

Students and friends around the world came together to pay their final respects. Click on image to enlarge.

Siswa dan para sahabat dengan sabar mengantri berjam-jam untuk memberikan penghormatan terakhir mereka.
Klik gambar untuk memperbesar.

Selama tiga dekade, Rinpoche sendirian yang membangun pos terdepan biara di tanah yang tidak dikenal untuk praktik Vajrayana, membina pendidikan para praktisi, dan dengan susah payah membentuk Kechara menjadi sentral dari garis keturunan Lama Tsongkhapa dan Dorje Shugden.

Ini adalah misi yang hampir mustahil dan keajaiban ini tidak akan hilang dari para lama, geshe dan biksu yang datang untuk mengucapkan selamat tinggal pada Rinpoche dan yang mendukung Kechara pada saat dibutuhkan. Bagi sebagian orang, akhirnya bertemu dengan lama terhormat yang karya-karyanya hebat telah mereka saksikan. Bagi yang lain, ini adalah pertemuan kembali dengan seorang sahabat lama yang belum pernah mereka lihat sejak Rinpoche meninggalkan biara kesayangannya untuk membawa Dharma ke wilayah yang belum dikenali.

Students and friends around the world came together to pay their final respects. Click on image to enlarge.

Audiensi terakhir dengan Rinpoche. Klik gambar untuk memperbesar.

Dampak parinirwana Rinpoche berlangsung selama hampir tiga minggu saat tokoh-tokoh Buddhis pergi ke Kechara Forest Retreat untuk mempersembahkan persembahan dan doa. Para bhiksu yang datang dari biara Shar Gaden, Serpom, Phelgyeling dan Segyued, dan perwakilan dari Trisur Ladrang dan Gangchen Ladrang semuanya berperan penting dalam ritual yang berkaitan dengan parinirwana Rinpoche.

Yang Terhormat Geshe Jangchup Gyaltsen dari Italia, Pembina Shar Gaden dari Emeritus Gen Usula Lobsang Jinpa, dan penjabat Kepala Biara Phelgyeling, Gen Lobsang Palden berperan penting dalam memberikan nasihat tentang semua aspek persiapan upacara. Yang Terhormat Zawa Tulku Rinpoche yang selalu menjadi teman dekat Kechara datang dari Kanada untuk membantu dan tinggal sampai akhir. Yang Terhormat Gameng Kuten dan Lama Thubten Phurbu melakukan perjalanan panjang dari AS dan Tiongkok untuk memberikan penghormatan. Chojila, Yang Terhormat Panglung Kuten ke-7, tiba dari Taiwan hanya dua hari setelah parinirwana Rinpoche dan memberikan bimbingan dan dukungan yang tak ternilai selama periode 49 hari sesuai tradisi. Kepala Biara Emeritus Biara Shar Gaden yang agung, Yang Mulia Kensur Rinpoche Lobsang Phende, juga hadir terlepas dari usia yang semakin tua dan jadwalnya yang sibuk untuk melakukan upacara persembahan api dan bahkan memimpin semua ritual.

Leading representatives from different monasteries to pay their respects. Click on image to enlarge.

Perwakilan terkemuka dari berbagai biara datang untuk memberikan penghormatan di belakang. Klik gambar untuk memperbesar.

H.E. Kensur Rinpoche. Click on image to enlarge.

Yang Mulia Kensur Rinpoche Lobsang Phende memberikan penghormatan kepada tubuh sarira Rinpoche. Klik gambar untuk memperbesar.

Dampak beliau sejauh ini bukan hanya urusan orang Tibet. Karya Rinpoche juga terkenal di Malaysia. Bhikkhu Theravada terkemuka termasuk YM. Datuk K. Sri Dhammaratana Nayaka Maha Thero Kepala Sangha Nayaka (Biksu Besar Kepala) Malaysia, dan YM. B. Sri Saranankara Nayaka Maha Thero – Adhikarana Sangha Nayaka (Biksu Kepala Disiplin) Malaysia datang untuk berdoa dan bertemu dengan tubuh sarira Rinpoche. Demikian pula, pejabat pemerintah datang untuk memberi penghormatan dan mengakui kontribusi Rinpoche bagi bangsa Malaysia dan rakyatnya.

Click on image to enlarge

Yang Terhormat Datuk K. Sri Dhammaratana Nayaka Maha Thero – Kepala Sangha Nayaka (Kepala Imam Besar) Malaysia – dan rombongannya dari Maha Vihara Buddha di Brickfields memberikan penghormatan kepada tubuh sarira Rinpoche. Klik gambar untuk memperbesar.

Revered Theravadan monks also came to pay their respects. Click on image to enlarge.

Yang Terhormat B. Sri Saranankara Nayaka Maha Thero – Adhikarana Sangha Nayaka Malaysia – dan rombongannya dari Wihara Buddha Sri Jayanti di Sentul melakukan puja tradisional saat Rinpoche bangun. Klik gambar untuk memperbesar.

 

Aktivitas Terberkati

The construction of the funerary stupa was completed quickly and smoothly. Click on image to enlarge.

Pembangunan stupa persemayaman selesai dengan cepat dan lancar. Klik gambar untuk memperbesar.

Sementara itu, pekerjaan sedang berlangsung di sebidang tanah bekas kosong yang telah disiapkan Rinpoche lima tahun lalu. Di tengahnya berdiri Stupa Raga Suci – stupa persemayaman tradisional atau bul-khang – yang terbangun dengan sangat cepat, melambangkan mandala suci dari makhluk luhur. Lingkungan sekitarnya dihiasi dengan indah dengan lambang-lambang keberuntungan, sutra yang membentang panjang, brokat, spanduk kemenangan, dan bunga favorit Rinpoche.

Para lama luhur nan mulia menyusun doa kelahiran kembali yang segera, dengan indahnya, dalam maknanya dan sarat dengan rasa hormat. Tokoh-tokoh yang menulis doa permohonan agar Rinpoche segera kembali adalah Yang Mulia Kyabje Trijang Chocktrul Rinpoche, Yang Mulia Drubwang Gangchen Rinpoche, Yang Mulia Kyabje Zemey Chocktrul Rinpoche, Yang Mulia Lama Thubten Phurbu Rinpoche, Yang Mulia Anor Tulku Ngawang Lobsang Choekyi Gyaltsen, Yang Mulia Khen Rinpoche Jhampa Khetsun dari Biara Serpom, Yang Mulia Geshe Tsultrim Tenzin dan Yang Mulia Geshe Lobsang Choedar.

Atas permintaan Lama Gangchen Rinpoche, Lama Thubten Phurbu juga menyusun Latihan Guru Yoga Tsem Rinpoche — doa lengkap tujuh bagian yang mengakui bahwa Rinpoche hakekatnya satu dengan Heruka, dan perwujudan dari semua perlindungan.

 Click on image to enlarge.

Banyak sekali ritual Yamantaka, Vajrayogini dan Vajrasattva dilakukan setiap hari selama periode 49 hari. Klik gambar untuk memperbesar.

Jadi, meskipun periode ini dilandasi oleh kesedihan dan duka, di saat yang sama juga merupakan perayaan Dharma yang luar biasa. Siswa lama dan baru berdatangan ke Kechara Forest Retreat setiap hari untuk menjadi sukarelawan memberikan bantuan mereka di dapur dan aula doa, atau melayani pengunjung sementara yang lain bekerja sepanjang hari untuk mempersiapkan tempat puja api. Ada puja dan persembahan harian — seperti yang disarankan oleh Yang Mulia Kyabje Trijang Chocktrul Rinpoche, umat awam melakukan puja Dorje Shugden dan persembahan asap sepanjang waktu sementara sangha terlibat dalam ritual khusus Vajrasattva yang disusun oleh Thuken Losang Chökyi Nyima ke-3. Ini adalah praktik utama yang dilaksanakan selama 49 hari penuh.

The holy sanghas that were there to support Kechara during the most crucial time. We are extremely grateful for their compassionate assistance. Click on image to enlarge.

Sangha suci yang berada di sana mendukung Kechara selama waktu yang paling penting. Kami sangat berterima kasih atas bantuan mereka yang penuh welas asih. Klik gambar untuk memperbesar.

Kechara Forest Retreat dibanjiri lautan jubah merah marun dan safronbercampur dengan pakaian putih dan abu-abu dari pastor dan anggota Kechara. Aroma cendana dan juniper memenuhi udara. Nyanyian nyaring, denting lonceng dan dentuman damaru melayang dan menyelimuti hamparan Kechara Forest Retreat yang terbuka.

Bersama dengan parinirwana-nya, Rinpoche telah menciptakan kesempatan bagi para siswa dan umat untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang bajik dan menciptakan pahala kebajikan. Ini menunjukkan Kechara menjadi sumber mata air modern namun otentik dari garis keturunan Lama Tsongkhapa. Meskipun ini adalah waktu duka bagi murid-murid Rinpoche, ini juga merupakan waktu terbaik mereka, karena benih yang telah lama ditanam dan dipelihara oleh Rinpoche berkembang menjadi pertunjukan yang mulia tentang devosi pada guru.

The Stupa of the Holy Body was completed quickly and smoothly. Click on image to enlarge.

Stupa Raga Suci diselesaikan dengan cepat dan lancar.
Klik gambar untuk memperbesar.

Pada saat para lama dan biksu mulia meninggalkan Kechara, mereka telah menyadari bahwa salah satu laku utama para siswa Rinpoche adalah Pengabdian pada Guru, landasan yang sulit dipahami namun penting bagi pencapaian spiritual, dan tonggak paling sehat yang akan menjaga ajaran Lama Tsongkhapa tetap luhur dan tidak ternoda. Mereka juga berkomentar bahwa Kechara telah melampauinya dan meningkatkan kesempatan ini dengan cara yang sesuai dengan cita-cita tertinggi tradisi Gelug.

 

Menuju ke Persembahan Api >>

Kembali ke Tab

Persembahan Api

Perjalanan terakhir Rinpoche di dunia menemui puncaknya dengan raja dari semua ritual Buddhisme Tibet — Persembahan Api Tubuh Suci atau tubuh sarira zhugbul.

Drawing the Eight Auspicious Signs. Click on image to enlarge.

Menggambar Delapan Lambang Keberuntungan. Klik gambar untuk memperbesar.

Pada malam upacara, sentuhan terakhir dibuat pada tandu Rinpoche. Delapan Lambang Keberuntungan dilukis di jalan setapak menuju ke situs suci. Puja-puja dilakukan saat para siswa dan umatnya beraudiensi terakhir kalinya dengan tubuh sarira Rinpoche.

Malam itu, suara sepasang terompet panjang menembus udara, tiap nada dalam beresonansi dan bergabung menjadi satu, memanggil semua makhluk jasmani dan halus untuk berkumpul pada hari berikutnya untuk menjadi saksi pembubaran terakhir raga luhur Tsem Rinpoche ke-25.

Di tengah langit cerah pada pagi hari tanggal 29 September 2019, tandu Rinpoche dibawa menuju Stupa Raga Suci, dipimpin oleh Yang Mulia Kensur Rinpoche Lobsang Phende dan diapit oleh para asisten, siswa dekat dan pastor Kechara. Yang memimpin rombongan adalah para lama, biksu, dan sponsor sementara para umat dan sahabat berjejer di jalan setapak.

Click on image to enlarge

Tubuh sarira Rinpoche diantar ke Stupa Raga Suci.
Klik gambar untuk memperbesar.

Saat tiba, tubuh sarira Rinpoche diabadikan di Stupa dengan kepala Rinpoche menghadap ke arah timur. Stupa ditutup dan kemudian doa dimulai.

Persembahan Upacara Raga Suci ke Api melibatkan transformasi dan konsekrasi tubuh sarira Rinpoche sebagai Buddha Vajrasattva dan Stupa sebagai mandala, atau kediaman luhur.

Click on image to enlarge

Yang Terhormat Geshe Jangchup Gyaltsen mempersembahkan substansi sesuai tradisi ke dalam api. Klik gambar untuk memperbesar.

Selama upacara, 13 materi bahan yang khusus dipersembahkan ke dalam api, masing-masing dengan arti tertentu: batang kayu; minyak (atau mentega cair); biji wijen hitam; rumput durva; Nasi; tsampa (tepung barley panggang); rumput kusha; biji sawi putih; gandum yang belum digiling; jelai; kacang polong yang dikeringkan; gandum yang dikupas; dan akhirnya nasi kembung dicampur dengan buah kering dan bahan lainnya. Ini dipersembahkan langsung kepada Tsem Rinpoche yang menyatu dengan Vajrasattva, manifestasi kemurnian semua makhluk yang cerah. Saat upacara hampir usai, Vajrasattva mengucapkan selamat tinggal saat Ia kembali ke Tanah Suci. Ini adalah simbol Rinpoche yang kembali ke dharmakaya.

Dalam Buddhisme Tibet, diyakini bahwa ketika makhluk agung memasuki parinirwana, para dewa dan makhluk-makhluk unsur merayakannya. Beberapa karena mereka bersukacita dalam perampungan aktivitas makhluk yang tercerahkan dan yang lainnya karena mereka merayakan kesempatan makhluk agung mengunjungi alam surgawi mereka. Dan mereka melakukan ini dengan mewujudkan pertanda keberuntungan dan pelangi di angkasa.

Click on image to enlarge

Api yang membakar dengan dahsyat, adalah indikasi yang jelas bahwa Stupa Raga Suci telah dibangun dengan baik dan sesuai tradisi. Klik gambar untuk memperbesar.

 

Tanda Keberuntungan

Click on image to enlarge

Kepulan asap pertama mengarah langsung ke paviliun tempat Kensur Rinpoche dan sangha duduk. Klik gambar untuk memperbesar.

Saat Upacara Persembahan Api dimulai dan asap dari tungku meraih angkasa, tanda-tanda ajaib mulai muncul.

Mereka yang hadir menyaksikan kepulan asap pertama langsung menuju paviliun tempat Kensur Rinpoche dan sangha duduk. Asap berputar-putar di sekitar semua yang berjubah, seolah-olah menghormati kumpulan lama dan biksu yang telah mencapai realisasi.

Kepulan asap kedua menuju ke selatan, sebuah arah yang terbukti bisa menjadi petunjuk dalam pencarian tumimbal lahir Rinpoche.

Kepulan asap ketiga keluar menuju ke arah siswa dan sahabat Rinpoche yang duduk di dua paviliun terpisah, menyelimuti semua yang hadir dalam pelukan sakral dan memberikan berkah tertinggi.

Akhirnya, kepulan asap keempat langsung menuju ke angkasa dan tetap teguh ke arah itu selama sisa acara.

Click on image to enlarge

Thangka dari Dorje Shugden (paling kanan) berkibar dengan kuat selama Upacara Persembahan Api. Klik gambar untuk memperbesar.

Di paviliun para biksu, sebuah thangka dari Pelindung Dharma Dorje Shugden berkibar dengan kuat sedangkan yang lain, thangka dari Buddha Shakyamuni, Lama Tsongkhapa, Manjushri dan Setrap tetap diam.

A rainbow halo appeared around the sun and at its centre was the silhouette of Dorje Shugden. Click on image to enlarge.

Lingkaran pelangi muncul di sekitar matahari dengan siluet Dorje Shugden di tengahnya. Klik gambar untuk memperbesar.

Jauh di langit, awan muncul dengan wujud Buddha yang tenang seimbang bermeditasi. Beberapa saat kemudian, lingkaran pelangi muncul di sekitar matahari dan di tengahnya ada siluet Dorje Shugden.

Ribuan mil jauhnya, pelangi terlihat melengkung di atas tanah Tsem Ladrang di Nepal. Pelangi besar lainnya terlihat di Biara Shar Gaden di India. Pelangi ini bertahan selama berjam-jam. Dalam ketiga kasus tersebut, langit cerah tanpa hujan atau gerimis.

Seekor elang terlihat mengelilingi Stupa Raga Suci sembilan kali. Ia meluncur pergi dan kemudian kembali berputar-putar lagi. Ini penuh keberuntungan karena menurut adat tradisi Buddhisme Tibet, elang secara mitos diyakini sebagai emanasi dari Buddha Vajradhara yang primordial. Para bhiksu berkomentar bahwa Vajradhara sendiri yang membimbing kembalinya Rinpoche ke dharmakaya.

As the Fire Offering Ceremony commenced, a cloud appeared with an image of a Buddha in meditative equipoise. Click on image to enlarge.

Saat Upacara Persembahan Api dimulai, awan muncul dengan gambar seorang Buddha dalam poisisi meditasi. Klik gambar untuk memperbesar.

Up in the sky appeared a cloud in the shape of the Dharma Protector Dorje Shugden. Click on image to enlarge.

Di angkasa muncul awan mega berbentuk Pelindung Dharma Dorje Shugden. Klik gambar untuk memperbesar.

Rainbow appeared outside Shar Gaden Monastery. Click on image to enlarge.

Pelangi besar muncul di Biara Shar Gaden dan bertahan di sana selama berjam-jam. Klik gambar untuk memperbesar.

Ketika ritual berakhir malam itu, Kensur Rinpoche mengatakan bahwa seluruh upacara telah dilaksanakan dengan sangat baik. Malam itu, saat hujan yang dingin turun di Kechara Forest Retreat, salah satu murid dekat Rinpoche memimpikan Heruka dan Vajrayogini, dan di tengah suara biksu dan orang awam yang bernyanyi, ia mendengar Rinpoche tertawa dan berkata, “Bagus. Ini berjalan dengan sangat baik.”

Keesokan paginya, siswa Rinpoche bangun karena melihat lebih banyak tanda. Sekelompok jamur kuning telah tumbuh di sekitar Stupa. Ini berlanjut selama beberapa hari. Belakangan, bunga favorit Rinpoche juga terlihat tumbuh di tanah yang telah diberkahi.

Tanda-tanda ini adalah cara Rinpoche untuk meyakinkan murid-muridnya bahwa ia akan kembali di masa depan ketika waktunya tepat. Ini seperti apa yang telah diwujudkan oleh para Buddha dan Bodhisattva selama ribuan tahun.

Mushrooms were seen sprouting around the Stupa. Click on image to enlarge.

Jamur terlihat bertunas di sekitar Stupa. Klik gambar untuk memperbesar.

Plants were found sprouting around the Stupa. Click on image to enlarge.

Tumbuhan ditemukan bertunas di sekitar Stupa. Klik gambar untuk memperbesar.

 

Menuju ke Relik Suci >>

Kembali ke Tab

Relik Suci

Api menyala terus selama berhari-hari. Barulah pada tanggal 7 Oktober 2019, Stupa telah cukup dingin untuk dibuka. Saat pembongkaran berlangsung menurut tradisi, tanda-tanda paling pasti dari kesadaran spiritual Rinpoche terungkap.

Lama Thubten Phurbu symbolically begins dismantling the Stupa of the Holy Body. Click on image to enlarge.

Lama Thubten Phurbu secara simbolis mulai membongkar Stupa Raga Suci. Klik gambar untuk memperbesar.

Di antara abu dan tulang Rinpoche ada ratusan benda kecil seperti mutiara, berbentuk sempurna dan berwarna putih. Para lama segera mengenali mereka sebagai pil relik putih yang berharga (ringsel dalam bahasa Tibet atau sarira dalam bahasa Sanskerta).

Pil relik putih ini tidak berasal dari daging dan tulang. Dalam Buddhisme Tibet, dikatakan bahwa para lama luhur menyuling daya energi pencerahan mereka dan mengubahnya menjadi pil ini selama kremasi. Relik tersebut berisi semua inti dari kekuatan spiritual sang lhama dan dianggap setara dengan tubuh yang masih hidup. Banyaknya relik yang ditinggalkan Rinpoche merupakan indikasi yang jelas dari pencapaian luhur Rinpoche.

Hundreds of white relic pills were found amongst Rinpoche's bones and ashes. Click on image to enlarge.

Ratusan pil relik putih ditemukan di antara tulang dan abu Rinpoche. Klik gambar untuk memperbesar.

Sejumlah gigi Rinpoche juga ditemukan utuh dan tidak tersentuh api. Sang Buddha juga telah mewujudkan tanda yang sama. Relik gigi Buddha sangat dihargai bahkan tahta kerajaan juga dipindahkan karena relik tersebut, sampai perang memperebutkannya, dan istana megah dibangun untuk menampungnya.

Kebetulan, nama Rinpoche berasal dari Biara Tsem, dengan ‘tsem’ menjadi kata kehormatan untuk ‘gigi’. Biara tersebut adalah penjaga relik gigi Lama Tsongkhapa, dan Rinpoche diakui oleh Yang Mulia Dalai Lama ke-14 dan Dorje Shugden sebagai orang yang berasal dari biara ini pada salah satu kelahiran yang lampau.

Relik berharga Rinpoche untuk sementara diabadikan dalam tiga stupa bening dan sisa perabuan luhur lainnya di tiga bejana atau bumpa yang disiapkan secara khusus dengan berhiaskan pakaian tantrik dan sutra lima warna. Sore harinya, relik dan sisa perabuan Rinpoche diundang kembali ke Ladrang.

Rinpoche’s holy remains are temporarily enshrined in three specially prepared vessels adorned with tantric clothes and five-coloured silks. Click on image to enlarge.

Sisa perabuan Rinpoche untuk sementara diabadikan dalam tiga wadah yang disiapkan secara khusus yang dihiasi dengan pakaian tantrik dan sutra lima warna. Klik gambar untuk memperbesar.

Batu bata dan pasangan bata yang digunakan untuk membangun Stupa juga dikumpulkan dan diawetkan. Benda-benda ini bukan lagi bahan mentah biasa, tetapi wadah dari daya pencerahan seorang Buddha yang akan digunakan dalam pembangunan stupa relik Tsem Rinpoche dan kuil kelahiran kembalinya.

Yang terakhir dan terpenting dari semuanya, para lama tinggi menemukan mandala pasir di dasar Stupa untuk memeriksa tanda-tanda peninggalan Rinpoche yang dapat membantu dalam pencarian kelahiran berikutnya. Kensur Rinpoche, Chojila dan Lama Thubten Phurbu mengawasi terbukanya mandala pasir dan apa yang mereka lihat sangat membuat mereka bersukacita.

Di atas, gerimis ringan mencurahi langit cerah dan sepasang elang terlihat mengelilingi situs suci.

Rinpoche's relics and holy remains weer being invited back to the Ladrang. Click on image to enlarge.

Para lama luhur dan para changtso Rinpoche memeriksa tanda-tanda yang ditinggalkan Rinpoche di mandala pasir. Klik gambar untuk memperbesar.

Rinpoche's relics and holy remains weer being invited back to the Ladrang. Click on image to enlarge.

Relik berharga Rinpoche dan sisa perabuan luhur diundang kembali ke Ladrang.
Klik gambar untuk memperbesar.

 

Menuju ke Awal yang Baru >>

Kembali ke Tab

Awal yang Baru

Pada tanggal 12 Oktober 2019, relik suci Rinpoche diundang ke Aula Kebijaksanaan, aula doa utama di Kechara Forest Retreat. Selama kesempatan yang penuh keberuntungan ini, siswa, teman dan masyarakat umum diberi kesempatan untuk memberikan persembahan dan bertemu dengan Rinpoche. Banyak yang belum pernah bertemu Rinpoche secara langsung mampu menciptakan hubungan karma dengan Rinpoche, kemudian dapat menanam benih untuk bertemu dengan kelahiran yang berikutnya, dan dengan demikian mengubah lintasan kehidupan masa depan mereka.

On this auspicious day, the assembly of sangha and laity performed Heruka Guru Puja with abundant tsok offerings.

Pada hari yang baik ini, kumpulan sangha dan awam mengadakan Heruka Guru Puja dengan persembahan tsok yang melimpah.
Klik gambar untuk memperbesar.

Dengan ini, tindakan welas asih terbaik Mahasattva telah usai. Bertahun-tahun dalam perencanaan dan butuh berbulan-bulan untuk memberlakukannya.

Manifestasi penyakit Rinpoche dan akhirnya masuk ke dalam cahaya jernih adalah aktivitas terakhirnya yang penuh welas asih. Dengan membiarkan tubuhnya rusak dan akhirnya wafat, Rinpoche menyerap rintangan yang mengganggu penyebaran silsilah murni Lama Tsongkhapa, serta karma pribadi dan kolektif dari individu yang tak terhitung jumlahnya. Selama 79 hari, Rinpoche mengubah dirinya menjadi titik fokus dari pengabdian yang mendalam dan latihan yang intens, dan menyiapkan panggung bagi para umat untuk menciptakan pahala kebajikan yang tak terkira. Banyak yang muncul dari retret ini, menjadi dewasa secara spiritual.

Jadi, meskipun kita meratapi ketidakhadiran Guru yang tercinta, kita juga harus menyadari berkah luar biasa yang telah kita terima dari seorang Buddha yang telah datang dan tinggal dekat di antara kita untuk sementara waktu.

Rinpoche's holy relics were invited to Wisdom Hall in Kechara Forest Retreat. Click on image to enlarge.

Relik suci Rinpoche diundang ke Aula Kebijaksanaan di Kechara Forest Retreat.
Klik gambar untuk memperbesar.

Rinpoche's holy relics. Click on image to enlarge.

Relik suci Rinpoche. Klik gambar untuk memperbesar.

Semua praktisi Buddhis yang sejati mengenal ajaran pertama Sang Buddha, Empat Kebenaran Mulia — kebenaran tentang penderitaan; kebenaran tentang penyebab penderitaan; kebenaran tentang lenyapnya penderitaan; dan kebenaran tentang jalan menuju lenyapnya penderitaan.

Dari Empat Kebenaran Mulia, mungkin yang paling sulit untuk dipahami adalah yang ketiga dan keempat. Maka sesosok makhluk besar datang dalam bentuk jasmani untuk mengartikulasikan ajaran ini dengan memberikan panutan.

Making offerings to Rinpoche's holy relics. Click on image to enlarge.

Membuat persembahan untuk relik suci Rinpoche. Klik gambar untuk memperbesar.

Ketika kita merenungkan kehidupan Guru kita, Yang Mulia Kyabje Tsem Rinpoche ke-25, kita menyadari bahwa keyakinan kita pada Dharma tidak perlu didasarkan pada keyakinan dan dongeng semata. Kita dapat melihat kebenaran dari ajaran Buddha dalam cara Rinpoche hidup dan dalam cara ia melewati parinirwana.

Dan untuk mengucapkan selamat tinggal, Rinpoche meninggalkan kita dengan pelajaran berharga terakhir. Semuanya tidak kekal — masalah kita tidaklah kekal, kesedihan kita tidaklah kekal, penderitaan kita tidaklah kekal, terjebak dalam samsara tidaklah kekal. Demikian pula, keterpisahan kita dari Guru kita tercinta adalah tidak kekal. Jadi, mari kita panuti ajaran Rinpoche dan junjung tinggi semua praktik yang telah diberikan Rinpoche, sampai kita bertemu Rinpoche lagi, segera.

Click to enlarge

 

Menuju ke Doa untuk Segera Kembali >>

Kembali ke Tab

Doa untuk Segera Kembali

Secara tradisi, ketika parinirwana seorang lama, murid-muridnya meminta para lama luhur untuk menggubah Doa untuk Segera Kembali. Doa-doa ini dilafalkan secara khusus untuk membangunkan kesadaran lama yang bercahaya untuk terlahir kembali dan, yang lebih penting, untuk mengungkapkan tanda-tanda kelahiran barunya.

Oleh karena itu, pada tanggal 4 September 2019, anggota Tsem Ladrang secara resmi membuat permintaan kepada raja dari garis keturunan kami, Yang Mulia Kyabje Trijang Chocktrul Rinpoche, untuk membuat doa seperti itu. Lama lain juga menyusun doa karena kembalinya kelahiran Rinpoche adalah yang terpenting bagi garis keturunan. Secara total, delapan Doa untuk Segera Kembali telah disusun hingga saat ini.

Tsem Rinpoche's Swift Return Prayer composed by H.H. Kyabje Trijang Chocktrul Rinpoche. Click on image to enlarge.

Doa untuk Segera Kembali Tsem Rinpoche disusun oleh Yang Mulia Kyabje Trijang Chocktrul Rinpoche. Klik gambar untuk memperbesar.

Bertindak berdasarkan intuisi khusus, pada bulan Oktober 2019, Yang Mulia Drubwang Gangchen Rinpoche lebih lanjut menginstruksikan Lama Thubten Phurbu untuk menyusun Latihan Guru Yoga khusus dari Tsem Rinpoche bersama dengan istadewata tantra Heruka Chakrasamvara. Dengan memasukkan istadewata utama Heruka dari Rinpoche ke dalam laku Guru Yoga ini, kita dapat mendapatkan manfaat dari berkah Rinpoche dan berkah dari istadewata utama Rinpoche, dengan demikian memaksimalkan manfaat, pahala kebajikan dan kedekatan dengan sang lama.

Dengan terlibat dalam Latihan Guru Yoga khusus dari Tsem Rinpoche ini digabungkan dengan Doa untuk Segera Kembali bagi Rinpoche dan pelafalan mantra nama Rinpoche, kita akan menciptakan sebab dan pahala kebajikan yang dibutuhkan untuk pencarian, pengakuan dan penobatan yang berhasil dari kelahiran Rinpoche yang berikutnya. Jika ini dilakukan dengan baik, penemuan kelahirannya yang baru tidak hanya akan memberikan manfaat pada para murid dan sahabat, tetapi juga silsilah dan semua makhluk hidup.

 

Nama mantra Yang Mulia Tsem Rinpoche Tenzin Zopa Yonten Gyatso ke-25, disebut ‘Pemberi Kebajikan dari 100.000 Keberuntungan’

ཨོཾ་ཨཱཿ་གུ་རུ་ཀརྟི་དྡྷ་ཛ་ཤ་སན་དྷ་ར་བིརྱ་སིདྡྷི་ཧཱུཾ་ཧཱུཾ།།

OM AH GURU KIRTI DATSA SHASANAH
DHARA VIRYIA SIDDHI HUM HUM

Mantra nama Rinpoche ini unik karena menggabungkan nama Rinpoche dan silsilah inkarnasinya. Mantra ini diberikan oleh guru Tsem Rinpoche, Yang Mulia Gangchen Rinpoche, untuk mengumpulkan berkah dari garis inkarnasinya.

 


 

Daftar Doa Lengkap

  1. Seruling Panggilan untuk Guru: Latihan Guru Yoga dari Tsem Rinpoche
  2. Doa untuk Tumimbal Lahir yang Secepatnya
  3. Permohonan Doa untuk Kembalinya Tsem Rinpoche dengan Cepat
  4. Undangan untuk Pemuda yang Dihiasi Karangan Bunga Buddha Dharma: Doa untuk Kelahiran Kembali yang Secepatnya
  5. Suara Kebenaran dari Seorang Bijak: Doa untuk Kelahiran Kembali yang Secepatnya
  6. Terbitnya Cahaya Keyakinan dan Mengundang Kelahiran Kembali Sang Mentari: Doa untuk Kelahiran Kembali yang Segera
  7. Panggilan Seorang Bijak tentang Kebenaran: Doa untuk Segera Kembali
  8. Doa untuk Segera Kembali
  9. Mentari Terbit: Doa untuk Segera Tumimbal Lahir

 

Seruling Panggilan untuk Guru: Latihan Yoga Guru dari Tsem Rinpoche

Disusun oleh Yang Mulia Lama Thubten Phurbu Rinpoche atas permintaan Yang Mulia Drubwang Gangchen Rinpoche

Di hadapanku, dalam ruang cahaya jernih yang sunyata nan penuh sukacita,
Di atas tahta permata yang ditopang oleh singa-singa,
Adalah Sang Mulaguru, perwujudan tertinggi dari semua Perlindungan.
Ia bercahaya putih kemerahan, dengan ekspresi yang damai dan bahagia,
Mengenakan tiga jubah berwarna safron dan topi pandit emas,
Kedua kaki disilangkan dalam posisi vajra yang tak terhancurkan,
Tangan kanan dalam mudra mengajarkan Dharma (dharmacakra-mudra).
Di tangan kirinya, yang mewujudkan mudra ketenangseimbangan (dhyana-mudra),
Terdapat vas indah berisi nektar yang murni.

Di jantung hati-Nya ada Sang Mahasukha, Raja Heruka,
Berwarna biru angkasa, memeluk pasangan-Nya.
Dengan ekspresi keagungan, empat wajah, dua belas lengan,
Simbol tangan seperti vajra, bel, Ia memakai tengkorak-tengkorak yang mengering,
Kalung tengkorak segar, dan rok kulit harimau.
Kedua kakinya, terjulur dan ditekuk, menginjak-injak kedua ekstrem: samsara dan nirwana.
Varahi Merah memeluk sang Ayah,
Betisnya menumpang pahanya,
Dengan rambut terurai, dihiasi dengan lima ornamen mudra,
Sukacita meningkat, memegang pisau kartika dan tengkorak.

Di hatinya, di atas bantalan matahari, di sekitar huruf HUM,
Adalah Mulaguru dan para Guru silsilah, Istadewata, Buddha, Bodhisattwa,
Pratekyabuddha, Shrawaka, Wira, Dakini,
Dan Penjaga Dharmapala, sebuah samudra tanpa batas!

Tiga lokasi Guru ditandai dengan tiga aksara.
Cahaya dari HUNG mengundang yang tak terhitung jumlahnya,
Tanah Murni tak terbatas dari sepuluh penjuru,
Makhluk Kebijaksanaan yang, dalam sekejap,
Melebur dalam dan menjadi satu dengan hakekat semua Perlindungan.

Dengan devosi yang besar saya bersujud, dengan tubuh, ucapan, dan pikiran.

O Guru, perwujudan dari semua Perlindungan,
Saya mempersembahkan tubuh dan kekayaanku, dan serta tubuh dan kekayaan yang lain,
Semua kebajikan yang murni dari tiga masa,
Awan persembahan, yang dimiliki maupun yang tidak dimiliki,
Benar-benar disusun dan diwujudkan dari batin.

Dengan penyesalan yang mendalam, saya mengakui segala karma buruk, kejatuhan dan perbuatan yang melukai.
Yang telah saya perbuat dengan tubuh, ucapan dan pikiran dalam berbagai kehidupan yang tanpa mula!

Saya bersukacita atas perbuatan baikku dan semua orang!

Mohon putar roda Dharma yang luas dan mendalam!

Mohon tetap bersama dan tidak terpisah dengan diriku, menghiasi teratai di hatiku,
Dari kehidupan ini dan seterusnya hingga pencerahan sempurna!

Semua kebajikan yang telah rampung dan sempurna ini,
Saya dedikasikan untuk tercapainya kemahatahuan,
Pencerahan yang tak tertandingi bagi orang tua saya dan semua makhluk dari enam alam!

Puluhan juta empat benua, Gunung Meru, matahari dan rembulan,
Kekayaan sempurna para dewa, naga, manusia,
Dan mandala yang bersifat luar, dalam dan rahasia,
Dengan batin, saya persembahkan kepada Guru yang luhur!
Menerima dengan baik dengan welas asih demi semua makhluk hidup,
Mohon turunkan berkah dan siddhi baik yang umum maupun yang terunggul!

Dengan keberanian besar yang teguh, engkau mengambil tanggung jawab
Untuk menyebarkan berbagai aktivitas agung yang dahsyat
Dari sepuluh penjuru ‘Penakluk di tanah terpencil yang gelap;
Untuk Pelindung, Ayah Guru Tunggal, Dragpa Gyaltsen, aku tunduk!

Tsem Tulku Vajradhara, perwujudan dari semua Guru
Heruka Chakrasamvara, perwujudan dari semua Istadewata
Dorje Shugden yang perkasa, perwujudan dari semua Dharmapala,
Saya berdoa kepada-Mu, yang merupakan perwujudan dari semua Perlindungan!

Setiap saat, dalam kehidupan ini, kehidupan masa depan, dan bardo,
O Guru, saya tidak berharap Perlindungan lain selain Dirimu!
Jangan pernah melepaskan kait welas asih-Mu
Dan berkahilah diriku dengan siddhi yang umum dan terunggul!

OM AH GURU KIRTI DATSA SHASANAH DHARA VIRYIA SIDDHI HUM HUM

Karena memohon dengan kerinduan yang kuat,
Dari lima bagian tubuh Yang Mulia Guru
Mengalir berkas cahaya lima warna dan nektar yang murni.
Turun, mereka melebur ke dalam lima lokasi tubuhku.
Empat keburaman dimurnikan, empat inisiasi diterima.
Semoga saya segera mencapai Yuganaddha, tingkatan keempat Kaya!

Berasal dari tubuh Guru, replika seukuran ibu jari
Memasuki mahkotaku dan melebur dengan aksara HUM di batinku,
Memberikan berkah dan pencapaian, umum dan tertinggi:
Kumohon untuk berdiam, selalu, hingga cerah sempurna!

Dengan berkah dan kekuatan doa yang terkonsentrasi di satu titik
Kepada Guru yang bajik, sumber dari segala kebaikan dan kebahagiaan,
Menyandarkan diri dengan batin dan aktivitas yang murni, pada Pembimbing Spiritual yang menunjukkan Sang Jalan,
Atas dasar kehidupan manusia yang berharga dengan kebebasan dan anugerah ini,
Yang melampaui seratus ribu permata pengabul keinginan,
Yang sulit ditemukan, sangat berarti, dan mudah hancur,
Karena penderitaan alam rendah tidak mungkin untuk ditanggung,
Mempertahankan Tiga Permata, yang tertinggi, yang tidak pernah gagal, sebagai Perlindungan abadi saya,
Berjuang untuk mengambil dan meninggalkan seturut dengan hukum karma,
Mohon berkati diriku agar dapat mengembangkan renunsiasi yang tulus,
Semoga terbebas dari penjara samsara yang menyedihkan dan menakutkan ini!

Merenungkan tentang betapa malangnya makhluk dari enam alam, yaitu para orang tua saya,
Yang telah terus-menerus begitu baik kepadaku, maka untuk membebaskan mereka
Dari samsara dan lautan penderitaan nirwana yang lebih rendah,
Mohon berkati diriku untuk mengembangkan Bodhicitta tertinggi!

Cahaya matahari ribuan kali lipat dari vipasyana yang bebas dari segala keburaman
Bersinar di atas Gunung Meru shamata yang abadi yang keemasan,
Mencerabut kegelapan akan ketidaktahuan tanpa awal:
Tolong berkahi diriku agar merealisasi pandangan yang tak tertandingi!

Maka di angkasa murni pelatihan di jalan umum,
Dari awan yang terkumpul dari empat inisiasi yang tidak umum,
Turunlah hujan luhur dengan ikrar dan komitmen yang sempurna murninya,
Memupuk ladang dua tingkatan Anuttarayoga,
Semoga buah Yuganaddha yang bajik menjadi matang di masa kehidupan kali ini!

Maka dengan kekuatan jasa kebajikan dari doa terluhur ini,
Dan semua kebajikan murni di masa lampau, sekarang, dan masa depan,
Semoga permata pengabul keinginan yang kuat yaitu kelahiran kembali satu-satunya dari Sang Guru dan Ayah.
Segera hadir sebagai Pelindung bagi murid-muridnya yang malang!

Pelindung yang penuh kasih, setelah pergi ke alam lain
Murid-murid-Mu yang terkumpul, kehilangan Perlindungan yang menunjukkan jalan kepada mereka,
Ditinggalkan seperti anak ayam tanpa sayap di dataran kosong yang sunyi
Kegelapan dan kesedihannya sungguh tak tertahankan!

Dalam kehidupan ini, di kehidupan yang akan datang, dan dalam bardo,
Setiap saat, kami mengistirahatkan harapan kami hanya pada Engkau.
Guru yang baik hati, jangan pernah tinggalkan welas asih-Mu!
Anugrahkan berkah, O Pelindung Semua Makhluk!

Dalam hidup ini dan semua kelahiran kami,
Semoga engkau dengan bahagia merawat kami, O Pelindung!
Semoga kami menikmati nektar sukacita dari ajaranMu,
Dan segera merealisasi tingkatan Heruka!

Semoga saya dan orang lain tidak menerima apa pun kecuali
Tubuh seperti milik-Mu, O Guru yang Mulia,
Rombongan, umur, alam keberadaan,
Dan nama yang luar biasa, tertinggi, seperti diri-Mu!

 


 

RANG DÜN DE TONG Ö SEL LHA LAM DU
MI JIG DONG NGEY TEG PEY RIN CHEN TRIR
KYAB NEY KÜN DÜ TSA WEY LA MA CHOG
KAR MAR DANG DEN GYE DZUM ZHI WEY NYAM

NAM SUM NGUR MIG SER DOG PEN ZHA SÖL
ZHAB ZUNG MI CHEY DO JE KYIL MO TRUNG
CHAG YE CHÖ CHEY YÖN PA NYAM ZHAG TENG
ZAG MEY DÜ TSI-YI CHÜ TAM BUM ZANG DZEY

THUG KAR DE CHEN GYEL PO HE RU KA
INDRA NI LEY DANG DEN YUM LA KHYÜ
JI PEY NYAM DEN ZHEL ZHI CHAG CHU NYI
DO DRIL THÖ KAM NA TSHOG CHAG TSHEN DANG

GO LÖN DO SHEL TAG PAG SHAM THAB SÖL
ZHAB ZUNG KYANG KUM SI DANG ZHI THA NEN
PHAG MO MAR MO ZHEL CHIG CHAG NYI KYI
DRI GUG THÖ PA DZIN CHING YAB LA KHYÜ

TRA DRÖL CHAG GYA NGEY GYEN DE GA GYE
JIN NYI YAB KYI LA YI TENG NEY TRIL
THUG KAR NYI MEY DEN TENG HUM YIG THAR
NGÖ DANG GYÜ PEY LA MEY TSHOG NAM DANG

YI DAM SANG GYE JANG SEM NYEN RANG DANG
PA WO KHA DRO CHÖ SUNG GYA TSHÖ KOR
LA MEY NEY SUM DRU SUM HUM Ö KYI
DRANG MEY CHOG CHU-YI ZHING KHAM RAB JAM NEY

YE SHE PA NAM KEY CHIG CHEN DRANG TE
THIM PEY KYAB NEY KÜN DÜ NGO WOR GYUR
GO SUM GÜ PA CHEN PÖ CHAG TSHEL LO
DAG ZHEN DRO WEY LÜ DANG LONG CHÖ DANG

DÜ SUM NAM PAR KAR WEY GE WEY TSHOG
NGÖ SU SHAM DANG YI KYI TRÜL PA YI
DAG PÖ ZUNG DANG MA ZUNG CHÖ TRIN CHEY
KYAB NEY KÜN DÜ LA MA KHYE LA BÜL

THOG MEY KYE WEY TRENG WA THAM CHE KYI
GO SUM DIG TUNG NONG GYÖ DRAG PÖ SHAG
RANG ZHEN NAM KAR GE TSHOG JEY YI RANG
ZAB GYE CHÖ KYI KHOR LO KOR DU SÖL

DI NEY JANG CHUB NYING PO CHI KYI BAR
NYING WÜ PEMEY GYEN DU DREL MEY ZHUG
DI TSHÖN LEG JEY NAM KAR GE WEY TSHOG
PHA MA TSÖ PEY RIG DRUG DRO WA KÜN
KÜN KHYEN LA MEY DZOG JANG THOB CHIR NGO

LING ZHI LHÜN PO NYI DA JE WA TRAG
LHA LU MI YI PHÜN TSHOG LONG CHÖ DANG
CHI NANG SANG WEY DE NYI MEN DEL CHEY
LO YI LANG TE LA MA CHOG LA BÜL

THUG JEY DRO WEY DÖN DU LEG ZHEY NEY
CHOG THÜN NGÖ DRUB JIN LAB CHAR GYÜN TSÖL
CHOG CHU-YI GYEL WEY LAB CHEN DZEY PEY KHUR
NYING TOB PUNG PA TEN PÖ LEG CHANG NEY
THA KHOB MÜN PEY LING DU PEL WEY GÖN
PHA CHIG LA MA DRAG PA GYEL TSHEN DÜ

LA MA KÜN DÜ TSEM TRÜL DORJE CHANG
YI DAM KÜN DÜ DE CHOG HE RU KA
CHÖ KYONG KÜN DÜ DORJE SHUGDEN TSEL
KYAB NEY KÜN DÜ KHYÖ LA SÖL WA DEB

DI CHI BAR DOR NEY KAB THAM CHE DU
RE SA KYAB NEY LA MA KHYE LEY MEY
THUG JE-YI CHAG KYÜ NAM YANG MI TANG ZHING
CHOG DANG THÜN MONG NGÖ DRUB DAG LA TSÖL

OM AH GURU KIRTI DATSA SHASANAH DHARA VIRYIA SIDDHI HUNG HUNG

DE TAR DUNG SHUG DRAG PÖ SÖL TAB PEY
JE TSÜN LA MEY KU YI NEY NGA LEY
ZAG MEY DÜ TSI Ö ZER NA NGEY GYÜN
BAB PEY RANG GI LÜ KYI NEY NGAR THIM
DRIB ZHI-YI DRI MA DAG CHING WANG ZHI THOB
ZUNG JUG KU ZHI-YI GO PHANG NYUR THOB SHOG

LA MEY KU LEY RANG DRA THEB SOR TSAM
CHI WO NEY ZHUG RANG SEM HUM YIG DANG
DREY NEY CHOG THÜN NGÖ DRUB JIN LAB TSÖL
JANG CHUB NYING PO-YI BAR DU TAG ZHUG SÖL

DE LEG JUNG NEY DRIN CHEN LA MA LA
TSE CHIG SÖL WA TAB PEY JIN THU YI
LAM TÖN SHEY NYEN SAM JOR DAG PEY TEN
NOR BU BUM LEY LHAG PEY DEL JOR TEN
NYE PA KA ZHING DÖN CHE JIG PA LA
NGEN DRO-YI NEY NEY DUG NGEL ZÖ KA WEY

LU MEY CHOG SUM TEN GYI KYAB SU DZIN
LEY DRE LANG DOR JUG DOG TSHÜL ZHIN BEY
JIG RUNG NYAM THAG KHOR WEY TSÖN RA NEY
CHÖ MIN NGE JUNG KYE WAR JIN GYI LOB

PHA MA GYUR PEY RIG DRUG NYAM THAG DRO
YANG YANG DRIN CHEN GYUR PEY TSHÜL SAM NEY
SI ZHI DUG NGEL TSHO CHEN LEY DRÖL CHIR
JANG CHUB SEM CHOG KYE WAR JIN GYI LOB

YO MEY ZHI NEY SER GYI LHÜN PO LA
DRIB MEY LHAG THONG NYI Ö BUM TRÖ PEY
THOG MEY MA RIG MÜN PA DRUNG CHUNG TE
DA MEY TA WA TOG PAR JIN GYI LOB

DE TAR THÜN MONG LAM JONG DAG PEY KHAR
THÜN MIN WANG ZHI CHU DZIN RAB TRIG NEY
DAM DOM RAB TSANG DÜ TSI LHA YI CHAR
YANG DAG RIM NYI ZHING GI SÖ SU PHAB
TSHE CHIG ZUNG JUG DRE ZANG MIN GYUR CHIG

DE TAR SÖL TAB MEY JUNG SÖ NAM DANG
DÜ SUM NAM KAR GE TSHOG DOM PEY THÜ
PHA CHIG LA MEY YANG TRÜL YI ZHIN WANG
NYAM THAG BU LOB GÖN DU NYUR JÖN SHOG

TSE CHEN GÖN KHYÖ ZHING ZHEN SHEG SHÜL DU
KYAB NEY LAM TÖN DREL WEY LOB MEY KHYU
DAB SHOG DREL WEY THANG TONG JIU TRUG ZHIN
ZÖ KA NYA NGEN MÜN PEY THANG DU LÜ

DI CHI-YI BAR DOR NEY KAB THAM CHE DU
RE WEY MIG ZUNG TEY SA KHYE LEY MEY
THUG JE-YI MA DOR LA MA KA DRIN CHEN
JIN LAB TSÖL DZÖ GÖN PO DRO WEY GÖN

KYE ZHING KYE WEY TRENG WA THAM CHE DU
GÖN PO KHYÖ KYI GYE ZHIN JEY ZUNG NEY
SUNG GI DÜ TSI-YI PEL LA LONG CHÖ CHING
HE RU KA YI GO PHANG NYUR THOB SHOG

JE TSÜN LA MA KHYE KU CHI DRA DANG
KHOR DANG KU TSHE-YI TSHEY DANG ZHING KHAM DANG
KHYE KYI TSHEN CHOG ZANG PO CHI DRA WA
DE DRAR KHO NA DAG SOG GYUR WAR SHOG

KHYÖ LA TÖ CHING SÖL WA TAB PEY THÜ
DAG SOG GANG DU NEY PEY SA CHOG DER
NEY DANG BÜL PHONG THAB TSÖ ZHI WA DANG
CHÖ DANG TRA SHI PHEL WAR DZEY DU SÖL

Guru Yoga ini, yang berjudul Panggilan Seruling untuk Guru, dimohon ketika pembawa suci ajaran definitif yang namanya sulit untuk diucapkan, Tsem Rinpoche Jetsun Tenzin Zöpa Yönten Gyatso, juga secara pribadi dikenal sebagai Jetsun Dragpa Gyaltsen, yang terluhur, yang hakekat alamiahnya adalah bodhicitta dahsyat yang berikrar membawa matahari dari Ajaran tanpa noda ke tempat-tempat terpencil yang diliputi dalam kegelapan ketidaktahuan, melebur dalam ruang dharmadhatu. Permintaan Guru Yoga untuk beliau sehubungan dengan Istadewatanya, Heruka Chakrasamvara, datang dari seseorang yang hanya menginginkan Ajaran Silsilah Pendengaran dari Pelindung Manjushri Tsongkhapa, pencerah hebat dari Ajaran itu, Pemimpin para Siddha, Gangchen Rinpoche. Adapun saya, juga, ketika beliau meninggal dan stupa kremasi dibuka, saya tidak punya pilihan selain menulis: di dalamnya ada ‘ringsel’ yang terberkahi, sedikit lebih kecil dari biji sesawi, tak terhitung jumlahnya; Secara khusus, sama dengan jumlah para istadewata di mandala Chakrasamvara, ada pola enam puluh empat tetes bindu yang muncul secara alamiah; ini bukan keyakinan buta atau imajinasi! Kejadian ini benar-benar terlihat oleh saya sendiri dan Khensur Rinpoche dari tempat kedudukan biara besar di Biara Shar Ganden, kepala Lama, Tulku, Geshe, dan banyak murid setia dari India dan Tiongkok. Karena itu, dengan keyakinan dan pengabdian yang besar, kepala Biara Nye-Mo Gyal-Je, seseorang yang bangga berada dalam garis inkarnasi Je Ketsun Yönten Gyatso, Lozang Thubten Trinle Norbu, yang dikenal sebagai Lama Thubten Phurbu, menyusun ini di Geden Khachö Ling yang merupakan tahta biara Rinpoche di Malaysia. Semoga semua berpahala kebajikan.

Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh David Molk, 15 November 2019

Klik di sini untuk mengunduh versi PDF.

 

Doa untuk Tumimbal Lahir yang Secepatnya

Disusun oleh Yang Mulia Kyabje Trijang Chocktrul Rinpoche

Om Swasti

Menatap semua makhluk lekat-lekat dengan welas asih di setiap saat,
Tanpa pernah goyah dari alam Ilusi, baik yang Berwujud maupun yang Kosong
Kepada Tsongkhapa, suar dari Tiga Alam (Triloka),
Kami para makhluk yang mengembara bernamaskara dengan mahkota kepala kami!

Tanpa bersusah payah, memanifestasikan aktivitas cerah dari semua Pemenang,
Secara alami memiliki aktivitas altruistik yang tak terbayangkan,
Dengan penuh kasih menunjukkan jalan pembebasan pada para makhluk yang mengembara,
Namun tiba-tiba kembali ke Alam Kedamaian – ini tragis.

Menerapkan pelajaran yang begitu hidup namun mendalam
Dalam ketidakkekalan, bagi para makhluk yang mengembara di era kemerosotan –
Dengan menunjukkan pembelajaran seperti ini secara spesifik untuk kami.
Sekali lagi menjadi pengingat akan kehidupan luar biasa-Mu!

Menjadi seorang guru yang menjunjung tinggi warisan Sumati,
Menjadi sumber perlindungan bagi kami yang miskin dan tidak berdaya,
Untuk mengangkat kegelapan kemerosotan yang melingkupi dunia –
Semoga matahari terbit reinkarnasi-Mu muncul dengan cepat!

Dengan kekuatan kebenaran dalam Tiga Permata yang selalu dapat diandalkan,
Dengan semua pencapaian semua Istadewata dan dakini,
Dengan aktivitas tercerahkan dari Dharmapala yang seperti permata,
Semoga Guru kami yang saksama, bertumimbal lahir dengan cepat dan segera!

Singkatnya sedari sekarang hingga tercapainya saripati Pencerahan,
Semoga kami semua disokong oleh-Mu, Guru yang saksama!
Semoga semua kekurangan dari ketiga pintu ini mereda!
Semoga semua makhluk yang mengembara dengan segera tiba di tanah Jina!

 


 

OM SWASTI!

NANG TONG GYU MEY YING LEY MA YÖ KYANG
KÜN LA JEY TSE’I THUG JEY TAG ZIG PA
KHAM SUM CHÖ KYI GYEL PO TSONGKHAPA
DAG SOG DRO WEY TSUG GI GYEN DU CHÖ

GYEL KÜN TRIN LEY DZEY ZANG MA LÜ DANG
ZHEN DÖN SAM MI KHYAB PEY NGANG TSHÜL CHEN
DRO LA JEY TSE’I THAR LAM TÖN ZHIN DU
LO BUR ZHI WAR SHEG DI KYE MA HÜ

ÖN TE NYIG DÜ DRO LA MI TAG PEY
NGANG TSHÜL SEL WEY DAM PA ZAB MO ZHIG
DAG CHAG NAM LA CHEY DU TÖN DZEY DI
MEY JUNG NAM THAR LAR YANG DREN PAR GYUR

LO ZANG GYEL TEN DZIN PEY SHEY NYEN JE
GÖN MEY NYAM THAG DAG CHAG NAM KYI KYAB
JIG TEN GÜ PEY MÜN PA SEL WEY LEY
CHOG TRÜL NYI MA ZHÖN NU NYUR JÖN SHOG

LU MEY KÖN CHOG SUM GYI DEN TOB DANG
YI DAM KHA DRÖ’I NGÖ DRUB MA LÜ DANG
CHÖ SUNG YI ZHIN NOR BU’I TRIN LEY KYI
JE TSÜN LA MEY CHOG TRÜL NYUR JÖN SHOG

DOR NA DENG NEY JANG CHUB NYING PÖ’I BAR
JE TSÜN LAMA KHYE KYI TAG KYONG ZHING
GO SUM NYE PEY TSHOG KÜN RAB ZHI NEY
DRO KÜN JANG CHEN GYEL SAR NYUR REG SHOG

Kolofon:
Atas permintaan yang tulus kepada saya untuk membuat doa kelahiran kembali yang secepatnya yang dibuat oleh manajer dan anggota staf Tsem Ladrang, staf gabungan dan keanggotaan Kechara House, serta komunitas murid-muridnya di seluruh dunia pada umumnya karena kejadian yang tiba-tiba dan menyedihkan Kematian guru tertinggi Yang Mulia Tsem Rinpoche Jetsun Tenzin Zopa Yontan Gyatso, aset tak tertandingi dari tradisi Gelug dan saudara Dharma lama yang memiliki ikatan spiritual murni, doa dadakan ini telah disusun dan ditulis oleh Trijang Yeshe Gyatso di AS pada 5 September 2019. Semoga doa ini terkabul sebagaimana yang diharapkan!

Klik di sini untuk mengunduh versi PDF.

 

Permohonan Doa untuk Kembalinya Tsem Rinpoche dengan Cepat

Disusun oleh Yang Mulia Drubwang Gangchen Rinpoche

Dari Timur dan Barat, banyak biksu dan umat awam yang terhubung dengan setia, baik penganut Buddhis maupun non-Buddhis dari berbagai negara mengajukan permohonan untuk segera kembali, kepada tulku yang memiliki karangan bunga dari tubuh suci berturut-turut di Tibet dan Tiongkok, Tsem Tulku Dragpa Gyaltsen dari Pukhang Khamtsen dari Gaden Shartse, lebih dikenal sebagai Tulku Tenzin Zopa Rinpoche. Untuk menghapus kesedihan dan membantu mereka mendapatkan kembali energi mereka dan memberikan kelegaan relaksasi (Ngalso) untuk kepentingan ajaran Buddha dan para makhluk, pada umumnya dan khususnya, Gangchen Tulku, anggota majelis perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (LGWPF UN-NGO), di Barat, di Italia, di lokasi tersembunyi Gangchen Chophel Ling, Ladrang, Shide Gakhyil (Pusaran Perdamaian Perdamaian) di Tahun Babi Bumi perempuan pada Rabjung ke-17 (siklus astrologi 60 tahun ) dari Kalender Tibet pada tanggal 13 bulan ke-7 yang bertepatan dengan 11 September 2019 di kalender Barat menyusun Permintaan untuk Kembalinya Tsem Rinpoche dengan Cepat.

Penegak ajaran Buddha ini,
Lozang Dragpa, Duldzin Dragpa Gyaltsen dan Panchen Sonam Dragpa,
Emanasi Tertinggi Dragpa Gyaltsen,
empat aspek tersohor
Kami membuat permohonan dan menghormati-Mu sebagai ornamen mahkota kami!

Berkat Dragpa Choekyi Gyaltsen, [Panji Kemenangan Dharma] tidak jadi lenyap,
Tenzin Zopa, diberkahi dengan baju zirah kesabaran,
Putraku Tsem Tulku, sungguh otentik,
Dengan keberanian yang tak tergoyahkan, untaian kehidupan-Mu senantiasa pergi dan kembali.

Sekarang Engkau harus melanjutkan sebagai penerus yang memenuhi syarat [bagi] semua [makhluk berikut],
Yang sementara ini tanpa pemimpin dan pelindung mereka.
Hati mereka terbakar sepenuhnya oleh lidah kesedihan yang membara,
Maka berilah mereka kelegaan, engkau yang adalah pelita di jalan menuju pembebasan.

Selain itu, kumpulan awan mega batin bodhicitta-Mu,
Yang menurunkan hujan kesejahteraan bagi para makhluk, sekarang tidak dapat melanjutkan karunia mereka,
[maka sekarang], seluruh panen kesejahteraan dan kebahagiaan religius dan duniawi
Harus menanggung momen kemarau [dan] kondisi yang buruk.

Oleh karena itu, sekali lagi, dari tanah suci para Dakini, Kechara
Tampilkan perayaaan dalam [tubuh] muda yang baru
Rupa Raga yang suci, pantas ketika terlihat oleh mata manusia,
Dalam Tubuh Emanasi, sebagai sahabat dan tempat beristirahat bagi ajaran dan para makhluk, semoga [Engkau] segera kembali!

Tubuh dewata tanpa substansi tidak dapat membimbing [atau] bermanfaat bagi para makhluk,
Kebaikan-Mu yang penuh keberanian harus berpegangan erat pada singa langit!
Lama Tsem Tulku Rinpoche penjaga Samaya!
Emanasi Tertinggi, Permata Hati terkasih, semoga Engkau segera kembali!

Dengan tiada terpisahnya para Guru dan para Buddha, ayah dan putra,
Pemegang ajaran dan semua pelindung dharma!
Luasnya bagaikan pohon pengabul keinginan
semoga [berkah] ditimbun seperti tumpukan biji sesawi!

 


 

SANG GYE LO ZANG DRAG PEY TEN DI LA
DÜL DZIN DRAG GYEN PENCHEN SÖNAM DRAG
CHOG TRÜL DRAG GYEN DRAG PA NAM ZHI LA
SÖL WA DEB SO CHI WO’I GYEN DU CHÖ

DRAG PA CHÖ KYI GYEL TSHEN MI NUB CHIR
TEN PA DZIN LA ZÖ PA’I GO CHA CHEN
MING DÖN TSHUNG PA TSEM TRÜL NGA YI BU
MA YENG NYING TOB KYE LA DA TSHUR JÖN

DA DUNG KHYÖ KYI KYONG Ö JEY JUG KÜN
NEY KAB LAM TÖN GÖN DANG DREL WEY NA
WUG JIN THAR LAM DRÖN ME SU LA RE
NYING LA DUNG WEY ME CHE RAB TU BAR

MA ZEY KHYÖ KYI SEM KYE TRIN PHUNG LEY
DRO DÖN CHAR GYI DA MÜ MA KYANG NA
CHÖ SI PHEN DE’I LO TOG YÖ TSHE KÜN
KYEN NGEN THEN PEY CHOM TSHE JI TAR ZÖ

DE CHIR LAR YANG DAG PA KHA CHÖ NEY
LANG TSHO SAR PEY GA TÖN NGOM PA ZHIN
CHU BUR MIG LA NANG RUNG ZUG KYI KU
TRÜL KU TEN DRO’I PUNG NYEN NYUR JÖN SHOG

CHÖ DANG MI YI THOB THANG TSANG MA’I CHIR
TEN SI LA GYA DEG LA PA WA KHYÖ
DZEY PA RE RE’I MING NEY JÖ NÜ DREL
LAR YANG JUG DE KYONG CHIR NYUR JÖN SHOG

LHA KU’I SOB LA MI DREN DRO DÖN DU
SENGGE NAM LA CHONG DRA’I POB PA GE
DAM DEN LAMA TSEM TRÜL RINPOCHE’I
CHOG TRÜL NYING GI NOR BU NYUR JÖN SHOG

NYI MEY SANG GYE LAMA YAB SEY KYI
TEN PA DZIN PEY TEN DZIN KYE BU KÜN
PAG SAM JÖN PA ZHIN DU KHYÖN YANG SHING
TIL GYI GANG BU ZHIN DU GANG WAR SHOG

Kolofon:
Tsem Tulku Dragpa Gyaltsen dari Gaden Shartse Pukhang Khamtsen yang lebih dikenal sebagai Tulku Tenzin Zopa Rinpoche Tertinggi, sejak masa mudanya, memiliki hubungan guru-murid dengan sumpah yang tidak tercemar dan tidak terputus. Umumnya [karena] kekosongan terunggul dari dharma dan politik, aktivitas tercerahkan yang ekstensif beserta doa dan aspirasi matang tepat waktu, [hal ini] menciptakan kegembiraan yang tak tertandingi. Lebih jauh lagi, dengan rendah hati mohon agar ayah guru-sugata, ayah dan anak dari garis keturunan yang berkelanjutan, saat ini menganugrahkan kelahiran kembali yang luar biasa. Baru-baru ini yang lain mendesak [saya] untuk menulis permintaan ini dan juga diri saya sendiri. Saya ingin membuat permohonan ini untuk kepulangan tulku yang cepat, semoga ada karunia kesempurnaan sempurna yang berkelanjutan sekarang!

Disusun oleh TYS Lama Gangchen Rinpoche, dan diterjemahkan oleh Lama Caroline Gammon.

Klik di sini untuk mengunduh versi PDF.

 

Undangan untuk Pemuda yang Dihiasi Karangan Bunga Buddha Dharma: Doa untuk Kelahiran Kembali yang Secepatnya

Disusun oleh Yang Mulia Kyabje Zemey Chocktrul Rinpoche

Guru Manjunatha dengan samudra pencapaian kualitas
Akan Sepuluh Atribut, dan dipersenjatai dengan baju zirah terbaik
Pengemban Dharma yang berkibar baik dalam penalaran maupun rujukan: Saya bernamaskara dalam kepatuhan.
Kepada guru spiritual terunggul yang serupa dengan Manjunatha ini!

Jagat terunggul dari Kemurnian Primordial yang Alamiah;
Kediaman di luar samsara diliputi oleh Yang Tak bernoda;
Alam dimana ribuan Buddha dan Bodhisattva:
Apa yang diperlukan di sana sehingga Guru Dharma pergi menuju ke sana?

Sebagai seorang Jina, Engkau selalu bertempur dengan Empat Mara.
Mendadak meninggalkan tubuh yang tidak kekal ini,
Seolah mundur dengan sengaja ke dalam kedamaian sebab dan akibat:
Bukankah hal ini berarti melepaskan niat-Mu untuk sepenuhnya meningkatkan Dharma dan mengentas para pengembara (di samsara)?

Namun ini juga konsisten dengan takdir makhluk yang mengembara (di samsara):
Jika tidak, jalan lain apa lagi yang akan membuka ultimatum dari sebab dan akibat?
Dengan kekuatan kasih abadi-Mu terhadap Dharma dan para pengembara,
Segera pancarkan cahaya mentari dari kelahiran kembali-Mu, dari ufuk timur.

Dari jalan teratai, dari samsara dan nirwana yang dimurnikan menjadi Dharmakaya,
Dari antara bunga-bunga di kolam teratai, tidak tercemar, murni dan bersih,
Engkaulah, Sang Penegak Dharma, yang wajahnya bercahaya dan terpatri dalam batin:
Segeralah hadir kemari untuk menghapus rasa sakit dari orang-orang yang beruntung!

Selama hidup engkau kebal dari berbagai serangan musuh,
Dan meski kadangkala meninggalkan raga yang penuh dengan tipuan ini sebagai sarana
Untuk mencegah genggaman pandangan kekekalan pada yang fana, sepanjang diperkenankan
Kami berdoa agar engkau segera datang, untuk menerangi, kumpulan sutra dan tantra yang mendalam.

 


 

LUNG RIG LAB TRENG ZUNG GI TEN DZIN THAR CHING WEY
ZÖ PA‘I GO CHA CHEN GYI JAM GÖN LAMA YI
CHU TRAG YÖN TEN GYA TSHO‘I ZAB MO CHI MI DRA
PEL DEN LAMA CHOG LA GÜ PEY CHAG TSHEL LO

DE CHEN MI GYUR DÖ NEY RANG ZHIN NAM DAG GI
DRI MEY CHÖ NYI TIB PEY KHOR DEY ZHING CHOG DER
PHAG CHOG THUB WANG ZHAB DANG GYEL SEY TONG ZHUG KYANG
CHÖ JE PEL DEN KHYE NYI DE NA PHEB DÖN CHI

CHIR NA GÖN KHYE YÜL GYI DÜ ZHIR GYEL WA DANG
TEN DREL ZHI WAR NEL WEY THUG KYE NGANG TSHÜL DU
LO BUR MI TAG LÜ LA DREL WEY NAM THAR DI
TEN DRO’I DÖN KÜN KHUR ZHEY THUG KYE DOR MIN NAM

ÖN TE DI YANG DRO WEY KEL WAR JEY SONG WA
TEN GYI DREL WEY THA LA DOG TU CHI ZHIG YÖ
ZHAR YANG TEN DRO’I DÖN CHEN DOR MEY JEY TSE YI
YANG TRÜL SHAR GYI NYI ZHÖN NANG WA NYUR DU TRÖ

SI ZHI YING SU TÜL WEY DAB GYA’I PEY TSHEL LAM
MA MEY PE MA’I DZING BU DAG CHING TSANG WEY WÜ
SEL NANG YI LA CHAG PEY TEN DZIN PEY KAR KHYE
KEL DEN DUNG SEL DÖN LA NYUR DU JÖN SHOG KYE

KU TSHER SHEY KYI GÖL WA MEY KYANG DÜL JA YI
MI TAG TAG DZIN DOG PEY THAB KYI NGANG TSHÜL LA
KÜN DZOB LÜ PHUNG DOR WEY KAB RE YÖ SI KYANG
DO GYÜ ZAB DÖN JEY CHIR KU NYI NYUR JÖN SHOG

Kolofon:
Doa ini telah disusun oleh Zemey Tulku dengan doa yang sungguh-sungguh atas permohonan personalia Tsem Ladrang dan anggota staf Kechara secara keseluruhan. Semoga aspirasi ini terpenuhi.

8 September 2019

Klik di sini untuk mengunduh versi PDF.

 

Suara Kebenaran dari Seorang Bijak: Doa untuk Kelahiran Kembali yang Secepatnya

Disusun oleh Yang Mulia Lama Thubten Phurbu Rinpoche

Pangeran Suddhodana, sahabat universal bagi semua makhluk yang mengembara:
Engkau mengentas mereka dengan kait yang kuat sebagai ekspresi kasih yang mendalam dari seorang ibu
Makhluk mengembara dari enam alam dari penderitaan.
Saya memohon pada-Mu untuk sebuah harapan dengan hati yang tidak tergoyahkan dan intens dalam kesedihan.

Saraswati, dewi lirik dan ibunda dari ribuan Yang Tercerahkan,
Wajahnya yang sangat indah terlihat bagaikan bunga teratai putih yang sedang mekar,
Dengan bermandikan cahaya bulan purnama yang terang dan berkilauan:
Anugrahkanlah berkah saat ini yang tersebar hanya lewat seribu suara dewata.

Sistem pandangan Manjunatha ini, adalah inti dari Ajaran Pemenang (Ten):
Warisan ini ia pegang (zin) tanpa keraguan, hanya bersekutu dengan kesabaran (Zopa) itu sendiri;
Ia adalah pemimpin dengan kualitas (Yontan) yang berpengaruh, dan luas bak samudra (Gyatso).
Saya mengundang-Mu untuk tinggal di kolam teratai di hatiku sebagai komponen utamanya.

Sumber Cahaya Keperakan Sejuk yang menopang esensi
Dari ajaran Jina – ketika kegelapan menyerangnya dengan niat dan tindakan jahat,
Berkali-kali, tanpa jeda, dan melampaui segala batasan. Sekarang sudah berpindah
Menuju orbit dan alam yang lebih damai, sehingga pikiran dan hati kita terserang oleh kesedihan.

Sungguh luar biasa untuk dapat dipersatukan kembali dengan para ayah spiritual dan putra kita,
Dan untuk terlibat dengan mereka dalam acara-acara yang menyegarkan di alam dewa Tushita.
Bisakah seseorang dengan berani, bagaimanapun, untuk membuang niat yang telah dinyatakan sebelumnya, untuk benar-benar menyatakan kembali di hadapan para Buddha
Dari sepuluh penjuru, untuk melepaskan makhluk hidup yang mengembara dari kemelaratan?

Demi kepentingan warisan tanpa noda dari Manjugarva sang pembebas spiritual,
Demi kepemimpinan spiritual bagi makhluk-makhluk yang butuh dijinakkan tak terhitung jumlahnya sebanyak butiran pasir di bumi yang luas ini.
Datanglah segera sebagai Saptashwa1 yang akan terlahir kembali sesuai dengan namanya,
Untuk memberikan kehidupan ke kolam teratai Ajaran dan para makhluk hidup yang mengembara.

Kepada guru terunggul Suryawamsa2 dan Manjugarva,
Pada Heruka dan istadewata3 Yamantaka, pada Dharmapala Shugden dan segenap kumpulannya
Para dewa – penjaga dari para guru silsilah langsung dan tidak langsung kami:
Anugrahkan dengan lancar, hasil yang bermanfaat yang kami harapkan melalui doa ini.

1 Dewa matahari; matahari.
2 Julukan Buddha Shakyamuni.
3 Istadewata

 


 

MA DRI DRO WEY TSA LAG ZEY TSANG GI SEY PO
MA TAR TSE WEY TSHEY MEY THUG JE YI ZHAG PEY
RIG DRUG DRO DI DUG NGEL GYA TSHO LEY DRÖL WEY
CHÖ MIN DUNG SHUG DRAG PÖ SÖL DEB SHIG ZHU-O
RAB DZE YI TROG PEMA KAR PO YI ZHEL REY
RAB KAR DA TSHEY SAR WEY DZE GYEN DU CHANG WEY
RAB JAM GYEL WEY YUM CHIG DRA YANG KYI LHA MÖ
RAB NYEN TSHANG YANG TONG GI NGÖ DRUB DE TSÖL DZÖ
THUB TEN YANG NYING JAM PEL NYING PO YI ZHEY ZHUNG
DZIN LA ZHUM MEY ZÖ PEY GO CHA YI DAG NYI
MEY JUNG YÖN TEN GYA TSHO TEN DRO YI GÖN PO
NYING WÜ PEY TSHEL GYEN DU DREL MEY DU ZHUG DZÖ
TSHÖ MEY SAM JOR NGEN PEY DAM NYAM KYI PUNG GI
YANG YANG TSEY PEY JIG RUNG MÜN NAG GI LONG NEY
GYEL TEN YANG NYING KYONG WEY Ö KAR GYI DAG PO
ZHING ZHEN SHEG DI YI SEM KYO DUNG GI NAR SONG
GA DEN ZHING DU KYAB JE YAB SEY KYI ZHAB DRUNG
LHEN DZOM DZOG DEN TONG GI PEL YÖN DE LEG KYANG
CHOG CHU GYEL WEY CHEN NGAR NYAM THAG GI DRO WA
DRÖL WEY THUG KYE RANG GAR DOR WA DE PHÖ DAM
NAM DREN JAM PEL NYING PO’I DRI DREL GYI TEN DANG
SA CHEN DÜL LA DREN PEY DÜL JA YI GÖN DU
MING DÖN THÜN PEY YANG TRÜL TA DÜN GYI WANG PO
TEN DRO PEY TSHEL SÖ SU NYUR WA RU PHEB ROG
NYI MA’I NYEN DANG JE TSÜN JAM PEL GYI NYING PO
HE RU KA DANG YI DAM SHIN JE YI SHEY PO
NGÖ GYÜ LA MEY KA SUNG SHUGDEN GYI LHA TSHOG
GANG MÖN DE LAG DRUB PEY GE TSHEN DE TSÖL DZÖ

Kolofon:
Yang Mulia Tsem Rinpoche, yang nama pribadinya Tenzin Zopa Yontan Gyatso, tidak dapat dijabarkan oleh penghargaan dan penghormatan yang setara dengan dedikasi dan kerja keras yang beliau berikan untuk melayani ajaran Buddha secara umum dan ajaran Manjunath Tsongkhapa pada khususnya, dan baru-baru ini telah masuk ke ruang Dharmadhatu. Kami semua merasakan kehilangan yang sangat dalam atas perpindahan yang terjadi. Saya telah menerima permintaan dari pusat Dharma Rinpoche bersama dengan katha dan persembahan yang mendesak saya untuk menulis doa untuk kelahiran kembali yang segera untuk memohon kelahiran Yang Mulia yang secepatnya. Sesuai dengan saran mereka dan dengan perasaan kehilangan yang mendalam, saya – yang disebut sebagai kelahiran kembali dari Je Khetsun Yontan Gyatso – dan merupakan murid Je Kagyurwa, ayah spiritual kita, telah menyusun doa kelahiran kembali yang segera ini, berjudul SUARA KEBENARAN DARI SANG SUCIWAN.

7 September 2019

Klik di sini untuk mengunduh versi PDF.

 

Terbitnya Cahaya Keyakinan dan Mengundang Kelahiran Kembali Sang Mentari: Doa untuk Kelahiran Kembali yang Segera

Disusun oleh Yang Mulia Anor Tulku Ngawang Losang Choekyi Gyaltsan

Junjungan Losang Dragpa yang merupakan Vajradhara agung;
Para Heruka: Dechen Nyingpo dan Trijang Rinpoche:
Semoga para guru akar dan silsilah kami dari guru seperti yang Kau inginkan,
Berilah kami seratus berkat pencapaian terunggul dan umum!

Sungguh dalam kesedihan kami atas kematian yang tiba-tiba
Dari Tsem Rinpoche, perwujudan utuh
Dari semua kualitas dan berkah tubuh, ucapan dan pikiran
Zongtrul Dorjechang, penegak Silsilah Pendengaran.

Bagaimanapun, dalam setiap kelahiran kembali yang berurutan, setiap kelahiran-Mu telah
Menjadi kehidupan yang merupakan personifikasi dari Ajaran Gaden.
Maka dari itu, pertunjukan meninggalkan tubuh kasar manusia ini,
Tidak lain adalah Silsilah Pendengaran Lobsang.

Tempat bersandar darimana akar dari Tiga Aspek Utama dari Jalan menjadi mantap;
Tempat bersandar darimana cabang dan daun realisasi dalam Dua Tahapan menjadi kokoh dan kaya;
Dan serbuk sari dan bunga dari Empat Tubuh sangat memukau:
Melanjutkan karya dengan sukacita namun tetap menyenangi Dharma dan menjadi tujuan bagi para makhluk yang mengembara!

Di cakrawala biru dari keyakinan dan komitmen murni kita yang luas,
Semoga mentari baru dari Dua Puluh Tujuh Aktivitas Cerah dari batin-Mu,
Muncul dari langit timur karma dan aspirasi kami!
Semoga Dharmapala, dengan daya kuasanya, dalam hal ini, memberikan bantuannya.

 


 

DORJE CHANG CHEN LAMA LO ZANG DRAG
DECHEN NYINGPO TRIJANG HERUKA
NGÖ DANG GYÜ PEY LA MA’I LAMA YI
CHOG THÜN NGÖ DRUB JIN GYA CHI GAR TSÖL

NYEN GYÜ TEN DZIN ZONG TRÜL DORJE CHANG
KU SUNG THUG KYI YÖN TEN JIN LAB KÜN
MA LÜ CHIG PUNG TSEM TRÜL RINPOCHE
LO BUR ZHING SHEG KYE MA KYI HÜ JIN

ÖN TE KHYE KU RIM JÖN GA DEN TEN
KHO NA’I NAM THAR BUM DU TAR WA NA
KU ZUG RAG PA PONG WEY NANG TSHÜL DI
WEN SA NYEN GYÜ TEN LEY ZHEN DU CHI

NAM DAG LAM TSO SUM GYI TSA WA TEN
MEY JUNG RIM NYI NYAM TOG YEL DAB NÖL
PHÜL JUNG KU ZHI’I ZE’U DRU YONG MIN PEY
DA DUNG TEN DRO’I DÖN DU TSE GA RÖL

DAG SOG DAM TSANG DEY PEY KHA YING NGÖ
KHYE THUG TRIN LEY NYER DÜN NYIN JEY WANG
LEY MÖN SHAR RI TSE NEY CHAR WA LA
TEN SUNG WANG GI GYEL PÖ DONG DROG DZÖ

Dedikasi
GANG GANG TRÜL GYI DEB TU PHAB PA PÖ
KEL ZANG ZHEY JEY NGEL WEY DU JEY PEY
GE DI MA GYUR DRO WA MA LÜ PA
KÜN KHYEN GYEL WEY GO PHANG THOB GYUR CHIG

Kolofon:
Tsem Rinpoche telah mengabdikan dirinya sepanjang hidup untuk menegakkan dan menyebarkan ajaran Buddha secara umum, khususnya ajaran sutra dan tantra berpasangan dari Silsilah Topi Kuning dan khususnya Silsilah Pendengaran Wensapa yang secara luar biasa ditransmisikan melalui para Kyabje Rinpoche dan putra spiritual mereka. Rinpoche telah melakukan ini dengan cara yang patut dipanut dengan keberanian luar biasa dari tubuh, ucapan dan pikiran. Saya telah melihat ini sendiri dan telah mendengar tentang hal ini dari orang lain. Disebabkan hal ini, maka ketika banyak permintaan lewat daring datang kepada saya dari berbagai murid langsung dan tidak langsung Tsem Rinpoche yang mendesak agar saya membuat doa untuk kelahiran kembali Rinpoche yang secepatnya, maka sebagai tanggapan atas permintaan ini, saya, yang dikenal dengan nama Anor Tulku Ngawang Losang Choekyi Gyaltsan, telah menyusun doa ini tanpa menempuh jalan pintas.

Taman Silsilah Pendengaran
September 2019

Klik di sini untuk mengunduh versi PDF.

 

Panggilan Seorang Bijak tentang Kebenaran: Doa untuk Segera Kembali

Disusun oleh Yang Mulia Khen Rinpoche Jhampa Khetsun

Junjungan Shakya, guru yang tak pernah gagal;
Jalan dan Penghentian, ajaran yang tidak pernah gagal;
Kumpulan pengetahuan dan pembebasan, sahabat-sahabat yang tidak pernah gagal:
Kepada Tiga Yang Terunggul ini saya bernamaskara.

Pada masa kemerosotan dari lima elemen ini, menggunakan
Cara-cara keras untuk ‘menopang’ ajaran sang Jina Pemenang –
Guru yang dengan Kesabaran mengambil semua ini ke dalam langkahnya,
Dan menang atas elemen-elemen ini: Saya bernamaskara pada samudra kualitas ini.

Dalam usaha keras bagi Ajaran Sang Jina (Ten) dengan cara menjunjungnya (zin), Kesabaran (Zopa) adalah
Dinding perlindungan-Mu; dengan terlibat dalam memenangkan kritik, secara utuh
Kualitas (Yontan) yang Anda miliki adalah instrumen keputusan-Mu; sejauh samudera (Gyatso) menjangkau,
Sampai sejauh itu pula empat aktivitas cerah-Mu telah tercapai: Engkau benar-benar layak mendapatkan pujian terunggul.

Disandingkan dengan matahari terbit, maka cahaya pancaran diri-Mu sungguh sebanding.
Keluar secara mendadak dan tak terduga dari wujud ini ke alam lain,
Telah menyebabkan gelombang dan riuh kesedihan yang tak berujung di samudra
Hati dan batin para siswa-Mu di seluruh dunia.

Tubuh-Mu melampaui belenggu batas kelahiran dan kematian.
Barangkali pikiran bisa menembus permainan
Yang mewujudkan Kematian untuk menekankan tentang ketidakkekalan,
Apa ada lagi yang lebih dalam lagi dari yang bisa ditemukan dalam Dharma yang agung?

Demi berkah manfaat jangka panjang bagi semua siswa-Mu yang sekarang tanpa panduan,
Semoga pembimbing spiritual sekali lagi muncul sebagai matahari terbit yang baru,
Sebagai pemandu dan pelindung bagi kita semua di dunia ini!
Semoga kelahiran kembali-Mu muncul dengan cepat dan tiada cacat!

Pangeran Suddhodana, guru Jetsun Tsongkhapa, persamuhan
Para Istadewata dari empat kelas tantra dalam rupa yang damai maupun murka,
Dan dengan berkah dari Persamuhan Sangha suci,
Semoga aspirasi para siswa di pusat spiritual-Mu ini segera terpenuhi!

 


 

LU MEY TÖN PA SHAKYA’I GYEL PO
LU MEY TEN PA GOG LAM NGO WO
LU MEY DA DROG RIG DRÖL NGA DAG
LU MEY CHOG SUM CHI TSUG TU CHÖ

NYIG MA’I DÜ DIR THUB PEY TEN PAR
NYIG NGA DROG SU TEN PEY JOR TSUB
NYIG MA’I GÜ DANG ZÖ PEY YÜL DZEY
NYIG NGA ZIL NÖN YÖN TEN GYA TSHO

THUB TEN YANG NYING DZIN CHING PEL WAR
ZÖ PEY MU KHYÜ PHEY GÖL ZIL NÖN
YÖN TEN KÜN DZOG TRIN LEY NAM ZHI’I
GYA TSHO’I GÖ CHEN KHYÖ LA TÖ DO

NYI ZHÖN LA DREN KHYÖ KU’I TSHEN PE
LO BUR ZHING ZHEN SHEG PEY TSHÜL DI
LOB TSHOG KÜN GYI YI SEM NYA NGEN
GYA TSHO’I BA LAB CHEL CHIL RAB YO

KHYE KYI KU LA KYE CHI MI NGA
PHEL PEY NANG NGOR MI TAG DREN KÜL
NYA NGEN DA TSHÜL TÖN DI POG TSHE
DAM PEY CHÖ ZHE DI LEY GANG ZAB

GÖN MEY LOB TSHOG KÜN GYI TEN DÜ
GÖN PO GANG NYI LAR YANG DAG SOG
GÖN KYAB NYI ZHÖN LAR YANG SI DI’I
GÖN DU TRÜL DREL YANG SI NYUR JÖN

ZEY TSANG SEY DANG JAM PEL NYING PO
GYÜ DE ZHI DREL ZHI TRO’I LHA TSHOG
GE DÜN DÜ PEY JIN LAB LA TEN
LOB TSHOG DÖ DÖN DRUB PAR GYUR CHIG

Kolofon:
Pada tanggal 4 September 2019, Kyabje Tsem Rinpoche, yang nama pribadinya Jetsun Tenzin Zopa Yontan Gyatso, yang susah untuk dijabarkan dengan proporsional tentang pelayanan yang beliau berikan untuk warisan pusaka Buddha, tiba-tiba meninggal dunia dalam damai. Ketika mengenang perjalanan sang guru, seluruh komunitas Sangha di tahta monastik merasakan kehilangan sangat mendalam yang tak tergantikan. Tergerak oleh aktivitas cerah dari makhluk luhur, saya telah menyusun doa ini di tempat agar kelahiran kembalinya terjadi dengan cepat.

Geshe Jhampa Khetsun
Kepala Biara
Tahta Monastik Serpom, India
September 2019

Klik di sini untuk mengunduh versi PDF.

 

Doa untuk Segera Kembali

Disusun oleh Yang Mulia Geshe Tsultrim Tenzin

NAMO! Saya memberi penghormatan kepada sang Guru spiritual!

Guru yang baik hati yang telah melindungi kita dengan cinta kasih dan kasih sayang:
Keberangkatan-Mu yang tiba-tiba ke Alam Dharmakaya
Telah membanjiri hati murid-murid-Mu dengan rasa sakit dan kesedihan.

Semoga kelahiran kembali yang terunggul datang untuk melenyapkan penderitaan kaum papa
Siapa yang akan membimbing mereka di jalan menuju Pembebasan!

Kepada semua guru spiritual, istadewata dan dharmapala tanpa kecuali,
Kami berdoa dari lubuk hati kami.
Semoga isi doa kami terkabulkan sebagaimana yang kami harapkan.

 


 

NAMO LAMA LA CHAG TSHEL LO

DAG CHAG JAM TSEY KYOB PEY DRIN CHEN JE
LO BUR CHÖ YING KHAM SU SHEG PA YI
LOB BUR NYING NEY MI ZÖ DUG NGEL NEN
NYAM THAG DUG NGEL SEL WEY CHOG TRÜL ZHIG

JÖN NEY THAR PEY LING DU TRI PAR SHOG
LAMA LHA SUNG KYAB CHOG MA LÜ LA
NYING KHONG RÜ PEY TING NEY SÖL DEB NA
MÖN DÖN JI ZHIN MA LÜ DRUB PAR SHOG

9 September 2019

Klik di sini untuk mengunduh versi PDF.

 

Mentari Terbit: Doa untuk Segera Tumimbal Lahir

Disusun oleh Yang Mulia Geshe Lobsang Choedar

Tiga Jina Terluhur – Sang Junjungan, Losang Dragpa dan kedua pewarisnya,
Tiga Bodhisattva bernama Dragpa, dan Guru Phabongkha,
Para Buddha dalam wujud raga, yang merupakan guru Trijang dan Zong Rinpoche,
Kami menyeru kalian dengan doa ini: anugrahkanlah pada kami berkah yang bajik
Agar kelahiran kembali dari Tsem Rinpoche datang secepat-cepatnya!

Guhyasamaja, Heruka Cakrasamvara dan Hevajra,
Vajrabhairava, yang terluhur di antara yang tertinggi,
Kepada istadewata yang tak terhitung jumlahnya dari empat kelas tantra,
Kami menyeru kalian dengan doa ini: anugrahkanlah pada kami berkah yang bajik
Agar kelahiran kembali dari Tsem Rinpoche datang secepat-cepatnya!

Persamuhan para Buddha, Bodhisattwa, srawaka dan pratyekabuddha,
Para pahlawan wira, dakini, dan penjaga Dharma seluas samudera,
Dan khususnya Dorje Shugden dan Setrab,
Kami menyeru kalian dengan doa ini: anugrahkanlah pada kami berkah yang bajik
Agar kelahiran kembali dari Tsem Rinpoche datang secepat-cepatnya!

Semoga kelahiran kembali yang akan datang menjadi makhluk mulia,
Semoga Ia menjadi makhluk terluhur: sarjana, praktisi yang saksama, orang yang bajik,
Semoga Ia tak tertandingi dalam menguraikan, berdebat, dan menulis
Dalam Tripitaka, dan empat kelas tantra:
Kelahiran kembali yang terluhur bagaikan sang surya yang terbit dengan segarnya.

Dalam semua kelahiran kita, semoga kita mengambil bagian dari rahmat karunia sang Dharma,
Sedangkan kami selalu dibimbing oleh guru spiritual sejati.
Merampungkan dengan sempurna kualitas-kualitas fondasi dan jalannya,
Semoga kita segera mencapai tataran Vajradhara.

 


 

GYEL CHOG LO ZANG DRAG PA YAB SEY SUM
GYEL SEY DRAG PA NAM SUM PHABONGKHA
GYEL WA KÜN NGÖ TRIJANG ZONG CHOG TRÜL
GYEL WA NGÖ DANG GYÜ PAR SÖL DEB NA
JE TSÜN LA MA TSEM TRÜL RINPOCHE
YANG SI NYUR DU JÖN PEY JIN LAB TSÖL

SANG WA DÜ PA DE GYE HERUKA
PEL CHEN DORJE JIG JEY LA SOG PA
DRANG MEY GYÜ DE ZHI-YI LHA TSHOG KYI
JE TSÜN LA MA TSEM TRÜL RINPOCHE
YANG SI NYUR DU JÖN PEY NGÖ DRUB TSÖL

SANG GYE JANG SEM NYEN RANG PHAG PEY TSHOG
PA WO KHA DRO TEN SUNG GYA TSHO DANG
KHYE PAR DORJE SHUGDEN SETRAB KYI
JE TSÜN LA MA TSEM TRÜL RINPOCHE
YANG SI NYUR DU JÖN PEY TRIN LEY TSÖL

KHE TSÜN ZANG SUM DEN PEY KYE BU CHOG
DE NÖ SUM DANG GYÜ DE ZHI-YI DÖN
CHEY TSÖ TSOM LA DREN DA MA CHI PEY
CHOG TRÜL NYI ZHÖN SAR PA NYUR JÖN SHOG

KYE WA KÜN TU YANG DAG LA MA DANG
DREL MEY CHÖ KYI PEL LA LONG CHÖ CHING
SA DANG LAM GYI YÖN TEN RAB DZOG NEY
DORJE CHANG GI GO PHANG NYUR THOB SHOG

Kolofon:
Jetsun Tenzin Zopa Yontan Gyatso, guru yang ke-25 dalam silsilah tumimbal lahir para Tsem Rinpoche, adalah pencerah Dharma yang tak tertandingi. Ia menerapkan dharmanya dengan meleburkan raga wujudnya ke dalam ruang lingkup Dharmakaya untuk menunjukkan ketidakkekalan kepada para makhluk hidup yang mesti dijinakkan dari kelekatan akan keabadian. Duka yang kurasakan tak tertahankan. Hal ini menggerakkanku untuk menulis doa singkat ini sambil berdoa untuk kelahiran kembalinya yang secepatnya. Disusun di India oleh seorang Geshe bernama Lobsang Choedar pada tanggal 20 September 2019.

Klik di sini untuk mengunduh versi PDF.

 

Menuju ke Ringkasan Ritual >>

Kembali ke Tab

Sebelum Parinirwana Rinpoche

Puja-puja dilaksanakan di Kechara

  1. 500 persembahan lilin untuk Dorje Shugden dengan Kanshag (21x), Sangsol, Serkym dan pembacaan mantra
  2. 500 persembahan lilin untuk Tara dengan pelafalan Lagu Kerinduan Tara yang Sempurna, Pujian kepada 21 Tara (3x) dan pelafalan mantra
  3. Dorje Shugden kangsol setiap hari dengan serkym, permintaan untuk kegiatan dan pembacaan mantra yang diperpanjang
  4. Pelafalan harian Permata untuk Meningkatkan Kehidupan dan Kebijaksanaan dan pelafalan mantra Tara Putih yang diperpanjang
  5. Drukchuma (setiap hari)
  6. Chasum (setiap hari)
  7. Drolkar Tsedrub (setiap hari)
  8. Torma Gyatsa
  9. Persembahan makanan untuk para tunawisma (2500x)
  10. Namgyal Tsechog
  11. Shenyingdudog
  12. Rupang Tara Putih setinggi 4 kaki yang didedikasikan untuk umur panjang Rinpoche

 

Pujas dilakukan di biara-biara dan oleh berbagai lama

  1. Drolma yuldoe gyeldo sog 3x
  2. Rintro gyetring dusum
  3. Puja bendera doa
  4. Shenyingdudog (3x)
  5. 10 rupang Tara Putih dipersembahkan kepada para geshe senior di Biara Shar Gaden
  6. Chasum
  7. Puja Api Tara Putih
  8. Puja Api Dorje Shugden
  9. Drugchuma dan dana makanan untuk semua biksu di Biara Shar Gaden
  10. Lutor
  11. Luibango
  12. Lentor gangmang
  13. Puja Buddha Pengobatan (6x)
  14. Puja Dorje Shugden (6x)
  15. Puja Kalarupa (13x)
  16. 10.000 persembahan lampu mentega di Stupa Boudhanath di Nepal dengan 35 pelafalan Buddha Pertobatan
  17. 1.000 persembahan lampu mentega di kuil Vajrayogini di Nepal dengan 35 pelafalan Buddha Pertobatan
  18. 1.000 persembahan lampu mentega di Stupa Swayambhunath di Nepal
  19. Bum gyetring dusum
  20. Phelchen drog
  21. Dongpo gyenpey do gangmang
  22. Shiwey jinsek tongtsar
  23. Namgyal tsechog gangmang
  24. Tsedo gangmang
  25. Tsesung bumther
  26. Dukshe gangmang
  27. Pembacaan puja 10 hari
  28. Namgyal Tongchoe
  29. Gyabshi
  30. Dorje Shugden Sangsol
  31. Lama Chöpa Tsog
  32. 5.000.000 mantra Dorje Shugden dan doa yang dibawakan oleh pusat Dharma dari Lama Gangchen Rinpoche
  33. Beragam puja dilakukan di Biara Gonsa, Trode Khangsar, Biara Longxi, Biara Ninggu, Biara Danyak, Biara Qu Sang, Gaden Sumtseling, Biara Longrong, Biara Langmu, Biara Hashul, Biara Nagu, Riwo Choling, Biara Chatreng, Biara Hongpo, Biara Bumteng dan Biara Xiong Deng.

 

Setelah Parinirwana Rinpoche

Puja-puja dilakukan di Kechara

  1. Dorje Shugden Kangso dan Samantabhadracarya pranidhanaraja 24 jam (4-19 September 2019)
  2. Vajrasattva Dungtrü
  3. Vajrasattva Dungdrub/Rudrub, setiap hari selama 49 hari
  4. Pembacaan Doa Cepat Kembali, Dorje Shugden Kangso, menyalakan dan menyanyikan persembahan setiap hari selama 49 hari
  5. Guru Puja (Lama Chöpa) Tsok, setiap minggu selama tujuh minggu (setiap Selasa)
  6. Puja Vajrayogini dan Dorje Shugden Sangsol
  7. Inisiasi Mandiri Yamantaka, Dahkye, Chojuk dan Monlam
  8. Inisiasi Mandiri Vajrayogini, Dahkye, Chojuk dan Monlam
  9. Pelafalan Lamrim dan Ngakrim Chenmo
  10. Gyabshi atau Puja Empat Ratus Persembahan
  11. Ritual Persembahan Asap Lhasang
  12. Kangso Mahakala dengan Catur Wajah
  13. Shenyingdudog
  14. Pelafalan Manjushri Namasamgiti
  15. Puja 16 Arhat
  16. Chöd
  17. Empat Pelindung Kangso (Kalarupa, Mahakala, Dorje Shugden dan Setrap)
  18. Puja Guru Heruka
  19. Pelafalan Tantra Akar Guhyasamaja
  20. Puja Buddha Pengobatan Ekstensif
  21. Pelafalan Bodhisattvacharyavatara
  22. Puja Cittamani Tara
  23. Puja Yangdup
  24. Puja 1000 Persembahan Drugchuma
  25. Dorje Shugden Kangso versi panjang
  26. Puja parinirwana hari ke-49 Yang Mulia Tsem Rinpoche – 1000 Persembahan Ritual Namgyalma Usnisavijaya
  27. Pemberkahan lahan untuk menyucikan rencana lokasi Stupa Relik Rinpoche di Ruang Terbuka

 

Puja-puja dilakukan di biara-biara

  1. 1.000 persembahan puja untuk Lama Tsongkhapa (setiap hari ke-7)
  2. 1.000 persembahan puja kepada Buddha Pengobatan (setiap hari ke-7)
  3. 1.000 persembahan puja ke Namgyalma Usnisavijaya (setiap hari ke-7)
  4. Inisiasi Mandiri Vajrayogini (setiap hari ke-7)
  5. Inisiasi Mandiri Yamantaka (setiap hari ke-7)

 

Kembali ke Tab

 

Galeri Foto: Sorotan Upacara Parinirwana Yang Mulia Kyabje Tsem Rinpoche

Klik di sini untuk melihat galeri lengkapnya.

Klik di sini untuk melihat galeri lengkapnya.

 

Untuk informasi menarik lainnya:

 

Please support us so that we can continue to bring you more Dharma:

If you are in the United States, please note that your offerings and contributions are tax deductible. ~ the tsemrinpoche.com blog team

DISCLAIMER IN RELATION TO COMMENTS OR POSTS GIVEN BY THIRD PARTIES BELOW

Kindly note that the comments or posts given by third parties in the comment section below do not represent the views of the owner and/or host of this Blog, save for responses specifically given by the owner and/or host. All other comments or posts or any other opinions, discussions or views given below under the comment section do not represent our views and should not be regarded as such. We reserve the right to remove any comments/views which we may find offensive but due to the volume of such comments, the non removal and/or non detection of any such comments/views does not mean that we condone the same.

We do hope that the participants of any comments, posts, opinions, discussions or views below will act responsibly and do not engage nor make any statements which are defamatory in nature or which may incite and contempt or ridicule of any party, individual or their beliefs or to contravene any laws.

Leave a Reply

Maximum file size: 15MB each
Allowed file types: jpg, jpeg, gif, png

 

Maximum file size: 50MB
Allowed file type: mp4
Maximum file size: 15MB each
Allowed file types: pdf, docx

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Blog Chat

BLOG CHAT

Dear blog friends,

I’ve created this section for all of you to share your opinions, thoughts and feelings about whatever interests you.

Everyone has a different perspective, so this section is for you.

Tsem Rinpoche


SCHEDULED CHAT SESSIONS / 聊天室时间表

(除了每个月的第一个星期五)
SUNDAY
8 - 9PM (GMT +8)
4 - 5AM (PST)

UPCOMING TOPICS FOR NOVEMBER / 十一月份讨论主题

NOTICE:
Weekly Blog Chat discussion pause from November10th to December 8th, 2024.
Resume on December 15th (Sunday) 8 pm (GMT +8).

Please come and join in the chat for a fun time and support. See you all there.


Blog Chat Etiquette

These are some simple guidelines to make the blog chat room a positive, enjoyable and enlightening experience for everyone. Please note that as this is a chat room, we chat! Do not flood the chat room, or post without interacting with others.

EXPAND
Be friendly

Remember that these are real people you are chatting with. They may have different opinions to you and come from different cultures. Treat them as you would face to face, and respect their opinions, and they will treat you the same.

Be Patient

Give the room a chance to answer you. Patience is a virtue. And if after awhile, people don't respond, perhaps they don't know the answer or they did not see your question. Do ask again or address someone directly. Do not be offended if people do not or are unable to respond to you.

Be Relevant

This is the blog of H.E. Tsem Rinpoche. Please respect this space. We request that all participants here are respectful of H.E. Tsem Rinpoche and his organisation, Kechara.

Be polite

Avoid the use of language or attitudes which may be offensive to others. If someone is disrespectful to you, ignore them instead of arguing with them.

Please be advised that anyone who contravenes these guidelines may be banned from the chatroom. Banning is at the complete discretion of the administrator of this blog. Should anyone wish to make an appeal or complaint about the behaviour of someone in the chatroom, please copy paste the relevant chat in an email to us at care@kechara.com and state the date and time of the respective conversation.

Please let this be a conducive space for discussions, both light and profound.

KECHARA FOREST RETREAT PROGRESS UPDATES

Here is the latest news and pictorial updates, as it happens, of our upcoming forest retreat project.

The Kechara Forest Retreat is a unique holistic retreat centre focused on the total wellness of body, mind and spirit. This is a place where families and individuals will find peace, nourishment and inspiration in a natural forest environment. At Kechara Forest Retreat, we are committed to give back to society through instilling the next generation with universal positive values such as kindness and compassion.

For more information, please read here (english), here (chinese), or the official site: retreat.kechara.com.

Noticeboard

Name: Email:
For:  
Mail will not be published
  • Samfoonheei
    Thursday, Nov 14. 2024 11:37 AM
    Revisit this post again , watching the rare video footage of Dorje Shugden oracles. Awesome ,we are so fortunate to watch this incredible video, where extraordinary footage of Tsem Rinpoche self-arising as the all-powerful Buddha Yamantaka. Its was during Rinpoche’s visit to Tibet in 2009.
    Thank you Rinpoche with folded hands.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/dorje-shugden/never-seen-before-footage-of-dorje-shugden-oracles.html
  • Samfoonheei
    Thursday, Nov 14. 2024 11:35 AM
    Vajrayogini symbolizes the wisdom of all enlightened beings and embodies the impulse of inspiration that drives the Buddhas to attain the perfect enlightenment. Vajrayogini is one of the most effective practices for people today. We can make offerings such as gold or jewel offerings and so on. The offering of gold helps us to collect merits, spiritual attainments, gain a deeper connection to Vajrayogini. It also creates the causes to attain a Buddha’s body.
    Make Offerings to Vajrayogini in Kechara Forest Retreat at Bentong is such an meritorious way for us to collect merits. All thanks to our Guru having conceptualised the idea of having a statue of Vajrayogini for everyone . Recitation of Vajrayogini mantra can be a powerful tool for self-transformation, healing and liberation from samsara.
    Thank you Rinpoche for this sharing with details explanation .

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/kechara-13-depts/make-offerings-to-vajrayogini-in-kechara-forest-retreat.html
  • Samfoonheei
    Thursday, Nov 14. 2024 11:31 AM
    Thank you, Rinpoche for sharing this insightful article. Life is short, and if we enjoy every moment of every day, then we will be happy no matter what happens or what changes along the way.What ever matter to us at the time of death is nothing. In the end, it’s not the years in our life that count it’s what you leave behind that matters. A great soul never dies. It brings us together again and again.Death is the golden key that opens the palace of eternity. A man who lives fully is prepared to die at any time. Learning Dharma and practicing dharma is the our choice that’s matter. Some of the key points to take notes, read, study the Lam Rim and apply it, engage in Sadhana daily and consistently. No one will help us at the moment of death but ourselves. Spiritual practicing is the best choice.
    Thank you Rinpoche for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/buddhas-dharma/last-moment.html
  • Samfoonheei
    Thursday, Nov 14. 2024 11:29 AM
    Well the size of Buddha statues in Tibetan Buddhism is important because it represents the Buddha’s immense ability and vast knowledge. Hence the Buddha statues hold the symbol of satisfaction within, peace and happiness. They are a symbol of inspiration for every human being. When we focus on the Buddha statues, it gives us inner peace that our mind, our heart and our soul gets enlightened.
    We have are so fortunate seeing and circumambulating where the 9-foot Dorje Shugden statue and with 500 mantra stones engraved with Dorje Shugden’s sacred mantra. As Rinpoche had said before the bigger and more Buddha statues helps in planting seeds of enlightenment in people’s mind-streams. It also help us to generate as much merit and purify as much karma as possible. Merely by seeing all those big statues at Kechara Forest Retreat is a blessing.
    Thank you Rinpoche.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/kechara-13-depts/bigger-and-more-buddha-statues-makes-a-difference.html
  • Samfoonheei
    Thursday, Nov 14. 2024 11:27 AM
    The 4th Tagpu Pemavajra Jampel Tenpai Ngodrub, most commonly known as Tagpu Dorje Chang, was a highly accomplished yogi Highly attained lama who had many authentic visions of the Buddhas and even travel astrally to receive direct teachings from them. His recognised line of incarnations stem all the way back to the 14th Century. He is generally regarded as such amongst Gelug lineage holders. He spent most of his time in a hermitage located above Sera Monastery, gave teachings and transmitted many vital practices and lineages to his foremost student Kyabje Pabongka Rinpoche. Besides receiving the complete instructions of Dorje Shugden’s practice, Tagpu Dorje Chang had many other mystical experiences throughout his lifetime. Interesting read biography of a highly accomplished mahasiddha lama.
    Thank you Rinpoche for this great sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/guest-contributors/biography-the-4th-tagphu-pemavajra-jampel-tenpai-ngodrub.html
  • Samfoonheei
    Friday, Oct 18. 2024 06:39 PM
    n Tibetan culture, it is a popular and customary practice for families to invite monks to perform spiritual ceremonies such as Trusol rituals. The monks have had the opportunity to offer such ceremonies for individuals or their families. Such ceremonies purify the elements of the environment which helps those living or visiting there to experience good health, success and well-being. The sacred ritual of ‘bathing’ the Buddhas and consecration through which negativities, sicknesses and obstacles will be cleared. Where by filling those areas with positive energies and good vibes through this Trusol consecration puja. Water is an essential part of this puja and symbolises the cleansing of all negativities and impurities. Through this puja it also pacifies local deities and other unseen beings in the surrounding areas. We are indeed fortunate that Tsem Rinpoche has taught Kecharians this practice and it has benefited many.
    Thank you Rinpoche with folded hands

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/buddhas-dharma/the-second-generation-of-trusol-practitioners.html
  • Samfoonheei
    Friday, Oct 18. 2024 06:37 PM
    Reading this post had me gain some knowledge of Shifter Werewolves. Any article regarding rare creatures or paranormal articles are of my interest since young. In European folklore, a werewolf is a man who turns into a wolf at night and devours animals, people, or corpses but returns to human form by day.They have the ability to transform from an ordinary human appearance to a partially-lupine form with pointed ears, mutton chops, claws and fangs, and a ridged brow . Wow… werewolf tends to be vicious and unable to control his blood thirst. Their underlying common origin can be traced back to Proto-Indo-European mythology. In many depictions, these bloodthirsty beasts are evil where they kill animals and innocent people. They are humans who transition into wolf-like creatures, after being placed under a curse. In folklore, most werewolves originate from being cursed or bitten by another werewolf. That’s what they do believe. According many enthusiasts, there’s many different type of werewolves such as Alpha wolves, Beta wolves , Deltas, Elders, some survive as loners while others move in packs. How true it is no one knows. I do believe their existing . Many interesting stories related to these wolves in the past history.
    Thank you Rinpoche for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/paranormal/werewolves-the-shapeshifters.html
  • Samfoonheei
    Friday, Oct 18. 2024 06:35 PM
    Beautiful Dorje Shugden at Malacca. One should pay a visit there, located at a busy tourist place. It was such an auspicious occasion that a grand Puja was held there. Dedicated students and volunteers were there getting the place ready for the grand puja. Well the Grand Dorje Shugden puja was conducted by very own Kechara puja team to commemorate the chapel’s 3rd anniversary. Many people attended the Puja that’s wonderful to receive the powerful Protector Dorje Shugden blessings. More people will make a connection and get to know Manjushri, the Buddha of Wisdom, in the form of a Dharma Protector. May Dorje Shugden’s practice flourish to benefit those tourists and locals.
    Thank you Rinpoche for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/study-groups/grand-puja-at-malaccas-dorje-shugden-chapel-chinese.html
  • Samfoonheei
    Friday, Oct 18. 2024 06:34 PM
    Venerable Geshe Rabten Rinpoche is a highly realised meditation master known as a debater, scholar, and meditation master, was the first Tibetan Buddhist master to introduce the complete Vinaya-tradition. He had also introduce the study of the five major topics of Buddhism to the West. He became the ‘path breaker’ of the complete and complex teachings of Buddhism in the West. Many masters, who are famous in the West today, were Geshe’s students. enerable Geshe Rabten. Geshe Rabten wrote the beautiful and Manjushri’s prayer called Gangloma and gave a profound explanation. We are so fortunate to learn about this Manjushri’s sacred prayer. May all be blessed by the practice of Lord Manjushri and Geshe Rabten’s explanation.
    Thank you Rinpoche for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/buddhas-dharma/praise-to-manjusri-explanation-by-geshe-rabten.html
  • Samfoonheei
    Sunday, Oct 13. 2024 05:04 PM
    The begging bowl or alms bowl is one of the simplest but most important objects in the daily lives of Theravada Buddhist monks. The alms bowl still stands as an emblem of how all Buddhas, as numerous as grains of sand in the Ganges, practiced to end their desire. All those who receive the alms bowl should focus their mind to act with self-control and self-respect. Almsgiving is a tradition of Theravada Buddhists, majority in Thailand, Cambodia, Myanmar, Sri Lanka and Laos. In those early days of Buddhism, monks would take their bowls and go out begging for food. As today in Thailand one could see monks woke up before dawn every morning and carried his bowl through the roads or paths wherever he was staying. Local people would place food in the bowl as a donation, through the generosity of lay people. They accept whatever food is offered for them and eat whatever been given, serve as a blessing for the giver.
    One bowl has held the food of a thousand families. A solitary monastic travels on his journey of a hundred thousand miles seeking liberation from the cycle of birth and death.
    Thank you H.E. Tsem Rinpoche for explaining the meaning of begging and gave us more reasons to be vegetarian . Create a awareness among us not killing animals to be one.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/one-minute-story/why-buddha-has-a-begging-bowl
  • Samfoonheei
    Sunday, Oct 13. 2024 05:03 PM
    Ajahn Siripanyo, the son of billionaire Ananda Krishnan, chose to abandon his inheritance and become a Buddhist monk in pursuit of spirituality. A Thai-Malaysian monk born in London and educated in UK. He was ordained in Thailand and lived there, leaving behind a life of immense wealth and privilege. He did surprised many and his choice was unexpected. Initially as a temporary measure, but somehow later evolved into a permanent way of life. Ven. Ajahn Siripanyo is now the Abbot of hermitage Dtao Dam on the Thai-Burmese border in Saiyok National Park, Thailand.
    He was in Kuala Lumpur, Malaysia years back giving an enthralling Dhamma talk on the timeless teachings of Ajahn Chah.
    Thank you Rinpoche for this inspiring sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/buddhas-dharma/ajahn-siripanno.html
  • Samfoonheei
    Sunday, Oct 13. 2024 05:02 PM
    The Tibetan diaspora began in 1959 after the People’s Liberation Army entered the country. Thousands of Tibetan and the Dalai Lama fled into exile to India. The Indian government led by Jawaharlal Nehru kind enough to offer land which was scattered throughout the country. The Tibetans as refugees on which the Tibetans would be able to reestablish themselves. After 60 years of protests, campaigns and fundraising, the Tibetan movement has not been fruitful, increase the living welfare condition and Tibetans continue to depend on the kindness of their host countries. Due to these many Tibetan in exile left India to elsewhere and other countries seeking a better future. In the last 60 years, the Tibetan leadership have not been successful in making progress with their political goals. Surprisingly the Tibetan Spiritual leader Dalai Lama said in an interview published letter that Europe has accepted “too many” refugees . While there is many protests and attempts to pressure Europe to accept more refugees.
    Further more the unethical ban against Shugden making life more difficult for many Dorje Shugden practitioners . Because of the ban against Dorje Shugden the whole Tibetan Buddhist world is divided until now. May all be harmonious soon even recently .Dalai Lama had said we could practice Interesting read. Interesting read.
    Thank you Rinpoche and Khong Jean Ai for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/current-affairs/dalai-lama-says-too-many-refugees-in-europe.html
  • Samfoonheei
    Sunday, Oct 13. 2024 05:01 PM
    The Kalmyks are the only traditionally Buddhist people living within Europe. As Tibetan Buddhists, the Kalmyks regard the Dalai Lama as their spiritual leader. Kalmykia is a historical crossroads on the Silk Road. The Western Mongol Kalmyk tribes. The Kalmyks live primarily in the Republic of Kalmykia, a federal subject of Russia located in the southeast European part of Russia. The Kalmyks are the only inhabitants of Europe whose national religion is Buddhism. They embraced Buddhism in the early part of the 17th century and belong to the Tibetan Buddhist. Like other Mongols, the Kalmyk are very spiritual Tibetan Buddhists, but their Buddhism has a strong admixture of indigenous beliefs and shamanistic practices. Buddhism spread among Mongols during the time of the Mongol Empire. They have come a long way till now, with rich traditions in song, dance, music, arts and a powerful heritage ,strong convictions.
    Thank you Rinpoche for this interesting information of the hidden Kalmykia society.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/art-architecture/kalmykia-lore-and-memory-at-the-far-side-of-the-buddhist-world.html
  • Samfoonheei
    Sunday, Oct 13. 2024 05:01 PM
    Thaipusam is a Tamil Hindu festival celebrated on the first full moon day of the Tamil month. The festival is celebrated to commemorate the victory of Hindu God Murugan over the demon Surapadman. The festival commemorates the triumph of good over evil by many devotees throughout Malaysia. For Hindus, Thaipusam is a day to cleanse oneself of sins and to repent for any transgressions in the past year.Devotees place a great deal of emphasis on the Vel. Silver, gold, lead, copper, and iron which is the five metals. It is said to be able to absorb all negative energy, spread positivity, and destroy all dangerous energies. Wearing yellow during Thaipusam as Lord Murugan’s favourite colour. Well Yellow is also associated with new beginnings, peace and happiness. On that day many devotees will be wearing yellow in color. Devotees will carry heavy ornate structures called kavadis while others have their tongues, cheeks and backs pierced with hooks and skewers. They then walk barefoot up 272 steps to the Batu Caves temple. Women devotees will carry the milk pots on that day. Thousands of locals and tourist from around the world of different faith will be there to witness this auspicious festival.
    Thank you Rinpoche for this sharing.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/art-architecture/special-hindu-festival.html
  • Samfoonheei
    Monday, Oct 7. 2024 01:10 PM
    Dorje Shugden controversy began when the Dalai Lama made successive attempts to wrongly assert the nature of the Dharma Protector Dorje Shugden to be a harmful spirit. The great lineage masters such as Kyabje Pabongka Rinpoche and Kyabje Trijang Rinpoche’s teachings are amongst the greatest dharma that forms the foundation of Gelugpa education. As confirmed that Dorje Shugden is an emanation of Manjushri. Dorje Shugden is an enlightened Dharma Protector who manifested about 400 years ago from a lineage of erudite masters. They cant be wrong . Dorje Shugden via the Panglung oracle had helped the Dalai Lama in his great escape out of Tibet. There are so many highly attained lamas who practices Dorje Shugden and their reincarnations have been coming back again and again. Even 5th Dalai Lama composed a prayer to Dorje Shugden and built a Protector chapel dedicated to Dorje Shugden as well. That’s Trode Khangsar in Central Lhasa which is still there. The ban of Dorje Shugden is unnecessary and illogical as the bigger purpose of Dorje Shugden,is the preservation of the Dharma. The Tibetan Leadership (CTA) has instituted this ban against Dorje Shugden for many years and its time to lift the ban. May more people read and understand the ban and the real reason behind this controversy.
    Thank you Rinpoche and Pastor David for sharing this post.

    https://www.tsemrinpoche.com/tsem-tulku-rinpoche/great-lamas-masters/our-lama-vs-the-dalai-lama-the-underlying-reasons-for-the-ban.html

1 · 2 · 3 · 4 · 5 · »

Messages from Rinpoche

Scroll down within the box to view more messages from Rinpoche. Click on the images to enlarge. Click on 'older messages' to view archived messages. Use 'prev' and 'next' links to navigate between pages

Use this URL to link to this section directly: https://www.tsemrinpoche.com/#messages-from-rinpoche

Previous Live Videos

MORE VIDEOS

Shugdenpas Speaking Up Across The Globe

From Europe Shugden Association:


MORE VIDEOS

From Tibetan Public Talk:


MORE VIDEOS

CREDITS

Concept: Tsem Rinpoche
Technical: Lew Kwan Leng, Justin Ripley, Yong Swee Keong
Design: Justin Ripley, Cynthia Lee
Content: Tsem Rinpoche, Justin Ripley, Pastor Shin Tan, Sarah Yap
Admin: Pastor Loh Seng Piow, Beng Kooi

I must thank my dharma blog team who are great assets to me, Kechara and growth of dharma in this wonderful region. I am honoured and thrilled to work with them. I really am. Maybe I don't say it enough to them, but I am saying it now. I APPRECIATE THESE GUYS VERY MUCH!

Tsem Rinpoche

Total views today
0
Total views up to date
27206613
Facebook Fans Youtube Views Blog Views
Animal Care Fund
  Bigfoot, Yeti, Sasquatch

The Unknown

The Known and unknown are both feared,
Known is being comfortable and stagnant,
The unknown may be growth and opportunities,
One shall never know if one fears the unknown more than the known.
Who says the unknown would be worse than the known?
But then again, the unknown is sometimes worse than the known. In the end nothing is known unless we endeavour,
So go pursue all the way with the unknown,
because all unknown with familiarity becomes the known.
~Tsem Rinpoche

Photos On The Go

Click on the images to view the bigger version. And scroll down and click on "View All Photos" to view more images.
According to legend, Shambhala is a place where wisdom and love reign, and there is no crime. Doesn\'t this sound like the kind of place all of us would love to live in? https://www.tsemrinpoche.com/?p=204874
5 years ago
According to legend, Shambhala is a place where wisdom and love reign, and there is no crime. Doesn't this sound like the kind of place all of us would love to live in? https://www.tsemrinpoche.com/?p=204874
108 candles and sang (incense) offered at our Wish-Fulfilling Grotto, invoking Dorje Shugden\'s blessings for friends, sponsors and supporters, wonderful!
5 years ago
108 candles and sang (incense) offered at our Wish-Fulfilling Grotto, invoking Dorje Shugden's blessings for friends, sponsors and supporters, wonderful!
Dharmapalas are not exclusive to Tibetan culture and their practice is widespread throughout the Buddhist world - https://www.tsemrinpoche.com/?p=193645
5 years ago
Dharmapalas are not exclusive to Tibetan culture and their practice is widespread throughout the Buddhist world - https://www.tsemrinpoche.com/?p=193645
One of our adorable Kechara Forest Retreat\'s doggies, Tara, happy and safe, and enjoying herself in front of Wisdom Hall which has been decorated for Chinese New Year
5 years ago
One of our adorable Kechara Forest Retreat's doggies, Tara, happy and safe, and enjoying herself in front of Wisdom Hall which has been decorated for Chinese New Year
Fragrant organic Thai basil harvested from our very own Kechara Forest Retreat farm!
5 years ago
Fragrant organic Thai basil harvested from our very own Kechara Forest Retreat farm!
On behalf of our Puja House team, Pastor Tat Ming receives food and drinks from Rinpoche. Rinpoche wanted to make sure the hardworking Puja House team are always taken care of.
5 years ago
On behalf of our Puja House team, Pastor Tat Ming receives food and drinks from Rinpoche. Rinpoche wanted to make sure the hardworking Puja House team are always taken care of.
By the time I heard about Luang Phor Thong, he was already very old, in his late 80s. When I heard about him, I immediately wanted to go and pay my respects to him. - http://bit.ly/LuangPhorThong
5 years ago
By the time I heard about Luang Phor Thong, he was already very old, in his late 80s. When I heard about him, I immediately wanted to go and pay my respects to him. - http://bit.ly/LuangPhorThong
It\'s very nice to see volunteers helping maintain holy sites in Kechara Forest Retreat, it\'s very good for them. Cleaning Buddha statues is a very powerful and effective way of purifying body karma.
5 years ago
It's very nice to see volunteers helping maintain holy sites in Kechara Forest Retreat, it's very good for them. Cleaning Buddha statues is a very powerful and effective way of purifying body karma.
Kechara Forest Retreat is preparing for the upcoming Chinese New Year celebrations. This is our holy Vajra Yogini stupa which is now surrounded by beautiful lanterns organised by our students.
5 years ago
Kechara Forest Retreat is preparing for the upcoming Chinese New Year celebrations. This is our holy Vajra Yogini stupa which is now surrounded by beautiful lanterns organised by our students.
One of the most recent harvests from our Kechara Forest Retreat land. It was grown free of chemicals and pesticides, wonderful!
5 years ago
One of the most recent harvests from our Kechara Forest Retreat land. It was grown free of chemicals and pesticides, wonderful!
Third picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal.
Height: 33ft (10m)
5 years ago
Third picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal. Height: 33ft (10m)
Second picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal.
Height: 33ft (10m)
5 years ago
Second picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal. Height: 33ft (10m)
First picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal.
Height: 33ft (10m)
5 years ago
First picture-Standing Manjushri Statue at Chowar, Kirtipur, Nepal. Height: 33ft (10m)
The first title published by Kechara Comics is Karuna Finds A Way. It tells the tale of high-school sweethearts Karuna and Adam who had what some would call the dream life. Everything was going great for them until one day when reality came knocking on their door. Caught in a surprise swindle, this loving family who never harmed anyone found themselves out of luck and down on their fortune. Determined to save her family, Karuna goes all out to find a solution. See what she does- https://bit.ly/2LSKuWo
5 years ago
The first title published by Kechara Comics is Karuna Finds A Way. It tells the tale of high-school sweethearts Karuna and Adam who had what some would call the dream life. Everything was going great for them until one day when reality came knocking on their door. Caught in a surprise swindle, this loving family who never harmed anyone found themselves out of luck and down on their fortune. Determined to save her family, Karuna goes all out to find a solution. See what she does- https://bit.ly/2LSKuWo
Very powerful story! Tibetan Resistance group Chushi Gangdruk reveals how Dalai Lama escaped in 1959- https://bit.ly/2S9VMGX
5 years ago
Very powerful story! Tibetan Resistance group Chushi Gangdruk reveals how Dalai Lama escaped in 1959- https://bit.ly/2S9VMGX
At Kechara Forest Retreat land we have nice fresh spinach growing free of chemicals and pesticides. Yes!
5 years ago
At Kechara Forest Retreat land we have nice fresh spinach growing free of chemicals and pesticides. Yes!
See beautiful pictures of Manjushri Guest House here- https://bit.ly/2WGo0ti
5 years ago
See beautiful pictures of Manjushri Guest House here- https://bit.ly/2WGo0ti
Beginner’s Introduction to Dorje Shugden~Very good overview https://bit.ly/2QQNfYv
5 years ago
Beginner’s Introduction to Dorje Shugden~Very good overview https://bit.ly/2QQNfYv
Fresh eggplants grown on Kechara Forest Retreat\'s land here in Malaysia
5 years ago
Fresh eggplants grown on Kechara Forest Retreat's land here in Malaysia
Most Venerable Uppalavanna – The Chief Female Disciple of Buddha Shakyamuni - She exhibited many supernatural abilities gained from meditation and proved to the world females and males are equal in spirituality- https://bit.ly/31d9Rat
5 years ago
Most Venerable Uppalavanna – The Chief Female Disciple of Buddha Shakyamuni - She exhibited many supernatural abilities gained from meditation and proved to the world females and males are equal in spirituality- https://bit.ly/31d9Rat
Thailand’s ‘Renegade’ Yet Powerful Buddhist Nuns~ https://bit.ly/2Z1C02m
5 years ago
Thailand’s ‘Renegade’ Yet Powerful Buddhist Nuns~ https://bit.ly/2Z1C02m
Mahapajapati Gotami – the first Buddhist nun ordained by Lord Buddha- https://bit.ly/2IjD8ru
5 years ago
Mahapajapati Gotami – the first Buddhist nun ordained by Lord Buddha- https://bit.ly/2IjD8ru
The Largest Buddha Shakyamuni in Russia | 俄罗斯最大的释迦牟尼佛画像- https://bit.ly/2Wpclni
5 years ago
The Largest Buddha Shakyamuni in Russia | 俄罗斯最大的释迦牟尼佛画像- https://bit.ly/2Wpclni
Sacred Vajra Yogini
5 years ago
Sacred Vajra Yogini
Dorje Shugden works & archives - a labour of commitment - https://bit.ly/30Tp2p8
5 years ago
Dorje Shugden works & archives - a labour of commitment - https://bit.ly/30Tp2p8
Mahapajapati Gotami, who was the first nun ordained by Lord Buddha.
5 years ago
Mahapajapati Gotami, who was the first nun ordained by Lord Buddha.
Mahapajapati Gotami, who was the first nun ordained by Lord Buddha. She was his step-mother and aunt. Buddha\'s mother had passed away at his birth so he was raised by Gotami.
5 years ago
Mahapajapati Gotami, who was the first nun ordained by Lord Buddha. She was his step-mother and aunt. Buddha's mother had passed away at his birth so he was raised by Gotami.
Another nun disciple of Lord Buddha\'s. She had achieved great spiritual abilities and high attainments. She would be a proper object of refuge. This image of the eminent bhikkhuni (nun) disciple of the Buddha, Uppalavanna Theri.
5 years ago
Another nun disciple of Lord Buddha's. She had achieved great spiritual abilities and high attainments. She would be a proper object of refuge. This image of the eminent bhikkhuni (nun) disciple of the Buddha, Uppalavanna Theri.
Wandering Ascetic Painting by Nirdesha Munasinghe
5 years ago
Wandering Ascetic Painting by Nirdesha Munasinghe
High Sri Lankan monks visit Kechara to bless our land, temple, Buddha and Dorje Shugden images. They were very kind-see pictures- https://bit.ly/2HQie2M
5 years ago
High Sri Lankan monks visit Kechara to bless our land, temple, Buddha and Dorje Shugden images. They were very kind-see pictures- https://bit.ly/2HQie2M
This is pretty amazing!

First Sri Lankan Buddhist temple opened in Dubai!!!
5 years ago
This is pretty amazing! First Sri Lankan Buddhist temple opened in Dubai!!!
My Dharma boy (left) and Oser girl loves to laze around on the veranda in the mornings. They enjoy all the trees, grass and relaxing under the hot sun. Sunbathing is a favorite daily activity. I care about these two doggies of mine very much and I enjoy seeing them happy. They are with me always. Tsem Rinpoche

Always be kind to animals and eat vegetarian- https://bit.ly/2Psp8h2
5 years ago
My Dharma boy (left) and Oser girl loves to laze around on the veranda in the mornings. They enjoy all the trees, grass and relaxing under the hot sun. Sunbathing is a favorite daily activity. I care about these two doggies of mine very much and I enjoy seeing them happy. They are with me always. Tsem Rinpoche Always be kind to animals and eat vegetarian- https://bit.ly/2Psp8h2
After you left me Mumu, I was alone. I have no family or kin. You were my family. I can\'t stop thinking of you and I can\'t forget you. My bond and connection with you is so strong. I wish you were by my side. Tsem Rinpoche
5 years ago
After you left me Mumu, I was alone. I have no family or kin. You were my family. I can't stop thinking of you and I can't forget you. My bond and connection with you is so strong. I wish you were by my side. Tsem Rinpoche
This story is a life-changer. Learn about the incredible Forest Man of India | 印度“森林之子”- https://bit.ly/2Eh4vRS
6 years ago
This story is a life-changer. Learn about the incredible Forest Man of India | 印度“森林之子”- https://bit.ly/2Eh4vRS
Part 2-Beautiful billboard in Malaysia of a powerful Tibetan hero whose life serves as a great inspiration- https://bit.ly/2UltNE4
6 years ago
Part 2-Beautiful billboard in Malaysia of a powerful Tibetan hero whose life serves as a great inspiration- https://bit.ly/2UltNE4
Part 1-Beautiful billboard in Malaysia of a powerful Tibetan hero whose life serves as a great inspiration- https://bit.ly/2UltNE4
6 years ago
Part 1-Beautiful billboard in Malaysia of a powerful Tibetan hero whose life serves as a great inspiration- https://bit.ly/2UltNE4
The great Protector Manjushri Dorje Shugden depicted in the beautiful Mongolian style. To download a high resolution file: https://bit.ly/2Nt3FHz
6 years ago
The great Protector Manjushri Dorje Shugden depicted in the beautiful Mongolian style. To download a high resolution file: https://bit.ly/2Nt3FHz
The Mystical land of Shambhala is finally ready for everyone to feast their eyes and be blessed. A beautiful post with information, art work, history, spirituality and a beautiful book composed by His Holiness the 6th Panchen Rinpoche. ~ https://bit.ly/309MHBi
6 years ago
The Mystical land of Shambhala is finally ready for everyone to feast their eyes and be blessed. A beautiful post with information, art work, history, spirituality and a beautiful book composed by His Holiness the 6th Panchen Rinpoche. ~ https://bit.ly/309MHBi
Beautiful pictures of the huge Buddha in Longkou Nanshan- https://bit.ly/2LsBxVb
6 years ago
Beautiful pictures of the huge Buddha in Longkou Nanshan- https://bit.ly/2LsBxVb
The reason-Very interesting thought- https://bit.ly/2V7VT5r
6 years ago
The reason-Very interesting thought- https://bit.ly/2V7VT5r
NEW Bigfoot cafe in Malaysia! Food is delicious!- https://bit.ly/2VxdGau
6 years ago
NEW Bigfoot cafe in Malaysia! Food is delicious!- https://bit.ly/2VxdGau
DON\'T MISS THIS!~How brave Bonnie survived by living with a herd of deer~ https://bit.ly/2Lre2eY
6 years ago
DON'T MISS THIS!~How brave Bonnie survived by living with a herd of deer~ https://bit.ly/2Lre2eY
Global Superpower China Will Cut Meat Consumption by 50%! Very interesting, find out more- https://bit.ly/2V1sJFh
6 years ago
Global Superpower China Will Cut Meat Consumption by 50%! Very interesting, find out more- https://bit.ly/2V1sJFh
You can download this beautiful Egyptian style Dorje Shugden Free- https://bit.ly/2Nt3FHz
6 years ago
You can download this beautiful Egyptian style Dorje Shugden Free- https://bit.ly/2Nt3FHz
Beautiful high file for print of Lord Manjushri. May you be blessed- https://bit.ly/2V8mwZe
6 years ago
Beautiful high file for print of Lord Manjushri. May you be blessed- https://bit.ly/2V8mwZe
Mongolian (Oymiakon) Shaman in Siberia, Russia. That is his real outfit he wears. Very unique. TR
6 years ago
Mongolian (Oymiakon) Shaman in Siberia, Russia. That is his real outfit he wears. Very unique. TR
Find one of the most beautiful temples in the world in Nara, Japan. It is the 1,267 year old Todai-ji temple that houses a 15 meter Buddha Vairocana statue who is a cosmic and timeless Buddha. Emperor Shomu who sponsored this beautiful temple eventually abdicated and ordained as a Buddhist monk. Very interesting history and story. One of the places everyone should visit- https://bit.ly/2VgsHhK
6 years ago
Find one of the most beautiful temples in the world in Nara, Japan. It is the 1,267 year old Todai-ji temple that houses a 15 meter Buddha Vairocana statue who is a cosmic and timeless Buddha. Emperor Shomu who sponsored this beautiful temple eventually abdicated and ordained as a Buddhist monk. Very interesting history and story. One of the places everyone should visit- https://bit.ly/2VgsHhK
Manjusri Kumara (bodhisattva of wisdom), India, Pala dynesty, 9th century, stone, Honolulu Academy of Arts
6 years ago
Manjusri Kumara (bodhisattva of wisdom), India, Pala dynesty, 9th century, stone, Honolulu Academy of Arts
Click on "View All Photos" above to view more images

Videos On The Go

Please click on the images to watch video
  • Pig puts his toys away
    5 years ago
    Pig puts his toys away
    Animals are so intelligent. They can feel happiness, joy, pain, sorrow, just like humans. Always show kindness to them. Always show kindness to everyone.
  • Always be kind to animals-They deserve to live just like us.
    5 years ago
    Always be kind to animals-They deserve to live just like us.
    Whales and dolphins playing with each other in the Pacific sea. Nature is truly incredible!
  • Bodha stupa July 2019-
    5 years ago
    Bodha stupa July 2019-
    Rainy period
  • Cute Tara girl having a snack. She is one of Kechara Forest Retreat’s resident doggies.
    5 years ago
    Cute Tara girl having a snack. She is one of Kechara Forest Retreat’s resident doggies.
  • Your Next Meal!
    5 years ago
    Your Next Meal!
    Yummy? Tasty? Behind the scenes of the meat on your plates. Meat is a killing industry.
  • This is Daw
    5 years ago
    This is Daw
    This is what they do to get meat on tables, and to produce belts and jackets. Think twice before your next purchase.
  • Don’t Take My Mummy Away!
    5 years ago
    Don’t Take My Mummy Away!
    Look at the poor baby chasing after the mother. Why do we do that to them? It's time to seriously think about our choices in life and how they affect others. Be kind. Don't break up families.
  • They do this every day!
    5 years ago
    They do this every day!
    This is how they are being treated every day of their lives. Please do something to stop the brutality. Listen to their cries for help!
  • What happened at Fair Oaks Farm?
    5 years ago
    What happened at Fair Oaks Farm?
    The largest undercover dairy investigation of all time. See what they found out at Fair Oaks Farm.
  • She’s going to spend her whole life here without being able to move correctly. Like a machine. They are the slaves of the people and are viewed as a product. It’s immoral. Billions of terrestrial animals die annually. Billions. You can’t even imagine it. And all that because people don’t want to give up meat, even though there are so many alternatives. ~ Gabriel Azimov
    5 years ago
    She’s going to spend her whole life here without being able to move correctly. Like a machine. They are the slaves of the people and are viewed as a product. It’s immoral. Billions of terrestrial animals die annually. Billions. You can’t even imagine it. And all that because people don’t want to give up meat, even though there are so many alternatives. ~ Gabriel Azimov
  • Our Malaysian Prime Minister Dr. Mahathir speaks so well, logically and regarding our country’s collaboration with China for growth. It is refreshing to listen to Dr. Mahathir’s thoughts. He said our country can look to China for many more things such as technology and so on. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    Our Malaysian Prime Minister Dr. Mahathir speaks so well, logically and regarding our country’s collaboration with China for growth. It is refreshing to listen to Dr. Mahathir’s thoughts. He said our country can look to China for many more things such as technology and so on. Tsem Rinpoche
  • This is the first time His Holiness Dalai Lama mentions he had some very serious illness. Very worrying. This video is captured April 2019.
    6 years ago
    This is the first time His Holiness Dalai Lama mentions he had some very serious illness. Very worrying. This video is captured April 2019.
  • Beautiful Monastery in Hong Kong
    6 years ago
    Beautiful Monastery in Hong Kong
  • This dog thanks his hero in such a touching way. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    This dog thanks his hero in such a touching way. Tsem Rinpoche
  • Join Tsem Rinpoche in prayer for H.H. Dalai Lama’s long life~ https://www.youtube.com/watch?v=gYy7JcveikU&feature=youtu.be
    6 years ago
    Join Tsem Rinpoche in prayer for H.H. Dalai Lama’s long life~ https://www.youtube.com/watch?v=gYy7JcveikU&feature=youtu.be
  • These people going on pilgrimage to a holy mountain and prostrating out of devotion and for pilgrimage in Tibet. Such determination for spiritual practice. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    These people going on pilgrimage to a holy mountain and prostrating out of devotion and for pilgrimage in Tibet. Such determination for spiritual practice. Tsem Rinpoche
  • Beautiful new casing in Kechara for Vajra Yogini. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    Beautiful new casing in Kechara for Vajra Yogini. Tsem Rinpoche
  • Get ready to laugh real hard. This is Kechara’s version of “Whatever Happened to Baby Jane!” We have some real talents in this video clip.
    6 years ago
    Get ready to laugh real hard. This is Kechara’s version of “Whatever Happened to Baby Jane!” We have some real talents in this video clip.
  • Recitation of Dorje Dermo‘s mantra or the Dharani of Glorious Vajra Claws. This powerful mantra is meant to destroy all obstacles that come in our way. Beneficial to play this mantra in our environments.
    6 years ago
    Recitation of Dorje Dermo‘s mantra or the Dharani of Glorious Vajra Claws. This powerful mantra is meant to destroy all obstacles that come in our way. Beneficial to play this mantra in our environments.
  • Beautiful
    6 years ago
    Beautiful
    Beautiful sacred Severed Head Vajra Yogini from Tsem Rinpoche's personal shrine.
  • My little monster cute babies Dharma and Oser. Take a look and get a cute attack for the day! Tsem Rinpoche
    6 years ago
    My little monster cute babies Dharma and Oser. Take a look and get a cute attack for the day! Tsem Rinpoche
  • Plse watch this short video and see how all sentient beings are capable of tenderness and love. We should never hurt animals nor should we eat them. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    Plse watch this short video and see how all sentient beings are capable of tenderness and love. We should never hurt animals nor should we eat them. Tsem Rinpoche
  • Cruelty of some people have no limits and it’s heartbreaking. Being kind cost nothing. Tsem Rinpoche
    6 years ago
    Cruelty of some people have no limits and it’s heartbreaking. Being kind cost nothing. Tsem Rinpoche
  • SUPER ADORABLE and must see
    6 years ago
    SUPER ADORABLE and must see
    Tsem Rinpoche's dog Oser girl enjoying her snack in her play pen.
  • Cute!
    6 years ago
    Cute!
    Oser girl loves the balcony so much. - https://www.youtube.com/watch?v=RTcoWpKJm2c
  • Uncle Wong
    6 years ago
    Uncle Wong
    We were told by Uncle Wong he is very faithful toward Dorje Shugden. Dorje Shugden has extended help to him on several occasions and now Uncle Wong comes daily to make incense offerings to Dorje Shugden. He is grateful towards the help he was given.
  • Tsem Rinpoche’s Schnauzer Dharma boy fights Robot sphere from Arkonide!
    6 years ago
    Tsem Rinpoche’s Schnauzer Dharma boy fights Robot sphere from Arkonide!
  • Cute baby owl found and rescued
    6 years ago
    Cute baby owl found and rescued
    We rescued a lost baby owl in Kechara Forest Retreat.
  • Nice cups from Kechara!!
    6 years ago
    Nice cups from Kechara!!
    Dorje Shugden people's lives matter!
  • Enjoy a peaceful morning at Kechara Forest Retreat
    6 years ago
    Enjoy a peaceful morning at Kechara Forest Retreat
    Chirping birds and other forest animals create a joyful melody at the Vajrayogini stupa in Kechara Forest Retreat (Bentong, Malaysia).
  • This topic is so hot in many circles right now.
    7 years ago
    This topic is so hot in many circles right now.
    This video is thought-provoking and very interesting. Watch! Thanks so much to our friends at LIVEKINDLY.
  • Chiropractic CHANGES LIFE for teenager with acute PAIN & DEAD LEG.
    7 years ago
    Chiropractic CHANGES LIFE for teenager with acute PAIN & DEAD LEG.
  • BEAUTIFUL PLACE IN NEW YORK STATE-AMAZING.
    7 years ago
    BEAUTIFUL PLACE IN NEW YORK STATE-AMAZING.
  • Leonardo DiCaprio takes on the meat Industry with real action.
    7 years ago
    Leonardo DiCaprio takes on the meat Industry with real action.
  • Do psychic mediums have messages from beyond?
    7 years ago
    Do psychic mediums have messages from beyond?
  • Lovely gift for my 52nd Birthday. Tsem Rinpoche
    7 years ago
    Lovely gift for my 52nd Birthday. Tsem Rinpoche
  • This 59-year-old chimpanzee was refusing food and ready to die until...
    7 years ago
    This 59-year-old chimpanzee was refusing food and ready to die until...
    she received “one last visit from an old friend” 💔💔
  • Bigfoot sighted again and made it to the news.
    7 years ago
    Bigfoot sighted again and made it to the news.
  • Casper is such a cute and adorable. I like him.
    7 years ago
    Casper is such a cute and adorable. I like him.
  • Dorje Shugden Monastery Amarbayasgalant  Mongolia's Ancient Hidden Gem
    7 years ago
    Dorje Shugden Monastery Amarbayasgalant Mongolia's Ancient Hidden Gem
  • Don't you love Hamburgers? See how 'delicious' it is here!
    7 years ago
    Don't you love Hamburgers? See how 'delicious' it is here!
  • Such a beautiful and powerful message from a person who knows the meaning of life. Tsem Rinpoche
    7 years ago
    Such a beautiful and powerful message from a person who knows the meaning of life. Tsem Rinpoche
  • What the meat industry figured out is that you don't need healthy animals to make a profit.
    7 years ago
    What the meat industry figured out is that you don't need healthy animals to make a profit.
    Sick animals are more profitable... farms calculate how close to death they can keep animals without killing them. That's the business model. How quickly they can be made to grow, how tightly they can be packed, how much or how little can they eat, how sick they can get without dying... We live in a world in which it's conventional to treat an animal like a block of wood. ~ Jonathan Safran Foer
  • This video went viral and it's a must watch!!
    7 years ago
    This video went viral and it's a must watch!!
  • SEE HOW THIS ANIMAL SERIAL KILLER HAS NO ISSUE BLUDGEONING THIS DEFENSELESS BEING.
    7 years ago
    SEE HOW THIS ANIMAL SERIAL KILLER HAS NO ISSUE BLUDGEONING THIS DEFENSELESS BEING.
    This happens daily in slaughterhouse so you can get your pork and Bak ku teh. Stop eating meat.

ASK A PASTOR


Ask the Pastors

A section for you to clarify your Dharma questions with Kechara’s esteemed pastors.

Just post your name and your question below and one of our pastors will provide you with an answer.

Scroll down and click on "View All Questions" to view archived questions.

View All Questions

CHAT PICTURES

Thank you for your Order!52393739852742
4 days ago
Thank you for your Order!52393739852742
Look at how attentive of the members during Dharma talk. It is through hearing, contemplation and practicing Dharma, one is able to eradicate delusions and march towards liberation. 28/9/2024 Kechara Penang Study Group by Jacinta
4 weeks ago
Look at how attentive of the members during Dharma talk. It is through hearing, contemplation and practicing Dharma, one is able to eradicate delusions and march towards liberation. 28/9/2024 Kechara Penang Study Group by Jacinta
Pastor  did dharma sharing on KFR retreat puja, purification after retreat and karma. Kechara Penang weekly puja. Pic taken by Siew Hong.
4 weeks ago
Pastor  did dharma sharing on KFR retreat puja, purification after retreat and karma. Kechara Penang weekly puja. Pic taken by Siew Hong.
Under the guidance from Pastor Seng Piow, Kechara Penang Study Group members completed our weekly Dorje Shugden Puja. 28th September 2024 by Jacinta.
4 weeks ago
Under the guidance from Pastor Seng Piow, Kechara Penang Study Group members completed our weekly Dorje Shugden Puja. 28th September 2024 by Jacinta.
Sponsors' packages nicely decorated nd offered up on behalf. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
4 weeks ago
Sponsors' packages nicely decorated nd offered up on behalf. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
Completed Dorje Shugden puja cum recitation of Namasangiti on 14th September 2024. Kechara Penang Study Group, uploaded by Jacinta.
4 weeks ago
Completed Dorje Shugden puja cum recitation of Namasangiti on 14th September 2024. Kechara Penang Study Group, uploaded by Jacinta.
Known as Merdeka Day (31st Aug 2024), our Kechara Penang members celebrated this day with Dorje Shugden and his entourage by doing a DS puja together with recitation of Namasangiti. Uploaded by Jacinta.
1 month ago
Known as Merdeka Day (31st Aug 2024), our Kechara Penang members celebrated this day with Dorje Shugden and his entourage by doing a DS puja together with recitation of Namasangiti. Uploaded by Jacinta.
24th Aug 2024, Kechara Penang Study Group members have completed weekly puja. A variety of kuihs and fruits were offered up on behalf of sponsors. By Jacinta
1 month ago
24th Aug 2024, Kechara Penang Study Group members have completed weekly puja. A variety of kuihs and fruits were offered up on behalf of sponsors. By Jacinta
At the point of the passing, the only thing that will help us and our loved ones is the Dharma. Hence, try to chant mantra, do pujas, giving alms and etc during this period. Bereavement puja by Kechara Penang Study Group by Jacinta.
3 months ago
At the point of the passing, the only thing that will help us and our loved ones is the Dharma. Hence, try to chant mantra, do pujas, giving alms and etc during this period. Bereavement puja by Kechara Penang Study Group by Jacinta.
Bereavement puja by Kechara Penang Study Group. May the deceased has good rebirth and the family members find solace in the Three Jewels. Thanks to Rinpoche for He always taught us about practising compassion through action. By Jacinta
3 months ago
Bereavement puja by Kechara Penang Study Group. May the deceased has good rebirth and the family members find solace in the Three Jewels. Thanks to Rinpoche for He always taught us about practising compassion through action. By Jacinta
Thanks to Sharyn, the florist came and arranged on the spot! What a lovely and colourful bunch flowers attractively arranged to Buddha as offerings. 2nd Penang DS retreat of the year (2024), uploaded by Jacinta.
3 months ago
Thanks to Sharyn, the florist came and arranged on the spot! What a lovely and colourful bunch flowers attractively arranged to Buddha as offerings. 2nd Penang DS retreat of the year (2024), uploaded by Jacinta.
As usual, a retreat will not be complete without nice tormas. Pastor Patsy and our dear Penang members ~ Swee Bee, Tang, Jasmine and Siew Hong came together as a perfect and united team in completing it. Penang DS Retreat 17-18th Aug 2024 by Jacinta.
3 months ago
As usual, a retreat will not be complete without nice tormas. Pastor Patsy and our dear Penang members ~ Swee Bee, Tang, Jasmine and Siew Hong came together as a perfect and united team in completing it. Penang DS Retreat 17-18th Aug 2024 by Jacinta.
A picture that says all. Thanks to Pastor Seng Piow, 12 retreatants and 51sponsors that make this event a successful one. See you all in our next retreat. Kam Siah. A simple yet full of gratitude note by Choong, uploaded by Jacinta.
3 months ago
A picture that says all. Thanks to Pastor Seng Piow, 12 retreatants and 51sponsors that make this event a successful one. See you all in our next retreat. Kam Siah. A simple yet full of gratitude note by Choong, uploaded by Jacinta.
Offerings being set up, getting ready to start the first day of Kechara Penang Group's retreat. By Jacinta
3 months ago
Offerings being set up, getting ready to start the first day of Kechara Penang Group's retreat. By Jacinta
As H. E. The 25th Tsem Tulku Rinpoche had mentioned a retreat is time taken away from our ordinary, daily, mundane activities specifically to focus on deeper meditation, deeper meditational practices to gain some benefits.  Kechara Penang Study Group by Jacinta
3 months ago
As H. E. The 25th Tsem Tulku Rinpoche had mentioned a retreat is time taken away from our ordinary, daily, mundane activities specifically to focus on deeper meditation, deeper meditational practices to gain some benefits. Kechara Penang Study Group by Jacinta
Retreat started for the second half of the year, 17th Aug 2024. We have new participants and those regulars. Thanks to Pastor Seng Piow and Choong for organising it. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
3 months ago
Retreat started for the second half of the year, 17th Aug 2024. We have new participants and those regulars. Thanks to Pastor Seng Piow and Choong for organising it. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
10th Aug 2024. Kechara Penang Study Group completed DS puja, led by Siew Hong. Uploaded by Jacinta.
3 months ago
10th Aug 2024. Kechara Penang Study Group completed DS puja, led by Siew Hong. Uploaded by Jacinta.
Thank you Pastor Seng Piow for the dharma sharing and leading today's puja 3rd August 2024. Pic by Siew Hong and uploaded by Jacinta.
3 months ago
Thank you Pastor Seng Piow for the dharma sharing and leading today's puja 3rd August 2024. Pic by Siew Hong and uploaded by Jacinta.
Puja sponsorships packages of RM100, RM 50 and RM30. Really appreciate the continuous support for our Penang DS Chapel. 28/7/2024 By Jacinta
3 months ago
Puja sponsorships packages of RM100, RM 50 and RM30. Really appreciate the continuous support for our Penang DS Chapel. 28/7/2024 By Jacinta
Completed weekly puja at Penang DS Chapel. 27th July 2024 by Jacinta.
3 months ago
Completed weekly puja at Penang DS Chapel. 27th July 2024 by Jacinta.
For those Penang members who were back in Penang, instead of having a weekend off, they chose to go to Penang DS centre and did a DS puja for the benefits of all beings. 20th July 2024, Saturday. By Jacinta
3 months ago
For those Penang members who were back in Penang, instead of having a weekend off, they chose to go to Penang DS centre and did a DS puja for the benefits of all beings. 20th July 2024, Saturday. By Jacinta
So proud of Penang Kecharians for attending initiations given by Venerable Chojila at Kechara Forest Retreat, Bentong on 20th - 21st July 2024. Against all odds, many of us made it there. (Not in the pic Mr. Teo and Sunny) By Jacinta.
3 months ago
So proud of Penang Kecharians for attending initiations given by Venerable Chojila at Kechara Forest Retreat, Bentong on 20th - 21st July 2024. Against all odds, many of us made it there. (Not in the pic Mr. Teo and Sunny) By Jacinta.
Wishing all sponsors' wishes be fulfilled and thanks for supporting our Kechara Penang Puja packages on 13/7/2024. By Jacinta
3 months ago
Wishing all sponsors' wishes be fulfilled and thanks for supporting our Kechara Penang Puja packages on 13/7/2024. By Jacinta
#throwback 13th July 2024, Kechara Penang Study Group completed DS puja. We have special guest that day, Paul, a long time senior Kecharian with his friends. By Jacinta
3 months ago
#throwback 13th July 2024, Kechara Penang Study Group completed DS puja. We have special guest that day, Paul, a long time senior Kecharian with his friends. By Jacinta
Beautiful offerings arranged by Choong. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
4 months ago
Beautiful offerings arranged by Choong. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
7/7/2024 Kechara Penang weekly puja completed. Kechara Penang Study Girup by Jacinta.
4 months ago
7/7/2024 Kechara Penang weekly puja completed. Kechara Penang Study Girup by Jacinta.
This week's puja offerings sponsored by a few people and we hope their wishes be fulfilled. Pic taken by Choong and uploaded by Jacinta.
5 months ago
This week's puja offerings sponsored by a few people and we hope their wishes be fulfilled. Pic taken by Choong and uploaded by Jacinta.
29th June 2024. Kechara Penang Study Group completed weekly Dorje Shugden cum Manjushri Namasangiti. Pic taken by Choong and uploaded by Jacinta
5 months ago
29th June 2024. Kechara Penang Study Group completed weekly Dorje Shugden cum Manjushri Namasangiti. Pic taken by Choong and uploaded by Jacinta
Need a dose of spiritual nourishment or perhaps any spiritual protection? Do take up our Kechara Penang food/candles offering packages. Do not hesitate to contact our member Choong for more info. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
5 months ago
Need a dose of spiritual nourishment or perhaps any spiritual protection? Do take up our Kechara Penang food/candles offering packages. Do not hesitate to contact our member Choong for more info. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
Different food offerings offered on Penang Kechara Chapel's altar behalf of the sponsors. May sponsors' wishes be fulfilled. Great effort from Choong Soon Heng, one of our Kechara Penang dedicated members who thought of this way for people to generate merits while clearing obstacles. Uploaded by Jacinta.
5 months ago
Different food offerings offered on Penang Kechara Chapel's altar behalf of the sponsors. May sponsors' wishes be fulfilled. Great effort from Choong Soon Heng, one of our Kechara Penang dedicated members who thought of this way for people to generate merits while clearing obstacles. Uploaded by Jacinta.
These are some of the offerings offered on behalf of our sponsors. We have different offerings packages which one can choose from or just simply sponsor our weekly puja in dedication to our loved ones. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
5 months ago
These are some of the offerings offered on behalf of our sponsors. We have different offerings packages which one can choose from or just simply sponsor our weekly puja in dedication to our loved ones. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
We hope you enjoyed our pictures, as much as we enjoyed our Wesak Day together in Penang. Let us carry the energy and enthusiasm we experienced so far and inspires many more. Happy Wesak Day! 22/5/2024 KPSG by Jacinta
6 months ago
We hope you enjoyed our pictures, as much as we enjoyed our Wesak Day together in Penang. Let us carry the energy and enthusiasm we experienced so far and inspires many more. Happy Wesak Day! 22/5/2024 KPSG by Jacinta
Puja offering packages. Thanks to those who sponsored the puja. May all your wishes be fulfilled. KPSG by Jacinta
6 months ago
Puja offering packages. Thanks to those who sponsored the puja. May all your wishes be fulfilled. KPSG by Jacinta
Colourful altar with plenty of offerings. We had DS puja with Praise to Buddha Shakyamuni as we celebrate this special day of Buddha's Birth, Enlightenment and Parinirvana. KPSG by Jacinta
6 months ago
Colourful altar with plenty of offerings. We had DS puja with Praise to Buddha Shakyamuni as we celebrate this special day of Buddha's Birth, Enlightenment and Parinirvana. KPSG by Jacinta
Some of the activities done during the Wesak Day Celebration in Penang. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
6 months ago
Some of the activities done during the Wesak Day Celebration in Penang. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
Wesak Day Celebration in Penang!Buddha's Bathing Ritual. 22/5/2024 Kechara Penang Study Group by Jacinta.
6 months ago
Wesak Day Celebration in Penang!Buddha's Bathing Ritual. 22/5/2024 Kechara Penang Study Group by Jacinta.
11/5/2024 Saturday @3pm. After puja, all members helped out clearing the offerings and we shared out the blessed food offerings with our families, friends and even animals. Kechara Penang Study Group by Jacinta
6 months ago
11/5/2024 Saturday @3pm. After puja, all members helped out clearing the offerings and we shared out the blessed food offerings with our families, friends and even animals. Kechara Penang Study Group by Jacinta
11/5/2024 Saturday @3pm. Activities during puja. Members chanting Dorje Shugden mantras. We've completed Dorje Shugden puja cum Namasangiti. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
6 months ago
11/5/2024 Saturday @3pm. Activities during puja. Members chanting Dorje Shugden mantras. We've completed Dorje Shugden puja cum Namasangiti. Kechara Penang Study Group by Jacinta.
11/5/2024, Saturday @3pm. Activities : Offerings of khata to Rinpoche, garland of flowers to Dorje Shugden and a new Tibetan butterlamp being offered on the altar. Kechara Penang Study Group by Jacinta
6 months ago
11/5/2024, Saturday @3pm. Activities : Offerings of khata to Rinpoche, garland of flowers to Dorje Shugden and a new Tibetan butterlamp being offered on the altar. Kechara Penang Study Group by Jacinta
Today we have an inaugural cancer free diet talk and info sharing by Mr. Ooi. Mr. Ooi is a Penangite and like any other man, he has a family to provide for. From colon cancer stage 4,he is now known as a cancer-free man. Learn more about his story and his acquaintance with Dorje Shugden here https://youtu.be/x7i-yXJBUwM?si=A-5O0udxjg52iS58
7 months ago
Today we have an inaugural cancer free diet talk and info sharing by Mr. Ooi. Mr. Ooi is a Penangite and like any other man, he has a family to provide for. From colon cancer stage 4,he is now known as a cancer-free man. Learn more about his story and his acquaintance with Dorje Shugden here https://youtu.be/x7i-yXJBUwM?si=A-5O0udxjg52iS58
The Promise
  These books will change your life
  Support Blog Team
Lamps For Life
  Robe Offerings
  Vajrayogini Stupa Fund
  Dana Offerings
  Soup Kitchen Project
 
Zong Rinpoche

Archives

YOUR FEEDBACK

Live Visitors Counter
Page Views By Country
United States 6,806,876
Malaysia 5,107,356
India 2,646,036
Singapore 976,006
United Kingdom 957,006
Bhutan 954,266
Nepal 949,864
Canada 832,752
Australia 658,575
Philippines 565,906
Indonesia 480,405
Germany 387,887
France 322,428
Brazil 266,843
Vietnam 244,244
Thailand 227,298
Taiwan 215,485
Italy 186,314
Spain 169,033
Netherlands 166,713
Mongolia 153,289
South Africa 143,640
Portugal 141,490
Türkiye 136,852
Sri Lanka 135,036
Hong Kong 131,373
Japan 128,602
United Arab Emirates 124,576
Russia 120,721
China 113,534
Romania 108,962
Mexico 102,857
New Zealand 97,130
Switzerland 95,124
Myanmar (Burma) 91,513
Pakistan 84,093
Sweden 82,889
South Korea 79,786
Cambodia 72,029
Poland 5,398
Total Pageviews: 27,206,613

Login

Dorje Shugden
Click to watch my talk about Dorje Shugden....